MUTU
Mengapa perlu Standar?
Mengapa perlu standar internasional?
1. Mutu ditentukan oleh pelanggan standar mutu harus sesuai
harapan pelanggan
2. Untuk menjamin kesamaan/ keseragaman mutu perlu standar
Contoh: ukuran kartu kredit, kartu telp, ukuran kertas, ukuran berat dls
3. Dalam liberalisasi perdagangan, suatu produk dianggap bermutu disuatu
negara harus dapat juga diterima di negara lain
4. MEE 2 golongan/kategori produk:
- Non regulated
- Regulated : * Esensial (pada produknya)
* Prosedur penilaiaan ketaatan (rancangan produk;
sertifikasI,registrasi, pengawasan
terus-menerus)
Apa itu STANDAR ??
Menurut Badan Standarisasi Nasional adalah:
Dokumen berisi ketentuan, pedoman, karakteristik kegiatan atau hasilnya yang
dirumuskan melalui konsensus oleh pihak-pihak yang berkepentingan dan
ditetapkan oleh badan yang berwenang, sebagai acuandalam kegunaan yang
bersifat umum dan atau berulang untuk mencapai tingkat keteraturan optimum
dalam konteks tertentu
Donabedian :
Rumusan tentang penampilan/nilai diinginkan yang mampu dicapai,
berkaitan dengan parameter yang telah ditetapkan.
1. Internasional ( ISO )
2. Nasional ( SNI ) :
• Adalah standar tentang produk (barang, jasa, sistem), proses, sistem manajemen dan hasil yang
berkaitan yang diterapkan secara nasional.
• SNI wajib : yang diberlakukan secara wajib secara nasional melalui regulasi teknis
3. Lokal ( Protap/SOP )
JENIS-JENIS STANDAR
1.Standar Structure: inputs
organization
2.Standar Process: content
configuration
procedural end point
3.Standar Outcome:
impact
KALSISFIKASI STANDAR
1. Dapat diukur
2. Dapat dicapai
3. Wajar
4. Sesuai keinginan
5. Tidak membingungkan
SIKLUS PENERAPAN STANDAR
PLAN DO
(PENYUSUNAN STANDAR) (UJI COBA)
Badan Standardisasi Nasional/BSN: Keppres No. 13 Tahun 1997 Keppres No. 166 Tahun 2000 tentang
Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi Keppres No. 103 Tahun 2001, merupakan
Lembaga Pemerintah Non Departemen dengan tugas pokok mengembangkan dan membina kegiatan
standardisasi di Indonesia. BSN menggantikan fungsi dari Dewan Standardisasi Nasional – DSN.
Dalam melaksanakan tugasnya BSN berpedoman pada Peraturan Pemerintah No. 102 Tahun 2000 tentang
Standardisasi Nasional.
Pelaksanaan tugas dan fungsi Badan Standardisasi Nasional di bidang akreditasi dilakukan oleh Komite
Akreditasi Nasional (KAN).
KAN mempunyai tugas menetapkan akreditasi dan memberikan pertimbangan serta saran kepada BSN
dalam menetapkan sistem akreditasi dan sertifikasi.
Sedangkan pelaksanaan tugas dan fungsi BSN di bidang Standar Nasional untuk Satuan Ukuran dilakukan
oleh Komite Standar Nasional untuk Satuan Ukuran (KSNSU).
KSNSU mempunyai tugas memberikan pertimbangan dan saran kepada BSN mengenai standar nasional
untuk satuan ukuran.Sesuai dengan tujuan utama standardisasi adalah melindungi produsen, konsumen,
tenaga kerja dan masyarakat dari aspek keamanan, keselamatan, kesehatan serta pelestarian fungsi
lingkungan, pengaturan standardisasi secara nasional ini dilakukan dalam rangka membangun sistem
nasional yang mampu mendorong dan meningkatkan, menjamin mutu barang dan/atau jasa serta mampu
memfasilitasi keberterimaan produk nasional dalam transaksi pasar global. Dari sistem dan kondisi tersebut
diharapkan dapat meningkatkan daya saing produk barang dan/atau jasa Indonesia di pasar global.
KAN dapat menugaskan institusi baik pemerintah maupun non pemerintah
yang memenuhi pedoman yang ditetapkan BSN untuk melakukan penilaian terhadap
pemohon akreditasi.
