Anda di halaman 1dari 5

Nama : David Septa Kristian Kaose

No : 17/416882/SV/14620
Kelas : AM 1

STANDARISASI & SISTEM MUTU

1. Deskripsikan point point penting dalam artikel standarisasi yang ada di


dalam artikel :
a. Standar dapat membuat dunia dapat di akses oleh semua orang dengan standar semua
lebih akan tertata dan jelas.
b. Pengukuran standar sangatlah penting bagi masyarakat nasional maupun
internasional. Maksudnya adalah pengukuran dilakukan untuk menjadikan semua
standar dan tentunya setiap pengukuran membutukan standar.
c. Aspek penting standarisasi nasional maupun internasional adalah untuk memastikan
produk atau layanan ramah lingkungan dan tentunya aman bagi umat manusia ini
merupakan hal yang sangat mendasar dalam proses standarisasi. Contohnya ketika
produksi elektronik sesuai standar makan akan jelas tingkat keamanan suatu produk
dan kualitasnya.
d. Ada aspek lain dari standarisasi nasional maupun internasional yakni standarisasi
memiliki peranan penting dalam menentukan spesifikasi teknis suatu produk.
e. Pengujian serta metode penilaian memegang peranan penting untuk memastikan
produk memenuhi spesifikasi yang di perlukan.
f. Dapat mengetahui standarisasi dari negara jepang dimana mengetahui sejarah
standarisasi di negara jepang sudah ada sejak era restorasi meiji. Asosiasi standar
jepang ( JSA ), pubblikasi standar jepang ( JIS ) yang didirikan pada perang dunia II.
JIS banyak di adopsi oleh banyak negara.
g. Sejarah standarisasi di indonesia, dimana BSN ( Badan Standar Nasional ) ada sejak
tahun 1997. Di bentuk juga BAN untuk memantau sistem standar nasional indonesia (
SNI ).
h. Aspek penting dari standarisasi yakni adalah pengukuran dan kontrol kualitas. Sistem
pengukuran kualitas adalah tulang punggung layanan dan produk yang diperlukan
untuk memenuhi spesifikasi yang sudah di tentukan oleh SNI.
i. Mengetahui bahwasannya pengujian dan pengukuran adalah alat untuk memenuhi
harapan pelanggan. Agar harapan tersebut dapat tercapai maka harus melakukan
pengujian terhadap suatu produk dan tentuknya melakukan pengujian kontrol kualitas.
j. Standarisasi mendukung perdagangan global dimana dapat kita lihat bawha mobil
jepang yang terdiri dari ribuan suku cadang yang dipasok oleh beberapa negara
berbeda.
k. Dengan suatu standar yang jelas dapat memberikan keuntungan dimana dengan suatu
sistem yang standar dapat mecegah suatu kesalahan atau insiden yang dapat terjadi
karena tidak sesuai dengan sistem standar yang ada. Contoh kasus adalah ledakan
tabung gas, makanan bercemar dan bahkan susu bayi yang tekontaminasi.
l. Memberikan suatu harapan yang sangat besar bagi setiap warga indonesia memiliki
akses standarisasi yang tepat dan memahami betapa pentingnya standarisasi dalam
mendukung kehidupan kita sehari hari.

2. Standar apa saja yang diperlukan dan mengapa ? Berikan contohnya :


a. Standar pengukuran .
Dimana standar pengukuran dibutuhkan untuk menjadi suatu standar. Dengan standar
pengukuran yang jelas maka suatu barang dapat digunakan di berbagai macam
belahan dunia karena sesuai dengan standar yang jelas. . Hal ini akan menhindari
kesalah pahaman antara
di ambil contoh : dari kasus artikel tersebut dimana presiden yang akan pergi ke acara
internasional dan akan dibuatkan baju oleh seorang desainer asal Perancis dan karena
ada salah satu negara tidak menggunakan standar maka membuat suatu konsumen
merasa dirugikan.

b. Standar spesifikasi teknis suatu produk.


