Anda di halaman 1dari 23

MODUL

METALOGRAFI
LAB. BAHAN DAN METALOGRAFI

I.TUJUAN PRAKTIKUM
Setelah mengikuti pelatihan diharapkan peserta memiliki pengetahuan:
1. Memahami prosedur dan teknik metalografi;
2. Mengetahui teknik melakukan etching untuk memunculkan struktur mikro logam
3. Mengetahui struktur mikro logam baja atau besi cor.

II. Petujuk Praktikum


1. Mengikuti tatatertip praktikum di lab. Bahan dan metalurgi.
2. Menggunakan keselamatan kerja

III. Prosedure Metalografi


A. Sebelum praktikum
1. Lakukan penetapan atau pemilihan sampel logam yang akan diperiksa struktur mikronya
2. Lakukan studi literature untuk mendiskripsikan spesimen yang akan diperiksa, misalnya
baja , aluminium , tembaga, dll.
3. Lakukan pemotongan spesimen sesuai dengan studi leteratur yang ingin anda ketahui,
disini mahasiswa hendaknya sudah bisa memastikan orentasi pengamatannya.
4. Lakukan monting spesimen bila ukurannya kecil dengan menggunakan mounting bakelite
atau dengan mounting resin.
5. Untuk sampel yang banyak sebaiknya diberikan tanda agar tidak lupa
B. Mempersiapkan Spesimen Metalografi
1. Lakukan penggerindaan spesimen yang sudah dimounting dengan menggunakan mesin
rotary grinding. Gunakan ampelas dari yang kasar No kecil ke No besar. Pada saat
menggerinda permukaan spesimen, lakukan dengan menggunakan tanggan sambil diputar
spesimennya

Dokumen SS.2020 1
MODUL
METALOGRAFI
LAB. BAHAN DAN METALOGRAFI

2. Permukaan spesimen diusahakan rata pada dua bidangnya, agar pada saat pengamatan
tidak terjadi bias.
3. Bila penggerindaan atau pengampelasan telah selesai lakukan pemolesan pada bagian
permukaan yang akan dijadikan obyek pengamatan.
4. Gunakan mesin poles dan kain poles yang halus serta pasta peleshing yang ada atau dapat
menggunakan pasta gigi.
5. Pada saat melakukan pemolesan usahakan permukaan benar-benar terbebas dari goresan
bekas ampelas. Untuk melihat ada dan tidaknya bekas goresan lakukan di bawah
mikroskop atau alat pengamatan lainnya
6. Etching. gunakan tabel etching yang ada (baca refensi )
7. Bila tahapan di atas telah dilakukan, maka langkah selanjutnya adalah melakukan etching.
Untuk melakukan etching diharapkan mahasiswa dapat menggunakan tabel etching saat
memebuat larutan kimia.
8. Membuat larutan kimia sesuai dengan tabel etching (mintalah petunjuk instruktur)

1.1. Pemotongan spesimen


Proses spesimen dapat dilakukan dengan banyak cara menggunakan gergaji tangan,
gerinda potong, wire cuting dll. Pada saat pemotongan spesimen uji tidak boleh mengalami
pemansan yang berlebihan yang mengakibat perubahan struktu mikronya.

Gambar 1 Mesin untuk memotong specimen uji

Dokumen SS.2020 2
MODUL
METALOGRAFI
LAB. BAHAN DAN METALOGRAFI

1.2. Mounting Spesimen


Ada beberapa jenis monting spesimen yang bisa digunakan 1. Menggunakan serbuk plastik
bakelite yang dimasukkan kedalam cetakkan tekan, atau menggunakan resin + hardener dengan
cetakan yang mudah dilepas saat resin sudah megering.

Gambar 2.Alat Untuk Monting spesimen

1.3.Pengerindaan dan pemolesan spesimen


Proses penggerindaan tujuan untuk menghilangkan kotoran dan meratakan permukaan
spesimen. Penggerindaan menggunakan kertas ampelas dimulai dengan ampelas yang kasar s.d
yang peling halus. Apabila tahap ini selesai dapat dilakukan dengan pemolesan dengan
menggunakan kain poles dan pasta alumina atau pasta diamond. Tujuan pemolesan ini untuk
mengilangkan goresan bekas ampelas. Untuk memastikan apakah goresan masih ada di perikas
dengan menggunakan mikroskop optik.

