Anda di halaman 1dari 6

Mata kulaih : Sistem standarisasi mutu

Dosen

: Burdah, SP, MP/Prihadi wibowo, Bsc

10 Feb 09

SISTEM STANDARISASI MUTU (SSM)


Standar adalah Spesifikasi teknis atau sesuatu yang dibakukan termasuk tata cara dan
metode yang disusun berdasarkan konsensus semua pihak yang terkait.
Standardisasi adalah proses merumuskan, menetapkan, menerapkan dan merevisi standar
di bidang pertanian yang dilaksanakan secara tertib dan bekerja sama dengan semua
pihak.
Standar

Jaminan mutu

Tujuan dari sistem standarisasi mutu adalah:


Untuk mewujudkan jaminan mutu hasil pertanian yang dapat meningkatkan efisiensi
nasional dan menunjang program keterkaitan dengan sektor lain.
Dalam pengembangan sistem standarisasi mutu terbentuk suatu Road map (Peta jalan).
Peta jalan terbentuknya SSM :
Sarana produksi

Produksi pertanian
GFP

Penanganan

Pengolahan

GHP

GMP

Pendistribusian
GDP

Pasar
MOU

GFP

: Good farming practices

GHP

: Good handling practices

GMP : Good manufacturing practices


GDP

: Good distribution practices

MOU : Memorandum of understanding atau,


MRA : Mutual recognation arrangement
17 Feb 09
Validasi
Validasi adalah konfirmasi melalui pengujian dan pengadaan bukti objektif yang
menunjukkan bahwa persyaratan tertentu untuk suatu maksud khusus telah dipenuhi.
Repeatability
Repeatability adalah suatu keadaan dimana hasil uji yang diperoleh dengan menggunakan
metode yang sama pada laboratorium yang sama dikerjakan oleh operator yang sama
serta peralatan yang sama pada interval waktu yang singkat.
Precision (Ketelitian)
Precision adalah
Accuration (Ketepatan)
Accuration adalah
Reproducibility
Reproducibility adalah kondisi dimana hasil uji yang diperoleh dengan metode yang
sama pada laboratorium yang berbeda dan operator yang berbeda serta peralatan yang
berbeda (tidak ada batasan waktu).

SISTEM MANAJEMEN PRODUSEN/PABRIK


1.

Penerapan system mutu.

2.

Perbaikan secara kontinyu.

3.

Pengembangan teknologi baru.

4.

Kemitraan dengan pemasok dan pelanggan.

5.

Pengambangan SDM.

24 Feb 09
Sistem standarisasi mutu

Sistem standarisasi pertanian

Sistem standarisasi mutu dapatdibedakan dalam 2 kelompok yaitu:


1. Kelompok pangan

SNI 19-4852-1998

HACCP (Hazard analysis critical control point) atau analisis bahaya pengendalian
titik kritis.
2. Kelompok non pangan
Departemen

SNI/ISO 19-9000 series

konsensus

BSN

SNI

Tujuan dari perumusan standar adalah :


1. Memberikan

perlindungan

kepada konsumen

dalam

masalah

kesehatan

lingkungan.
2. Memberikan spesifikasi yang mengatur mutu produk mutu pertanian.
3. Meningkatkan daya saing dalam perdagangan domestic dan luar negeri.
4. Untuk memberikan pengertian bersama tentang istilah, definisi atau metode
pengujian.

3 Feb 09
Ruang lingkup standarisasi
Kegiatan yang terkait dengan standarisasi diantaranya mencakup pemberlakuan
standar, akreditasi, sertifikasi, metrology, dan pemberian pengawasan dan pembinaan
penerapan standar.
Dalam penerapannya, standarisasi mencakup pemberlakuan standarisasi dalam 5
ruang lingkup yaitu:
1. Pemberlakuan standar
2. Penerapan standar
3. Penerapan akreditasi
4. Penerapan sertifikasi
5. Pengawasan standarisasi.
Tujuan penerapan standar
1. Terwujudnya jaminan mutu komoditas dan produk, peningkatan produktifitas,
daya guna, hasil guna serta perlindungan konsumen dalam hal keamanan,
keselamatan, kesehatan dll.
2. Untuk mewujudkan jaminan bagi pihak yang memerlukan sertifikasi.
3. Terwujudnya kepercayaan pelanggan dan pihak lain yang terkait, bahwa
organisasi, individu, komoditas yang diberikan selalu memenuhi persyaratan.
4. Terwujudnya citra Indonesia di mata Internasional dalam system perdagangan
yang jujur dan mendukung system jaminan mutu.
5. Terwujudnya kebenaran hasil pengakuan dan pengujian.
Tegaknya standar harus didukung oleh stakeholder yaitu:
1. Pemerintah
2. Organisasi profesi
3. Produsen
4. Konsumen
5. Lembaga sertifikasi dan laboratorium.

17 Mar 09
AKREDITASI
Tujuan:
1. Untuk memberi jaminan terhadap penerapan organisasi.
2. Mewujudkan suatu system/prosedur perumusan dan penerapan standar yang baku
secara nasional.
3. Untuk meningkatkan peran swasta dalam penerapan SNI.
4. Untuk mengembangkan system sertifikasi dan standar mutu.
5. Untuk meningkatkan mutu dan keamanan hasil produk.
Dengan diterapkan akreditasi memberi jaminan pada pengguna, konsumen, pelanggan.
KAN: Komite akreditasi nasional
Lembaga-lembaga internasional sebagai acuan dalam akreditasi:

ISO (International Standard Organization)

IEC (International Electro technical Commission)

ILAC (International Laboratory Accreditation Corporation)

APLAC (Asia Pacific Laboratory Accreditation Corporation)

IAF (International Accreditation Forum)

PAC (Pacific Accreditation Corporation)

31 Mar 09
SERTIFIKASI
1. Untuk meningkatkan kepercayaan secara nasional dan internasional
2. Untuk meningkatkan eksport
3. Memberikan jaminan mutu terhadap komoditas, barang dan jasa.
Kegiatan sertifikasi
1. Sertifikasi sistem manjamen mutu
2. Sertifikasi produk

3. Sertifikasi Inspeksi tekhnis (pengemasan)


4. Sertifikasi pelatihan
5. Sertifikasi hasil uji
6. Sertifikasi sistem manajemen lingkungan
7. Sertifikasi personil
BUSS (Baru unik stabil seragam)
VCU (Varietal commercial utilize)
PSA (Pusat standarisasi dan akreditasi)

DEPTAN

Anda mungkin juga menyukai