Anda di halaman 1dari 6

PERCOBAAN IX

PEMBUATAN GARAM KOMPLEKS DAN GARAM RANGKAP


A. Tujuan Percobaan
- Mempelajari cara pembuatan tawas
- Mempelajari pembuatan dan sifat-sifat garam rangkap kupri amonium
sulfat dan garam kompleks tetraamintembaga (II) sulfat monohidrat
sulfat.
B. Pendahuluan
Sepanjang peradapan manusia, senyawa aluminium sudah digunakan
di berbagai bidang. Tanah liat pada dasarnya adalah hidrat alumunium
silikat dan digunakan untuk pembuatan berbagai jenis keramik.
Tawas (alumunium kalsium sulfat), AlK(SO4) 2, 12H2O sudah
digunakan dibidang obat-obatan dan pencelupan tekstil selama kurang
kurang lebih 4000 tahun. Alumunium adalah logam yang ringan, stabil di
udara, mudah dibuat, kuat dan tahan terhadap korosi.
Di antara logam golongan III (Boron-Alumunium adalah logam
terpenting. Berdasarkan massa menempati urutan ketiga di antara unsur
yang terbesar kelimpahannya di kerak bumi. Bijih alumunium yang
terpenting adalah bauksit yang mengandung Al 2O3. Untuk ekstraksi
alumunium, bauksit perlu dimurnikan berdasarkan sifat ampoter dari
alumunium dan senyawanya. Mula-mula pada bauksit ditambahkan
larutan NaOH pekat, yang akan melarutkan Al2O3, kemudian zat pengotor
yang tidak larut dapat dipisahkan dengan cara penyaringan.
Al2O3 + 2OH2Al2O3- + H2O
Jika fitrat mengandung AlO2- diasamkan akan terbentuk endapan Al(OH)3
AlO2H3O+
Al(OHO)3 (s)
Setelah disaring, Al(OHO)3 dipijar dan hasil pemijarannya adalah Al 2O3 (s).
2Al(OHO)3 (s)
Al2O3 (s) +3H2O (s)
Pada ekstraksi alumunium, Al2O3 (s) dilarutkan dalam leburan kriolit
Na3AlF6, kemudian dielektrolisas.
Beberapa garam dapat mengkristal dari larutannya dengan mengikat
sejumlah molekul air sebagai contoh antara lain CuSO 4.5H2O, FeSO4.7H2O
dan Al2(SO4)3.9H2O. Bentuk struktur dalam kristal terdiriatas kation
terhidrat anion terhidrat, seperti Cu(H2O)42+, dan SO4(H2O)2- dalam
CuSO4.5H2O.
Selain itu banyak pula dijumpai ion-ionkompleks stabil yang
dibentukoleh ion logam transisi dengan molekul atau oleh ion yang terikat
lebih kuat dari pada molekul air. Sebagai contoh Co(NH 3)63+. Garam-garam
yang mengandung ion-ion komplek dikenal sebagai senyawa koordinasi
atau garam kompleks, misalnya haksaamin cobal (III) klorida Co(NH3)6Cl3

dan KeFe(CN)6.
Garam kompleks berbeda dengan garam rangkap. Garam
rangkap dibentuk apabila dua garam mengkristal bersama-sama
dalam perbandingan molekul tertentu. Garam-garam itu memiliki
struktur sendiri dan tidak harus sama dengan struktur garam
komponennya. Dua contoh garam rangkap yang biasanya dijumpai
adalah garam alumina, KAl(SO4)2.12H2O dan Fe(NH3)2(SO4).6H2O.

Garam rangkap dalam laruta akan terionisasi menjadi ion-ion


komponennya (biasanya terhidrat).
Dalam percobaan ini akan dipelajari pembuatan garam
kompleks tetraamin tembaga (III) sulfat monohidrat dan garam
rangkap kupri ammonium sufat dari garam kupri sulfat dan
ammonium sulfat dan mempelajari sifat-sifatnya.
C. Alat dan Bahan
a. Alat-alat yang diperlukan
3 buah tabung reaksi besar dan kecil
1 buah gelas ukur 50 ml
1 buah gelas ukur 10 ml
2 buah gelas beker 100 ml
2 buah gelas arloji
1 set pompa vakum
1 set pemanas
2 gelas kimia 100 ml
Batang pengaduk
1 corong Buchner
1 cawan penguap
Bunsen, kaki tiga, kaca
b. Bahan
Al2(SO4)3.18H2O
Kristal kupri sulfat pentahedrat
Kristal ammonium sulfat
Etil alcohol
K2SO4
D. Cara Kerja
Larutkan 33,4 gram Al2(SO4)3.18H2O
Larutkan 8,7 gram K2SO4 dalam 50 ml air
Campurkan kedua larutan. Pindahkan campuran ini ke dalam cawan
penguap
Dinginkan pada suhu kamar sehingga terbentuk Kristal
Cuci dengan sedikit air dan keringkaan dengan kertas saring
Catatan :
Suhu tidak boleh lebih dari 80oC karena akan terjadi hidrolisa
Kristal tawas disimpan dalam botol coklat
1 Pembuatan
garam
rangkap
kupri
ammonium
sulfat
CuSO4(NH3)2(SO4).6H2O
Larutkan 0,002 mol CuSO4. H2O (249,5 gram/mol) dan 0,02 mol
ammonium sulfat, (NH3)2SO4 (132 grm/mol) dengan 10 ml