KAN dibantu oleh Panitia Teknis/PT : 91 PT yang berasal dari K/L terkait, misalnya Kemkes,
Kemnaker dls
Maka SPT (Peralatan Kesehatan non Elektromedik) Direktorat Bina Produksi dan
Distribusi Alat Kesehatan, Direktorat Jenderal Pelayanan Kefarmasian dan Alat Kesehatan -
Departemen Kesehatan
PENGERTIAN ISO
• International Organization for Standardization disingkat ISO atau Iso) adalah badan
penetap standar internasional yang terdiri dari wakil-wakil dari badan standardisasi
nasional setiap negara
SEJARAH
• adalah suatu norma atau persyaratan yang biasanya berupa suatu dokumen formal yang
menciptakan kriteria, metode, proses, dan praktik rekayasa atau teknis yang seragam
• Proses standardisasi dapat melalui suatu pengumuman resmi atau dapat pula melibatkan
konsensus formal dari pakar teknis
KARAKTERISTIK STANDAR
• Suatu standar primer biasanya berada dalam yurisdiksi suatu badan standardisasi nasional
• Standar sekunder, tersier, cek, serta bahan standar biasanya digunakan sebagai rujukan dalam
sistem metrologi. Suatu kebiasaan, konvensi, produk perusahaan,atau standar perusahaan yang
telah diterima umum dan bersifat dominan sering disebut sebagai "standar de facto".
• Sistem manajemen kualitas memerlukan sistem pengukuran yang efektif, termasuk di dalamnya
kalibrasi formal, periodik dan terdokumentasi, untuk semua perangkat pengukuran. ISO 9000
dan ISO 17025 memerlukan sistem kalibrasi yang efektif.
• Kalibrasi diperlukan untuk:
• Perangkat baru
• Suatu perangkat setiap waktu tertentu
• Suatu perangkat setiap waktu penggunaan tertentu (jam operasi)
• Ketika suatu perangkat mengalami tumbukan atau getaran yang berpotensi mengubah kalibrasi
• Ketika hasil observasi dipertanyakan
TUJUAN UTAMA STANDARDISASI
• melindungi produsen, konsumen, tenaga kerja dan masyarakat dari aspek keamanan,
keselamatan, kesehatan serta pelestarian fungsi lingkungan.
• Pengaturan standardisasi secara mendorong dan meningkatkan, menjamin mutu barang dan/atau
jasa serta mampu memfasilitasi keberterimaan produk nasional dalam transaksi pasar global.
• Dari sistem dan kondisi tersebut diharapkan dapat meningkatkan daya saing produk barang
dan/atau jasa Indonesia di pasar global.
BADAN STANDARDISASI
• Badan atau organisasi standardisasi adalah suatu organisasi yang aktivitas utamanya adalah
mengembangkan, mengkoordinasikan, menyebarluaskan, merevisi, menerbitkan,
menginterpretasikan, atau memelihara standar yang menjadi perhatian pengguna luas di luar
organisasi pengembang standar
CONTAH STANDARISASI
• Jika suatu standar berhasil diterima banyak pihak dan menjadi dominan, standar tersebut dapat
menjadi standar de facto untuk suatu industri. Hal ini telah terjadi misalnya pada protokol
modem yang dikembangkan oleh Hayes, standar huruf TrueType Apple dan protokol PCL yang
digunakan oleh Hewlett-Packard pada pencetak komputer yang diproduksinya.
• Menurut lingkup geografisnya, badan standar dapat berupa badan standardisasi internasional,
regional, atau nasional. Contoh badan standardisasi internasional adalah ISO atau IEC,
sedangkan Badan Standardisasi Nasional (BSN) adalah contoh badan standardisasi nasional di
Indonesia
BADAN STANDARDISASI NASIONAL
• Komite Akreditasi Nasional (KAN) mempunyai tugas menetapkan akreditasi dan memberikan
pertimbangan serta saran kepada BSN dalam menetapkan sistem akreditasi dan sertifikasi.
• Komite Standar Nasional untuk Satuan Ukuran (KSNSU tugas memberikan pertimbangan dan
saran kepada BSN mengenai standar nasional untuk satuan ukuran.
FUNGSI BSN
• Standar Nasional Indonesia (disingkat SNI) adalah satu-satunya standar yang berlaku
secara nasional di Indonesia. SNI dirumuskan oleh Panitia Teknis dan ditetapkan oleh Badan
Standardisasi Nasional.
WTO CODE OF GOOD PRACTICE SNI