LANDASAN TEORI
pula tentang cara pengelasan, cara pemeriksaan, bahan las dan jenis las yang
logam dengan memanfaatkan energi panas. Adapun jenis- jenis las yaitu
sebagai berikut :
1. Las TIG (Tungsten Inert Gas), adalah proses pengelasan dimana busur
6
7
2. Las MIG (Metal Inert Gas) dan Las MAG (Metal Active Gas), adalah
juga las busur listrik dimana panas yang ditimbulkan oleh busur listrik
antara ujung elektroda dan bahan dasar, karena adanya arus listrik dan
yang gerakannya diatur oleh pasangan roda gigi yang digerakkan oleh
keperluan.
3. Las Listrik (Shielded Metal Arc Welding atau SMAW), adalah proses
dari listrik melalui ujung elektroda dengan pelindung berupa flux atau
4. Las Gas atau Karbit, adalah proses penyambungan logam dengan logam
bakar, prosesnya adalah membakar bahan bakar yang telah dibakar gas
sekitar 3.500 °C yang dapat mencairkan logam induk dan logam pengisi.
menjadi satu akibat panas dengan atau tanpa pengaruh tekanan atau dapat
juga didefinisikan sebagai ikatan metalurgi yang ditimbulkan oleh gaya tarik
memanasinya dengan suhu yang tepat dengan atau tanpa pemberian tekanan
dan dengan atau tanpa pemakaian bahan pengisi. Pengelasan adalah suatu
8
proses penggabungan logam dimana logam menjadi satu akibat panas las,
dengan atau tanpa pengaruh tekanan, dan dengan atau tanpa logam pengisi (
Howard,1981).
dua material logam atau lebih menjadi satu melalui proses pencairan
dengan logam dasarnya (base metal) dan menggunakan gas pelindung (inert
gas).Las MIG (Metal Inert Gas) merupakan las busur gas yang
berupa gulungan kawat ( rol ) yang gerakannya diatur oleh motor listrik. Las
ini biasanya menggunakan gas argon dan CO2 sebagai pelindung busur dan
pengelasan ini di hasilkan oleh busur las yang terbentuk diantara elektroda
kawat (wire electrode) dengan benda kerja. Selama proses las MIG (Metal
Inert Gas), elektroda akan meleleh kemudian menjadi deposit logam las dan
pembentukan (solidification).
9
arus searah (DC), biasanya menggunakan elektroda kawat positif ini dikenal
digunakan karena transfer logam yang kurang baik dari elektroda kawat ke
benda kerja. Hal ini karena pada polaritas searah panas terletak pada
las 15 volt hingga 32 volt. Adapun proses las MIG dapat di lihat dalam
Sistem pembangkit pada mesin las MIG (Metal Inert Gas) pada
AC Welding Machine) dan Mesin las arus searah (Direct current atau
jenis bahan yang di las yang kebanyakan adalah jenis baja, maka
secara luas proses pengelasan dengan MIG (Metal Inert Gas) adalah
lain. Sumber tenaga untuk Las MIG (metal inert gas) merupakan
mesin yang mengatur sendiri, maka panjang busur akan konstan dan
12
hasil pengelasan akan tetap baik. Adapun contoh gambar mesin las
tenaga listrik dari trafo las ( AC ) yang kemudian diubah menjadi arus
kabel-kabel las (pengkutuban) pada mesin las arus searah dapat diatur
Pada dasarnya terdapat tiga jenis wire feeder; yaitu jenis dorong,
akan elektroda dari spool ke tourch. Kecepatan dari wire feeder dapat
diatur mulai dari 1 hingga 22 m/menit pada mesin las MIG (metal
Adapun contoh gambar wire feeder dapat dilihat dalam gambar 2.6.
14
Untuk jenis rolnya wire feeder dibagi dalam dua jenis yaitu
bidang kontaknya rol dari wire feeder dapat dibagi menjadi jenis
lingkaran kasar.
Pada mesin las terdapat kabel primer (primary power cable) dan
dari mesin las. Kabel sekunder ialah kabel-kabel yang dipakai untuk
dengan kapasitas arus maksimum dari pada mesin las. Makin kecil
diameter kabel atau makin panjang ukuran kabel, maka tahanan atau
hambatan kabel akan naik, sebaliknya makin besar diameter kabel dan
makin pendek maka hambatan akan rendah. Pada ujung kabel las
mesin las dan pada penjepit elektroda maupun pada penjepit masa.
dipasang antara silinder gas dan regulator.Hal ini diperlukan agar gas
gas.
gambar 2.10.
pengelasan dengan arus listrik yang tinggi. Nozzle yang lebih kecil
gambar 2.11.
18
Uji tarik adalah suatu metode yang digunakan untuk menguji kekuatan
mengetahui apakah kekuatan las mempunyai nilai yang sama, lebih rendah
atau lebih tinggi dari kelompok law materials. Pengujian tarik untuk
memberikan gaya tarik berlawanan arah pada salah satu ujung benda.
adalah kuat luluh (Yield Strength) dan kuat tarik (Ultimate Tensile Strength).
UTS), adalah beban maksimum dibagi luas penampang lintang awal benda
uji.
dituliskan sebagai hasil suatu uji tarik, tetapi pada kenyataannya nilai
yang lebih kompleks, yakni yang biasanya ditemui.Untuk berapa lama, telah
yang liat pada kekuatan luluhnya.Akan tetapi, karena jauh lebih praktis
metode ini lebih banyak dikenal, dan merupakan metode identifikasi bahan
dan sifat- sifat bahan misalnya kekerasan dan kekuatan lelah, sering
sedikit demi sedikit, dan titik di mana deformasi plastik mulai terjadi dan
batas luluh yang tergantung pada ketelitian pengukuran regangan dan data-
1. Batas elastik sejati berdasarkan pada pengukuran regangan mikro pada skala
3. Batas elastik adalah tegangan terbesar yang masih dapat ditahan oleh bahan
tanpa terjadi regangan sisa permanen yang terukur pada saat beban telah
batas elastiknya menurun hingga suatu batas yang sama dengan batas elastik
2.7.Besi ST37
mempunyai sifat mampu las dan kepekan terhadap retak las.Baja ST37
sebelum material mengalami patah. Kekuatan tarik yield( σy) baja harganya
merupakan titik awal dimana sifat mulai berubah dari elastis menjadi plastis.
23
yang rendah cocok terhadap proses las , dan dapat digunakan untuk
pengelasan plat tipis maupun plat tebal. Kualitas daerah las hasil pengelasan
lebih baik dari logam induk , banyak sekali digunakan untuk pembuatan
dalam pemesinan. Pada pengelasan akan terjadi pembengkuan laju las yang
tidak serentak , akibatanya timbul tegangan sisa terutama pada daerah HAV
Pekerjaan MIG (Metal Inert Gas) adalah salah satu jenis pekerjaan
dapat di akibatkan oleh beberapa faktor, yakni dari operator atau teknisi las
itu sendiri, mesin dan alat-alat las, atau lingkungan kerja. Namun secara
umum ada beberapa resiko kala bekerja dalam proses MIG (Metal Inert
Gas) yaitu kejutan listrik (electrik shock), sinar las, debu, asap las dan luka