SISTEM ISO
OLEH :
LILIS SOLEHATI YUNIASIH,
SE.M.Si
AQAP I : 1968
Management
Program Defense Standard
DEFSTAN: 05-8-1970
BSI
BS 7750 : 1979
PENILAIAN
LEMBAGA SERTIFIKASI
BSN 06
(ISO Guide 40)
PENILAIAN
LABORATORIUM
BSN 17
(ISO Guide 58)
LEMBAGA SERTIFIKASI
SERTIFIKASI
PERSONEL
BSN 14
PERSONEL
SERTIFIKASI
PRODUK
BSN 16
SERTIFIKASI
SISTEM MUTU
BSN 15
PENILAIAN
LEMBAGA INSPENKSI
BSN 07
(ISO Guide 39)
LEMBAGA
PENGUJI KALIBRASI
BSN 01
LEMBAGA
INSPEKSI TEKNIS
LAPORAN
PENGUJIAN
KALIBRASI
SERTIFIKASI
INSPEKSI
TEKNIS
PERUSAHAAN/PEMASOK
LEMBAGA
PELATIHAN
BARANG/JASA
ISO
9001
ISO
9002
Model u/ desain/
Pengembangan produksi/
Instalasi dan pelayanan
Model u/ produksi
Dan instalasi
ISO
8402
Perbendaharaan istilah
ISO
9004
Manajemen Mutu
Unsur sistem Mutu
ISO
9000
ISO
9003
Model u/ inspeksi
Akhir dan tes
ISO
9004
BAGIAN 2
Standar pelayanan
EDISI 1994
EDISI 2000
ISO
9000
ISO
9004
ISO
9000
ISO
9004
Konsep dan
kosakata
Pedoman
ISO
9001
ISO
9002
ISO
9003
ISO
9001
Persyaratan
EDISI 1994
SUBKONTRAKTOR
PEMASOK
PEMASOK
PELANGGAN
ORGANISASI
PELANGGAN
EDISI 2000
Melalui lima pendekatan ; transcedent quality, product-based quality, userbased quality, manufacturing-based quality, value-based quality.
Fokus pada konsistensi dari proses kerja.
Berlandaskan pada pencegahan kesalahan.
Mencakup elemen-elemen ; tujuan (objectives), pelanggan (customers), hasilhasil (outputs), proses-proses (processes), masukan-masukan (inputs),
pemasok (suppliers), dan pengukuran untuk umpan balik dan umpan maju
(measurements for feedback and fesdforward) SIPOCOM (Suppliers, Inputs,
Processes, Outputs, Customers, Objectives, and Measurements)
4.
STANDAR
LANDASAN TEORI
ISO 9000 merupakan suatu kumpulan
standar manajemen mutu dan standar
proses, bukan standar produk.
ISO 9000:2000 terdiri dari beberapa
bagian yang memuat tentang sistem
manajemen mutu, diantaranya ISO
9001:2000 dan ISO 9004: 2000.
INTERPRETASI KLAUSUL
SISTEM MANAJEMEN MUTU
PENINGKATAN BERKELANJUTAN
Tanggung Jawab
Manajemen
P
E
L
A
N
G
G
A
N
P
e
r
s
y
r
a
t
a
n
Pengukuran,
analisis.,
perbaikan
Manajemen
Sumber Daya
Realisasi
Produk
Produk
P
e
r
s
y
r
a
t
a
n
P
E
L
A
N
G
G
A
N
4. Pendekatan Proses
5. Pendekatan Sistem
Untuk
pengelolaan
6. Peningkatan
berkesinambungan
3. Keterlibatan Personel
2. Kepmimpinan
Perencanaan Strategi
1. Mengutamakan
Pelanggan
PRINSIP-PRINSIP
MANAJEMEN MUTU ISO
1.
FOKUS PELANGGAN
Pelanggan adalah kunci utama untuk meraih
keuntungan.
Kelangsungan
hidup
perusahaan/organisasi
sangan
ditentukan
bagaimana
pandangan
pelanggan terhadap organisasi.
Organisasi harus memahami keinginan pelanggan
saat ini dan masa yang akan datang.
Bahwa organisasi dari semua tingkat manajer
langsung terlibat dalam mengenal, bertemu, dan
melayani pelanggan.
OPERASIONAL
LOWER
MIDDLE
TOP
PE
LA
NG
GA
N
2.
KEPEMIMPINAN
Perbedaan kepemimpinan dan manajemen :
Kepemimpinan berhubungan dengan top line, sedangkan manajemen
berhubungan dengan botton line.
Kepemimpinan melaksanakan sesuatu yang tepat, manajemen
melaksanakan sesuatu yang benar.
Kepemimpinan menentukan apakah tangga disandarkan pada dinding
yang tepat, manajemen berkaitan dengan efisiensi dalam pemanjatan
tangga menuju keberhasilan.
Kepemimpinan berkaitan dengan inovasi dan mendorong inisitatif,
manajemen berkaitan dengan pengkopian dan status quo.
Kepemimpinan berkaitan dengan apa dan mengapa, manajemen
berkaitan dengan bagaimana.
Kepemimpinan berkaitan dengan kepercayaan terhadap manusia,
manajemen berkaitan dengan sistem, pengendalian, prosedur,
kebijakan, dan struktur.
3.
KETERLIBATAN PERSONNEL
ADAPTIVE
COMPLIANT
FRUSTATED
Tingkat Pemberdayaan
Organisasi
Rendah
Rendah
Tinggi
Tingkat Preferensi dan
Kemampuan personel u/ dilibatkan
4.
