Anda di halaman 1dari 31

Standar material

Internasional &
Nasional
Kelompok Uranium

Juara IV
- Ahmad Syaefudin
- Fargie Tamada
- Andi Fajar
- Muhammad Refaldi Putra
- Hanif Abdul Hakim

Anggota - Renail Daris Abimanyu


- Keisya Yugies Febriyant
- Aditya Rizky Siregar
Kelompok - Muhammad Faqhihul Ulum A.
- Hafizh Wirasaguna
- M.Agung Tri Sanjaya
- Khusnul Khatimah
- Muhammad Taufik Arafah
- Haqqi Abdillah
1 Standard ASTM
2 Standard AISI
3 Standard JIS

Daftar Isi 4 Standard SNI

5 Standard ASME
Pengenalan Setrifikat
6
Material
7 Kompatibilitas Material
Definisi Menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia ( KBBI ), standar adalah
Standard ukuran tertentu yang dipakai sebagai
patokan
ASTM Internasional, merupakan
organisasi internasional yang
mengembangkan standardisasi
Teknik untuk material,produk,
Pengertian
system dan jasa yang berpusat di
American Society For Testing
Amerika Serikat.
And Material
ASTM a) A = Iron and Steel Materials (Bahan baku Besi
dan Baja)
American Society For b) B = Nonferrous Metal Materials (Bahan baku
Testing Material Logam Nonferrous)
c) C = Ceramic, Concrete, and Masonry Materials
Format penulisan standard (Bahan Keramik, Beton, dan Batu)
ini diawali dengan huruf dan d) D = Miscellaneous Materials (Bahan Lain-lain)
diikuti dengan nomor yang e) E = Miscellaneous Subjects (Subyek Lain-Lain)
ditetapkan secara f) F = Materials for Specific Applications (Bahan
berurutan, Untuk diikuti baku untuk Aplikasi yang khusus)
oleh tanda hubung dan dua g) G = Corrosion, Deterioration, and Degradation
digit terakhir yang berarti of Materials (Korosi, Deteriorasi, dan
tahun dimana standard Degradasi dari bahan baku)
tersebut diadopsi
ASTM A menunjuksn spesifikasi untuk
American Society For
logam ferro.
Testing Material 213 adalah nomor Urut, tidak ada
CONTOH : hubungannya dengan “sifat” logam.
M menunjukan “metric”, yaitu
ASTM A213/A213M 15a,Specification satuan SI.Menandakan spesifikasi
For Seamless Ferritic And Austenitic material ini sesuai dengan satuan
Alloy-Steel Boiler, Superheater, and inch-pound dan satuan SI
Heat-Exchanger Tubes 15 menunjukan tahun adopsi atau
tahun revisi terakhir. Huruf a yang
mengikuti menunjukan revisi kedua
AISI (American Iron and Steel
Pengertian Institute) adalah Lembaga khusus
American Iron And Steel Amerika yang membuat
Institute standard untuk komposisi baja.
Organisasi pendahulunya berdiri
sejak tahun 1855 menjadikannya
salah satu asosiasi perdagangan
Sejarah tertua di Amerika Serikat. AISI

AISI mengambil bentuknya yang sekarang


pada tahun 1908, dengan Elbert H.
Gary, ketua United States Steel
Corporation, sebagai presiden
pertamanya.
3

Efisiensi Produksi:
Tujuan AISI Standar AISI dapat membantu produsen mencapai efisiensi
produksi yang lebih tinggi dengan memberikan panduan tentang
proses produksi, toleransi, dan spesifikasi material.

1 2
4
Kualitas Konsisten: Keamanan:
Kepatuhan Hukum:
Standar AISI Standar AISI
Standard AISI dapat membantu memenuhi
membantu mencegah berkontribusi pada
persyaratan hukum dan peraturan yang
produk yang tidak keselamatan produk
berlaku.
sesuai atau cacat dari dan infrastruktur.
mencapai pasar.
Angka Pertama

Angka penomoran pertama menunjukan jenis atau tipe


Penomoran AISI dari suatu baja.