Dokumen SS.2020 3
MODUL
METALOGRAFI
LAB. BAHAN DAN METALOGRAFI

Gambar 3 Mesin ampelas dan poles

1.3. Etching
Etcing adalah mengendalikan korosi pada permukaan spesimen. Larutan etching tergantung
dari jenis spesimen yang akan di periksa stutur mikronya. Pada saat membuat larutan etching
menggunakan tabel etching yang tersedia dan sesuai dengan laturan. Contoh Tabel etching
Tabel 1 Contoh Tabel Etching

Dokumen SS.2020 4
MODUL
METALOGRAFI
LAB. BAHAN DAN METALOGRAFI

1.4. Pemeriksaan struktu mikro


Pemeriksaan dilakukan dengan menggunakan mikroskop optik. Dalam proses pemeriksaan
sesuai dengan pembesaran yang dikendaki 10 x. 50 x 100 x dst.

Gambar 4 Mikroskop optic

Dokumen SS.2020 5
MODUL
METALOGRAFI
LAB. BAHAN DAN METALOGRAFI

II. Landasan Teori

2.1. Teori Dasar


Metalografi adalah salah satu cara untuk melakukan periksaan struktur mikro logam
dengan pengamatan dibawah mikroskop optik . Struktur mikro logam meliputi butir logam, fasa
yang setimbang dan fasa yang tidak setimbang.
Fasa yang setimbang adalah fasa yang terbentuk dari fasa cair ke fasa padat dengan laju
pendinginan sangat lambat. Jenis fasa ini terdiri dari perlit , ferit , austenit dll, yang dapat
diananilis dengan menggunakan diagram fasa. Analisis pada diagram fasa untuk baja dapat di
lihat pada Gambar 5

Dokumen SS.2020 6
MODUL
METALOGRAFI
LAB. BAHAN DAN METALOGRAFI

Gambar 5 Diagram fasa [Fe-C]


Diagram fasa tersebut menghubungkan temperature (T) dan komposisi % C dimana batas
keluran karbon dalam besi (Fe) maksimum 6,7 %. Pada diagram fasa tersebut juga dapat
ditemukan tiga jenis reaksi fasa yaitu 1. reaksi peritektik,2. reaksi fasa eutektik dan 3. reaksi
fasa eutektik. Selain tiga reaksi fasa, pada diagram fasa juga dapat dikenali yaitu batas-batas
kelarutan % karbon (C), dalam besi (Fe) misalnya:
1. feritik (α) batas kelurutan karbon maksimum 0,022 % pada suhu 727oC,disebut dengan
baja feritik;
2. austenitik ( γ ) batas kelarutan karbon maksimum 2,0 % pada suhu 1148oC;
3. baja hypoetektoid ( % C s.d 0,8) dan hypereutectoid ( % C >0,8 s.d 2,0)
4. besi cor kandungan % C > 2,0

2.2. Diagram Fasa tidak setimbang


Fasa yang tidak setimbang adalah fasa yang terbentuk akibat pendinginan cepat. Proses
pendingunan cepat dapat dilakukan dengan proses perlakuan panas(heat treatment). Jenis fasa ini
terdiri dari Martensit, Bainite, yang dapat di analisis dengan menggunakan diagram isothermal
time temperature (ITT) atau CCT (Continous-CoolingTransformation). Pendekatan transformasi
ITT dari austenite ( γ ) ke perlite ( α + Fe3C) dilakukan pada suhu tetap Gambar 6.

Dokumen SS.2020 7
MODUL
METALOGRAFI
LAB. BAHAN DAN METALOGRAFI

Gambar 6 ITT diagram


Perubahan dari austenite ke perlite (100%) tidak berlangsung secara spontan, namun
memerlukan waktu atau dikenal dengan istilah difusi (diffusion) hal ini dapat dikenali pada
“kuva S”.
Pada Gambar 7 di bawah ini diperlihatkan bagaimana trasfomasi dari austenik ke perlite
itu berlangsung.

Dokumen SS.2020 8
MODUL
METALOGRAFI
LAB. BAHAN DAN METALOGRAFI

Gambar 7. Transformasi austenite ke perlite pada garis C-B


mekanisme difusi yakni perpindahan atom karbon dari feritik(α) ke sementite (Fe3C), dengan
demikian jumlah % C pada Fe3C akan meningkat. Model transformasi dan pertubuhan Fe3C
dapat dilihat Gambar 4.

