Anda di halaman 1dari 14

115

Tujuan Instruksional

Setelah mengikuti kuliah ini, mahasiswa dapat :

1. Menjelaskan dengan tepat pengertian proses ekstrusi, penarikan,

penekukan dan pemotongan logam


2. Membuat ilustrasi berbagai proses pembentukan logam tersebut
3. Memahami parameter-parameter penting yang berpengaruh pada proses
pembentukan logam

Ringkasan Materi :

Pada materi ini dipaparkan mengenai proses pembentukan logam yakni ektsrusi,
penarikan, penekukan dan pemotongan. Ke empat proses tersebut di jelaskan
pengertiannya berdasarkan besar dan arah tegangan yang digunakan serta aliran

tegangan dan materi benda kerja. Oleh karena itu diagram tegangan regangan
yang telah dijelaskan pada bab 2 menjadi acuan untuk memahami materi ini.

Metode Pembelajaran :

Kuliah (60 mnt). Mahasiswa mendapat penjelasan tentang proses ekstrusi, penarikan,
penekukan dan pemotongan
Tanya jawab (10 mnt). Mahasiswa bertanya dosen menjawab atau sebaliknya
Tugas individu (30 mnt.) Mahasiswa menjawab soal-soal

Tugas Individu. Mahasiswa mengerjakan tugas dengan mencari referensi atau rujukan
tambahan di perpustakaan maupun di perusahaan terkait.
116

Gambar 11.1 : Produk ekstrusi


1
BAB

Ekstrusi, Penarikan, Penekukan dan


Pemotongan Logam
Proses Ekstrusi

Proses pembentukan yang ketiga adalah proses


ekstrusi, proses ini adalah proses manufaktur yang
digunakan untuk menghasilkan produk-produk dengan
ukuran yang panjang dengan penampang yang
seragam. Proses pembentukan dilakukan dengan cara
menekan benda kerja logam untuk mengalir melewati
Gambar 11.2: Ekstrusi langsung
suatu cetakan (dies) terbuka. Pada proses ekstrusi
penekan (ram) memaksa material melewati cetakan
terbuka dengan bentuk cetakan sesuai dengan bentuk
penampang dari produk yang akan dibuat. Beberapa
jenis batang logam dengan penampang beraneka
macam dapat dibuat dengan proses ektrusi.

Terdapat dua jenis metode ekstrusi yaitu ekstrusi


langsung (direct extrusion) dan ekstrusi tidak langsung
(indirect extrusion). Gambar disamping adalah ilustrasi
dari kedua jenis ekstrusi tersebut.

Perbedaan antara ekstrusi langsung dengan ekstrusi


tidak langsung terletak pada arah keluarnya benda
kerja. Pada ekstrusi langsung benda kerja keluar
searah dengan arah gaya tekan yang diberikan
sedangkan pada ekstrusi tidak langsung benda kerja
keluar berlawanan dengan arah gaya tekan yang
diberikan.

Berbagai bentuk penampang pada benda kerja


berukuran panjang dapat dihasilkan dengan proses
ekstrusi. Selain proses ekstrusi langsung dan tidak
langsung tersebut juga dikenal proses ekstrusi
hidrostatik. Proses ini dilakukan dengan memanfaatkan
tekanan hidrostatik yang diperoleh dari media penekan
berupa cairan untuk menekan benda kerja.
Penggunaan
117

ekstrusi hidrostatik memungkinkan benda kerja untuk


mendapatkan gaya tekan yang seragam sehingga
proses ekstrusi lebih homogen. Kelemahan dari proses
ini adalah peralatan ekstrusi yang lebih kompleks dan
sistem isolasi cairan yang digunakannya.

