Di Susun Oleh
Kelompok 2
1. Kiki Hardianti
2. Lili juniarti
3. Meka wahyuni
7. Triwalensi
8. Yossi Triani
Putri
4. M.Andre Susilo
5. Peby Anggara
6. Santi Oktariani
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kedahirat allah swt, karena berkat taufik dan hidayah
nya, penulis dapat menyusun makalah dengan judul Standar dan Spesifikasi Kerja dan
Metode Komunikasi Teknik.
Ucapan terima kasih tak lupa penulis ucapkan kepada semua pihak yang telah
membantu dan membimbing penulis dalam pembuatan makalah ini. Makalah ini di buat
berdasarkan hasil dari penelitian yang telah di lakukan sebelumnya. Tujuan penulis membuat
makalah ini adalah untuk memenuhi tugas semester ini agar mendapat nilai semester
(indeksprestasi) dan membahas materi ini untuk menambah pengetahuan dari berbagai pihak .
Penulis menyadari pembuatan makalah ini masih banyak terdapat kesalahan-kesalahan
didalamnya.
Oleh karena itu, kritik dan saran dari berbagai pihak sangat penulis harapkan demi
penyempurnaan makalah yang akan datang. Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat
bagi semua pihak.
DAFTAR ISI
Kata Pengantar .................................................................................................... i
Daftar Isi...............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................1
A. Latar belakang .........................................................................................1-2
B. Tujuan pembuatan makalah.....................................................................2
C. Rumusan masalah.....................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN ....................................................................................3
A.
B.
C.
D.
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Standardisasi adalah usaha bersama membentuk standar. Standar adalah
sebuah
aturan, biasanya digunakan untuk bimbingan tetapi dapat pula bersifat wajib (paling sedikit
dalam praktik), memberi batasan spesifikasi dan penggunaan sebuah objek atau karakteristik
sebuah proses dan/atau karakteristik sebuah metode.
Hakiki dan tujuan standar ini dapat digambarkan melalui contoh sebagai berikut :
jika seluruh dunia memproduksi kran dan pipa air dalam bentuk dan ukuran yang berbeda
beda, maka tidaklah mungkin berbagai pipa saling bersambung karena masing-masing pipa
tidak serasi dengan pipa lainnya. Untuk itu diperlukan adaptor. Bilamana setiap produsen
pipa dan keran air boleh memproduksi pipa semaunya tanpa memperhatikan ukuran pipa
produsen lain, maka hasilnya terjadi kekacauan.
Masing masing pipa tidak setara (kompatibel) dengan pipa produk lain, terjadi
pembuangan uang, waktu, tenaga; pasaran akan terpecah menjadi segmen segmen kecil,
masing masing dikuasai oleh pipa ukuran tertentu. Pada akhirnya akan terjadi kemandegan.
Sebaliknya bila masing masing produsen membuat pipa dan keran air sesuai dengan ukuran
dan model yang disepakati bersama (ini disebut standardisasi) maka pembakuan tersebut
akan menyederhanakan produksi, memperluas pasar. produk tertukarkan dengan produk lain
serta dapat disambung dengan pipa produk pabrik lain.
Standardisasi dalam bidang informasi ilmu pengetahuan dan dan teknik tidaklah
kalah pentingnya dengan standardisasi bidang lain ; bahkan standardisasi mutlak diperlukan
karena kerjasama antara perpustakaan mutlak dilakukan. Standardisasi berdampak terhadap
perlengkapan, pengolahan bahan perpustakaan serta sarana perpustakaan. Standardisasi juga
menyederhanakan dan merasionalisasikan metode dan teknik
perpustakaan serta
C.
RUMUSAN MASALAH
1.
2.
3.
4.
5.
