Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH ETIKA PROFESI

TENTANG STANDAR DAN SPESIFIKASI KERJA


DAN METODE KOMUNIKASI TEKNIK

Di Susun Oleh

Kelompok 2

1. Kiki Hardianti
2. Lili juniarti
3. Meka wahyuni

7. Triwalensi
8. Yossi Triani

Putri
4. M.Andre Susilo
5. Peby Anggara
6. Santi Oktariani

AKADEMI KOMUNITAS NEGERI LAHAT


PAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI PERTAMBANGAN BATUBARA
TAHUN AJARAN 2015/2016

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kedahirat allah swt, karena berkat taufik dan hidayah
nya, penulis dapat menyusun makalah dengan judul Standar dan Spesifikasi Kerja dan
Metode Komunikasi Teknik.
Ucapan terima kasih tak lupa penulis ucapkan kepada semua pihak yang telah
membantu dan membimbing penulis dalam pembuatan makalah ini. Makalah ini di buat
berdasarkan hasil dari penelitian yang telah di lakukan sebelumnya. Tujuan penulis membuat
makalah ini adalah untuk memenuhi tugas semester ini agar mendapat nilai semester
(indeksprestasi) dan membahas materi ini untuk menambah pengetahuan dari berbagai pihak .
Penulis menyadari pembuatan makalah ini masih banyak terdapat kesalahan-kesalahan
didalamnya.
Oleh karena itu, kritik dan saran dari berbagai pihak sangat penulis harapkan demi
penyempurnaan makalah yang akan datang. Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat
bagi semua pihak.

LAHAT, 15 MEI 2016


Penulis

DAFTAR ISI
Kata Pengantar .................................................................................................... i
Daftar Isi...............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................1
A. Latar belakang .........................................................................................1-2
B. Tujuan pembuatan makalah.....................................................................2
C. Rumusan masalah.....................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN ....................................................................................3
A.
B.
C.
D.

Pengertian standar dan komunikasi..........................................................3-8


Metode komunikasi..................................................................................9-10
Unsur-unsur komunikasi..........................................................................11-12
Proses komunikasi....................................................................................13

BAB III PENUTUP.............................................................................................14


A. KESIMPULAN........................................................................................15
B. SARAN....................................................................................................15
DAFTAR FUSTAKA...........................................................................................16

BAB I

PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Standardisasi adalah usaha bersama membentuk standar. Standar adalah

sebuah

aturan, biasanya digunakan untuk bimbingan tetapi dapat pula bersifat wajib (paling sedikit
dalam praktik), memberi batasan spesifikasi dan penggunaan sebuah objek atau karakteristik
sebuah proses dan/atau karakteristik sebuah metode.
Hakiki dan tujuan standar ini dapat digambarkan melalui contoh sebagai berikut :
jika seluruh dunia memproduksi kran dan pipa air dalam bentuk dan ukuran yang berbeda
beda, maka tidaklah mungkin berbagai pipa saling bersambung karena masing-masing pipa
tidak serasi dengan pipa lainnya. Untuk itu diperlukan adaptor. Bilamana setiap produsen
pipa dan keran air boleh memproduksi pipa semaunya tanpa memperhatikan ukuran pipa
produsen lain, maka hasilnya terjadi kekacauan.
Masing masing pipa tidak setara (kompatibel) dengan pipa produk lain, terjadi
pembuangan uang, waktu, tenaga; pasaran akan terpecah menjadi segmen segmen kecil,
masing masing dikuasai oleh pipa ukuran tertentu. Pada akhirnya akan terjadi kemandegan.
Sebaliknya bila masing masing produsen membuat pipa dan keran air sesuai dengan ukuran
dan model yang disepakati bersama (ini disebut standardisasi) maka pembakuan tersebut
akan menyederhanakan produksi, memperluas pasar. produk tertukarkan dengan produk lain
serta dapat disambung dengan pipa produk pabrik lain.
Standardisasi dalam bidang informasi ilmu pengetahuan dan dan teknik tidaklah
kalah pentingnya dengan standardisasi bidang lain ; bahkan standardisasi mutlak diperlukan
karena kerjasama antara perpustakaan mutlak dilakukan. Standardisasi berdampak terhadap
perlengkapan, pengolahan bahan perpustakaan serta sarana perpustakaan. Standardisasi juga
menyederhanakan dan merasionalisasikan metode dan teknik