Gambar 11.54 :
:
E k stru si
I l u a
h id r o s t a t ik
p e n a r i k a n kawat
logam
Gambar di samping
menunjukkan perubahan
penampang benda kerja
berlangsun secara
bertahap. Bentuk akhir
yang diinginkan adalah Gambar XI.1 : Ekstrusi dengan perubahan penampang
seperti huruf T terbalik, secara bertahap
sedangkan bentuk
awalnya berupa silinder
D a l m p r os s e k
Ksoelliedbdiheanngapnro k e r ja ya n g ter ja d i
dsieasmeter D0. s t ru s i p e ru b a h a n p en a m p n g
b e rl a ng s u n g s e c ar a b e rta ha p ,
pGeamybaePnmtueknaenkdain b end a
ngbienn:da kerja h a l i n i dilakukan untuk mengurangi kemungkinan
- terjadinya cacat-cacat ekstrusi. Apabila proses ekstrusi
mTaidsaukk mkeemdaerlalumka
dilakukan dengan satu kali tahapan akan memaksa
dniepesmepaannajsang
benda kerja dan juga membutuhkan gaya tekan yang
-OH–
lebih besar.
aOsil’.pSeerlmamukaaapne
naekkhairnlaebnih Proses Penarikan Kawat dan Batang
bbaeirklangsung terjadi
-pKerounbtraohl Proses manufaktur berikutnya untuk benda kerja
adinmpeennsiabmapikang 1-1 berbentuk penarikan/masif adalah proses penarikan
ke
kawat dan batang. Proses ini serupa dengan proses
-2K-2onkteam3-i3naksei d4a-
4pakted5ik-u5rhaninggi ga ekstrusi yaitu untuk membuat produk dengan
- S i fa t s t re n g h t , ukuran yang
k e6 - 6 s e s u a i d
f a t iq u e d a n w ear
e n g a n b e n tu k panjang dengan penampang yang seragam. Dalam
meningkat proses penarikan kawat dan batang bentuk penampang
akhir.
Kekurangan proses
yang dihasilkan umumnya berbentuk lingkaran dengan
pembentukan dingin :
- Gaya tekan yang
diameter yang relatif lebih kecil dibandingkan dengan
dibutuhkan lebih besar proses ekstrusi. Perbedaan utama antara proses
- Peralatan mesin berat ekstrusi dengan proses penarikan kawat dan batang
- Sifat ductility menurun terletak pada gaya pembentukan yang diberikan. Pada
- Permukaan logam harus bersih proses penarikan kawat dan batang gaya yang
- Terdapat tegangan sisa
diberikan adalah gaya tarik, jadi proses penarikan
dilakukan dengan menarik ujung dari benda kerja
melewati penampang cetakan.

Proses penarikan kawat dan batang berbeda dalam hal


diameter benda kerja yang dihasilkan. Untuk penarikan
118

kawat diameter penampangnya lebih kecil dibanding dengan penarikan batang.


Proses penarikan ini umumnya adalah proses pembentukan dingin.

Peralatan yang dipakai dalam proses penarikan terdiri atas susunan cetakan atau
dies yang mereduksi penampang secara bertahap hingga ke diameter yang
diinginkan. Peralatan tersebut juga dilengkapi dengan sistem penarik yang
dilakukan oleh mekanisme hidrolik yang berfungsi sebagai penarik, perhatikan
gambar XI.3 di
sebelah.
Proses Pembentukan Logam Lembaran

Proses pembentukan logam lembaran memiliki porsi tersendiri dalam proses


manufaktur, hal ini disebabkan karena banyaknya produk-produk teknik yang
dibuat berbahan dasar logam lembaran.

Logam dalam bentuk lembaran jika memiliki ketebalan di bawah 6 mm, umumnya
berkisar antara 0.4 mm hingga 6 mm. Apabila ketebalannya di atas 6 mm disebut
sebagai pelat logam. Lembaran logam ini dibuat dari serangkaian proses
pengerolan yang dilakukan pada benda kerja berbentuk bilet atau slab.