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN STANDARISASI
Standar berasal dari bahasa Prancis Kuno artinya titik tempat berkumpul, dalam
bahasa Inggris Kuno merupakan gabungan kata standan artinya berdiri dan or (juga bahasa
Inggris Kuno) artinya titik. (Merriam-Webster, 2000) kemudian diserap dalam bahasa Inggris
sebagai kata standard (Pengantar standardisasi, 2009). Standar adalah spesifikasi teknis atau
sesuatu yang dibakukan termasuk tata cara dan metode yang disusun berdasarkan consensus
semua pihak yang terkait dengan memperhatikan syarat-syarat keselamatan, keamanan,
kesehatan, lingkungan hidup, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta
pengalaman, perkembangan masa kini dan masa yang akan dating untuk memperoleh
manfaat yang sebesar-besarnya (Peraturan Pemerintah, 2000).
Adapun ISO (International Organization for Standardization) membei batasan
standar sebagai . a document, established by consensus and approved by a recognized
body, that provides, for common and repeated use, rules, guidelines or characteristics for
activities or their results, aimed at the achievement of the optimum degree of order in a given
context Juga dinyatakan bahwa standar hendaknya berdasarkan artas hasil ilmu
pengetahuanm teknologi dan pengalaman yang telah terkonsolidasi dan bertujuan
peningkatan manfaat komunitas yang optimum ( ISO/IEC, 2004). Dari kata standar muncul
kata standardisasi artinya proses merumuskan, menetapkan, menerapkan dan merevisi
standar, yang dilaksanakan secara tertib melalui kerjasama dengan semua pihak yang
berkepentingan (Peraturan Pemerintah, 2000).
Siapa yang mendapat manfaat ?
Standar yang berlaku di sebuah negara sering disebut standar nasional, dikeluarkan
oleh badan standar masing-masing negara. Contoh di Indonesia oleh Badan Standardisasi
Nasional (BSN), American National Standards Institute (ANSI), Deutsches Institute fur
Normung (DIN), British Standard Instiutute (BSI) dll. Pada tingkat internasional dikenal
International Organization for Standardization, lebih dikenal dengan singkatan ISO (periksa
bagian akhir makalah ini) yang mengeluarkan standar ISO.
Standar ISO memberikan manfaat teknologi, ekonomi dan masyarakat sebagai berikut :
1. Untuk
bisnis,
pemencaran
standar
ISO
memungkinkan
pemasok
dapat
mengembangkan dan memberikan produk dan jasa sesuai dengan spesifikasi yang
diterima di pasar internasional. Karena itu bisnis yang menggunakan standar ISO
mampu bersaing di pasar dunia.
2. Untuk innovator teknologi baru, standar ISO menyangkut aspek terminologi,
keserasian atau kompatibilitas dan keselamatan mempercepat pemencaran inovasi dan
pengembangannya dalam produk yang dapat dimanufaktur dan terpasarkan.
3. Untuk konsumen seluruh dunia, kompatibilitas teknologi sejagad akan tercapai bila
produk dan jasa didasarkan pada standar ISO; dengan demikian konsumen memilihi
banyak pilihan. Misalnya bilai pisau silet berbagai merek namun standarnya sama
akan menguntungkan konsumen karena konsumen dapat memilih berbagai merek
namun standarnya sama. Konsumen juga memperoleh keuntungan karena produsen
bersaing untuk memasarkan produknya.
4. Untuk pejabat bidang perdagangan, standar internasional membuat adanya lapangan
permainan yang searas bagi semua competitor pada pasar yang sama, misalnya para
pesaing memasarkan aki yang sesuai dnegan stanbdar internasional di semua negara.
Bila ada negara atau kawasan yang menggunakan standar yang berbeda maka hal itu
merupakan hambatan bagi perdagangan. Standar merupakan sarana teknis bagi
penerapan kesepakatan perdagangan.
5. Bagi pemerintahan, standar internasional merupakan landasan teknologi dan ilmiah
yang mendukung legislasi kesehatan, keselamatan dan lingkungan. Misalnya standar
pendingin udara versi Uni Eropa R2 kini diterapkan pada hampir semua kendaraan
bermotor.