perpustakaan serta

mengharmoniskan produk perpustakaan. Keharmonisan produk ini memudahkan operasi


dokumenter, mengurangi biaya, menurunkan waktu tunda serta memungkinkan pertukaran
dokumen antar perpustakaan.
Dalam dunia perpustakaan dengan semakin banyaknya badan, media dan orang yang
mengambil bagian dalam

komunikasi ilmiah maka besar peluang akan terjadi

kesalahpahaman bilamana masing-masing menggunakan standar. Di samping itu dalam


pengolahan informasi perlu dilakukan pengolahan dokumen secara efisien dan murah
sehingga dalam perpustakaan pun diperlukan standardisasi. Dengan demikian standardisasi
adalah proses perumusan dan penerapan peraturan bagi ancangan teratur kepada aktivitas
khusus guna manfaat dan dengan kerjasama semua pihak yang terikat, dan khususnya untuk

promosi ekonomi keseluruhan yang optimum dengan mempertimbangkan kondisi fungsional


dan tuntutan keselamatan.
B.TUJUAN PEMBUATAN MAKALAH
1. Membuat hidup lebih nyaman dan lebih sederhana karena adanya pemecahan atas masalah
bersama.
2. Mengetahui pengertian standard dan komunikasi
3. Mengetahui manfaat standar dan komunikasi.
4. Memahami unsur unsur pada standar komunikasi

C.

RUMUSAN MASALAH
1.
2.
3.
4.
5.

Apa yang dimaksud dengan standar ?


Apa kegunaan standar?
Deskripsi komunikasi?
Apa saja unsur yang ada dalam komunikasi?
Bagaimana proses komunikasi?

BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN STANDARISASI
Standar berasal dari bahasa Prancis Kuno artinya titik tempat berkumpul, dalam
bahasa Inggris Kuno merupakan gabungan kata standan artinya berdiri dan or (juga bahasa
Inggris Kuno) artinya titik. (Merriam-Webster, 2000) kemudian diserap dalam bahasa Inggris
sebagai kata standard (Pengantar standardisasi, 2009). Standar adalah spesifikasi teknis atau
sesuatu yang dibakukan termasuk tata cara dan metode yang disusun berdasarkan consensus
semua pihak yang terkait dengan memperhatikan syarat-syarat keselamatan, keamanan,
kesehatan, lingkungan hidup, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta
pengalaman, perkembangan masa kini dan masa yang akan dating untuk memperoleh
manfaat yang sebesar-besarnya (Peraturan Pemerintah, 2000).
Adapun ISO (International Organization for Standardization) membei batasan
standar sebagai . a document, established by consensus and approved by a recognized
body, that provides, for common and repeated use, rules, guidelines or characteristics for
activities or their results, aimed at the achievement of the optimum degree of order in a given
context Juga dinyatakan bahwa standar hendaknya berdasarkan artas hasil ilmu
pengetahuanm teknologi dan pengalaman yang telah terkonsolidasi dan bertujuan
peningkatan manfaat komunitas yang optimum ( ISO/IEC, 2004). Dari kata standar muncul
kata standardisasi artinya proses merumuskan, menetapkan, menerapkan dan merevisi
standar, yang dilaksanakan secara tertib melalui kerjasama dengan semua pihak yang
berkepentingan (Peraturan Pemerintah, 2000).
Siapa yang mendapat manfaat ?
Standar yang berlaku di sebuah negara sering disebut standar nasional, dikeluarkan
oleh badan standar masing-masing negara. Contoh di Indonesia oleh Badan Standardisasi
Nasional (BSN), American National Standards Institute (ANSI), Deutsches Institute fur
Normung (DIN), British Standard Instiutute (BSI) dll. Pada tingkat internasional dikenal
International Organization for Standardization, lebih dikenal dengan singkatan ISO (periksa
bagian akhir makalah ini) yang mengeluarkan standar ISO.
Standar ISO memberikan manfaat teknologi, ekonomi dan masyarakat sebagai berikut :
1. Untuk

