Anda di halaman 1dari 51

Pengelasan Pelat Menggunakan

Proses Gas Tungsten Arc Welding


(GTAW)

PENINGKATAN KEPROFESIONALAN BERKELANJUTAN


KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK PENGELASAN
BAGI GURU SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

PUSAT PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN PENDIDIKAN DAN TENAGA KEPENDIDIKAN


BIDANG MESIN DAN TEKNIK INDUSTRI BANDUNG
2020
2 TUJUAN

Peserta mampu melakukan proses pengelasan pelat


sambungan tumpul dan sambungan sudut dengan
proses las GTAW pada posisi di bawah tangan dan
mendatar.
3
INDIKATOR
1. Menentukan peralatan keselamatan dan kesehatan kerja pada pengelasan las GTAW.
2. Menentukan peralatan pengelasan termasuk seluruh kabel dihubungkan dengan aman
dan benar berdasarkan prosedur operasi standar.
3. Menganalisis jenis-jenis elektroda tungsten yang dipergunakan berdasarkan prosedur
pengelasan sesuai dengan SKKNI.
4. Menganalisis metode pencegahan dan tindakan yang dilakukan untuk mengurangi
dan memperbaiki distorsi.
5. Mengelas sambungan tumpul (butt) 1G dan 2G pada pelat baja lunak dan atau
stainless steel.
6. Mengelas sambungan sudut (fillet) pada pelat stainless steel dan atau pelat baja lunak
posisi 1F dan posisi 2F.
4 Peta Pencapaian Kompetensi
(INPUT : 1 ( 8 JP )
Penyamaan  KEGIATAN PEMBELAJARAN KP-1
Persepsi Melaksanakan Rutinitas (Dasar) Pengelasan
(1 JP @ 45”) dengan Proses Las GTAW
 (Peralatan dan K3 Pada Proses GMAW )
 Prinsip Kerja Proses pengelasan GMAW

INPUT : 2 ( 10 JP )
KEGIATAN EMBELAJARAN KP-2
Mengelas Pelat Posisi Di Bawah Tangan(1F, 1G) dengan
Proses Las GTAW

INPUT : 3 ( 10 JP)
TEST AKHIR KEGIATAN PEMBELAJARAN KP-3
(1 JP @ 45”) Mengelas Pelat Posisi Horizontal (2F, 2G dengan Proses
Las GTAW,
6
Materi
1. Keselamatan dan kesehatan kerja pada pengelasan las GTAW.
2. Peralatan pengelasan pada proses las GTAW
3. Elektroda tungsten, bahan pengisi (filler rod) dan gas pelindung.
4. Metode pencegahan dan tindakan yang dilakukan untuk
mengurangi dan memperbaiki distorsi.
5. Pengelasan sambungan tumpul (butt) 1G dan 2G pada pelat baja
lunak dan atau stainless steel.
6. Pengelasan sambungan sudut (fillet) pada pelat stainless steel dan
atau pelat baja lunak posisi 1F dan posisi 2F.
7
KP-1. Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada
Pengelasan Las GTAW.