PENDEKATAN PROSES
Proses dalam ISO 9000:2000 didefinisikan sebagai; kumpulan aktivitas yang saling
berhubungan/mempengaruhi, di mana berubahnya input (material, persyaratan,
peralatan, instruksi), menjadi output (barang, jasa).
Adanya penambahan nilai dari input, dapat digolongkan menjadi empat bentuk :
Perubahan fisik (konstruksi, jasa kesehatan, manufaktur)
Lokasi (penggudangan, transportasi)
Transaksi (bank, asuransi, ritel)
Informasi (pemrosesan data)
Pendekatan proses menurut ISO 9000:2000 didefinisikan sebagai berikut; identifikasi
yang sistematis dan pengelolaan proses yang digunakan organisasi dan keterangan
yang mempengaruhi setiap proses.
Menurut ISO 9001:2000, pendekatan proses mensyaratkan organisasi untuk
melakukan identifikasi, penerapan, pengelolaan, dan melakukan peningkatan
berkesinambungan (continual improvement) proses yang dibutuhkan untuk sistem
manajemen mutu, dan mengelola interaksi masing-masing proses yang bertujuan
untuk mencapai sasaran organisasi.
1.
2.
3.
4.
1.
2.
3.
PENDEKATAN PROSES
BERDASARKAN TIGA PROSES
Proses Manajemen
Pelanggan/
Interested
Parties
Masukan
Proses
Inti
Proses Pendukung
Keluaran
Pelanggan/
Interested
Parties
LANGKAH-LANGKAH
PENERAPAN PENDEKATAN PROSES
1.
2.
3.
4.
5.
6.
5.
1.
2.
3.
Integrasi dan penjajaran proses akan mencapai hasil terbaik dari yang diinginkan
Kemampuan untuk memfokuskan usaha dalam proses kunci
Memberikan kepercayaan pada interested parties, seperti konsistensi, keefektifan, dan
efisiensi oganisasi.
Menstrukturkan sistem menuju pencapaian sasaran dengan lebih efisien dan efektif
Memahami keterkaitan proses dengan sistem
Pendekatan terstruktur yang dapat mengharmoniskan dan mengintegrasikan prosesproses
Memahami kapabilitas organisasi dan terlebih dahulu membuat sumber daya terbatas
untuk ditindaklanjuti
Mentargetkan dan mendefinisikan bagaimana aktivitas yang sesuai dengan sistem
yang harus dioperasikan
Peningkatan berkelanjutan secara terus menerus melalui pengukuran dan evaluasi.
6.
PENINGKATAN BERKESINAMBUNGAN
7.
1.
2.
3.
4.
5.
PEMBUATAN KEPUTUSAN
BERDASARKAN FAKTA
8.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
VII.
Tanggung Jawab
Manajemen
P
E
L
A
N
G
G
A
N
P
e
r
s
y
r
a
t
a
n
Pengukuran,
analisis.,
perbaikan
Manajemen
Sumber Daya
Realisasi
Produk
Produk
P
e
r
s
y
r
a
t
a
n
P
E
L
A
N
G
G
A
N
d)
e)
f)
VIII.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
7.
8.
9.
PERSYARATAN DOKUMENTASI
MENCAKUP :
a)
b)
c)
d)
e)
PENGUTAMAAN PELANGGAN :
Manajemen Puncak harus memastikan bahwa persyaratan pelanggan
telah ditentukan dan dipenuhi untuk mencapai kepuasan pelanggan.
KEBIJAKAN MUTU :
PERENCANAAN
SASARAN MUTU
1.
2.
Harapan Pihak
yg berkepentingan
Harapan
Pelanggan
Sasaran
Bisnis
Perencanaan
Sistem
Desain Sistem
Manajemen Mutu
Meningkatkan
Sistem Manajemen
Mutu
Pelayanan Sistem
Manajemen Mutu
Meningkatkan
Kinerja
Spesifikasi
Aktivitas Pelayanan
Meningkatkan
Kinerja
Mengumpulkan
Data
Audit Sistem
Manajemen Mutu
Mengukur
Kinerja
Meninjau Sistem
Manajemen Mutu
Account
Manager
Human
Resources
Manager
Production
Manager
Quality
Manager
Research &
Development
Manager
Etc.
2.
Account
Manager
Human
Resources
Manager
Production
Manager
Quality
Manager
Research &
Development
Manager
Billing
Section
Training
Section
Manufacturing
& Store
Audit & QA
Engineering
Drawing
Section
Maintenance
Section
Incoming QC,
Final QC,
Calibration
Etc.
Account
Manager
Human
Resources
Manager
Production
Manager
Quality Manager
(Management
Reprentative)
Internal Quality
Auditing & Document
Control
Research &
Development
Manager
Corporate
Management
Representative
Feedback on
QMS Status
Divisional
Level
Divisional
Management
Representative
Feedback on
QMS Status
Branch
Level
Branch Site
Management
Representative
Representative
Level
Audit
Feedback
IX.
2. UNTUK EKSTERNAL ;
TEKNIK AUDIT
1. MENGIDENTIFIKASI PROSES
2. MENGAUDIT SISTEM MANAJEMEN MUTU
3. MENGUMPULKAN DAN MENVERIFIKASI
INFORMASI
4. TEMUAN AUDIT
5. PERTEMUAN TIM AUDIT
6. RAPAT PENUTUPAN
7. PELAPORAN AUDIT
8. MENDOKUMENTASIKAN KETIDAKSESUAIAN
9. TINDAKAN PERBAIKAN