Tahap pembuatan standar
Untuk membuat standar baik pada tingkat ISO maupun Indonesia, lazimnya ada 6 tahap
yaitu:
1. Tahap pengusulan, di sini pemangku kepentingan mengajukan permintaan tentnag
perlunya sebuah standar dalam bidangnya. Misalnya pihak pemangku kepentingan mi
instan memerlukan standar Kegiatan ini sering disebut call for proposal.
2. Tahap persiapan. Di sini ISO atau BSN membentuk panitia terdiri dari pakar untuk
menyusun naskah kerja, di dalamnya termasuk kajian apakah usulan yang diajukan
sudah sesuai dengan kebutuhan, apakah layak dari segi teknis.
3. Tahap Komisi. Dibuat lagi naskah kerja, namun sudah menyerupai naskah standar,
diedarkandi kalangan komisi untuk ditelaah dan disetujui. Bila komisi sudah merasa
bahwa naskah itu cukupbaik untuk menangani masalah yang dibahas (mislanya
standar ruas untuk deskripi bibliografis) maka ditingkatkan ke tahap berikutnya.
4. Tahap permintaan pendapat (inquiry) . Disebarkan ke anggota serta publik yang
berminat untuk memperoleh masukan.
5. Tahap persetujuan, dimintakan pendapat dari anggota komisi dan masyarakat. Bila
pernyataan setuju di atas kuorum, maka naskah dijadikan naskah final komisi.
6. Tahap publikasi, naskah dijadikan standar lalu diberi nomor, mislanya SNI nomor x,
atau ISO nomor x diikuti tahun publikasi.
Simbol dan tengara yang dibakukan mampu memberikan informasi dan peringatan
melewati tapal batas linguistik, misalnya rambu lalu lintas mengenai bahaya tanah longsor
dipahami di mana saja karena sudah dibakukan. Di perpustakaan tanda toilet belum
dibakukan namun dasarnya selalu membedakan tanda wanita dengan lelaki.
Konsensus mengenai berbagai material, memberikan rujukan bagi pemasok dan
nasabah dalam transaksi bisnis. Di perpustakaan, pengertian kertas untuk buku membantu
pustakawan dalam pemesanan buku. Mungkin standardisasi metric sedikit mengalami
kesulitan manakala membeli baju apakah ukuran S, M, L dan XL sama? Demikian pula
ukuran sepatu ada ukuran sepatu Eropa, Amerika, Jepang dan Inggris.
Kesepakatan menyangkut berbagai variasi produk untuk memenuhi ketentuan aplikasi
tertentu memungkinkan manfaat biaya bagi produsen maupun konsumen. Contoh
standardisasi ukuran kertas, misalnya A4 memudahkan pustakawan dalam menyediakan
kertas fotokopi.
Standardisasi protokol komputer memungkinkan produk berbagai penjaja (vendor)
berbicara dengan produk lainnya. Di perpustakaan berbagai perangkat lunak dapat
berbicara dengan perangkat lain. Maka perangkat lunak semacam Slims mampu
berkomunikasi dengan perangkat lain.
Tanpa kesepakatan internasional yang termuat dalam standar ISO menyangkut kuantitas dan
unit metric maka perdagangan akan menghadapi hambatan.
B.Pengertian komunikasi
Pengertian komunikasi pembahasan mengenai teknik komunikasi terlebih dahulu
perlu dijelaskan pengertian komunikasi. Jadi sebelum kita mengadakan paparan untuk
menjawab pertanyaan bagaimana kita berkomunikasi?terlebih dahulu kita harus merasa
jelas tentang apa itu komunikasi, pengertian komunikasi dengan segala aspek yang
dicakupnya. Pengertian komunikasi ditinjau dari dua sudut pandang, yaitu komunikasi dalam
pengertian umun dan pengertian secara paradigmatik. Sehingga akan menjadi jelas
bagaimana pelaksanaan teknik komunikasi itu.