Terdapat tiga proses utama dalam pembentukan logam lembaran yaitu:


1. Proses Pemotongan (shearing process)

2. Proses penekukan (bending process)

3. Proses penarikan (drawing process)

Proses pembentukan lembaran dilaksanakan pada temperatur ruang sehingga


masuk dalam kelompok pembentukan dingin. Peralatan utama yang dipakai dalam
pembentukan material lembaran adalah penekan (punch) dan cetakan (die)
119

Gambar XI.3 : Instalasi peralatan ekstrusi

120

Proses Memotong Lembaran

Proses pemotongan lembaran adalah memberikan


tekanan pada lembaran melalui gerakan punch diantara
tepi-tepi tajam cetakan yang melebihi kekuatan plastis
lembaran. Dilakukan dengan menempatkan lembaran
logam dalam mesin penekan yang memiliki dua pahat
pemotong. Perhatikan ilustrasi pemotongan disamping
ini.
Gambar 11.6 : Pemotongan, tahap deformasi plastis
Tahapan
dalam proses pemotongan adalah
menempatkan lembaran di antara punch and die
dengan memperhatikan jarak clearence antara punch
dan die,

kemudian punch bergerak turun dengan kecepatan dan


menekan lembaran sedangkan die tetap. Proses
pemotongan terjadi melalui mekanisme gaya geser
yang terjadi pada lembaran yang diawali dengan
adanya deformasi plastis, tegangan di antara tepi
punch dan die meningkat, timbul retakan diantara tepi
punch dan die, ketika batas kekuatan tercapai retakan
akan terus merambat maju dan bertemu di tengah
lembaran hingga kemudian terjadinya retak (fracture)
pada lembaran.
Umumnya proses pemotongan berlangsung cepat agar
Gambar 11.7 : Pemotongan, tidak terjadi cacat pemotongan berupa scratch atau
tahap Peningkatan tegangan
pada tepi potong
so b e k a y n g t i d a k se ra g m
p e m o t ong an . Be r t e m un ya a ra h
s e p nj g e pi a n h s il
r a m ba t an reta k d i ten ga h lembaran sangat
ditentukan pada :

- Kelonggaran (allowance) punch-dies sebesar 5-


8% dari ketebalan lembaran
- Ketajaman tepi punch dan dies sama

Apa yang terjadi bila rambatan retakan tidak bertemu


ditengah lembaran..? Tentu saja akan dibutuhkan lebih
Gambar 11.8 : Pemotongan,
tahap perambatan retakan banyak energi untuk memotong lembaran serta tepi
potongnya menjadi tidak rata.

Berbagai operasi pemotongan dapat dilakukan seperti


proses pemotongan shearing, blanking dan punching.
Proses shearing dikenal juga dengan nama proses
pengguntingan dimana material lembaran dipotong
menjadi dua bagian. Pada proses shearing tidak ada
bagian yang dibuang (scrap).

121

Gambar XI.4 : Proses shearing, blanking dan Punching


Gambar XI.5 : Proses Slotting, Perforating, Notching, Shaving dan Fine blanking

122

Gambar XI.6 : Blanking dan Punching


Proses blanking adalah proses pemotongan lembaran dengan profil pemotongan tertentu seperti se

persegi panjang atauukuranlaindimanahasilnya


berupa lembaran blank sedangkan sisa hasil
pemotongan dibuang (scrap). Proses punching adalah
proses melubangi lembaran dengan bentuk lingkaran atau bentuk lainnya
Pada proses punching scrap yang dihasilkan berbentuk
sesuai dengan bentuk penekannya (punch).
Terdapat proses pemotongan lembaran lainnya yang daisnebuftindeengbalanskliontgti.ng,Ilupsetrrfaosriatinugn,
pemotongan tersebut diperlihatkan pada gambar XI.5

Proses Penekukan Lembaran

Proses penekukan dilakukan dengan membengkokan benda kerja dengan bantuan penekan dan cetakan. Peneku
yang lainnya mengalami tekanan (compression).

123

Bedakan antara proses penarikan dalam (deep drawing process)


dengan penarikan rentang (stretching) pada proses penarikan logam lembaran

Gambar XI.7 : Ilustrasi proses penekukan.


Proses penekukan lembaran logam dapat
dikelompokkanatasbeberapajenisyaitu:prosesV
bending, edge bending, flanging, hemming, seaming dan

cduilirhlintagp. aUdnatugkamsebtaiarpdipbraowsaehs ipnei:ne ku k a n terseb


Gambar XI.8 : Ilustrasi V bending dan edge Bending.

