Anda di halaman 1dari 11

8 Standar ISO yang Diterapkan di Indonesia

ISO adalah singkatan dari The International Standard of Organization. Apa


manfaat serta jenis standarisasi ISO yang diterapkan dalam bisnis?

Era globalisasi menghapuskan batas-batas geografis. Perusahaan-perusahaan


dapat melakukan ekspansi ke seluruh bagian Bumi.

Berbagai syarat, ketentuan, dan hambatan sebisa mungkin dihilangkan agar


mobilitas manusia, barang, serta jasa semakin mudah diterima.

Karena masalah itu, persaingan bisnis menjadi semakin ketat. Perusahaan-


perusahaan berpacu untuk mengembangkan produk agar memenangkan
persaingan.

Persaingan tidak hanya dilakukan dengan sesama pebisnis lokal saja, tetapi
juga pelaku usaha lintas negara.

Pengembangan produk saja tidak cukup untuk memenangkan hati konsumen.


Perlu ada berbagai strategi dan taktik lain yang diterapkan.

Produk bagus tidak cukup, pasar meminta produk yang terbaik hadir untuk
pemenuhan kebutuhan mereka.

Para pebisnis dapat menerapkan berbagai macam strategi. Ada strategi untuk
menghadapi pihak luar perusahaan, ada juga strategi untuk kalangan di dalam
perusahaan.

Bahasa mudahnya adalah strategi eksternal dan internal.


Strategi eksternal berhubungan dengan promosi, branding, penjualan,
distribusi, dan lain sebagainya.

Berbeda dengan strategi internal, biasanya berfokus pada penguatan sistem


manajemen. Bagaimana membuat karyawan yang produktif, aktif, dan kreatif
adalah salah satu pertanyaan yang harus mampu dijawab oleh strategi internal
perusahaan.

Cara lain untuk menguatkan dan meningkatkan kinerja internal perusahaan


yaitu menerapkan The International Standard of Organization (ISO)  dan
telah lama dikenal di dunia bisnis internasional.

Berikut penjelasan lebih lengkapnya mengenai ISO.

Table of Contents
1 Sejarah ISO dalam dunia bisnis
2 Apa saja standarisasi yang ditentukan oleh ISO?
3 Manfaat ISO bagi dunia bisnis
3.1 Meningkatkan kredibilitas perusahaan
3.2 Jaminan kualitas standar internasional
3.3 Sarana branding perusahaan
4 Jenis-jenis standar ISO
4.1 ISO 9001
4.2 ISO 14001
4.3 ISO 22000
4.4 ISP/IEC 27001
4.5 ISO TS 16949
4.6 ISO/IEC 17025
4.7 ISO 28000
4.8 ISO 5001

Sejarah ISO dalam dunia bisnis 

Lembaga ini berdiri pada tanggal 23 Februari 1947. Awal berdirinya ISO
diinisiasi oleh delegasi 25 negara yang bertemu di London pada tahun 1946.

Mereka mengadakan pertemuan di Institute of Civil Engineers sebagai agen


internasional yang menginginkan pembuatan standar industri internasional.
Sekitar 16.500 standar telah diciptakan sepanjang enam dekade terakhir
setelah lembaga tersebut berdiri.

Contoh-contoh standarisasi yang telah ditetapkan adalah peti kemas


pengiriman, tata cara pembayaran perbankan, berbagai metode pengujian
produk,  protokol komputer, dan lain sebagainya.

Koneksi internasional ISO bahkan mencakup 157 lembaga standarisasi


nasional di seluruh dunia. Kantor pusat ISO sendiri berkedudukan di Kota
Jenewa, Swiss.

ISO merupakan lembaga swasta, itu artinya standarisasi yang ditetapkannya


tidak mengikat. Setiap perwakilan negara anggota mempunyai suara untuk
diajukan dalam pertimbangan standarisasi. Itulah sebabnya lembaga ini
bersifat demokratis.

Faktor-faktor yang mempengaruhi standar tersebut antara lain adalah tren


pasar, suara konsumen, kebijakan pemerintah negara-negara dunia, serta lain
sebagainya.