1. Pengertian komunikasi secara Umum
Pengertian komunikasi secara umum ialah setiap orang yang hidup dalam masyarakat,
sejak bangun tidur sampai tidur lagi, secara kodrati senantiasa terlibat komunikasi.
3.
a.
b.
4.
D.Unsur-Unsur Komunikasi
1. Sumber ( pengirim I Komunikator ) .
Pihak yang memiliki pesan atau informasi yang ingin disampaikan kepada pihak lain.
Informasi yang ada pada sumber komunikator dapat diciptakan sendhi oleh yang
bersangkutan atau diperoleh dari yang lain.
Kalau komunikator akan menyampaikan informasi harus jelas dulu apa kepentingannya,
mengapa informasi tersebut harus disampaikan kepada yang bersangkutan, apa maksud dan
tujuannya, apa informasi yang akan disampaikan dan sejauh mana pengetahuannya tentang
orang yang akan diajak berkomunikasi.
2. Penerima I Komunikan
Pihak yang menerima informasi dari komunikator. Ada tiga macam sikap/reaksi
komunikan terhadap pesan informasi yang sampai, yaitu:
a. Tidak mendengar, secara fisik tidak mampu mendengar atau menulis.
- secara fisik hadir tetapi pikirannya kemana-mana.
- secara fisik hadir dan tahu apa yang disampaikan tetapi maknanya tdk diketahui
- secara fisik hadir, tahu apa yang disampaikan dan mampu menjelaskan kembali
b. Mendengar
c. Mendengarkan
3. Informasi I Pesan.
Pesan atau informasi adalah pengertian yang dimiliki komunikator untuk disampaikan
kepada komunikan. Informasi atau pesan ini dapat berupa ide/fakta/data/informasi untuk
dikomunikasikan kepada si komunikan. Dalam praktek, pesan yang dikirim belum tentu sama
dengan yang diterima hal ini disebabkan karena ada hambatan atau gangguan. Informasi atau
pesan disampaikan dalam bentuk :
a) lisan
b) Tunsan
c)Gambar
d) Rekaman
e) Tanpa Kata namun melalui tanda-tanda
4. Saluran I Channell Media Alat
Alat untuk menyampaikan informasi dari komunikator kepada komunikan. Pengertian
lain dari saluran atau chaneI adalah jalan yang dilalui suatu pesan dari pengirim kepada
penerima. Dalam suatu organisasi penyampaian pesan dapat dilakukan melaui saluran baik
formal (vertical horizontal ) maupun informal (hubungan interpersonal).
5. Umpan Balik
Tanggapan atau respon yang diberikan penerima informasi atau komunikan kepada
komunikator atau reaksi balik dari pengirim informasi atau komunikator kepada komunikan.
Umpan bank dapat positif (setuju) dan juga negatif Umpan bank ini sangat penting dalam
komunikasi dan akan rnenentukan tindak lanjut dari komunikasi tersebut.
Umpan balik positif adalah reaksi/ respon komunikan yang menyenangkan komunikator
sehingga komunikasi akan berjalan lancar. Umpan balik negatif adalah reaksi/ respon
komunikan yang tidak menyenangkan yang berakibat komunikasi tidak lancar.
Dengan demikian Umpan balik ini sebagai ukuran dan cara yang terbaik untuk mengetahui
apakah pesan atau informasi atau informasi itu dipahami atau tidak oleh si penerima
informasi atau komunikan.
6. Persepsi
Terdapat baik pada penginm informasi (komunikator) maupun penenma informasi
(komunikan) baik terhadap pesan atau infonnasi maupun umpan balik Persepsi sifatnya subjektif,
dalam arti merupakan proses internal seseorang yang sangat dipengaruhi oleh faktor pendidikan,
pengalaman, lingkungan dan sebagainya yang mewamai pelaku yang bersangkutan.
