Anda di halaman 1dari 2

1.

ASTM

ASTM adalah standar internasional dan organisasi pengujian dengan kantor pusat di West
Conshohocken, PA dan kantor di Belgia, Kanada, Cina, Meksiko dan Washington, DC Didirikan pada
tahun 1898 oleh sekelompok insinyur dan ilmuwan Pennsylvania Railroad, yang dipimpin oleh kimiawan
Charles Benjamin Dudley , untuk mengatasi seringnya bahan rel kereta api bermasalah di industri kereta
api yang berkembang pesat.

ASTM mengembangkan dan menerbitkan standar teknis yang diterima melalui konsensus dan digunakan
secara sukarela untuk berbagai macam produk, material, sistem dan layanan. Sampai saat ini, sekitar
12.000 standar ASTM digunakan di seluruh dunia dengan 143 komite penulisan standar teknis.

Standar dikembangkan sesuai dengan prinsip-prinsip Organisasi Perdagangan Dunia yang mencakup
"koherensi, konsensus, dimensi pengembangan, efektivitas, ketidakberpihakan, keterbukaan, relevansi
dan transparansi." Standar internal ASTM dibagi ke dalam enam kategori: Spesifikasi Standar, Metode
Uji Standar , Panduan Praktik Standar, Standar Klasifikasi dan Standar Terminologi.

Standard ASTM ada sekitar 12.000 standard yang dibuat dengan pengkodean khusus.Penandaan
biasanya terdiri dari awalan huruf dan nomor yang ditetapkan secara berurutan. Secara opsional diikuti
dengan tanda pisah dan dua digit terakhir dari tahun di mana standar diadopsi. Standard diawali dengan
huruf yang menandakan pembagian jenis dengan subjek berikut:

A = Besi dan Baja

B = Bahan Logam Nonferrous

C = Keramik, Beton, dan Bahan Batu

D = Bahan Lain-lain

E = Miscellaneous Subjects

F = Bahan untuk Aplikasi Tertentu

G = Korosi, Deteriorasi, dan Degradasi Bahan

Contoh ASTM yang banyak diterapkan di Indonesia

1. A312/A312M-15, grade TP304, Seamless, Welded and Heavily Cold Worked Austenitic Stainless Steels
Pipes

2. A956 Standard Test Method for Equotip Hardness Testing of Steel Products

3. B578 Standard Test Method for Microhardness of Electro-plated Coatings

4. C730 Standard Test Method for Knoop Indentation Hardness of Glass

5. D1474 Standard Test Method for Indentation Hardness of Organic Coatings


2. JIS

Japanese Industrial Standards (JIS) adalah standar yang digunakan untuk kegiatan industri di Jepang,
seperti : types/scales, quality/performance, dan safety.

Jadi JIS meliputi berbagai bidang yang luas seperti :

1. Types/scales : Ukuran
2. Quality/performance : Kualitas
3. Safety : keselamatan dan lainnya.

Badan yang melakukan koordinasi untuk JIS adalah Komite Standar Industri Jepang atau Japanese
Industrial Standards Committee (JISC). Sedangkan lembaga yang menerbitkan JIS adalah Asosiasi Standar
Jepang atau Japanese Standards Association (JSA).

JISC terdiri dari banyak komite nasional dan memainkan peran penting dalam melakukan standardisasi
kegiatan di seluruh Jepang.

Standar JIS terbaru saat ini dinamai dalam format “ JIS X 0208: 1997”, dimana
 X menunjukkan pembagian area,
 4 digit angka selanjutnya menunjukkan area, dengan catatan bahwa 5 digit untuk
standar yang sesuai dengan ISO,
 Setelah tanda “:”, ada empat digit terakhir yang menunjukkan tahun revisi.
Contoh standarisasi JIS (Baja Karbon)

1,. JIS G 4105 (Baja Karbon Chromium Molybdenum Hot Rolled)

2. JIS G 5101 (Baja Karbon Cor)

3. JIS G 3201 (Baja Karbon Tempa)

4. JIS G 3102 (Baja Karbon untuk Kontsruksi Mesin)

5. JIS G 3101 (Baja Karbon untuk Konstruksi Biasa)

3. SNI

Standar Nasional Indonesia (disingkat SNI) adalah standar yang berlaku secara nasional di Indonesia. SNI
dirumuskan oleh Komite Teknis dan ditetapkan oleh Badan Standardisasi Nasional (BSN). Penjelasan
lebih lengkap mengenai SNI dan tercantum dalam Peraturan Pemerintah Nomor 34 Tahun 2018 tentang
Sistem Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian Nasional.

Anda mungkin juga menyukai