relationship) dapat diartikan sebagai hubungan antara manusia atau hubungan dengan orang-orang lain yang ada di sekeliling kita dengan cara cara yang dianggap baik. Faktor-faktor yang mempengaruhi hubungan interpersonal a. Dari dalam diri sendiri 1. sifat kepribadian Orang yang mempunyai kepribadian tertutup akan lebih susah berintraksi dan bergaul dengan orang lain jika dibandingkan dengan orang berkepribadian terbuka. 2. Pengalaman masa lalu Pengalaman masa lalu akan memberikan kesan seseorang pada orang lain. Apabila kita mempunyai pengalaman tidak menyenangkan pada orang lain yang mirip dengan orang yang dihadapinya sekarang. Maka ada kecenderungan kita akan membentuk kesan negatif terhadap orang itu 3. Keadaan emosi sementara Keadaan emosi sementara dari seseorang seperti rasa gembira, sedih, marah, sakit hati, dan benci merupakan hal yang sangat berpengaruh terhadap pembentukan kesan yang dibuat seseorang terhadap orang yang baru pertama dijumpainya. 4. Peran yang dipegang Posisi seseorang dalam suatu lingkungan kelompok, organisasi, atau dan masyarakat adalah peranan yang dipegang. Jabatan atau fungsi yang dipegang seseorang seringkali mempengaruhi caranya melihat orang lain. B. Hal-hal ada pada diri orang lain 1. ciri-ciri fisik Tampilan atau ciri-ciri fisik seseorang, seperti bentuk tubuh, wajah, dan kelengkapan anggota tubuh lainnya merupakan hal yang mempengaruhi pembentukan kesan seseorang terhadap orang lain. 2. Jenis kelamin Masyarakat beranggapaN bahwa jenis kelamin wanita dianggap lemah, emosional, kurang rasional, dan kurang mandiri. 3. Asal bangsa atau suku Asal bangsa atau suku bangsa seseorang, seperti bangsa (Eropa, Amerika) atau atau suku bangsa seperti jawa, sunda, Minang, Batak, Ambon, Papua 4. Usia Usia atau umur salah satu penentu dalam pembentukan kesan seseorang terhadap orang lainnya. Pengertian Konflik Proses yang timbul karena suatu pihak merasa bahwa pihak lainnya mempunyai persepsi yang tidak sejalan dengan pihaknya. Faktor-faktor penyebab konflik 1. Perbedaan persepsi Perbedaan pola pandang tentang suatu hal dapat menimbulkan konflik jika setiap orang bersikukuh dengan persepsi masing masing. 2.Egoisme Semakin egois atau semakin tinggi tingkat keangkuhan seseorang, semakin mudah pula memunculkan konflik dengan orang lain. 3. Persaingan Keinginan untuk lebih dari orang lain, baik berupa kekuasaan, prestasi, atau popularitas akan selalu menimbulkan persaingan yang juga akan memunculkan konflik bila tidak disiasati dengan baik. 4. Situasi dan kondisi yang mendukung konflik Situasi dan kondisi dapat menciptakan konflik bila telah mempengaruhi 5. Perilaku seseorang Perilaku yang menyinggung perasaan seseorang atau tidak tunduk pada atauran yang telah disepakati sebelumnya 6. Diskriminasi Diskriminasi dapat menimbulkan konflik karena adanya perbedaan sikap dan perilaku seseorang terhadap orang lain. Tahap- tahap pemahaman tentang orang terhadap konflik 1. Pandangan tradisional Konflik dipahami sebagai suatu hal yang negatif yang identik dengan kekacauan, dekstruktif (merusak), dan dianggap dapat merugikan kelangsungan organisasi/perusahaan, sehingga harus dicegah. 2. Pandangan hubungan manusia Konflik dianggap sebagai peristiwa yang wajar, terjadi dalam hubungan manusia atau interaksi antar individu atau kelompok di dalam organisasi maupun perusahaan yang dapat memacu dinamika dalam organisasi. 3. Pandangan interaksionalis/pluralis Padangan ibteraksionalis/pluralis menggangap bahwa konflik sebagai instrumen untuk membuat iklim dalam organisasi menjadi lebih dinamis. Misal dalam suatu kelompok dalam organisasi bersifat apatis dan tidak tanggap terhadap perubahan, maka harus distimulasi dengan menciptakan konflik agar dapat mendorong perubahan. Macam-macam konflik berdasarkan tingkatannya 1. Konflik individu atau pribadi Konflik ini ditimbulkan oleh faktor faktor individu sendiri seperti sikap, kepentingan, ide, emosi, pemikiran dan tujuan yang tidak dipengaruhi oleh orang-orang disekitarnya 2. Konflik antarperorangan atau antarindividu Konflik yang timbul oleh dua orang karena faktor perbedaan dari masing-masing individu 3. Konflik dalam kelompok Konflik yang terjadi antar individu dalam kelompok dan jumlahnya lebih dari dua orang. 4. Konflik antarkelompok Konflik yang timbul karena keinginan menggebu-gebu untuk segera mewujudkan cita-cita kelompok dan kelompok lain diharapkan tidak mampu melakukan hal yang sama. 5. Konflik interorganisasi Konflik ini memiliki dampak yang lebih besar karena memiliki jumlah anggota yang juga lebih banyak.