 Kegiatan Belajar 1 (satu) memuat sajian materi pokok tentang


peralatan keselamatan dan kesehatan kerja pada pengelasan las
GTAW. Materi pokok yang disajikan dalam kegiatan belajar ini,
dibagi menjadi 3 (tiga) bahan bacaan, yaitu: (1) K3 di tempat
kerja, (2) bahaya-bahaya dalam pengelasan GTAW dan
pencegahannya, dan (3) alat pelindung diri pada proses pengelasan
GTAW.
8 KP-1.1 K3 di Tempat Kerja
Kecelakaan kerja merupakan :
 Kejadian yang tidak diinginkan yang dapat menimbulkan
cidera fisik seseorang bahkan fatal sampai kematian/cacat
seumur hidup dan kerusakan harta milik.
 Kecelakaan biasanya akibat kontak dengan sumber energi di
atas nilai ambang batas dari badan atau bangunan.
 Kejadian yang tidak diinginkan yang mungkin dapat
menurunkan efisiensi operasional suatu usaha.
9
KP-1.1 K3 di Tempat Kerja
Kondisi tidak aman (berbahaya), merupakan kondisi fisik atau keadaan
yang berbahaya yang mungkin dapat langsung mengakibatkan
terjadinya kecelakaan. Beberapa kondisi tidak aman diantaranya:
 Lokasi kerja yang kumuh dan kotor
 Alokasi personil / pekerja yang tidak terencana dengan baik,
sehingga pada satu lokasi dipenuhi oleh beberapa pekerja. Sangat
berpotensi bahaya
 Fasilitas / sarana kerja yang tidak memenuhi standard minimal,
seperti scafolding tidak aman, pada proses pekerjaan dalam tangki
tidak tersedia exhaust blower
 Terjadi pencemaran dan polusi pada lingkungan kerja, misal debu,
tumpahan oli, minyak dan B3 (bahan berbahaya dan beracun)
10 KP-1.2 Bahaya-bahaya dalam Pengelasan GTAW dan
Pencegahannya

Bahaya-bahaya dalam pengelasan diantaranya:


 Kejutan listrik selama pelaksanaan pengelasan dengan mesin las busur
listrik
 Ledakan karena adanya kebocoran pada gas-gas yang mudah terbakar
seperti gas asetilin
 Cedera pada mata akibat penyinaran
 Silau nyala api gas
 Cedera karena asap dan gas yang dihasilkan selama proses pengelasan
KP-1.2 Bahaya-bahaya dalam Pengelasan GTAW
11 dan Pencegahannya
Bahaya-bahaya dalam pengelasan diantaranya:
 Kebakaran, ledakan dan luka bakar akibat percikan terak
pengelasan
 Ledakan tabung asetilin, oksigen, gas CO2 dan gas argon
 Saat berada didalam ruang tertutup / tangki waspadailah gas hasil
pengelasan.
 Gas mulia / Inert gas : gas yang mendesak oksigen sehingga kadar
oksigen berkurang dibawah 19,5% sehingga berbahaya bagi
pernapasan manusia. Gas tersebut yaitu: Argon (Ar) hasil las
GTAW, Co2 hasil las FCAW.
12
KP-1.3 Alat Pelindung Diri pada Proses Pengelasan GTAW
13 KP-1.3 Alat Pelindung Diri pada Proses Pengelasan
GTAW

Helmet Apron Welding Gloves


KP-1.2. Peralatan Pengelasan pada Proses Las GTAW
14

 Kegiatan Belajar 2 (dua) memuat sajian materi


pokok tentang peralatan pengelasan pada
proses las GTAW. Materi pokok yang disajikan
dalam kegiatan belajar ini, dibagi menjadi 3
(tiga) bahan bacaan, yaitu: (1) rangkaian
mesin las GTAW, (2) torch, (3) regulator gas
15 KP-1.2 Rangkaian Mesin Las GTAW

1. mesin las/sumber
9
tenaga;
8
2. pedal las;
1
3. logam induk;
4. klem masa;
5. torch;
7
6. selang masuk air;

6 7. selang keluar air;


5
8. sistem sirkulasi air;
4
3 9. gas pelindung

2
16
KP-1.2 Torch
Torch pada las GTAW harus
bersifat isolasi listrik dan nyaman
digenggam tangan. Torch
berfungsi untuk memegang
elektroda tidak terumpan dengan
kolet dan menyalurkan gas
pelindung melalui nozel keramik
berbagai ukuran. Terdapat dua
tipe torch yaitu berpendingin air
dan berpendingin udara. arus
yang diijinkan untuk torch
berpendingin air adalah <200 A
17
KP-1.2 Torch
1. Tutup keramik/nosel
gas
2. Tungsten
3. Kolet
4. Tutup kepala
5. Lorong gas
pelindung
6. Tombol pembakar
7. Saluran gas
pelindung
8. Saluran air
pendingin masuk
9. Saluran air
pendingin keluar
10.Kabel arus las
18
KP-1.3 Regulator Gas

