Anda di halaman 1dari 5

B.

Standarisasi dan Sertifikasi Produk


Kemajuan sebuah industry begantung kepada kualitas produk yang dihasilkan, kaena kualitas
berkaitan dengan penilaian konsumen terhadap produk yang digunakan, perusahaan dinilai
bercitra baik jika produknya berkualitas baik dan memenuhi kebutuhan konsumen dan juga
memiliki daya saing terhadap produk dari kompetiternya
Pada era perdagangan bebas semua produsen berusaha untuk mengembangkan pemasarannya ke
manca negara, dan untuk dapat bersaing secara global maka produk yang dihasilkannya juga
harus dapat memenuhi persyaratan yang sudah ditentukan secara international. Produk yang
tidak memenuhi standar kualitas akan sulit untuk bersaing baik pada tingkat local, nasional
apalagi international atau global dan dampaknya akan merugikan perusahaan karena konsumen
akan kecewa, tidah puas bahkan jika ada masalah kesehatan yang ditimbulkan dari produk
tersebut,
Agar perusahaan dapar bersaing baik pada tingkat local maupun global maka dalam
pengendalian mutu produk harus ada standarisasi dan sertifikasi pada produk yang dihasilkan
dan dipasarkan karena standarisasi produk sudah menjadi tuntutan yang harus dipenuhi produsen
pada era global ini.
1. Pengertian strandarisasi dan sertifikasi produk
Menurut Pasal 1 angka 2 No. 102/2000 tentang standar nasional isinya yaitu: Proses
merumuskan, menetapkan, menerapkan dan merevisi standar yang dilakukan secara tertib
dan bekerjasama dengan semua pihak, standarisasi dapat diartikan sebagai penetapan-
penetapan norma dan aturan mutu produk yang ditetapkan bersama dengan tujuan
menghasilkan produk dengan mutu yang dapat didskripsikan dan diukur dengan
perolehan mutu yang seragam.
Dalam arti yang luas standar produk meliputi spesifikasi baik produk, bahan maupun
proses untuk setiap produk yang dibuat sama atau sejenis dengan produk dari produsen
lain maka harus mengikuti standar ukuran atau dimensi yang ditetapkan secara umum
Pengertian dari sertifikasi, menurut pasal 1 angka 11 PP satandar nasional adalah
rangkaian kegiatan penerbitan sertifikat terhadap barang dan jasa, pasal 1 angka 12
menyebutkan pengertian sertifakat adalah jaminan tertulis yang diberikan oleh lembaga
atau laboratorium yang telah terakreditasi untuk menyatakan bahwa barang, jasa , proses,
system atau personel telah memenuhi standar yang telah dipersyaratkan.
2. Badan Pengatur Standarisasi Produk Nasional
Untuk menetapkan standar penengujiai produk harus ada pakem yang bias diuji secara
universal dan harus dapat membawa manfaat secara teknologi, ekonomi dan social dan
dapat menyelaraskan spesifikasi teknis produk dan jasa yang membuat bindustri lebih
efesien dan meningkatkan daya saingnya untuk perdagangan international, kesesuaian
standar membantu produsen meyakinkan konsumen bahwa produk mereka aman,
efesiaen dan baik untuk lingkungan
Standarisasi harus memuat dua hal yaitu :
a. Standar teknik yaitu serangkaian persyaratan yang harus dipenuhi meliputi, bahan,
produk atau layanan dan jika tidak terpenuhi salah satunya maka produk tersebut
dinyatakan tidak memenuhi spesifikasi standar
b. Standar Manajemen adalah struktur tugas, prosedur kerja, sitem manajemen dan