Carbon steel : 1XXX


Nikel Steel : 2XXX
Penerapan AISI ini digunakan untuk Baja karbon Nickel chromium steel : 3XXX
rendah, baja karbon menengah, baja karbon tinggi, baja Molybdenum steels : 4XXX
paduan, dan lainnya Chromium steels : 5XXX
Chromium-Vanadium steels : 6XXX
Tumgsten steels : 7XXX
Nickel-chromium-vanadium steel : 8XXX
Silicon-manganese steels : 9XXX
Contoh pada plain carbon
Plain carbon : 10XX
Resulfurizer free machining : 11XX
Plain carbon, Mn 1.00-1.65% : 15XX
Contoh pada Manganese steels
Angka Kedua Baja berkandungan Mn 1,75% : 13XX
Contoh pada Nickel steels
Angka penomoran kedua memberikan informasi tentang Baja Ni 3-3,50% : 23XX
secondary element yang di tambahkan pada baja. Baja Ni 5,00% : 25XX
Contoh pada Nickel-chromium steels
Baja paduan Ni 1,25% dan Cr 0,65-0,80% : 31XX
baja paduan Ni 1,75% dan Cr 1,07% : 32XX
Angka Ketiga dan Keempat
Contoh :
Angka penomoran ketiga dan keempat menunjukan XX60 = memiliki arti dalam baja tersebut memiliki kandungan
informasi tentang kandungan element carbon yang carbon sebesar 0,60%
dinyatakan dana seperatus persen (%)
Japanese Industrial Standard (JIS)
adalah standar yang digunakan
untuk kegiatan industri di Jepang.

JIS meliputi berbagai bidang yang


Pengertian luas seperti :
Japanese Industrial Standard types/scales (ukuran)
quality/performance (kualitas)
safety (keselamatan)
dan lain-lain.
3
Keselamatan dan Lingkungan: JIS juga mencakup standar
Tujuan JIS keselamatan dan lingkungan untuk melindungi konsumen,
pekerja, dan lingkungan dari risiko yang terkait dengan produk
dan proses produksi.

1 2
Memastikan Kualitas: Standar Fasilitasi Perdagangan: 4
JIS dirancang untuk Standar JIS membantu
memastikan kualitas produk memfasilitasi perdagangan Inovasi dan Efisiensi: Standar JIS juga dapat
dan layanan yang tinggi. internasional dengan mendorong inovasi dan efisiensi dalam
memastikan bahwa produk
industri Jepang yang dapat membantu
yang diproduksi di Jepang
memenuhi standar yang diakui perusahaan mencapai kinerja yang lebih baik.
secara global.
3

Penerapan JIS
Konstruksi:
JIS A 5525 adalah standar untuk kayu lapis dan produk
1 2 berbasis kayu lainnya.

Elektronik:
Otomotif: JIS C 60068, yang
JIS D 0203 mengatur mengatur uji getaran Makanan:
standar warna untuk untuk peralatan JIS Z 2801 mengatur metode pengujian daya
cat kendaraan. elektronik. antibakteri pada permukaan produk.
7

Penerapan JIS

5 6
Medis:
JIS T 0601 adalah standar untuk alat
pemantauan medis yang digunakan untuk
mengukur parameter seperti tekanan darah,
Tekstil: Kimia: detak jantung, dan suhu tubuh.
JIS L 1096, yang JIS K 0113 adalah
mengatur pengujian standar untuk
kelekatan warna pada pengujian viskositas
tekstil. cairan.
3

Contoh JIS D 0203: Ini adalah standar untuk warna


cat kendaraan. "D" menunjukkan bahwa ini
penomoran JIS adalah standar untuk industri otomotif, dan
"0203" adalah nomor yang menunjukkan
spesifikasi warna tertentu.
1 2
JIS G 3101: Ini adalah JIS K 6251: Standar ini 4
standar untuk baja struktural mengatur tentang karet
JIS A 5525: Standar ini berhubungan dengan
umum. "G" mengacu pada grup sintetis. "K" mengacu pada
standar yang berhubungan standar yang berhubungan produk kayu lapis. "A" mengacu pada standar
dengan baja, dan "3101" dengan kimia, dan "6251" yang terkait dengan arsitektur dan
adalah nomor yang adalah nomor yang konstruksi, dan "5525" adalah nomor yang
menunjukkan spesifikasi mengidentifikasi standar ini.
tertentu dalam grup ini. mengidentifikasi standar ini.
Standard Nasional Indonesia
(SNI) adalah standar mutu
yang berlaku secara nasional
Pengertian di Indonesia dan ditetapkan
Standar Nasional Indonesia oleh Badan Standardisasi
Nasional (BSN).
Melindungi konsumen bahwa
produk dan layanan yang
Tujuan dan Manfaat SNI dipasarkan di Indonesia
memenuhi standar kualitas
yang telah ditetapkan.
1. Perlindungan Konsumen
Tujuan dan Manfaat SNI 2. Keselamatan dan Keamanan
3. Peningkatan Kualitas Produk
Contoh SNI 07-0040-2006

standar SNI Kawat baja karbon rendah


Standar ini menetapkan mutu kawat baja dengan penarikan dingin dan atau
diperlakukan
dengan panas, kawat baja lapisi dengan seng secara merata.
Standar ini meliputi ruang lingkup, acuan normatif, klasifikasi, syarat mutu,
pengambilan
contoh, cara uji, syarat lulus uji, penandaan dan pengemasan.

