Anda di halaman 1dari 22

OUTLINE SAP PERTEMUAN 4

STANDARISASI MANAJEMEN MUTU TERPADU

STANDARISASI
STANDARISASI
INTERNASIONAL
MANAJEMEN MUTU
TERPADU
(ISO)

STANDARISASI
NASIONAL
PENGERTIAN ISO

International Organization for


Standardization disingkat ISO atau Iso)
adalah badan penetap standar internasional
yang terdiri dari wakil-wakil dari badan
standardisasi nasional setiap negara
SEJARAH

Pada awalnya, singkatan dari


nama lembaga tersebut adalah
IOS, bukan ISO. Tetapi sekarang
lebih sering memakai singkatan
ISO, karena dalam bahasa Yunani
isos berarti sama (equal).
SEJARAH
• Didirikan pada 23 Februari 1947, ISO menetapkan standar-
standar industrial dan komersial dunia.
• ISO merupakan lembaga nirlaba internasional,
• Dbentuk untuk membuat dan memperkenalkan standardisasi
internasional untuk apa saja. Standar yang sudah kita kenal
antara lain standar jenis film fotografi, ukuran kartu telepon,
kartu ATM Bank, ukuran dan ketebalan kertas dan lainnya.
• Dalam menetapkan suatu standar tersebut mereka mengundang
wakil anggotanya dari 130 negara untuk duduk dalam Komite
Teknis (TC), Sub Komite (SC) dan Kelompok Kerja (WG).
KEGUNAAN PENERAPAN ISO
• Meningkatkan citra perusahaan
• Meningkatkan kinerja lingkungan
perusahaan
• Meningkatkan efisiensi kegiatan
• Memperbaiki manajemen organisasi
dengan menerapkan perencanaan,
pelaksanaan, pengukuran dan tindakan
perbaikan (plan, do, check, act)
KEGUNAAN PENERAPAN ISO
• Meningkatkan penataan terhadap ketentuan
peraturan perundang-undangan dalam hal
pengelolaan lingkungan
• Mengurangi risiko usaha
• Meningkatkan daya saing
• Meningkatkan komunikasi internal dan
hubungan baik dengan berbagai pihak yang
berkepentingan
• Mendapat kepercayaan dari
konsumen/mitra kerja/pemodal
Standarisasi
• adalah suatu norma atau persyaratan yang
biasanya berupa suatu dokumen formal yang
menciptakan kriteria, metode, proses, dan
praktik rekayasa atau teknis yang seragam
• Proses standardisasi dapat melalui suatu
pengumuman resmi atau dapat pula
melibatkan konsensus formal dari pakar teknis
Karakteristik standar
• Suatu standar primer biasanya berada dalam
yurisdiksi suatu badan standardisasi nasional
• Standar sekunder, tersier, cek, serta bahan
standar biasanya digunakan sebagai rujukan
dalam sistem metrologi. Suatu kebiasaan,
konvensi, produk perusahaan, atau standar
perusahaan yang telah diterima umum dan
bersifat dominan sering disebut sebagai
"standar de facto".
• Sistem manajemen kualitas memerlukan sistem pengukuran yang
efektif, termasuk di dalamnya kalibrasi formal, periodik dan
terdokumentasi, untuk semua perangkat pengukuran. ISO 9000
dan ISO 17025 memerlukan sistem kalibrasi yang efektif.
• Kalibrasi diperlukan untuk:
• Perangkat baru
• Suatu perangkat setiap waktu tertentu
• Suatu perangkat setiap waktu penggunaan tertentu (jam operasi)
• Ketika suatu perangkat mengalami tumbukan atau getaran yang
berpotensi mengubah kalibrasi
• Ketika hasil observasi dipertanyakan
Tujuan utama standardisasi
• melindungi produsen, konsumen, tenaga kerja dan
masyarakat dari aspek keamanan, keselamatan,
kesehatan serta pelestarian fungsi lingkungan.
• Pengaturan standardisasi secara mendorong dan
meningkatkan, menjamin mutu barang dan/atau jasa
serta mampu memfasilitasi keberterimaan produk
nasional dalam transaksi pasar global.
• Dari sistem dan kondisi tersebut diharapkan dapat
meningkatkan daya saing produk barang dan/atau jasa
Indonesia di pasar global.
Badan standardisasi
• Badan atau organisasi standardisasi adalah
suatu organisasi yang aktivitas utamanya
adalah mengembangkan, mengkoordinasikan,
menyebarluaskan, merevisi, menerbitkan,
menginterpretasikan, atau memelihara
standar yang menjadi perhatian pengguna
luas di luar organisasi pengembang standar
Contah standarisasi
• Jika suatu standar berhasil diterima banyak pihak dan menjadi
dominan, standar tersebut dapat menjadi standar de facto
untuk suatu industri. Hal ini telah terjadi misalnya pada
protokol modem yang dikembangkan oleh Hayes, standar
huruf TrueType Apple dan protokol PCL yang digunakan oleh
Hewlett-Packard pada pencetak komputer yang diproduksinya.
• Menurut lingkup geografisnya, badan standar dapat berupa
badan standardisasi internasional, regional, atau nasional.
Contoh badan standardisasi internasional adalah ISO atau IEC,
sedangkan Badan Standardisasi Nasional (BSN) adalah contoh
badan standardisasi nasional di Indonesia
Badan Standardisasi Nasional
• Badan Standardisasi Nasional merupakan
Lembaga Pemerintah Non Departemen
Indonesia dengan tugas pokok
mengembangkan dan membina kegiatan
standardisasi di negara tersebut.
• Badan ini menggantikan fungsi dari Dewan
Standardisasi Nasional (DSN).