bisnis,

pemencaran

standar

ISO

memungkinkan

pemasok

dapat

mengembangkan dan memberikan produk dan jasa sesuai dengan spesifikasi yang

diterima di pasar internasional. Karena itu bisnis yang menggunakan standar ISO
mampu bersaing di pasar dunia.
2. Untuk innovator teknologi baru, standar ISO menyangkut aspek terminologi,
keserasian atau kompatibilitas dan keselamatan mempercepat pemencaran inovasi dan
pengembangannya dalam produk yang dapat dimanufaktur dan terpasarkan.
3. Untuk konsumen seluruh dunia, kompatibilitas teknologi sejagad akan tercapai bila
produk dan jasa didasarkan pada standar ISO; dengan demikian konsumen memilihi
banyak pilihan. Misalnya bilai pisau silet berbagai merek namun standarnya sama
akan menguntungkan konsumen karena konsumen dapat memilih berbagai merek
namun standarnya sama. Konsumen juga memperoleh keuntungan karena produsen
bersaing untuk memasarkan produknya.
4. Untuk pejabat bidang perdagangan, standar internasional membuat adanya lapangan
permainan yang searas bagi semua competitor pada pasar yang sama, misalnya para
pesaing memasarkan aki yang sesuai dnegan stanbdar internasional di semua negara.
Bila ada negara atau kawasan yang menggunakan standar yang berbeda maka hal itu
merupakan hambatan bagi perdagangan. Standar merupakan sarana teknis bagi
penerapan kesepakatan perdagangan.
5. Bagi pemerintahan, standar internasional merupakan landasan teknologi dan ilmiah
yang mendukung legislasi kesehatan, keselamatan dan lingkungan. Misalnya standar
pendingin udara versi Uni Eropa R2 kini diterapkan pada hampir semua kendaraan
bermotor.
Tahap pembuatan standar
Untuk membuat standar baik pada tingkat ISO maupun Indonesia, lazimnya ada 6 tahap
yaitu:
1. Tahap pengusulan, di sini pemangku kepentingan mengajukan permintaan tentnag
perlunya sebuah standar dalam bidangnya. Misalnya pihak pemangku kepentingan mi
instan memerlukan standar Kegiatan ini sering disebut call for proposal.
2. Tahap persiapan. Di sini ISO atau BSN membentuk panitia terdiri dari pakar untuk
menyusun naskah kerja, di dalamnya termasuk kajian apakah usulan yang diajukan
sudah sesuai dengan kebutuhan, apakah layak dari segi teknis.

3. Tahap Komisi. Dibuat lagi naskah kerja, namun sudah menyerupai naskah standar,
diedarkandi kalangan komisi untuk ditelaah dan disetujui. Bila komisi sudah merasa
bahwa naskah itu cukupbaik untuk menangani masalah yang dibahas (mislanya
standar ruas untuk deskripi bibliografis) maka ditingkatkan ke tahap berikutnya.
4. Tahap permintaan pendapat (inquiry) . Disebarkan ke anggota serta publik yang
berminat untuk memperoleh masukan.
5. Tahap persetujuan, dimintakan pendapat dari anggota komisi dan masyarakat. Bila
pernyataan setuju di atas kuorum, maka naskah dijadikan naskah final komisi.
6. Tahap publikasi, naskah dijadikan standar lalu diberi nomor, mislanya SNI nomor x,
atau ISO nomor x diikuti tahun publikasi.