Regulator berfungsi untuk mengetahui tekanan botol


dan mengatur tinggi rendahnya tekanan gas yang
akan digunakan (gambar 3.9).
Regulator untuk pengelasan GTAW di set maksimum
sampai 200Kpa.
Sedangkan flowmeter berfungsi untuk mengukur
aliran gas yang digunakan untuk melindungi proses
pencairan dalam pengelasan.
19 KP-1.4 Regulator Gas

4
1. Manometer
1 2
tekanan isi tabung
3
gas
2. Flowmeter
tekanan kerja
3. Katup pengatur
5 aliran kerja gas
4. Tanda pengenal
macam gas
5. Tanda warna gas
20
KP-1.5. Elektroda Tungsten, Bahan Pengisi (Filler
Rod) dan Gas Pelindung.
 Kegiatan Belajar 3 (tiga) memuat sajian materi pokok tentang
Elektroda Tungsten, Bahan Pengisi (Filler Rod) dan Gas
Pelindung pada Proses Las GTAW. Materi pokok yang
disajikan dalam kegiatan belajar ini, dibagi menjadi 3 (tiga)
bahan bacaan, yaitu: (1) elektroda tungsten, (2) bahan pengisi
(filler rod), (3) gas pelindung.
21
KP-1.6 Elektroda Tungsten
 Elektroda GTAW merupakan penghubung terakhir antara sumber
tenaga listrik dan benda kerja melalui proses busur listrik.
 Elektroda ini diklasifikasikan tidak terumpan.
 Penggunaan elektroda untuk pengelasan GTAW berbeda dengan
pengelasan SMAW maupun MIG.
 Pengelasan ini mampu membangkitkan temperatur tinggi (30000°F
atau 16648,9°C) Pemilihan elektroda tungsten untuk pengelasan
GTAW didasarkan karakteristiknya, titik cair tungsten adalah 6000°F
atau 3370°C dan titik leburnya 11000°F atau 6135°C
22
KP-1.7 Elektroda Tungsten
General Composition % DIN Colour
use
AC Tungsten, pure W Green
AC & DC Tungsten + 1 thorium WT 10 Yellow
DC Tungsten + 2 thorium WT 20 Red
DC Tungsten + 3 thorium WT 30 Lilac
DC Tungsten + 4 thorium WT 40 Orange
AC Tungsten + 0,8 W 28 White
zirconium
DC Tungsten + 1,0 WL 10 Black
lanthanum
DC Tungsten + 1,0 cerium WC 10 Pink
DC Tungsten + 2,0 cerium WC 20 Grey
23
KP-1.8 Elektroda Tungsten
24
KP-1.9 Elektroda Tungsten
Meruncingkan elektroda
memerlukan cara khusus
yaitu secara vertikal terhadap
roda gerinda.
selain secara manual terdapat
alat gerinda khusus yang
memudahkan welder helper
mengasah elektroda tungsten.
25
KP-1.10 Bahan Pengisi (Filler Rod)

 Bahan pengisi atau filler rod merupakan logam pengisi kampuh las
pada poses las GTAW.
 Logam pengisi mempunyai panjang 1 meter, merupakan kawat
lurus tidak berselaput, dilapisi dengan lapisan tipis tembaga untuk
melindungi dari karat.
 Kawat logam pengisi yang berkarat atau berminyak menyebabkan
cacat las. Sehingga kawat logam pengisi tidak boleh tersentuh oleh
tangan telanjang atau oleh sarung tangan kotor.
26
KP-1.11. Bahan Pengisi (Filler Rod)

 Bahan pengisi mempunyai banyak jenisnya tergantung dari


logam induk yang akan dilas. Terdapat banyak kodefikasi
bahan pengisi, tergantung dari standar yang membuatnya.
Misalnya: Amerika berstandar AWS (American Welding
Society), Jerman berstandar DIN (Deutsche Industri Norm),
Jepang berstandar JIS (Japan Industrie Standard)
 Diameter bahan pengisi tersedia dalam ukuran Ø 1.0; Ø 1,2;
Ø 1,6; Ø 2,0; Ø 2,4; Ø 3,2; Ø 4,0; Ø 5,0 mm. Bahan pengisi
dikemas dalam kemasan 5 dan 10 Kg. dengan panjang satu
meter.
27
KP-1.12. Bahan Pengisi (Filler Rod)
 Kode ER70S-2, ER70S-6, dan seri ER70S-seri lainnya
untuk mengelas pelat baja, pipa berdiameter kecil dan root
pass.
28
KP-1.13. Bahan Pengisi (Filler Rod)

