Anggota Kelompok :
1. Irfan Al Faruqi (155060301111086)
2. Ivan Pascal A. (155060307111004)
3. Wira Raja Sitinjak (155060300111012)
4. Firmansyah Putra S. (155060307111017)
5. Yusril Amir A.H. (155060301111042)
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
2017
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah
tentang Generator DC untuk Las Listrik ini dengan baik meskipun banyak kekurangan
didalamnya.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.3. Tujuan
Penulisan makalah ini bertujuan untuk memaparkan bagaimana karakteristik
generator DC las listrik, bagaimana konstruksi generator dari las listrik arus searah
serta untuk mengetahui bagaimana prinsip kerja dari generator DC las listrik arus
searah.
las listrik adalah salah satu cara menyambung logam dengan logam yang lain-
nya dengan menggunakan nyala busur listrik yang diarahkan ke permukaan logam yang
akan disambung. Pada bagian logam yang terkena busur listrik, logam tersebut akan
mencair begitu pula dengan elektroda yang menghasilkan busur listrik. Setelah itu
logam cair yang dihasilkan oleh elketroda akan saling bertabrakan dengan logam ingin
disambungkan, sehingga akan mengisi celah kosong kemudian logam akan membeku
dang tersambung. Itu sedikit penjelasan bagaimana las listrik dc bekerja.
Pada penggunaan nya las listrik imi dapat dibedakan menjadi Tiga antara lain
sebagai berikut.
1. Mesin las listrik Arus Bolak- Balik ( AC)
Tetapi dalam pokok bahasan kali ini yang akan kami bahas adalah tentang Mesin Las
Listrik Arus Searah .
Mesin las listrik arus searah ( DC) memiliki perbedaan yang cukup mendasar
dengan mesin listrik dengan arus bolak balik. Perbedaan nya ketika menggunakan
mesin las listrik arus searah, arus yang digunakan untuk menghasilkan busur listrik
membutuhkan arus searah. Sehingga arus dari sumber atau PLN tidak bisa.
Mesin Las Listrik Arus Searah memiliki keunggulan dan kelemahan, terutama
dibandingkan dengan mesin las listrik arus bolak balik. Keunggulan yang dimiliki oleh
mesin las listrik arus searah juga memiliki kelemahan sebagai berikut
8.3 ROTOR
8.3 SIKAT-SIKAT
Kawat Lilitan jangkar adalah tempat terbentuknya ggl induksi. Dalam satu
alur terdiri atas beberapa kawat yang disebut dengan kumparan. Antara
kumparan satu dengan lainnya dihubungkan secara seri.
8.5 KOMUTATOR
Penyambungan dua buah logam atau lebih menjadi satu dengan jalan pelelehan
atau pencarian dengan busur nyala listrik sebagai sumber panasnya.penggunaan tenaga
listrik sebagai sunber nyalanya dibagi menjadi dua yaitu:
Las tahanan listrik adalah proses pengelasan yang di lakukan dengan cara
mengalirkan arus listrik melalui bidang-bidang atau permukaan benda kerja yang akan
di sambung atau di las. Tahanan yang ditimbulkan oleh arus listrik pada bidang-bidang
sentuh akan menimbulkan panas dan berguna mencairkan permukaan sambung.
Jadi,tekanan yang diberikan antara kedua bahan kerja akan menimbulkan paduan
antara dua buah yang disambung.
Sedangkan las busur nyala listrik merupakan pengelasan yang di lakukan dengan
jalan mengubah arus listrik menjadi panas untuk melelehkan atau mencairkan
permukaan benda yang akan disambung dan membangkitkan busur nyala listrik
melalui elektroda.
Proses terjadinya arus listrik ini diakibatkan perbedaan tegangan listrik antara
kedua kutub kerja dan elektroda. Perbedaan tegangan inin disebut tegangan nyala
busur. Besar tengangan ini antara 20-40 volt. Besar arus dan tegangan listrik yang
digunakan dalam pengelasan harus diatur sesuai kebutuhan. Daya yang dibutuhkan
untuk pengelasan tergantung dari besarnya arus dan tegangan listrik yang digunakan .
Tegangan listrik yang digunakan pada mesin las (tegangan pada ujung terminal)
berkisar 55-85 volt. Tegangan ini disebut sebagai tegangan pembakaran. Bila nyala
busur listrik sudah terjadi maka tegangan turun menjadi 20 sampai 40 volt. Tegangan
ini disebut dengan tegangan kerja. Besar kecilnya tegangan kerja yang terjadi
tergantung dari besar kecilnya diameter elektroda.
Maka pada pengaturan mesin las yang dilakukan hanya besar arusnya saja.
Pengaturan besar kecilnya arus dilakukan dengan cara memutar tombol pengatur arus.
Besar arus yang digunakan dapat dilihat pada skala yang ditunjukkan pada mesin las.
Pada masing-masing las, arus minimum dan arus maksimum yang dapat dicapai
berbeda-beda, pada umunya berkisar 10 ampere sampai 500 ampere. Pemilihan besar
arus listrik tergantung dari beberapa faktor, antara lain: diameter elektroda yang
digunakan, tebal benda kerja, jenis elektroda yang digunakan, polaritas kutub -
kutubnya dan posisi pengelasan.
Saat kawat las bekerja, sebenarnya saat itu terjadi arus pendek antara positif dan
negatif (biasanya negatif kita sambungkan ke benda yang akan dilas, dan positif kita
sambungkan pada kawat las). Kawat las sendiri adalah sebuab kawat besi yang
dibungkus bahan sejenis kembang api kawat dengan kemampuan melelehkan kawat
dengan ketebalan bermacam-macam, mulai dari diameter 2,0mm sampai 5,0mm.