1. SNI 07-0040-2006 (kawat Baja karbon SNI 07-0053-2006


Batang Kawat Baja Karbon Rendah
Rendah ) Standar ini merupakan batang bana karbon rendah, berpenampang bundar
dikemas dalam bentuk gulungan sebagai bahan baku untuk pembuat kawat
dengan penarikan dingin, kawat baja dengan penarikan dingin yang
dilunakkan (annealde) atau dinormalkan dan kawat baja lapis seng.
2. SNI 07-0053-2006 (Batang kawat Baja
SNI 07-2052-2002
karbon Rendah ) Baja Karbon untuk Tulangan Beton
Standar ini menetapkan acuan normatif, istilah, definisi, bahan baku, jenis,
syarat mutu, cara pengambilan contoh, cara uji, syarat penandaan, syarat
lulus uji, dan cara pengemasan baja tulangan beton yang digunakan untuk
3. SNI 07-2052-2002 (Baja karbon untuk keperluan penulangan konstruksi beton dengan memperhatikan aspek
keselamatan dan keamanan.
tulangan beton ) SNI 07-0601-2006
Baja Karbon dalam bentuk Plat
Standar ini meliputi ruang lingkup, acuan normatif, istilah definisi, simbol
4. SNI 07-0601-2006 (Baja karbon dalam dan klasifikasi, syarat mutu, pengambilan contoh, cara uji, syarat lulus uji,
dan penandaan untuk baja lembaran, pelat dan gulungan canai panas.
bentuk plat )
Cara
mendapatkan https://www.youtube.com/watch?v=3nxIXamvP6c
Sertifikasi
SNI
American Society of Mechanical
Engineers (ASME) adalah organisasi
Pengertian profesional beranggotakan 120.000
American society of mechanical orang yang berfokus pada masalah
engineers teknis, pendidikan, dan penelitian
komunitas teknik dan teknologi
ASME didirikan pada tahun
1880 untuk menyediakan
wadah bagi para insinyur
untuk mendiskusikan
Sejarah ASME keprihatinan yang
ditimbulkan oleh kebangkitan
industrialisasi dan
mekanisasi.
Menemukan sistem pemanas yang mematuhi BPVC
ASME adalah penting karena sejumlah alasan,
termasuk:
1. Keamanan Kode Boiler & Bejana Tekanan
Mengapa Kode ASME
2. Kualitas Pemanas industri dan sistem boiler
ASME Penting ASME yang diberi stempel ASME telah
diperiksa secara menyeluruh dan telah
memenuhi standar kualitas dan keamanan
yang ditetapkan oleh Boiler & Pressure
Vessel Code.
Pengenalan Sertifikat Material

Definisi : Fungsi :
Mill test certificate atau biasa disebut mill test Fungsi sertifikat ini adalah untuk mengesahkan
certificate saja adalah dokumen sertifikasi sifat fisik dan kimia suatu bahan yang akhirnya
menjamin kualitas produk dalam industri logam terbentuk suatu logam untuk kebutuhan
yang dikeluarkan oleh produsen itu sendiri. konstruksi.
Pengenalan Sertifikat Material Contoh :

Type :
1. Declaration of compliance with the order,
Inspection certificate ini dikenal dengan
sertifikat tipe 2.1 yang di dalamnya memuat
informasi terkait jenis logam.
2. Test report, Selanjutnya adalah dikenal
inspection certificate tipe 2.2. Di dalam sertifikat
ini akan diejlaskaan mengenai komposisi kimia
3. Inspection certificate, yang terakhir adalah
tipe 3.1 yang memuat sertifikat inspeksi dengan
diikuti tipe 3.2 yang berisi statement of
compliance with the order.
Kompatibilitas
Material
Kompatibilitas Material mengacu
pada ketahanan material terhadap
korosi, karat atau noda saat
bersentuhan dengan bahan kimia
Kompatibilitas
Material
Keterangan :
A: Luar biasa
B: Bagus - Efek Kecil, sedikit korosi atau
perubahan warna.
C: Cukup - Efek Sedang, tidak disarankan untuk
penggunaan terus menerus. Pelunakan,
kehilangan kekuatan, pembengkakan mungkin
terjadi.
D: Efek Parah - tidak disarankan untuk
penggunaan APAPUN.
Terima
Semoga
Bermanfaat Kasih
Kelompok Uranium

Anda mungkin juga menyukai