Contoh manfaat standar


Standardisasi sekrup membantu ulir di kursi, sepeda dan pesawat terbang menjadi satu
serta mampu mengatasi masalah pemeliharaan yang disebabkan tiadanya standardisasi.
Sebelum ada standardisasi, masalah sekrup (baut merupakan masalah pabrikan maupun
pemakai.
Standardisasi terminologi memungkinkan transfer teknologi lebih mudah dan lebih
aman. Konsensus terminologi merupakan tahap penting dalam kemajuan teknologi dan
pemencaran inovasi. Misalnya terminologi MARC dipahami pustakawan sehingga transfer
data lebih mudah.
Standardisasi dimensi peti kemas dan bobot memudahkan perdagangan karena tanpa
standar maka perdagangan akan lebih lama dan lebih mahal. Coba bayangkan bagaimana
mengkonversi beras segantang menjadi kilogram, lalu bagaimana bila peti kemas tidak
standar?
Standardisasi dalam bidang perbankan dan telepon membuat hidup lebih nyaman.
Kartu kredit memiliki dimensi yang sama di mana-mana sehingga pemakai dapat
menggunakan ATM dengan nyaman. Praktik ini mulai ditiru beberapa perpustakaan dengan
menggunakan kartu tanda anggota yang baku untuk memudahkan kerjasama.
Bagi penyandang cacat, tanpa standardisasi mereka akan mengalami kesulitan dalam
menggunakan transportasi publik atau akses ke gedung karena lebar rampa (ramp) tidak
sama.

Simbol dan tengara yang dibakukan mampu memberikan informasi dan peringatan
melewati tapal batas linguistik, misalnya rambu lalu lintas mengenai bahaya tanah longsor
dipahami di mana saja karena sudah dibakukan. Di perpustakaan tanda toilet belum
dibakukan namun dasarnya selalu membedakan tanda wanita dengan lelaki.
Konsensus mengenai berbagai material, memberikan rujukan bagi pemasok dan
nasabah dalam transaksi bisnis. Di perpustakaan, pengertian kertas untuk buku membantu
pustakawan dalam pemesanan buku. Mungkin standardisasi metric sedikit mengalami
kesulitan manakala membeli baju apakah ukuran S, M, L dan XL sama? Demikian pula
ukuran sepatu ada ukuran sepatu Eropa, Amerika, Jepang dan Inggris.
Kesepakatan menyangkut berbagai variasi produk untuk memenuhi ketentuan aplikasi
tertentu memungkinkan manfaat biaya bagi produsen maupun konsumen. Contoh
standardisasi ukuran kertas, misalnya A4 memudahkan pustakawan dalam menyediakan
kertas fotokopi.
Standardisasi protokol komputer memungkinkan produk berbagai penjaja (vendor)
berbicara dengan produk lainnya. Di perpustakaan berbagai perangkat lunak dapat
berbicara dengan perangkat lain. Maka perangkat lunak semacam Slims mampu
berkomunikasi dengan perangkat lain.
Tanpa kesepakatan internasional yang termuat dalam standar ISO menyangkut kuantitas dan
unit metric maka perdagangan akan menghadapi hambatan.

B.Pengertian komunikasi
Pengertian komunikasi pembahasan mengenai teknik komunikasi terlebih dahulu
perlu dijelaskan pengertian komunikasi. Jadi sebelum kita mengadakan paparan untuk
menjawab pertanyaan bagaimana kita berkomunikasi?terlebih dahulu kita harus merasa
jelas tentang apa itu komunikasi, pengertian komunikasi dengan segala aspek yang
dicakupnya. Pengertian komunikasi ditinjau dari dua sudut pandang, yaitu komunikasi dalam
pengertian umun dan pengertian secara paradigmatik. Sehingga akan menjadi jelas
bagaimana pelaksanaan teknik komunikasi itu.
1. Pengertian komunikasi secara Umum
Pengertian komunikasi secara umum ialah setiap orang yang hidup dalam masyarakat,
sejak bangun tidur sampai tidur lagi, secara kodrati senantiasa terlibat komunikasi.

Terjadinya komunikasi adalah konsekwensi hubungan sosial (social interaction). Terjadinya