aquades dalam gelas beker 100 ml. Panaskan secara pelanpelan sampai semua garam larut sempurna.
Biarkan larutan tersebut menjadi dingin pada temperature
kamar sampai terbentuk Kristal. Apabila dibiarkan selama satu
malam akan diperoleh Kristal banyak.
Lanjutkan pendinginan campuran itu dengan water bath,
kemudian didekantir untuk memisahkan Kristal dari larutan.
Keringkan Kristal dalam kertas saring. Kristal yang diperoleh
berbentuk monoklin (tidak perlu dibuktikan).
Timbanglah Kristal yang dihasilkan dan catat jumlah mol
reaktan dan mol Kristal hasil. Kemudian hitunglah persen
hasilnya.

2. Pembuatan Garam kompleks Tetramnicopper (II) sulfat


monohidrat, Cu(NH3)(SO4).5H2O
Tempatkan 8 ml larutan ammonium 15 M dan encerkan dengan
5 ml aquades dalam cawan penguap
Timbang 0,02 mol CuSO4H2O yang berbentuk powder.
Tambahkan Kristal itu ke dalam larutan ammonia dan aduk
sampai semua Kristal larut sempurna.
Tambahkan 8 ml etil alcohol pelan-pelan melalui dinding beker
sehingga larutan tertutup dengan alcohol. Jangan diaduk atau
digoyang. Tutuplah dengan gelas arlojji dan biarkan selama
satu malam.
Setelah didiamkan satu malam, aduk pelan-pelan untuk
mengendapkan secara sempurna. Pisahkan Kristal yang
terbentuk dengan melakukan dekantir. Pindahkan Kristal ke
dalam kertas saringan dan cuci dengan etil alcohol yang
perbandingan volume nya sama.
Cuci sekali lagi Kristal dala corong dengan 5 ml etil alcohol dan
saring dengan pompa vakum
Timbanglah Kristal kering yang dihasilkan dan tentukan berapa
mol ammonia yang diperlukan.
3. Perbandingan bebearapa sifa garam tunggal, garam rangkap dan
garam kompleks.
Tempatkan sedikit (kira-kira 1 ml) Kristal kupri sulfat anhidrit
ke dalam tabung test kering (tabung reaksi ukuran kecil).
Catat perubahan warna yang terjadi apabila 2 atau 3 ml
aquades
ditambahkan.
Kemudian
tambahkan
larutan
ammonium hidroksida 6 M tetes demi tetes sampai 5 ml. Catat
apa yang saudara amati.
Larutkan sedikit garam rangkap hasil percobaan bagian a
dalam kira-kira 5 ml aquades dalam tabung reaksi besar.
Larutkan serupa terhadap garam kompleks hasil percobaan b.

Bandingkan hasil warna larutan. Jenis ion apa yang


menyebabkan adanya perbedaan warna. Encerkan setiap
larutan dengan kira-kira 20 ml aquades dan catat perubahan
warnanya.
Tempatkan sejumlah garam kering hasil percobaan bagian a dan
b dalam tabung reaksi yang berbeda. Panaskan pelan-pelan
masing-masing tabung dan catat perubahan warnanya.Gas apa
yang dibebaskan oleh setiap sampel.
E. Pertanyaan
1 Berikan tiga reaksi penting dalam pemurnian aluminium
2 Tuliskan persamaan reaksi dari reaksi antara logam aluminium
dengan asam kuat dan basa kuat
3 Tulis persamaan reaksi yang menunjukkan bagaimana
aluminium hidroksida melarut dalam asam dan basa
4 Tuliskaan dua cara menuliskan rumus ion aluminat
5 Tulis rumus umu suatu tawas
6 Dalam langkah bagian c.1, tentukan ion-ion Cu apa saja yang
terbentuk dalam tulisan strukturnya.
7 Jenis ion apa saja yang ada apabila garam rangkap kupri
ammonium sulfat dilarutkan dalam air
8 Jenis ion apa saja yang ada apabila garam kompleks
tetrammincopper (II)sulfat dilarutkan ke dalam sedikit air.
Bagaimana perubahan yang terJadi bila dilarutkan dalam air
berlebihan
9 Jelaskan perubahan-perubahan yang terjadi apabila garamgaram itu dipanaskan
10 Berdasarkan hasil percobaan di atas, sebutkan jenis-jenis
komponen penyusun Kristal garam berikut ini :
a Kupri sulfat (anhidrit)
b Kupri sulfat pentahidrat
c Kupri ammonium sulfat heksahedrat
d Tetramincopper (II) sulfat monohidrat
PERCOBAAN X
PEMBUATAN TERUSI
a Tujuan Percobaan
Mempelajari proses pembuatan Kristal terusi
Memahami sifat dan proses pembentukan Kristal terusi
b Pendahuluan
Banyak senyawa bergabung dengan air membentuk hidrat. Dalam
senyawa ini air bergabung dengan membentuk suatu senyawa bukan
sekedar campuran biasa. Fakta yang mendukung pernyataan ini adalah
1 Air terdapat dalam perbandingan tertentu, misalnya hidrat tembaga
sulfat mengandung 36,07% air Kristal