Gambar 8. Model transformasi austenite ke perlite

Dokumen SS.2020 9
MODUL
METALOGRAFI
LAB. BAHAN DAN METALOGRAFI

Pendekatan diagram CCT (Continous-CoolingTransformation), dapat dilakukan pada Gambar 5


berikut .

Gambar 9.CCT diagram


Pada Gambar 9 garis setrip-setrip (- -) menunjukan garis CCT sedangkan garis padat
menujukan garis ITT, kadua diagram ini memiliki kemiripan. Dalam diagram CCT lebih
fleksibel dalam melakukan perlukaan panas, hal ii di tandai dengan mekanisme pendinginan
yang berfariasi mualai dari pendinginan lambat sampai dengan pendinginan cepat. Dengan

Dokumen SS.2020 10
MODUL
METALOGRAFI
LAB. BAHAN DAN METALOGRAFI

menggunakan diagram ITT atau CCT kita dapat mengatur struktur mikro yang dikehendaki.
mekanisme perlakuan dan pengaturan waktu transformasi untuk berbagai jenis pendinginan
selanjutnya dapat diperlihatkan pada Gambar 10

Gambar 10. Transformasi diagram CCT.


Pada pendinginan cepat dari austenite dapat menghasilkan struktur mikro martensite
yang ditandai adanya martensite start(Ms) dan matensite finise(Mf). Temperatur martensite start
dapat mengalami perubahan tergantung kandungan % C pada baja atau paduan yang terkandung

Dokumen SS.2020 11
MODUL
METALOGRAFI
LAB. BAHAN DAN METALOGRAFI

dalam baja tersebut. Carrapela secara empiris merumuskan bahwa Ms dapat dihitung dengan
rumusan :
Ms=496(1-0,62C)(1-0,092Mn)(1-0,033Si)(1-0,045Ni)(1-0,07Cr)(1-0029Mo)(1-0,018W)(1-
0,012Co)
Mf(100) = Ms-387[steven+ Haynes]
Secara umum mekanisme perlakuan panas dapat dilakukan dengan Gambar 11.

Gambar 11 Mekanis perlakuan panas

2.2.Analisis Struktur Mikro


Feritik adalah baja dengan kandungan karbon rendah. Dalam pemerikaan struktu mikro
feritik nampak pada butir logam

Dokumen SS.2020 12
MODUL
METALOGRAFI
LAB. BAHAN DAN METALOGRAFI

Gambar 12 Mikrostruktur Feritik etc Marshal 500X

Dokumen SS.2020 13
MODUL
METALOGRAFI
LAB. BAHAN DAN METALOGRAFI

2.2.1 Baja hypoeutektoid

2.2.2 Baja Hyper Eutektoid.

Dokumen SS.2020 14
MODUL
METALOGRAFI
LAB. BAHAN DAN METALOGRAFI

2.2.3.Besi Cor Kelabu

2.2.4.Besi cor malleabel

Dokumen SS.2020 15
MODUL
METALOGRAFI
LAB. BAHAN DAN METALOGRAFI

2.2.5.Besi cor nodular

Dokumen SS.2020 16
MODUL
METALOGRAFI
LAB. BAHAN DAN METALOGRAFI

2.2.6.Besi cor putih

Dokumen SS.2020 17
MODUL
METALOGRAFI
LAB. BAHAN DAN METALOGRAFI

2.2.7. Struktur martensite

2.2.8.Martensite Temper

Dokumen SS.2020 18
MODUL
METALOGRAFI
LAB. BAHAN DAN METALOGRAFI

2.2.9. Struktur Kuningan

Dokumen SS.2020 19
MODUL
METALOGRAFI
LAB. BAHAN DAN METALOGRAFI

2.2.10 Corrosion-Resistant (Stainless) Steels

Dokumen SS.2020 20
MODUL
METALOGRAFI
LAB. BAHAN DAN METALOGRAFI

Dokumen SS.2020 21
MODUL
METALOGRAFI
LAB. BAHAN DAN METALOGRAFI

Dokumen SS.2020 22
MODUL
METALOGRAFI
LAB. BAHAN DAN METALOGRAFI

Dokumen SS.2020 23

Anda mungkin juga menyukai