Anda di halaman 1dari 12

APA ITU SNI ?

SNI adalah Standar Nasional Indonesia,


merupakan suatu dokumen yg berisikan
ketentuan teknis, pedoman dan karakteristik
kegiatan dan produk yang berlaku secara
Nasional untuk membentuk keteraturan yang
optimum dalam konteks keperluan tertentu.
• Standar Nasional Indonesia (SNI) adalah
standar yang ditetapkan oleh Badan
Standardisasi Nasional dan Berlaku secara
Nasiona(PP. 102 tahun 2000).
• Rancangan Standar Nasional Indonesia (RSNI)
adalah rancangan standar yang dirumuskan
oleh panitia teknis setelah tercapai konsensus
dari semua pihak yang terkait
• (PP. 102 tahun 2000).
• SNI dirumuskan dengan memenuhi “WTO Code of good practice” agar diterima
secara luas oleh para stakeholder, yaitu:

• · Openess ( keterbukaan ), yaitu terbuka bagi semua stakeholder yang


berkepentingan agar dapat berpartisipasi dalam pengembangan SNI
• · Transparency ( transparansi ), yaitu agar semua stakeholder yang berkepentingan
dapat mengikuti perkembangan SNI mulai dari tahap pemrograman dan perumusan
sampai ke tahap penetapannya. Selain itu SNI juga dapat dengan mudah
memperoleh semua informsi yang berkaitan dengan pengembangan SNI
• · Consensus and impartiality ( konsensus dan tidak memihak ), yaitu agar semua
stakeholder dapat menyalurkan kepentingannya dan diperlakukan secara adil
• · Effectiveness and relevance, yaitu Efektif dan relevan sehingga dapat memfasilitasi
perdagangan karena memperhatikan kebutuhan pasar dan tidak bertentangan
dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku
• · Coherence ( Koheren ), yaitu koheren dengan pengembangan standar internasional
agar perkembangan pasar negara kita tidak terisolasi dari perkembangan pasar global
dan memperlancar perdagangan internasional
• · Development dimension ( berdimensi pembangunan ), yaitu memperhatikan
kepentingan publik dan kepentingan nasional dalam meningkatkan daya saing
perekonomian nasional.
• MENGAPA MENERAPKAN SNI ?
• Produsen akan mendapatkan kepastian tentang batas-batas
ketentuan teknis yang sebaiknya dipenuhi agar produknya dapat
diterima oleh pasar ;

• Pengguna produk dan konsumen akhir mendapatkan kepastian


dan jaminan tentang kualitas atau keamanan dari produk yang
akan dibelinya ;

• Kepentingan publik seperti keselamatan publik, keamanan produk,


kesehatan masyarakat dan kelestarian fungsi lingkungan hidup.
• Peran konsumen dalam pengusulan, perumusan
dan penerapan standar.
Salah satu tujuan standar adalah untuk melindungi
kepentingan konsumen, sudah seharusnya
konsumen dilibatkan, tidak hanya dalam penerapan
standar, tetapi juga usulan tentang unsur-unsur
produk yang perlu dirumuskan dalam sebuah
standar, perumusan standar dan implementasi dari
standar tersebut dalam praktik sehari-hari.
• Perlunya ruang partisipasi konsumen dalam
menentukan unsur (items) produk yang perlu
dimasukkan dalam standar sangat penting,
karena pada akhirnya konsumen juga yang
akan berhubungan dengan produk tersebut
dikemudian h
• manakah yang penting, standar yang ditetapkan internasional atau
nasional?
• Sebenarnya, penerapan SNI dan ISO dalam standar sistem manajemen
mutu adalah sama. Hal itu merujuk ke lembaga pemerintah yang
ditunjuk untuk bertugas dan bertanggung jawab di bidang standardisasi
dan penilaian kesesuaian, yaitu Badan Standardisasi Nasional (BSN).
• BSN merupakan anggota International Organization for Standardization 
(ISO), suatu organisasi Internasional yang menghasilkan standar (ISO)
yang berpusat di Jenewa, Swiss. BSN sesuai tugas dan fungsinya
melakukan harmonisasi dengan standar internasional. Jadi, bisa
dikatakan, lembaga pemerintah itu mengadopsi secara identik dengan
menerjemahkan keseluruhan isi dari dokumen ISO menjadi SNI.
• "Indonesia merupakan anggota ISO, melalui Badan
Standardisasi Nasional (BSN) berpartisipasi aktif dengan
ISO," ujar Kepala BSN Bambang Prasetya seperti dikutip
dari www.bsn.go.id, Senin (1/6/2015).
• Adapun adopsi SNI terhadap ISO, antara lain adalah
Standar Manajemen Mutu SNI ISO 9001 yang identik
dengan ISO 9001. Standar Manajemen Lingkungan SNI ISO
14001 yang identik dengan ISO 14001, SNI ISO 31000
Sistem Manajemen Risiko identik dengan ISO 31000, serta
ISO 50001 yang identik dengan SNI ISO 50001 tentang
Sistem Manajemen Energi
• Perujukan tersebut dilakukan untuk menghindari duplikasi
dalam penyusunan standar di antara negara anggota ISO
dan meminimalkan perbedaan standar yang dipakai antar-
negara. Untuk penyusunan standar di dalam negerinya,
negara anggota ISO berhak mengadopsi seluruh isi ISO.
• Jadi, artinya, kalau perusahaan sudah menerapkan ISO
9001, perusahaan tersebut sudah menerapkan SNI ISO
9001. Sebagai bangsa yang cinta akan produknya,
masyarakat harus membiasakan bahwa sekolah atau
perusahaan di tanah air sudah menerapkan SNI ISO 9001.
• Selain ISO, ada juga lembaga internasional lain yang mengeluarkan standardisasi
produk dan mutu. Sebut saja, International Electrotechnical Commission (IEC)
untuk produk kelistrikan Codex Alimentarius Commission (CAC) untuk produk
pangan.

“(Penerapan) SNI untuk meningkatkan daya saing. Sertifikat SNI pun diterima (di
negara lain) karena kita sudah MRA/MLA (kesepakatan saling menguntungkan),”
kata Kepala BSN Bambang Prasetya, saat bertandang ke Kompas, Selasa
(22/3/2016).
• Saat ini, sebut Bambang, ada 555 jenis produk telah menerapkan SNI. Hingga
Januari 2016, lanjut dia, telah pula dikembangkan 8.812 SNI yang berlaku untuk
beragam sektor, mulai dari pertanian dan teknologi pangan, konstruksi
elektronik, teknologi informasi, teknologi perekayasaan, kesehatan,
keselamatan, lingkungan, teknologi bahan, teknologi khusus, hingga transportasi.

Anda mungkin juga menyukai