2 Sifat fisis dari senyawa hidrat berbeda dengan senyawa anhidrat.


Misalnya senyawa tembaga sulfat terhidrat berwarna biru
sedangkan yang berbentuk anhidrat berwarna putih.
Suatu senyawa dapat membentuk berbagai macam hidrat yang stabil
dalam keadaan tertentu. Tebaga sulfat (terusi) dapat membentuk 3
macam senyawa hidrat dengan jumlah air Kristal masing-masing : 5, 3
dan 1.
Terusi umumnya dibuat secara komersial dengan dua cara yaitu :
1 Oksidasi logam tembaga dalam larutan asam sulfat, dengan reaksi :
2Cu + 2H2SO4 + O2
2CuSO4 + 2H2O
2 Mengoksidasi tembaga (II)sulfide di udara reaksinya
CuS + 2O2
CuSO4
Di laboratorium terusi dibuat dengan cara mengoksidasi logam Cu dengan
HNO3 pekat lalu direaksikan dengan H2SO4.
Senyawa ini pada konsentrasi tinggi bersifat toksik sehingga banyak
digunakan sebagai insektisida dan fungisida. Satu hal yang menarik,
bahwa di dekat daerah yang tanahnya tidak mengandung tembaga
terdapat penyakit dan kelainan pada tumbuh-tumbuhan dan hewan. Di
beberapa tempat di Australia, yang tanahnya tidak mengandung tembaga
ditemukan penyakit pada domba yang mengakibatkan pengaruh pada
system saraf anemia dan kerusakan pada wol, meskipun untuk mengatasi
kelainan hanya diperlukan sedikit tembaga. Tembaga sulfat pentahidrat
CuSO4.5H2O sering disebut biru vitriol. Senyawa ini biasanya digunakan
sebagai elektrolit dalam pemurnian tembaga secara elektrolisis, dalam
pengetikan listirk (electrotyping) dalam beberapa macam baterai, dalam
percetakan (cap) kain mori atau belacu dan sebagai bubur Bordeux untuk
memusnahkan jamur tanaman.
c Alat dan
1 Alat

Bahan
Gelas kimia 400 ml
Gelas ukur 50 ml
Batang pengaduk
Gelas ukur 100 ml
neraca

2 Bahan
H2SO4 pekat
HNO3 pekat
Keping tembaga
Kertas saring
d Cara Kerja
Masukkan 100 ml air ke dalam gelas kimia
Tambahkan 17 ml H2SO4 pekat

Masukkan 10 gram tembaga


Pada tahap berikut kerjakan di luar atau dalam kamar asap
1 Tambahkan 25 ml HNO3 pekat
2 Aduk sehingga semua melarut
3 Panaskan, setelah gas berwarna coklat tua tidak keluar,
sehingga uap tidak lagi berwarna coklat muda.
Saring ketika masih panas (jika masih ada tembaga yang tidak
melarut)
Simpan larutan sehingga terbentuk Kristal
Cuci Kristal dengan air, kemudian larutkan kedalam air sedikit
mungkin dan Kristalkan kembali.
Lakukan terus tahap 7 sehingga bebas dari nitrat.
Timbang dan serahkan CuSO4.5H2O yang anda peroleh
e Pertanyaan
1 Suatu cuplikan CuSO4.5H2O sebanyak 4,256 gram dilarutkan dan
diperoleh 250 ml larutan. Ke dalam 25 ml larutan ini
ditambahkan kalium yodida berlebih. Pada titrasi dieperlukan 18
ml Na2S2O3 950 M. Hitung persentase tembaga dalam Kristal.
2 Berdasarkan hasil praktikum ini, reaksi endoterm atau eksoterm
kah proses pembentukkan Kristal terusi.
3 Dapatkah kita membuat senyawa CuSO4.5H2O dengan cara
mereaksikan CuCl2 dan Na2SO4 yang keduanya dalam bentuk
larutan. Berikan argumentasi saudara atau jawaban yang
diberikan.
4 Jika 1 kg larutan CuSO4dielektrolisis dengan memakai elektroda
platida, berapakah massa maksimal logam Cu yang dapat
diendapkan pada katode.
Jelaskan factor-faktor apa saja yang berpengaruh terhadap
banyaknya jumlah air K

Anda mungkin juga menyukai