standar kerja dalam bidang kelembagaan, usaha serat keuangan. Penegrtian standar
manajemen mutu yaitu untuk mendukung standarisasi pada setiap mutu produk yang
dihasilkan perusahaan. Organisasi internasional untuk standarisasi yaitu Intenational
Organization for Standarization (ISO). Standar nasional diperlukan untuk menjamin
bahwa suatu produk yang dikonsumsi konsumen dalam negri aman tidak berbahaya
dan berkualitas serta mencegah beredanya barang-barang yang tidak bermutu
3. Badan Setifikasi Nasional (BSN) sebagai penentu dan pemberian Sertifikat Standar
Nasional Indonesia (SNI)
Pelaksanaan tugas dan fungsi Badan Standarisasi Nasional dibidang akreditasi dilakukan
oleh Komite Akreditasi Nasional (KAN) yang mempunyai tugas menetapkan akreditasi
dan memberikan pertimbangan serta saran kepada BSN dalam menetapkan system
akreditasi dan serifikasi. Adapun pelaksanaan tugas dan fungsi BSN di bidang Standar
Nasional untuk satuan ukuan dilakukan oleh Komite Standar Nasional untu Satuan
Ukuran (KSNSU)
BSN berkedudukandibawah dan bertanggungjawab kepada Presiden melalui meteri yang
megkoordinasikan, anggungjawab BSN yaitu merumuskan dan mengembangkan standar
di Indonesia dan mengacu pada yang ditetapka oleh badan dunia seperti ISO, CODEX
Alimentarius dan standar nasional lainnya. BSN bersama komisi teknis yang terdiri dari
kementrian terkait merumuskan standar terkait Proses, manajemen, produk dan juga
jasa/pelayanan
a. Visi dan misi BSN
1) Visi BSN adalah terwujudnya infrastruktur mutu nasional yang handal untuk
meningkatkan daya saing kualitas hidup bangsa
2) Misi BSN
a) Merumuskan, menetapkan dan memelihara SNI yang berkualitas dan
bermanfaat bagipemangku kepentingan
b) Mengembanhkan dan mengelola system penerapan standar, penilaian,
kesesuaian, ketelusuran pengukuran yang handal untuk mendukung
implementasi kebijakan nasional
c) Meningkatkan persepsi masyarakat dan pemangku kepentingan dalam bidang
standarisasi dan penilaian kesesuaian
d) Mengembangkan budaya, komptensi,dan system informasi bidang standarisasi
dan penilaan kesesuaian sebagai upaya untuk meningkatkan efektifitas
implementasi system stadarissi dan penilan kesesuaian.
e) Merumuskan, mengkoordinasikan dan mengevaluasi kebijaksanaan Nasional,
system dan pedoman di bidng Standarisasi dan penilaian kesesuaian yang
efektif untuk mendukung daya saiang dan kualitas hidup bangsa
b. Fungsi BSN
a) Pengkajian dan penyusunan kebijakan nasional di bidang standarisasi nasional
b) Koordinasi kegiatan fungsional dalam pelaksanaan tugas BSN
c) Fasilitasi dan pembinaan terhadap kegiatan instansi pemerintah di bidang
standarisasi nasional
d) Penyelenggaraan kegiatan kerjasama dalam negeri dan international di bidang
standarisasi
e) Penyelenggaraan pembinaan dan pelayanan administrasi umum di bidang
perencanaan umum, ketatausahaan, organisasi dan tatalaksana, kepegawaian,
keuangan kearsipan, hukum, persandian, perlengkapan dan rumah tangga
c. Kewenangan BSN
a) Penyusunan rencana nasional secara makro di budangnya
b) Perumusan kebujakan di bidangnya untuk mendukung pembangunan secara
makro
c) Penetapan system informasi di bidangnya
d) Kewenangan lain sesuai peraturan perundangan yang berlaku

