PENDAHULUAN
Latar Belakang
Pada era serba teknologi ini teknik pengelasan sangat diperlukan untuk berbagai
proses pengerjaan industri seperti, pemotongan logam dan penyambungannya, konstruksi
bangunan baja, dan konstruksi permesinan yang memang tidak dapat dipisahkan dengan
teknologi manufaktur. Teknologi pengelasan termasuk yang paling banyak digunakan karena
memiliki beberapa keuntungan seperti bangunan dan mesin yang dibuat dengan teknik
pengelasan menjadi ringan dan lebih sederhana dalam proses pembuatannya. Kualitas dari
hasil pengelasan sangat tergantung pada keahlian dari penggunanya dan persiapan sebelum
pelaksanaan pengelasaan.
Pengelasan adalah suatu proses penyambungan logam menjadi satu akibat panas
dengan atau tanpa pengaruh tekanan atau dapat juga didefinisikan sebagai ikatan metalurgi
yang ditimbulkan oleh gaya tarik menarik antara atom. Definisi las berdasarkan DIN
(Deutche Industrie Normen) adalah ikatan metalurgi pada sambungan logam atau logam
panduan yang dilaksanakan dalam keadaan lumer atau cair. Secara umum pengelasan dapat
didefinisikan sebagai penyambungan dari beberapa batang logam dengan memanfaatkan
energi panas.
Penyambungan dua buah logam menjadi satu dilakukan dengan jalan pemanasan atau
pelumeran, dimana kedua ujung logam yang akan disambung di buat lumer atau dilelehkan
dengan busur nyala atau panas yang didapat dari busur nyala listrik (gas pembakar) sehingga
kedua ujung atau bidang logam merupakan bidang masa yang kuat dan tidak mudah
dipisahkan (Arifin,1997).
Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud OAW, GTAW, dan Welding Prosedur Specification?
2. Bagaimana Proses OAW, GTAW, dan Welding Prosedur Specification?
3. Bagaimana penggunaan OAW, GTAW, dan Welding Prosedur Specification?
Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui OAW!
2. Untuk mengetahui GTAW!
3. Untuk mengetahui Welding Prosedur Specification!
Manfaat Penulisan
Manfaat penulisan makalah ini diantaranya :
1. Memperluas pengetahuan tentang teknik pengelasan.
2. Sebagai media informasi dalam dunia pendidikan.
BAB II
PEMBAHASAN
A. OAW (Oxygen Acetylene Welding)
a. Definisi OAW (Oxygen Acetylene Welding)
Pengelasan dengan gas oksi-asetilen dilakukan membakar bahan bakar gas C2 H2
dengan O2 sehingga menimbulkan nyala api dengan suhu yang dapat mencair logam induk
dan logam pengisi. Sebagai bahan bakar dapat digunakan gas-gas asetilen, propan atau
hidrogen. Diantara ketiga bahan bakar ini yang paling banyak digunakan adalah asetilen,
sehingga las pada umumnya diartikan sebagai las oksi-asetilen. Karena tidak memerlukan
tenaga listrik, maka las oksi-asetilen banyak dipakai di lapangan walaupun pemakaiannya
tidak sebanyak las busur elektroda terbungkus.
Keselamatan Kerja :
1. Sarung tangan
2. Sepatu
3. Tabung pemadam
4. Kacamata
Penyalaan api :
1. Arahkan ujung mixer kebawah
2. Buka sedikit kran gas bahan bakar (asetilen)
3. Nyalakan api dengan korek, bakar ujung nozzle hingga terbakar
4. Buka sedikit demi sedikit kran gas oksigen hingga didapat komposisi yang
dikehendaki.
Proses Pengelasan :
1. Atur posisi benda kerja
2. Posisikan sudut api untuk pengelasan 60°
3. Lakukan proses pengelasan
Proses mematikan :
1. Setelah selesai mengelas, jauhkan ujung nozzle dari benda
2. Kecilkan kran volume gas oksigen secara perlahan, jangan sampai tertutup penuh
3. Kemudian tutup kran gas asetilen secara perlahan, jangan sampai tertutup penuh
4. Tutup kran gas oksigen hingga tertutup penuh
5. Tutup kran gas asetilen hingga tertutup penuh
6. Tiup api diujung nozzel jika ada
7. Biarkan mixer dingin.
B. GTAW (Gas Tungsten Arc Welding)
Gambar 2. Skema
pengelasan TIG(tungsten inert gas)
Las gas tungsten (las TIG) adalah proses pengelasan dimana busurnya listrik
ditimbulkan oleh elektroda tungsten (elektroda tak terumpan) dengan benda kerja
logam. Daerah pengelasan dilindungi oleh gas lindung (gas tidakaktif) agar tidak
berkontaminasi dengan udara luar. Kawat las dapat ditambahkan atau tidak tergantung
dari bentuk sambungan dan ketebalan benda kerja yang akan dilas.
(a) (b)
Saran
Mempelajari semua materi pengelasan guna mempermudah dalam melakukan
kegiatan praktek. Carilah informasi dari sumber yang dapat di pertanggungjawabkan
sehingga mengurangi segala resiko yang ada.
Daftar Pustaka
Harsono Wiryosumarto, Toshie Okumura, Teknologi Pengelasan Logam, Cetakan
Keenam, PT Pradnya Paramita, Jakarta, 1994.
Sri widharto, 2007 ,Menuju Juru Las Tingkat Dunia.Jakarta, PT PradnyaParamita
Arif Marwanto. Las MIG. Modul
Sri Widharto, 2001, Petunjuk Kerja Las, PT Pradnya Paramita, Jakarta
Bintoro, A. Gatot, 2000, Dasar-Dasar Pekerjaan Las, Bumi Angkasa, Yogyakarta