interaksi sosial disebabkan interkomunikasi.Pengertian komunikasi secara umum dapat
dilihat dari dua segi, yaitu:
a.
Pengertian komunikasi secara etimologis
Secara etimologis atau menurut kata asalnya, istilah klomunikasi berasal dari
bahasa latin communication dan perkataan ini bersumber pada kata communis. Perkataan
communis tersebut dalam pembahasan ini sama sekali tidak ada kaitannya dengan partai
komunis yang sering dijumpai dalam kegiatan politik. Arti communis disini adalah sama,
dalam arti sama makna, yaitu sama makna mengenai suatu hal. Jadi, komunikasi berlangsung
apabila antara orang-orang yang terlibat terdapat kesamaan makna mengenai suatu hal yang
dinyatakan orang lain kepadanya, maka komunikasi berlangsung. Dengan lain kata,
hubungan antara mereka itu bersifat komunikatif. Sebaliknya jika ia tidak mengerti, maka
komunikasi tidak berlangsung (tidak komunikatif).
b. Pengertian komunikasi secara terminologis
Secara terminologis berarti proses penyampaian suatu pernyataan oleh seseorang
kepada orang lain. Dari pengertian tersebut jelas bahwa klomunikasi melibatkan sejumlah
orang, dimana seseorang menyatakan sesuatu kepada orang lain. Jadi, yang terlibat dalam
komunikasi tersebut adalah manusia. Karena itu, komunikasi yang dimaksudkan disini adalah
komunikasi manusia atau dalam bahasa asing human communication., yang sering kali
disebut komunikasi sosial atau social communicatoion. Komunikasi manusia sebagai
singkatan dari komunikasi antarmanusia dinamakan komunikasi sosial atau komunikasi
masyarakat karena hanya pada manusia-manusia yang bermasyarakat terjadi komunikasi.
Masyarakat terbentuk dari sedikitnya dua orang berhubungan dengan komunikasi sebagai
penjalinnya. Robinson Crusoe, yang hidup menyendiri di sebuah pulau terpencil , tidak hidup
bermasyarakat karena dia hidup sendiri. Oleh sebab itu dia tidak berkomunikasi dengan
siapa-siapa . Dari pengertian diatas komunikasoi yangdibahas disini tidak termasuk
komunikasi hewan, komunikasi transendental, dan komunikasi fisik.
2. Pengertian komuniksi secara paradigmatis
Pengertian komunikasi secara paradigmatis telah dijelaskan dimuka secara umum
komunikasi adalah proses penyamp[aian suatu pernyataan yang dilakukan oleh seseorang
kepada orang lain sebagai konsekuensi dari hubungan sosial. Komunikasi dalam hal ini
sering terlihat pada perjuangan dua orang. Mereka saling memberikan salam, bertanya
tentang kesehatan dan mengenai keluarga, dan sebagainya. Atau dapat dilaksanakan pada dua
orang yang, meskipun tidak saling mengenal sebelumnya, tetapi karena duduk berdekatan,
lalu terlibat dalam percakapan, misalnya didalam kereta api, bis, atau pesawat terbang.Pada
kedua contoh situasi komunikasi itu tidak terdapat tujuan apa-apa, tetapi sekedar membunuh
waktu karena rasanya tidak enak duduk bersama-sama berjam-jam tanpa saling menyapa.
Dalam pengertian paradigmatis, komunikasi mengandung tujuan tertentu, ada yang dilakukan
secara lisan, secara tatap muka, atau melalui media, baik media massa saperti surat kabar,
radio, televisi, atau film, maupun media nonmassa, misal surat, telepon, papan pengumuman,
poster, spanduk, dan sebagainya.
Jadi komunikasi dalam pengertian secara paradigmatis bersifat intensional
(intentional), mengandung tujuan, karena itu harus dilakukan dengan perencanaan. Sejauh
mana kadar perancanaan itu, bergantung pada pesan yang akan dikomunikasikan dan pada
komunikanyang dijadikan sasaran.