Dalam sistem standarisasi standar spesifikasi teknis suatu produk harus di miliki
karena sangat penting untuk memenuhi spesifikasi yang di perlukan, memastikan
konsumen merasa aman dan produk tentunya ramah lingkungan.
Contoh kasus ledakan tabung gas akhir akhri ini terjadi membuktikan bahwa harus
terdapat spesifikasi dan kualitas penjamin agar masyarakat mau beralih dari minyak
tanah ke gas.

c. Standar kontrol kualitas.


Sistem pengukuran kontrol kualitas adalah tulang punggung layanan dan produk
yang diperlukan untuk memenuhi spesifikasi yang sesuai dengan SNI.
Contoh : SNI Helm tentunya harus lolos dari uji kontrol kualitas ( dimensi dan
tekanan ) harus aman bagi konsumen dengan asumsi penggunaan sesuai dengan
intruksi keselamatan dan keamanan.

d. Standar metode pengukuran.


Dengan metode standar yang benar sangat penting untuk manajemen kualitas sesuai
standar internasional harus di persiapkan. Contohnya adalah dengan metode
pengukuran yang berbeda beda maka mobil jepang yang suku cadannya yang ribuan
dapat pula di pasuk ke belahan negara dunia.

e. Standard waktu
Standar waktu sangatlah penting terutama dalam lingkup nasional, standard ini sangat
penting untuk menunjang sistem transportasi, sistem pendidikan dan sistem lainnya
yang sangat sering menggunakan waktu.Contohnya dengan adanya standar waktu
yang sama, maka diharapkan keterlambatan akan berkurang pun akan berkurang,
karena terkadang dengan waktu yang berbeda antar satu dengan yang lain membuat
satu sisi merasa belum terlambat sedangkan dalam kaca mata waktu sisi yang lain itu
sudah termasuk kategori terlamba
f. Standard kemanan penggunaan.
Selain produk yang sudah sesuai standard, maka konsumen seharusnya mengerti
bagaimana cara terbaik untuk menggunakan produk tersebut, contoh seperti lampu
mungkin yang yang di produksi sudah sesuai standard internastional, tapi penggunaan
lampu atau pemasangan lampu harus sesuai dengan standar yang ada.

3. Apa yang baru dari BSN yang berkaitan dengan pengukuran. Clue :
national metrology standard related organization.

“Pemberitahuan Layanan Kalibrasi dan Pengukuran pada Kedeputian SNSU BSN”

Hal terbaru yang saya kutip dari BSN terkait dengan pengukuran adalah mengenai
Pemberitahuan Layanan Kalibrasi dan Pengukuran pada Kedeputian SNSU BSN. Jika di lihat
dari kurun waktu beberapa tahun kebelakang kita dapat melihat bahwa pemerintah sudah
memberika kebijakan bahwa “Pemerintah Alihkan Pengelolaan SNSU dari LIPI ke
BSN”. Berikut pemberitahuan yang saya ambil dari situs kementrian pendayagunaan aparatur
negara dan reformasi birokrasi.

Pemerintah Alihkan Pengelolaan SNSU dari LIPI ke BSN

Menteri Asman Abnur saat Rakor dengan Menristek Dikti, Kepala LIPI, dan Kepala BSN
di Kemenetrian PANRB, Senin (08/05)