Kode ER308 dan ER308L, untuk mengelas Stainless Steel


Kode ER309 dan ER309L digunakan untuk pengelasan logam
induk yang berbeda, tahan panas tinggi dan tahan korosi.
Kode ER316 dan 316L digunakan untuk bejana tekan, katup,
peralatan kimia dan aplikasi dilaut. Huruf “L” menunjukan
karbon yang sangat rendah dan tahan korosi.
29
KP-1.14. Bahan Pengisi (Filler Rod)
Kode ER4043 untuk mengelas paduan alumunium seri
6000,
Kode ER5356 merupakan paduan alumunium dengan
magnesium, untuk mengelas paduan alumunium cor dan
tempa.(paduan alumunium seri 5000 atau 6000)
30
KP-1.15. Gas Pelindung
 Gas pelindung berfungsi untuk melindungi cairan las terhadap oksidasi udara luar.
Apabila cairan las teroksidasi maka akan mengakibatkan bahan pengisi dengan
bahan las tidak fusi dengan sempurna.
 Jenis gas pelindung terdiri dari: gas argon (Ar), gas helium (He), gas campuran
helium dengan argon (75% He, 25% Ar) dan gas campuran argon/helium dan
hydrogen yang biasa disebut argon shield.
 Gas argon dan helium ini bersifat “inert” atau tidak menimbulkan reaksi kimia
terhadap logam.
31
KP-1.16. Gas Pelindung
Tanda warna pada tabung diterapkan untuk memudahkan membedakan jenis gas
yang digunakan. Gas pelindung untuk GTAW diantaranya:
 Silinder gas Argon berwarna biru tua (peacock blue)
 Silinder gas helium berwarna coklat muda (middle brown)
 Silinder gas argon/helium berwarna bagian badan biru tua dan bagian
punggung coklat muda
 Silinder gas argon/helium/hydrogen berwarna bagian badan biru tua, bagian
punggung coklat muda, dan bagian atas/penutup berwarna merah tua.
KP-3 Pengelasan Sambungan Tumpul (Butt) 1G dan
32
2G pada Pelat Baja Lunak dan atau Stainless Steel.

 Kegiatan Belajar 3 (Tiga) memuat sajian materi pokok tentang


pengelasan sambungan tumpul posisi 1G dan 2G pada pelat baja
lunak dan stainless steel. Materi pokok dalam kegiatan ini dibagi
menjadi 1 (satu) bahan bacaan dan 3 (tiga) latihan praktik, yaitu: (1)
posisi pengelasan pelat dan macam-macam sambungan las (2)
pengelasan rigi-rigi las tanpa dan dengan bahan tambah, (3) proses
pengelasan sambungan tumpul posisi 1G pada pelat baja lunak, (4)
proses pengelasan sambungan tumpul posisi 2G pada pelat stainless
steel.
33 KP-3.1 Posisi Pengelasan Pelat dan Macam-Macam
Sambungan
34
KP-3.2. Posisi Pengelasan Pelat dan Macam-Macam
Sambungan

 Proses pengelasan, posisi pengelasan dan ketebalan logam


induk harus diperhitungkan ketika kita memutuskan tipe
sambungan yang akan kita buat. Sebuah sambungan memiliki
parameter sudut (α), sudut (β), root face (C), root gap (D),
joint surface (E), radius (R) hanya untuk sambungan U dan
plate thickness (t).
35
KP-3.3. Posisi Pengelasan Pelat dan Macam-
Macam Sambungan