7. Lingkungan
Dalam berkomunikasi tidak dapat lepas dan pengaruh lingkungan antara lain adat kebiasan,
budaya agama, politik, teknologi, cuaca, atau tempat kerja dan lain-lain. Faktor lingkungan dapat
mempelancar atau menghambat komunikasi.
E.Proses Komunikasi
Proses komunikasi pada hakekatnya adalah proses penyampaian pikiran atau perasaan
seorang komunikator kepada komunikan. Pikiran berupa gagasan, ide, infonnasi, pennasalahan,
dsb, yang mucul dalam benak. Perasaan berupa keyakinan, kekhawatiran, sedih, senang yang
muncul dan lubuk hati.
Dalam proses komunikasi, apa yang ada dalam pikiran komunikator diteDemahkan (encoding)
dalam bentuk pesan/message dengan bahasa yang menurut persepsinya dapat dimengerti oleh
komunikan selanjutnya komunikan menginterpretasikan (decoding) pesan tersebut sesuai dengan
pengertiaannya sendiri. komunikan memberikan respon atas pesan yang disampaikan maka ia
memberikan feedback (umpan balik melalui proses encoding/decoding.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Standar berasal dari bahasa Prancis Kuno artinya titik tempat berkumpul, dalam
bahasa Inggris Kuno merupakan gabungan kata standan artinya berdiri dan or (juga bahasa
Inggris Kuno) artinya titik. (Merriam-Webster, 2000) kemudian diserap dalam bahasa Inggris
sebagai kata standard (Pengantar standardisasi, 2009). Standar adalah spesifikasi teknis atau
sesuatu yang dibakukan termasuk tata cara dan metode yang disusun berdasarkan consensus
semua pihak yang terkait dengan memperhatikan syarat-syarat keselamatan, keamanan,
kesehatan, lingkungan hidup, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta
pengalaman, perkembangan masa kini dan masa yang akan dating untuk memperoleh
manfaat yang sebesar-besarnya (Peraturan Pemerintah, 2000).
Komunikasi adalah hubungan kontak antar danantara manusia baik individu maupun
kelompok. Dalam sehari-hari disadari atau tidak disadari komunikasi adalah bagian dari
kehidupan manusia itu sendiri, paling tidak sejak ia dilahirkan sudah berkomunikasi dengan
lingkungan`nya. Gerak dan tangis yang pertama pada saat ia dilahirkan adalah tanda
komunikasi (Widjaja, 1986).
Sementara itu, untuk mrenjalin rasa kemanusiaan yang akrab diperlukan pengertian
sesama anggota masyarakat. Dalam hal ini faktor komunikasi memainkan peran penting,
apalagi bagi manusia modern. Manusia modern yaitu manusia yang cara berfikirnya tidak
spekulatif, tetapi berdasarkan logika dan rasional (penalaran) dalam melaksanakan segala
kegiatan dan aktivitasnya. Kegiatan dan aktivitasnya itu akan terselenggara dengan baik
melalui proses dengan baik melalui proses komunikasi antar manusia. Komunikasi telah
menjadi bahan dari kehidupan manusia. Berhasilnya suatu komunikasi ialah apabila kita
mengetahui dan mempelajari unsur-unsur yang terkadang dalam proses komunikasi. Unsurunsur yang dimaksud adalah sumber (resource), pesan (massage), saluran (chanel,media), dan
penerima (receiver, audience).
B. SARAN
Dalam pembuatan makalah ini penulis menyarankann kepada semua anggota
pekerja ataupun calon tenaga kerja agar selalu berkomunikasi dengan baik terhadap
sesama pekerja .
DAFTAR FUSTAKA
http://kaderkonservasi1-psdm.blogspot.co.id/2010/07/teknik-dan-metode-komunikasimateri.html
(http://situliatsitucoment.blogspot.com/2010/02/informative-communicationkomunikasi.html
www.Sidesharen.Net/110201014/2-prosestahapanmedia-hambatan-dalam-komunikasi
http://duniapena-sangsahabat.blogspot.co.id/2013/05/makalahkomunikasi-efektif.html