Lapisan inilah yang menyala terang saat kita melakukan pengelasan.
Saat ini sudah ada mesin las dengan sistem adaptor switching atau mesin las
inverter. Inverter ini sangat ringan dibanding mesin las dengan menggunakan trafo
besar, karena inverter menggunakan rangkaian yang sistem kerjanya sama dengan
regulator elektronik yang banyak digunakan sekarang. Inverter juga sudah memiliki
pengaturan output secara digital. Dan menurut pengalaman, mesin las inverter ini juga
tidak membutuhkan daya besar seperti mesin las trafo, sehingga tidak perlu memiliki
daya listrik besar dirumah. Dengan demikian sangat mudah digunakan dan tentunya
enak di bawa kemana-mana.
• Perbedaan nya ada di fluks yang disebabkan oleh medan seri dan medan shunt
• Dimana pada diffrential arah fluks medan dari seri berlawanan dengan arah
fluks medan shunt
• Sedangkan ketika kumulatif , arah fluks seri sama dengan arah fluks dari shunt
Ada 2 kondisi kompon difrensial yaitu ketika diberikan beban dan tanpa beban. Pada
kondisi tanpa beban kompon difrensial akan seperti generator shunt. Sedangkan pada
kondisi beban penuh arus beban akan tercipta. Dan melewati belitan seri dan
menghasilkan fluks yang berlawanan dengan fluks yang terjadi di medan shunt.
Penurunan nilai EMF dan terminal voltage sangat drastis disebabkan karena gaya
magnetik yang berlawanan dari medan seri terhadap fluks medan shunt. Karakteristik
seperti ini sangat cocok untuk las welding dikarenakan pada difrensial kompon
generator memilki droping karakteristik
Las busur listrik adalah salah satu cara menyambung logam dengan jalan
menggunakan nyala busur listrik yang diarahkan ke permukaan logam yang akan
disambung. Pada bagian yang terkena busur listrik tersebut akan mencair, demikian
juga elektroda yang menghasilkan busur listrik akan mencair pada ujungnya dan
merambat terus sampai habis.
Logam cair dari elektroda dan dari sebagian benda yang akan disambung
tercampur dan mengisi celah dari kedua logam yang akan disambung, kemudian
membeku dan tersambunglah kedua logam tersebut.
Pada las busur, sambungan terjadi oleh panas yang ditimbulkan oleh busur listrik
yang terjadi antara benda kerja dan elektroda. Elektroda atau logam pengisi dipanaskan
sampai mencair dan diendapkan pada sambungan sehingga terjadi sambungan las.
Mesin las busur listrik dapat mengalirkan arus listrik cukup besar tetapi dengan
tegangan yang aman (kurang dari 45 volt). Busur listrik yang terjadi akan menimbulkan
energi panas yang cukup tinggi sehingga akan mudah mencairkan logam yang terkena.
Besarnya arus listrik dapat diatur sesuai dengan keperluan dengan memperhatikan
ukuran dan tipe elektrodanya.
Panjang busur (L) Yang normal adalah kurang lebih sama dengan diameter (D)
kawat inti elektroda.
• Bila panjang busur tepat (L = D), maka cairan elektroda akan mengalir dan
mengendap dengan baik. Hasilnya :
1) rigi-rigi las yang halus dan baik.
2) tembusan las yang baik
3) perpaduan dengan bahan dasar baik
4) percikan teraknya halus.
• Bila busur terlalu panjang (L > D), maka timbul bagian-bagian yang berbentuk bola
dari cairan elektroda. Hasilnya :
1) rigi-rigi kasar
2) tembusan las dangkal
3) percikan teraknya kasar
4) keluar jalur las.
• Bila busur terlalu pendek, akan sukar memeliharanya, bisa terjadi pembekuan ujung
elektroda pada pengelasan , hasilnya :
1) rigi las tidak merata
2) tembusan las tidak baik
3) percikan teraknya kasar dan berbentuk bola dan dari las
Sumber penyebab gangguan pada mesin las bisa terjadi dari dalam mesin (internal)
atau dari luar (eksternal). Gangguan-gangguan dari luar yang bisa terjadi misalnya arus
dari sumber tegangan mati atau tegangan dari sumber lemah atau turun. Adapun
gangguan dari dalam mesin sendiri misalnya sikat katup mesin DC kotor, mesin las
terlalu panas, kumparan pada trafo rusak (akibat hubung singkat atau lilitannya putus),
atau ada ada salah satu instalasi yang tidak terhubung (ada kabel putus).
Gangguan-gangguan yang timbul dapat diatasi dengan beberapa cara, antara lain
menaikkan putaran generator untuk menaikkan tegangan atau menaikkan arus yang
lemah, memperbaiki atau mengganti lilitan kumparan trafo, mendinginkan mesin, jika
kabel amper rusak diganti yang baik, memperbaiki hubunga kabel, membersihkan sikat
pada katup, dan menghidupkan listrik cadangan bila sumber utamanya mati.
BAB III
KESIMPULAN
- Anton, Andri;Arafic;dkk. Makalah Listrik dan Gas. Jakarta. diakses pada tanggal
25 November 2017
- Zuhal. 2000. Dasar Teknik Tenaga Listrik Dan Elektronika Daya. Jakarta : PT
Gramedia Pustaka Utama.
- L Little, Richard. 1973. Welding and Welding Technology. New York : McGraw-
Hill Companies.