 Contoh macam sambungan


36
KP-3.4. Pengelasan Rigi-Rigi Las
37
KP-3.5 Pengelasan Rigi-Rigi Las
Persiapan Bahan

1. Menyiapkan mesin las GTAW/TIG dan perlengkapannya


2. Menyiapkan alat bantu las
3. Menyiapkan alat pelindung diri
4. Menyiapkan WPS/Jobsheet/Gambar kerja
5. Menyiapkan pelat baja lunak ukuran 80 x 120 x 2 mm (1
buah)
6. Menyiapkan bahan tambah baja lunak Ø 2,4 mm
 
38
KP-3.6 Pengelasan Rigi-Rigi Las
• Menyiapkan peralatan las GTAW/TIG, sambungan slang dan konektor arus listrik yang
menghubungkan dengan benda kerja
• Memeriksa kembali pemasangan regulator, mengatur tekanan kerja/alir diantara 5 CFH
disesuaikan dengan tebal pelat
• Mengatur ampere diantara 80 – 90 amp
• Membersihkan permukaan benda kerja yang akan dilas dan menempatkannya sesuai posisi
pengelasan/gambar kerja
• Menyalakan busur las, mengatur jarak elektroda dengan permukaan benda kerja ± 2mm
• Mengatur sudut pembakar diantara 75°-85° terhadap jalur las
• Mengatur sudut bahan tambah 15°
• Melakukan pengelasan sesuai dengan wps/lembar kerja/gambar kerja
• Memeriksa hasil las dengan mengacu kepada kriteria yang ditentukan
• Membersihkan semua peralatan yang telah digunakan dan menyimpan kembali pada
tempatnya, memposisikan saklar ON/OFF pada posisi OFF, menutup katup gas sampai
tekanan menunjukan “0”
39
KP-3.7. Proses Pengelasan Sambungan Tumpul
Posisi 1G pada Pelat Baja Lunak
40
KP-3.8. Proses Pengelasan Sambungan Tumpul
Posisi 1G pada Pelat Baja Lunak
Kikir tangan

1. Persiapan
41
KP-3.9. Proses Pengelasan Sambungan Tumpul
Posisi 1G pada Pelat Baja Lunak

2. Penyalaan busur
42
KP-3.10 Proses Pengelasan Sambungan Tumpul
Posisi 1G pada Pelat Baja Lunak

Logam
induk

3. Permulaan Pengelasan
43
KP-3.11. Proses Pengelasan Sambungan Tumpul
Posisi 1G pada Pelat Baja Lunak

4. Pelelehan
44
KP-3.12. Proses Pengelasan Sambungan Tumpul
Posisi 1G pada Pelat Baja Lunak
Arah pengelasan
Kawat pengisi

Rigi depan

Logam Rigi
cair belakang

5. Pengisian kawah las


45
KP-3.13. Proses Pengelasan Sambungan Tumpul
Posisi 1G pada Pelat Baja Lunak

6. Mematikan busur
46
KP-3.14, Proses Pengelasan Sambungan Tumpul
Posisi 2G pada Pelat Stainless Steel
KP-3.15. Pengelasan Sambungan Sudut (Fillet) pada Pelat
47
Stainless Steel dan atau Pelat Baja Lunak Posisi 1F dan
Posisi 2F.

 Kegiatan Belajar 6 (enam) memuat sajian materi pokok


tentang pengelasan sambungan sudut posisi 1F dan 2F
pada pelat baja lunak dan atau stainless steel. Materi
pokok dalam kegiatan ini dibagi menjadi 2 (dua) latihan
praktik dan 1 (satu) bahan bacaan, yaitu: (1) proses
pengelasan sambungan sudut posisi 1F pada pelat baja
lunak, (2) proses pengelasan sambungan sudut 2F pada
pelat stainless steel, (3) pemeriksaan hasil las GTAW.
48
KP-3.16. Proses Pengelasan Sambungan Sudut
Posisi 1F pada Pelat Baja Lunak
49
KP-3.17. Proses Pengelasan Sambungan Sudut
Posisi 1F pada Pelat Baja Lunak

Las catat
50
KP-3.18. Proses Pengelasan Sambungan Sudut Posisi
2F pada Pelat Stainless Steel
51

SEMOGA SUKSES

Anda mungkin juga menyukai