Mengenai pengertian komunikasi secara paradigmatis ini banyakdifinisi yang


dikemukakan oleh para ahli, tetapi dari sekian banyak difinisai itu dapat disimpulkan secara
lengkap dengan menampilkan maknanya yang hakiki, yaitu: Komunikasi adalah proses
penyampaian suatu pesan oleh seseorang kepada orang lain untuk memberi tahu atau
mengubah sikap, pendapat, atau perilaku, baik langsung secara lisan, maupun tak langsung
melalui media. Dalam definisi tersebut tersimpul tujuan, yakni memberi tahuatau mengubah
sikap (attitude),pendapat (opinion),atau perilaku (behavior) Jadi ditinjau dari segi si
penyampai pertannyaan, komunikasi yang bertujuan bersifat informatifdan persuasif.
Komunikasi persuasif lebih sulit daripada komunikasi informatif
C. Metode dan Teknik Komunikasi
1.
Metode komunikasi
Dalam hal penyampaian pesan dari komunikator kepada komunikan banyak cara
(metode) yang ditempuh, hal ini tergantung pada macam-macam tingkat pengetahuan,
pendidikan, sosial budaya dan latar belakang dari komunikan sehingga komunikator harus
dapat melihat metode atau cara apa yang akan dipakaio supaya pesan yang disampaikan
mengenai sasaran. Metode atau cara tersebut antara lain:
a.
Komunikasi satu tahap
Komunikator mengirimkan pesan langsung kepada komunikan sehingga timbul
kemungkinan terjadi proses komunikasi satu arah
b.
Komunikasi dua arah
Komunikator dalam menyampaikan tidak langsung kepada komunikan, teta[pi
melalui orang-orang tertentu dan kemudian mereka ini meneruskan pesan kepada
komunikan
c.
Komunikasi banyak tahap
Dalam penyampaian pesan, komunikator melakukan dengan cara-cara lain, tidak
selalu mempergunakan komunikasi satu arah atau komunikasi dua arah akan tetapi
dengan cara lain, yakni dengan melakukan berbagai tahap
2.
Teknik komunikasi
Agar proses komunikasidapat tercapai sasaran, maka perlu diperhatikanhal-hal
sebagai berikut:
a.
Perlu adanya ide yang jelas sebelum berkomunikasi
b.
Periksa tujuan komunikasi
c.
Periksa lingkungan fisik dan manusia sebelum berkomunikasi
d.
Dalam berkomunikasi pertimbangkan isi dan nada suara
e.
Dalam merencanakan komunikasi, berkonsultasilah kepada pihak lain agar memperoleh
dukungan
f.
Komunikasikan hal-hak yang berharga saja
g.
Komunikasi yang efektif perlu tindak lanjut
h.
Komunikasi pesan-pesan secara singkat
i.
Tindakan komunikator harus sesuai dengan yang diukomunikasikan
j.
Jadilah pendengar yang baik
Teknik komunikasi ada dua yaitu teknik komunikasi interpersonal dan teknik
komunikasi kelompok. Teknik komunikasi interpersonal adalah proses pertukaran
informasi diantara seseorang dengan paling kurang seorang lainnyaatau biasanya diantara

3.

a.

b.

4.

dua orang yang dapat langsung diketahui balikannya (komunikasi langsung)


(Muhammad, 2005:159).
Teknik komunikasi kelompok ialah suatu kumpulanm individu yang dapat
mempengaruhi satu sama lain, memperoleh beberapa kepuasan satu sama lain,
berinteraksi untuk beberapa tujuan, mengambil peranan, terkait satu sama lain dan
berkomunikasi tatap muka (Muhammad 2005).
Penyampaian berkomunikasi
Dari teknik komunikasi tersebut penyampainyanya juga bervariasi
namun disini dibedakan menjadi dua, yaitu:
Dikomunikasikan melalui verbal
Komunikasi verbal ialah komunikasi lisan atau tulisan dengan dengan menggunakan
kata-kata. Merencanakan kalimat pertama atau kedua anda sebelum memulai suatu
percakapan akan memudahkan anda menyatakan pendapat dan keinginan dengan effektif.
Penyampaian secara faktual (dengan kata-kata netral), menggunakan kata-kata yang faktual,
spesifik dan bahasa yang netral dalam menyampaikan evaluasi atau menyatakan pandangan
kita tentang suatu hal.
Dikomunikasikan melalui non verbal
50% kesan pertama, diluar konteks dan tanpa informasi latar belakang, didasarkan
pada hal-hal non verbal yang meliputi penampilan dan postur tubuh (Albert Mehabrian).
Komunikasi non verbal adalah proses penciptaan dan pertukaran pesan (komunikasi) dengan
tidak menggunakan kata-kata, namun dengan gerakan tubuh, ekspresi wajah, vokal, sentuhan,
dan lain sebagainya. Yang perlu diperhatukan dalam komunikasi non verbal ialah gaya
berpakaian (kenyamanan,keserasiandan kerapian), gaya mendengarkan disini melihat ide dan
sikap menurut sudut pikiran orang lain, merasakan dan berusaha mengerti orang lain,
menangkap apa yang dibicarakan berdasarkan pola pikirnya (Rogers dalam McKEenna:15, )
perhatikan juga bahasa tubuh (ekspresi wajah, gerakan tangan, bahu, kepala, dan posisi
badan). Menggunakan bahasa tubuh yang baik sesuai dengan apa yang hendak kita
katakan,waspada terhadap isyarat/bahasa tubuh yang diperhatikan lawan bicara kita.
Proses Komunikasi
Proses komunikasi ialah proses penyampaian pesan dari seseorang (pengirim) kepada orang
lain (penerima) dengan maksud memperoleh umpan balik.