124
Gambar XI.9 : Penekukan lembaran

Proses Penarikan Lembaran

Pada dasarnya proses penarikan logam lembaran bertujuan untuk menghasilkan


produk dari lembaran logam yang berbentuk wadah atau mangkuk. Beberapa
contoh produk penting dari proses ini adalah peralatan masak mulai dari panci,
wajan, tempat cuci piring dari baja tahan karat hingga pada body kendaraan, house
lamp, casing handphone dan sebagainya. Produk-produk tersebut dibuat dari
lembaran yang dibentuk sedemikian rupa mengikuti bentuk cetakan yang
digunakan. Pada proses penarikan lembaran logam ada dua jenis proses utama
yang berbeda yaitu proses penarikan dalam (deep drawing process) dan proses
penarikan rentang (stretching). Perbedaan prosesnya terletak pada saat lembaran
logam yang akan di bentuk dengan penarikan, dijepit pada sebuah penjepit yang
disebut dengan blank holder.

Proses Penarikan Dalam

Untuk proses penarikan dalam blank holder menjempit lembaran logam dimana
gaya jepitnya tetap memungkinkan bagian lembaran yang berada dibawah penjepit
untuk dapat mengalir masuk kedalam cetakan. Sedangkan pada penarikan
rentang, blank holder menjepit lembaran logam sekuat mungkin sehingga
lembaran pada saat ditekan oleh penekan kedalam cetakan bagian lembaran yang
berada dibawah penjepit tidak dapat mengalir masuk ke dalam cetakan, itulah
sebabnya disebut dengan proses penarikan rentang.

125

Gambar di bawah ini memperlihatkan proses penarikan


dalam.

Dengan melihat gambar disamping, dapatkah anda menuliskan tahapan dari proses penarikan dalam.

Gambar XI.10 : Ilustrasi Penarikan Dalam

Proses penarikan dalam adalah proses yang cukup


kompleks bila ditinjau dari parameter-parameter yang
berpengaruh. Beberapa parameter yang berpengaruh
antara lain ketebalan lembaran, kedalaman penekanan,
laju penekanan, gesekan antara penumbuk dengan
cetakan, diameter lembaran, gaya dari blank holder,
kekasaran permukaan lembaran, radius cetakan.

Ini adalah bagian akhir dari materi bab 11

Setelah mendapat penjelasan tentang ekstrusi,


penarikan, pembengkokan dan pemotongan, jawablah
pertanyaan di bawah ini :

Soal-Soal
Punch : Penekan Die : Cetakan Blank Holder:
Jawablah
Pemegang/Penjepit Benda kerja. Blank: Benda kerja lembaran.pertanyaan-pertanyaan berikut!

1. Berikanlah beberapa contoh produk dari material


logam hasil proses pembentukan logam.

126

2. Dari contoh-contoh yang anda peroleh, bisakah anda memperkirakan jenis


proses pembentukan yang telah dialaminya.
3. Berikanlah pengertian anda mengenai proses ekstrusi, penarikan, penekukan,
dan pemotongan logam.
4. Jelaskan dan buat ilustrasinya ekstrusi dengan perubahan penampang
secara bertahap.
5. Gambarkanlah ilustrasi dari proses-proses pembentukan logam pejal.
6. Dari gambar yang telah anda buat, tuliskanlah tahapan dari setiap proses
pembentukan logam pejal.
7. Gambarkan ilustrasi dari jenis-jenis pembentukan lembaran dan jelaskan
proses penarikan dalam.
8. Proses pembentukan logam dapat dibagi dua berdasarkan temperatur
pengerjaannya yaitu pengerjaan panas dan pengerjaan dingin, Jelaskan
maksudnya dan berikan perbedaan antara pengerjaan panas dan
pengerjaan dingin.
Tugas

Suatu perusahaan manufaktur dengan produk berupa atap seng ada di kota
Makassar. Cari tahulah, apakah produk tersebut mengalami penarikan atau
pembengkokan, pengerjaan dingin atau panas. Jelaskan prosesnya disertai
ilustrasinya.

Anda mungkin juga menyukai