Dalam dunia keteknikan suatu institusi tidak akan mampu bertahan lama beroperasi tanpa ada
sokongan atau dukungan dari institusi lain. Kalaupun ada institusi yang mampu beroperasi
dengan sistem single work, dapat dikatakan institusi tersebut mempunyai keprosional yang
tinggi. Idealnya suatu institusi malakukan kerja sama denga institusi lain untuk mendapatkan
hasil maksimal.
Suatu industri akan lebih efisian bila memiliki kerjasaama dengan institusi nasional maupun
internasional. Disamping menurunkan biaya yang dikeluarkan karena workman(pekerja) dan
materi yang dibutuhakan, waktu yang dibutuhkan dalam proses produksi menjadi lebih
singkat. Denga adanya institusi yang mendedikasikan terhadap kemajuan teknologi, maka
semakin memudahkan industry di suatu Negara untuk memepercepat memperoleh kuntungan.
Institusi-institusi tersebut dapat mengeluarkan kode standart yang dibutuhkan dalam indutri.
Salah satu kode standart yang dibutuhkan dalam industry adalah kode standart pengelasan.
Hal ini dikarekanakan tidak ada indrustri yang tidak membutuhkan material kontruksi
meliputi besi, baja dan paduannya. Untuk menghasilakan suatu konstruksi, sangat
dimudahkan dengan adanya penyambungan besi, baja dan paduannya. Dalam
panyambungannya dibutuhakan teknologi pengelasan.Institusi atau organisasi yang
mengeluarkan standart pengelasan di seluruh dunia:
1. AWS (American Welding Society)
AWS (American Welding Society) adalah lembaga nonprofit Amerika Serikat yang
ededikasikan demi kemajuan pengetahuan dan teknologi pengelasan.
5. BV (Bureau Veritas)
BV (Bureau Veritas) didirikan pada tahun 1828, sampai sekarang masih beroperasi. BV
(Bureau Veritas) adalah badan standart milik Perancis pada bidang testing, inspection, da
certification (TIC), demi diterimanya pelayanan terbaik untuk memuaskan konsumen yang
mengutamakan kualitas, kesehatan, aman, terhadap lingkunga atau ramah lingkungan dan
bertanggung jawab kepada social.
WPS adalah standar pengelasan tertulis berisikan guideline/ pedoman bagi welder. Dokumen Persyaratan
Code lain dpt pula disediakan untuk menyediakan arahan dalam pekerjaan pengelasan. Standar & Code per
disiplin:
4. client requirement
WPS yg baik selalu didukung pula dgn PQR (Procedure Qualification Record). PQR adl dokumen data
pengelasan pada sample pengujian dimana tdp hasil tes. Pada umumnya parameter2 aktual yg digunakan
akan lbh sedikit saat dilakukannya proses pengelasan lapangan. PQR yg baik akan memberikan parameter
penting termasuk parameter tambahan yg dipersyaratkan pada proses pengelasan. Sedangkan
variable/parameter lainnya dapat pula digunakan sbg pilihan. Salah satu contoh variabel penting adl kuat
tarik dari kawat las sedang yg variabel lain spt pembersihan metal dgn sikat/brush.
1. Jenis Join/sambungan
3. Logam pengisi
4. Elektroda/fluks
5. Panas
6. Posisi
Contoh suatu kawat las dgn kelas E 7016; berarti 70 ksi, angka 1 berarti untuk semua posisi pengelasan,
angka 6 berarti kadar hidrogen rendah. Perlu diingat bahwa setiap WPS yg tlh dibuat akan mengacu pada
standar klien dmn diterapkan di lapangan sebagaimana pada tes las yg tlh dilakukan. Pada kasus tertentu,
prosedur ini dpt digunakan pd tmpt lain selama kontraktor dpt menunjukkan sistem akan sama. Berikut
adalah jenis2 pengelasan:
Welding Prosedur Standar (WPS) merupakan spesifikasi prosedur las yang digunakan oleh juru las
dalam melakukan pekerjaannya sebagai pedoman yang telah terstandarkan oleh kontraktor dan
telah teruji.
4. ISO
Tujuan dari WPS sendiri merupakan : menentukan rakitan las yang di usulkan untuk suatu konstruksi
yang memenuhi persyaratan dalam suatu pemakaian yang sudah ditetapkan (QW-100.1)
WPS yang dibuat oleh kontraktor harus diuji terlebih dahulu untuk membuktikan kebenarannya
yaitu dikenal dengan prosedur las. pengujian atau kualifikasi meliputi
2. pengetesan benda uji yang dibuat dari spesiemen uji yang bersangkutan
- proses las
-logas dasar
-posisi las
-pemanasan awal
-gas pelindung
-karakterstik listrik
-teknik pengelasan
LOGAM DASAR PADA WPS : pengelompokan logam dasar berdasarkan pada standar yang dipakai.
misalnya ASME berdasarkan P number, API berdarkan kekuatan luluh dan AWS berdasarkan
kelompok grup. logam yang tidak dikelompokan harus diidentifikasi WPS dan sesuai spesifikasi.
Pengelompokan harus berdarkan uji klasifikasi.
POSISI PENGELASAN :
1. POSISI DATAR : 1 G
2. POSISI HORIZONTAL : 2G
3. POSISI VERTICAL : 3G
5. OVERHEAD :(4G)
2. POSISI HORIZONTAL : 2G
3. POSISI MULTI : 5G
UP AND DOWN
5. MULTI :(6G)
Terdiri atas :
1. variabel esensial
2. variabel nonesensial
variabel esensial : variabel yang apabila diubah akan perlu dilakukan pengujian ulang, yaitu yang
mempengaruhi sifat mekanis. proses las, logam pengisi,, electroda, preheat.
variabel esensial suplementer : variabel yang berpengaruh terhadap sifat ketangguhan (taughness)
dari lasan, seperti perubahan proses las, las vertical naik turun, dan pasca las.
Setelah semua memenuhi prosedur, maka diperlukan uji spesiemen (coupont test) untuk
mendapatkan spesiemen uji yang diperlukan.
Variabel Non-esensial : variabel yang tidak berpengaruh sifat mekanik dan tiak perlu dilakukan
penujian ulang jika terjadi pengantian, diantaranya desain sambungan, pembersihan dll.
PQR WPS DAN PQR merupakan pedoman dan andalan bagi welding inspector dalam bekerja. dunia
pengelasan merupakan hal yang tidak bisa dipikahkan dalam bidang konstruksi fabrikasi engineering.