D.Unsur-Unsur Komunikasi
1. Sumber ( pengirim I Komunikator ) .
Pihak yang memiliki pesan atau informasi yang ingin disampaikan kepada pihak lain.
Informasi yang ada pada sumber komunikator dapat diciptakan sendhi oleh yang
bersangkutan atau diperoleh dari yang lain.
Kalau komunikator akan menyampaikan informasi harus jelas dulu apa kepentingannya,
mengapa informasi tersebut harus disampaikan kepada yang bersangkutan, apa maksud dan
tujuannya, apa informasi yang akan disampaikan dan sejauh mana pengetahuannya tentang
orang yang akan diajak berkomunikasi.
2. Penerima I Komunikan

Pihak yang menerima informasi dari komunikator. Ada tiga macam sikap/reaksi
komunikan terhadap pesan informasi yang sampai, yaitu:
a. Tidak mendengar, secara fisik tidak mampu mendengar atau menulis.
- secara fisik hadir tetapi pikirannya kemana-mana.
- secara fisik hadir dan tahu apa yang disampaikan tetapi maknanya tdk diketahui
- secara fisik hadir, tahu apa yang disampaikan dan mampu menjelaskan kembali
b. Mendengar
c. Mendengarkan
3. Informasi I Pesan.
Pesan atau informasi adalah pengertian yang dimiliki komunikator untuk disampaikan
kepada komunikan. Informasi atau pesan ini dapat berupa ide/fakta/data/informasi untuk
dikomunikasikan kepada si komunikan. Dalam praktek, pesan yang dikirim belum tentu sama
dengan yang diterima hal ini disebabkan karena ada hambatan atau gangguan. Informasi atau
pesan disampaikan dalam bentuk :
a) lisan
b) Tunsan
c)Gambar
d) Rekaman
e) Tanpa Kata namun melalui tanda-tanda
4. Saluran I Channell Media Alat
Alat untuk menyampaikan informasi dari komunikator kepada komunikan. Pengertian
lain dari saluran atau chaneI adalah jalan yang dilalui suatu pesan dari pengirim kepada
penerima. Dalam suatu organisasi penyampaian pesan dapat dilakukan melaui saluran baik
formal (vertical horizontal ) maupun informal (hubungan interpersonal).
5. Umpan Balik
Tanggapan atau respon yang diberikan penerima informasi atau komunikan kepada
komunikator atau reaksi balik dari pengirim informasi atau komunikator kepada komunikan.
Umpan bank dapat positif (setuju) dan juga negatif Umpan bank ini sangat penting dalam
komunikasi dan akan rnenentukan tindak lanjut dari komunikasi tersebut.
Umpan balik positif adalah reaksi/ respon komunikan yang menyenangkan komunikator
sehingga komunikasi akan berjalan lancar. Umpan balik negatif adalah reaksi/ respon
komunikan yang tidak menyenangkan yang berakibat komunikasi tidak lancar.
Dengan demikian Umpan balik ini sebagai ukuran dan cara yang terbaik untuk mengetahui
apakah pesan atau informasi atau informasi itu dipahami atau tidak oleh si penerima
informasi atau komunikan.
6. Persepsi
Terdapat baik pada penginm informasi (komunikator) maupun penenma informasi
(komunikan) baik terhadap pesan atau infonnasi maupun umpan balik Persepsi sifatnya subjektif,
dalam arti merupakan proses internal seseorang yang sangat dipengaruhi oleh faktor pendidikan,
pengalaman, lingkungan dan sebagainya yang mewamai pelaku yang bersangkutan.
7. Lingkungan
Dalam berkomunikasi tidak dapat lepas dan pengaruh lingkungan antara lain adat kebiasan,
budaya agama, politik, teknologi, cuaca, atau tempat kerja dan lain-lain. Faktor lingkungan dapat
mempelancar atau menghambat komunikasi.