4. Lembaga Sertifikasi Produk (LSPro)


Setiap perusahaan yang menginginkan setiap produknya disertifikasi dapat mengajukan
aplikasi ke LSPro untuk mendapatkan sertifikat SNI. Menurut SNI ISO/IEC 17067:2003
skema sertifikasi adalah aturan, prosedur dan manajemen untuk melakukan sertifikasi
terhadap produk-produk tertentu. Isi skema sertifikasi adalah tentang tata cara atau
persyaratan-persyaratan dan mekanisme yang diperlukan dan dilakukan dalam
peleksanaan sertifikasi prduk tetentu. Sertifikasi merupakan jaminan tertulis bahwa
barang, jasa, system, proses atau personel telah memenuhi standard dan/regulasi
Kewenangan yang dimiliki Lembaga Sertifikasi Produk
a. Menunda, membekukan, mencabut sertifikat, serta mengurangi ruang lingkup atau
menilai kembali jika : adanyua perubahan personil, pelanggaran persyaratan dan
kegagalan dalam membantu personil atau sub kontrak lembaga sertifkasi yang sudah
diatur dalam aturan pemerintah
b. Membekukan serifikat jika perusahaan tidak mampu
c. Menentapkan periode penundaan, pembekuan dan selama periode tersebut tidak
mampu memenuhi persyaratan
d. Mencabur sertifikat jika
1) Jika perusahaan bangkrut
2) Perusahaan dalamtahap likuidasi
3) Tidak memenuhi persyaratan yang ditetapkan
5. Tata Cara Permohonan Sertifikasi Produk Penggunaan Tanda (SPPT) SNI
Permohonan SPPT SNI diajukan kepada Lembaga Sertifikasi Produk Pusat Standarisasi
(LSPro-Pustan) Depertemen Perindustrian (Deperin)
a. Mengisi Formulir Permohonan SPPT SNI
Dilengkapi dengan fotokopi Sertifikasi Sistem Manajemen Mutu SNI (ISO
9001:2000) yang dilegalisir. Sertifikasi tersebut diterbitkan oleh Lembaga Sertifikasi
Sistem Mutu (LSSM) yang diakreditasi Komite bAkreditasi Nasional (KAN)
b. Verifikasi Permohonan
Setelah permohonan SPPT SNI masuk maka LSPro akan memverivikasi semua
persyaratan untuk SPPT SNI lalu akan terbit biaya (invoice) yang harus dibayar
produsen
c. Audit system manajemen mutu produsen
1) Audit kecukupan (tinjauan dokumen) dengan melakukan pemeriksaan
kelengkapan dan kecukupan dokumen system manajemen mutu produsen
terhadap persyaratan SPPT SNI, jika tidak sesuai harus diperbaiki dalam janka
waktu satu bulan jka tidak diperbaiki maka SPPT SNI akan ditolak
2) Audit kesesuaian, dilakukan dengan memeriksa kesesuain dan keefektifan
penerapan Sistem Manajemen Mutu di lokasi produsen dan jika tidak sesuai harus
dilakukan koreksi selama dua bulan jika tindakan koreksinya tidak efektif maka
akan dilakukan audit ulang, bila audit ulang tidak memenuhi persyaratan SNI
permohinan SPPT SNI akan ditolak
d. Pengajuan sampel produk
Jika diperlukan pengambilan sampel produk untuk uji laboratorium, pemohon
menjamin bahwa tim Asesor dan petugas pengambil contoh (PPC) untuk memperoleh
catatan dan dokumen yang berkaitan dengan Sistem Manajemen Mutu, dan pihal
LSPro-Pustan juga menjamin para petugasnya ahli di bidang tersebut, pengujian
dilakukan di laboratorium atau lembaga inspeksi yang sudah terakreditasi dan jika
dilakukan di Laboratorium milik produsen diperlukan saksi saat pengujian, sampel
produk diberi Label Contoh Uji (LCU) dan disegel.
e. Penilaian sampel produk
Laboratorium memberikan sertifikat hasil uji dan bila hasil uji tidak memenuhi
persyaratan SNI maka dilakukan pengujian ulang, dan jika hasil uji ulang tak sesuai
persyaratan SNI, permohonan SPPT SNI ditolah
f. Keputusan sertifikasi
Seluruh dokumen audit dan hasil uji menjadi bahan rapat panel tinjauan SPPT SNI
LSP Pro Deperin proses penyiapan bahan biasanya selama 7 hati dan rapat pleni
biasanya satu hari
g. Pemberian SPPT SNI
LSPro-Pustan melakuakan klarifikasi terhadap perusahaan atau produsen yang
bersangkutan proses klarifikasi perlu waktu selama 4 hari kerja jika hasil evaluasi
telah memenuhi kelengkapan administrasi (aspek legalitas) ketentuan SNI dan proses
produksi serta system manajemen mutu yang diterapkan dapat menjamin kosistensi
mutu produk maka esoknya LSPro-Pustan Deperin menerbitkan SPPT SNI untuk
produk pemohon.

TUGAS:
1. Apa saja yang harus dilakukan perusahaan agar dapat bersaing memasarkan
produk yang dihasilkannya terutama untuk produk nsejenis yang dihasilkan dari
perusahaan kompetiternya
2. Jelaskan syarat minimal yang harus dipenuhi oleh produsen
3. Jelesakan pengertian standarisasi menurut Pasal 1 angka 2 PP No.102/2000
4. Uraikan dengan singkat pengertian standar produk dalam arti yang luas
5. Sedangkan pengetian sertifikasi menurut pasal 1 angka 11 Satandar Nasional
adalah …
6. Setiap produk yang dihasilkan produsen harus memberikan jaminan atas mutu dan
kualitas produk kepada konsumen dan untuk itu diperlukan adanya sertifikasi
produk, apa saja yang dinyatakan di dalan sertifikasi produk tersebut ….
7. Standarisasi harus memuat dua hal yautu standar Teknik dan standar Manajemen,
jelaskan keduahal tersebut …
8. Jelaskan kedudukan BSN dana apa saja tugasnya ….
9. Disamping memiliki Tupoksi yang jelas BSN juga mempunyai kewenangan,
jelaskan
10. Lembaga Sertifikasi Produk (LSPro) sebagai lembaga yang mengeluarkan
sertifikat produk juga memiliki kewenangan lain yaitu …
11. Apa saja tahapan yang harus dilakukan perusahaan untuk mengajukan
permohonan Sertifikat Produk Penggunaan Tanda (SPPT) SNI
12. Jelaskan tentang Audit Kecukupan dan Audit Kesesuaian

Jawabannya dikerjakan di GCR

Anda mungkin juga menyukai