Anda di halaman 1dari 12

Politeknik Harapan Bersama Tegal

STANDARISASI
BAHAN TEKNIK

Reza Arfi Faisal, MT


Pendahuluan
Standardisasi
adalah usaha bersama
membentuk standar.

Standar adalah sebuah aturan, biasanya


digunakan untuk memberi batasan
spesifikasi dan penggunaan sebuah objek
atau karakteristik  sebuah proses
dan/atau karakteristik sebuah metode.
Hakiki dan tujuan standar ini dapat
digambarkan melalui contoh sebagai
berikut:

 Jikaseluruh dunia memproduksi kran dan pipa


air  dalam bentuk  dan ukuran yang
berbeda‑beda, maka tidaklah mungkin berbagai
pipa saling bersambung karena masing-masing
pipa tidak serasi dengan pipa lainnya. Untuk itu
diperlukan adaptor. Bilamana setiap produsen
pipa dan keran air boleh memproduksi pipa
semaunya tanpa memperhatikan ukuran pipa
produsen lain, maka hasilnya terjadi kekacauan.
Lanjutan
 Bila masing‑masing produsen
membuat pipa dan keran air sesuai
dengan ukuran dan model yang
disepakati bersama (ini disebut
standardisasi) maka pembakuan
tersebut akan menyederhanakan
produksi, memperluas pasar.
produk tertukarkan dengan produk
lain serta dapat disambung dengan
pipa produk pabrik lain.
Tujuan Standar
1. Mengupayakan agar pengembangan, manufaktur, dan
pemasokan produk dan jasa lebih efisien, lebih aman
dan lebih bersih
2. Memfasilitasi perdagangan antarnegara serta lebih adil
3. Menjadi pegangan teknis pemerintah untuk
keselamatan kesehatan, legislasi lingkungan dan
asesmen konformitas atau penyetaraan.
4. Berbagi kemajuan teknologi dan praktik manajemen
yang baik.
5. Menyempurnakan dan mempercepat waktu produk
masuk pasar serta jasa yang berasal dari inovasi.
6. Menjaga konsumen dan pemakai secara umum,
khususnya menyangkut produk dan jasa.
7. Membuat hidup lebih nyaman dan lebih sederhana
karena adanya pemecahan atas masalah bersama.
Standar yang berlaku di sebuah negara sering
disebut standar nasional, dikeluarkan oleh
badan standar masing-masing negara.

Contoh di Indonesia oleh Badan Standardisasi


Nasional (BSN), American National Standards
Institute (ANSI), Deutsches Institute fur
Normung (DIN) dll.

Pada tingkat internasional dikenal International


Organization for Standardization, lebih dikenal
dengan singkatan ISO
Standarisasi Material

Standarisasi Material adalah aturan yang dilakukan


oleh asosiasi, institusi suatu Negara produsen
material yang meliputi pengaturan, cara penulisan,
pengelompokan, pengklasifikasian, penserian suatu
material.
Dengan adanya standarisasi material kalangan
teknologi, industry dan masyarakat memperoleh
pemahaman dan persepsi yang sama tentang suatu
material.
Adanya standar yang jelas, semua kalangan akan
memperoleh atau mendapatkan jaminan yang
sesuai tentang material. Sehingga tidak terjadi
kesalahpahaman, atau salah mengartikan tentang
material yang disepakati.
Dengan beragamnya jenis baja tentu diperlukan
sebuah standarisasi atau norma-norma yang disusun
dan diedarkan oleh lembaga-lembaga
normalisasi/standarisasi yakni aturan yang
dikeluarkan oleh asosiasi, institusi suatu negara
produsen material, yang meliputi : pengaturan cara
penulisan, pengelompokan, pengkelasan, penserian
suatu material.

Hampir tiap negara memiliki standarisasi/normalisasi


sendiri. Secara internasional diberlakukan
standar/norma internasional untuk seluruh dunia
yakni ISO (International Standard Organization)/
International Organization for Standardization.
Contoh Standarisasi
1. SNI (Standard Nasional Indonesia), standar Negara
Indonesia.
2. DIN (Deutsches Institut für Normung)/German institute
for standardization, standar Negara Jerman.
3. NEN (Nederland Engineering Norm), standar Negara
Belanda.
4. JIS (Japanese Industrial Standard), standar Negara
Jepang.
5. BS (British Standars), standar Negara Inggris.
6. EN (Euronorm/European Standard), standar Negara
Eropa
7. AISI (American Iron and Steel Institute), standar
Negara Amerika.
8. ASTM (American Society for Testing Materials), Standar
Pengujian Material dari Asosiasi Amerika.
Contoh Penulisan Standarisasi Baja
Karbon menurut AISI

A. Sistem Angka
(1) Angka pertama menunjukkan jenis –
jenis baja karbon dan paduannya, contoh :
Angka 1 untuk baja karbon 1xxx
Angka 2 untuk baja karbon dengan paduan
nikel 2xxx
Angka 3 untuk baja karbon dengan paduan
nikel dan chrom 3xxx
Angka 4 untuk baja karbon dengan paduan
molybdenum 4xxx
(2) Angka kedua menunjukkan prosen campuran baja
yang mendekati, misal : AISI 23xx adalah menunjukkan
baja karbon paduan nikel dengan campuran nikel kira-kira
3 %.

(3) Dua angka terakhir menunjukkan jumlah prosen karbon


yang mendekati.
Contoh pembacaan :
- AISI 1095 adalah baja karbon dengan kandungan karbon
sebesar 0,95%
B. Sistem Huruf
Huruf awal memberi arti pada dapur yang
digunakan dalam proses peleburan pada pembuatan
baja, yaitu sebagai berikut :
a. Huruf A untuk baja karbon yang dihasilkan dari
dapur Siemens Martin
b. Huruf B untuk baja karbon yang dihasilkan dari
dapur Bessemer
c. Huruf C untuk baja karbon yang dihasilkan dari
dapur Open Heart untuk baja karbon basa
d. Huruf D untuk baja karbon yang dihasilkan dari
dapur Open Heart untuk baja karbon asam
e. Huruf E untuk baja karbon yang dihasilkan dari
dapur listrik

Anda mungkin juga menyukai