E.Proses Komunikasi
Proses komunikasi pada hakekatnya adalah proses penyampaian pikiran atau perasaan
seorang komunikator kepada komunikan. Pikiran berupa gagasan, ide, infonnasi, pennasalahan,
dsb, yang mucul dalam benak. Perasaan berupa keyakinan, kekhawatiran, sedih, senang yang
muncul dan lubuk hati.
Dalam proses komunikasi, apa yang ada dalam pikiran komunikator diteDemahkan (encoding)
dalam bentuk pesan/message dengan bahasa yang menurut persepsinya dapat dimengerti oleh
komunikan selanjutnya komunikan menginterpretasikan (decoding) pesan tersebut sesuai dengan
pengertiaannya sendiri. komunikan memberikan respon atas pesan yang disampaikan maka ia
memberikan feedback (umpan balik melalui proses encoding/decoding.

BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Standar berasal dari bahasa Prancis Kuno artinya titik tempat berkumpul, dalam
bahasa Inggris Kuno merupakan gabungan kata standan artinya berdiri dan or (juga bahasa
Inggris Kuno) artinya titik. (Merriam-Webster, 2000) kemudian diserap dalam bahasa Inggris
sebagai kata standard (Pengantar standardisasi, 2009). Standar adalah spesifikasi teknis atau
sesuatu yang dibakukan termasuk tata cara dan metode yang disusun berdasarkan consensus
semua pihak yang terkait dengan memperhatikan syarat-syarat keselamatan, keamanan,
kesehatan, lingkungan hidup, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta
pengalaman, perkembangan masa kini dan masa yang akan dating untuk memperoleh
manfaat yang sebesar-besarnya (Peraturan Pemerintah, 2000).

Komunikasi adalah hubungan kontak antar danantara manusia baik individu maupun
kelompok. Dalam sehari-hari disadari atau tidak disadari komunikasi adalah bagian dari
kehidupan manusia itu sendiri, paling tidak sejak ia dilahirkan sudah berkomunikasi dengan
lingkungan`nya. Gerak dan tangis yang pertama pada saat ia dilahirkan adalah tanda
komunikasi (Widjaja, 1986).
Sementara itu, untuk mrenjalin rasa kemanusiaan yang akrab diperlukan pengertian
sesama anggota masyarakat. Dalam hal ini faktor komunikasi memainkan peran penting,
apalagi bagi manusia modern. Manusia modern yaitu manusia yang cara berfikirnya tidak
spekulatif, tetapi berdasarkan logika dan rasional (penalaran) dalam melaksanakan segala
kegiatan dan aktivitasnya. Kegiatan dan aktivitasnya itu akan terselenggara dengan baik
melalui proses dengan baik melalui proses komunikasi antar manusia. Komunikasi telah
menjadi bahan dari kehidupan manusia. Berhasilnya suatu komunikasi ialah apabila kita
mengetahui dan mempelajari unsur-unsur yang terkadang dalam proses komunikasi. Unsurunsur yang dimaksud adalah sumber (resource), pesan (massage), saluran (chanel,media), dan
penerima (receiver, audience).

B. SARAN
Dalam pembuatan makalah ini penulis menyarankann kepada semua anggota
pekerja ataupun calon tenaga kerja agar selalu berkomunikasi dengan baik terhadap
sesama pekerja .

DAFTAR FUSTAKA
http://kaderkonservasi1-psdm.blogspot.co.id/2010/07/teknik-dan-metode-komunikasimateri.html
(http://situliatsitucoment.blogspot.com/2010/02/informative-communicationkomunikasi.html
www.Sidesharen.Net/110201014/2-prosestahapanmedia-hambatan-dalam-komunikasi
http://duniapena-sangsahabat.blogspot.co.id/2013/05/makalahkomunikasi-efektif.html

Anda mungkin juga menyukai