PEDOMAN KERJA BSN
• Dalam melaksanakan tugasnya Badan
Standardisasi Nasional berpedoman pada
Peraturan Pemerintah No. 102 Tahun 2000
tentang Standardisasi Nasional. Badan ini
menetapkan Standar Nasional Indonesia (SNI)
yang digunakan sebagai standar teknis di
Indonesia.
TUGAS DAN FUNGSI BSN
• Komite Akreditasi Nasional (KAN) mempunyai
tugas menetapkan akreditasi dan memberikan
pertimbangan serta saran kepada BSN dalam
menetapkan sistem akreditasi dan sertifikasi.
• Komite Standar Nasional untuk Satuan Ukuran
(KSNSU tugas memberikan pertimbangan dan
saran kepada BSN mengenai standar nasional
untuk satuan ukuran.
Fungsi BSN

• pengkajian dan penyusunan kebijakan nasional di bidang


standardisasi nasional;
• koordinasi kegiatan fungsional dalam pelaksanaan tugas BSN;
• fasilitasi dan pembinaan terhadap kegiatan instansi
pemerintah di bidang standardisasi nasional;
• penyelenggaraan kegiatan kerjasama dalam negeri dan
internasional di bidang standardisasi;
• penyelenggaraan pembinaan dan pelayanan administrasi
umum di bidang perencanaan umum, ketatausahaan,
organisasi dan tatalaksana, kepegawaian, keuangan, kearsipan,
hukum, persandian, perlengkapan dan rumah tangga.
Kewenangan BSN
• Penyusunan rencana nasional secara makro di bidangnya;
• Perumusan kebijakan di bidangnya untuk mendukung pembangunan
secara makro;
• Penetapan sistem informasi di bidangnya;
• Kewenangan lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku yaitu:
– perumusan dan pelaksanaan kebijakan tertentu di bidang standardisasi
nasional;
– perumusan dan penetapan kebijakan sistem akreditasi lembaga sertifikasi,
lembaga inspeksi dan laboratorium;
– penetapan Standar Nasional Indonesia (SNI);
– pelaksanaan penelitian dan pengembangan di bidangnya;
– penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan di bidangnya.
Standar Nasional Indonesia
• Standar Nasional Indonesia (disingkat SNI)
adalah satu-satunya standar yang berlaku
secara nasional di Indonesia. SNI dirumuskan
oleh Panitia Teknis dan ditetapkan oleh Badan
Standardisasi Nasional.
WTO Code of good practice SNI

• Openess (keterbukaan): Terbuka bagi agar semua stakeholder


yang berkepentingan dapat berpartisipasi dalam
pengembangan SNI;
• Transparency (transparansi): Transparan agar semua
stakeholder yang berkepentingan dapat mengikuti
perkembangan SNI mulai dari tahap pemrograman dan
perumusan sampai ke tahap penetapannya . Dan dapat
dengan mudah memperoleh semua informsi yang berkaitan
dengan pengembangan SNI;
• Consensus and impartiality (konsensus dan tidak memihak):
Tidak memihak dan konsensus agar semua stakeholder dapat
menyalurkan kepentingannya dan diperlakukan secara adil;
• .
• Effectiveness and relevance: Efektif dan relevan agar dapat
memfasilitasi perdagangan karena memperhatikan kebutuhan
pasar dan tidak bertentangan dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku;
• Coherence: Koheren dengan pengembangan standar
internasional agar perkembangan pasar negara kita tidak
terisolasi dari perkembangan pasar global dan memperlancar
perdagangan internasional; dan
• Development dimension (berdimensi pembangunan):
Berdimensi pembangunan agar memperhatikan kepentingan
publik dan kepentingan nasional dalam meningkatkan daya saing
perekonomian nasional
MANAJEMEN MUTU
TERPADU (MMT 133
MUSNAINI,SE,MM
UNIVERSITAS JAMB
E-MAIL: musnain@gmail.com
Blog :http//musnain9.wordpress.com

Anda mungkin juga menyukai