JAKARTA – Pemerintah telah memindahkan kewenangan pengelolaan Standar Nasional


Satuan Ukuran (SNSU) dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) ke Badan
Standardisasi Nasional (BSN). Namun fungsi penelitian di bidang metrologi tetap
dilaksanakan oleh LIPI.
"Tugas dan fugsi LIPI memang melakukan untuk penelitian, sedangkan BSN untuk
pengelolaannya. Hal ini sudah tertera dalam undang-undang" ujar Menteri Pendayagunaan
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Asman Abnur saat mengadakan
pertemuan dengan Menristekdikti, Kepala LIPI, dan Kepala BSN di Jakarta, Senin (08/05).
Pemindahan kewenangan ini sesuai dengan amanat UU No. 20/2014 tentang Standardisasi
dan Penilaian Kesesuaian.
Dalam kesempatan tersebut, Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi M. Nasir
menjelaskan bahwa BSN mulanya berasal dari LIPI, sehingga fungsi dan kewenangan masih
berada di LIPI. Sementara Kepala LIPI Iskandar Zulkarnain menyambut baik hal ini, namun
ia keberatan jika lembaganya juga ikut dipindahkan ke BSN.
Kepala BSN Bambang Prasetya mengatakan bahwa dengan pemindahan kewenangan yang
lebih jelas ini, BSN dapat lebih fokus dan mengejar ketertinggalan di bidang pengukuran.
Selanjutnya akan dilakukan penyempurnaan fungsi Pusat Penelitian Metrologi LIPI
sebagaimana diatur di dalam Peraturan Kepala LIPI No. 1/2014 tentang Organisasi dan Tata
Kerja LIPI dengan mengalihkan fungsi pengelolaan SNSU kepada BSN. Sedangkan,
pembahasan penyusunan Rancangan Peraturan Presiden tentang BSN dilanjutkan pada tahap
harmonisasi bersama K/L terkait.
Berdasarkan Keputusan Presiden nomor 43 tahun 2001, maka PUSLITBANG KIM-LIPI
berubah menjadi Pusat Penelitian Kalibrasi, Instrumentasi dan Metrologi (PUSLIT KIM-
LIPI). Pelaksanaan reformasi birokrasi menuntut birokrasi pemerintahan untuk direformasi
dan disesuaikan dengan dinamika tuntutan masyarakat.
Terkait hal tersebut, pada tahun 2014 ini Puslit KIM-LIPI telah melakukan restrukturisasi dan
terjadi beberapa perubahan signifikan. Diantaranya, sesuai SK. Kepala LIPI No. : 648a/M/
2014 tentang Nomenklatur Satuan Kerja di Lingkungan Lembaga Ilmu Pengetahuan
Indonesia, pada tanggal 24 Juni 2014 nama Puslit Kalibrasi, Instrumentasi dan Metrologi –
LIPI berubah menjadi Pusat Penelitian Metrologi-LIPI. Salah satu tujuannya untuk lebih
memfokuskan kompetensi utama lembaga hanya dalam bidang metrologi.
Secara khusus dalam bidang metrologi, Puslit Metrologi LIPI mendapat amanat dari
Pemerintah sebagai Pengelola Teknis Ilmiah Standar Nasional untuk Satuan Ukuran (SNSU)
atau yang dalam konteks global dewasa ini dikenal dengan sebutan Lembaga Metrologi
Nasional, yang di dunia internasional dikenal sebagai National Metrology Institute (NMI).
Keberadaan infrastruktur metrologi yang melaksanakan fungsi sebagai pengelola SNSU.
seperti Puslit Metrologi-LIPI adalah menjadi sedemikian stategis dan sangat penting jika
dikaitkan dengan dinamika regulasi internasional dalam hal tata perdagangan dunia. Hal ini
menuntut pengelolaan metrologi yang lebih fokus lagi melalui penelitian dan pengembangan
sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi terkini untuk dapat
memberikan dukungan yang optimal terhadap sektor industri barang dan jasa nasional dalam
menghadapi tantangan sekaligus meraih peluang bagi Indonesia dalam memasuki pasar bebas
baik regional maupun internasional. Jadi penelitiannya ada di LIPI, pengelolaan SNSU
dilakukan oleh BSN. (rr/HUMAS MENPANRB) .
Dari jawaban nomer 3 saya mengambil dari sumber yakni :
1. http://www.bsn.go.id/main/berita/detail/9908/pemberitahuan-layanan-kalibrasi-dan-
pengukuran-pada-kedeputian-snsu-bsn#.XV8R6OgzbIU
2. https://www.menpan.go.id/site/berita-terkini/pemerintah-alihkan-pengelolaan-snsu-dari-
lipi-ke-bsn

Anda mungkin juga menyukai