Apa saja standarisasi yang


ditentukan oleh ISO? 
Biasanya standarisasi tersebut berkutat pada definisi kualitas, keamanan juga
pertukaran produk, bahasa operasional juga terminologi umum, klasifikasi
bahan, metode pengujian, standar produksi, limbah dan polusi lingkungan,
juga masih banyak lagi.
Berbagai standarisasi ini menjadi bantuan untuk perusahaan-perusahaan juga
negara-negara yang ingin melakukan perdagangan internasional, bagaimana
mengelola bidang usaha mereka dan memasarkannya.

Tanpa adanya standarisasi, perusahaan-perusahaan dan negara-negara akan


kesulitan menemukan standar universal perdagangan dan industri dunia.

Manfaat ISO bagi dunia bisnis

 Meningkatkan kredibilitas perusahaan 


Setiap aktivitas perusahaan yang menerapkan ISO sudah bisa dipastikan telah
memenuhi standar, di mana masyarakat umum pun dapat mengetahui standar
tersebut.

Artinya ada kepercayaan publik yang dibangun dari standarisasi


internasional. Standarisasi internasional seperti yang tercantum dalam ISO,
diketahui menitikberatkan pada pemangku kepentingan bisnis.

Misalnya seperti konsumen, sehingga mereka dapat semakin percaya bahwa


kepentingannya diutamakan. Konsumen bukan hanya diharapkan uangnya,
tetapi juga kepuasannya.

 Jaminan kualitas standar internasional 


Aplikasi ISO harus melewati sebuah proses uji yang disebut siklus PDCA.
Siklus ini diterapkan di semua bidang usaha dengan melakukan proses
identifikasi, analisis, dan eksekusi  agar sesuai dengan mutu standar
internasional.

Pengaplikasian ini membawa konsekuensi “ramalan” kinerja perusahaan.


“Ramalan” tersebut dapat memberikan pertanda bila kinerja perusahaan
menurun atau kegagalan produk akan terjadi.

Akibatnya perusahaan dapat melakukan upaya antisipasi dengan segera.


Metode ini akan membuat perusahaan menghemat anggaran sebelum
terjadinya kerugian akibat produk gagal yang dilempar ke pasar dan tidak
laku.
 Sarana branding perusahaan
Hal ini juga bermanfaat sebagai sarana branding perusahaan yang
mengaplikasikannya.

Masyarakat dunia yang mengenal ISO, akan sangat sadar bahwa perusahaan
yang menerapkan tersebut dapat dipercaya. Kepercayaan terhadap
perusahaan dengan The International Standard of Organization akan
meningkatkan nilai brand di benak konsumen.

Jenis-jenis standar ISO


Ada beberapa jenis standar ISO yang digunakan di berbagai negara dunia
termasuk Indonesia.

Berikut 8 jenis ISO yang juga digunakan di Indonesia.

 ISO 9001
ISO 9001 merupakan sistem manajemen mutu yang paling populer dan
sempat diperbaharui. Versi ISO 9001 yang terbaru adalah ISO 9001:2008.

Tujuan utama dari versi ini adalah menaikkan efektivitas manajemen mutu
dengan memanfaatkan pendekatan proses.
Pendekatan proses mengedepankan aktivitas identifikasi, penerapan,
pengelolaan, dan peningkatan berkesinambungan.

 ISO 14001
ISO 14001 merupakan standar yang menitikberatkan kepada manajemen
lingkungan. Pihak yang mengadopsi ISO 14001 harus dapat menelaah dan
memahami aspek serta efek lingkungan yang muncul akibat kegiatan
operasional perusahaan.

Faktor-faktor yang harus dipahami dan dilaksanakan pengadopsi jenis ini


adalah manajemen limbah dan pengelolaannya, dan usaha mencapai efisiensi
energi juga bahan bakar.

  ISO 22000
ISO 22000 merupakan standar yang berhubungan dengan sistem tata kelola
keamanan pangan.

Pebisnis yang bidang usahanya berkutat pada bidang makanan dan minuman,
diharuskan memperhatikan aspek kesehatan dan keselamatan konsumen.

Akibatnya bisnis makanan dan minuman tersebut haruslah menaikkan kontrol


internal terutama pada bidang produksi.

Setiap produk makanan dan minuman semestinya memiliki rencana proses


dan pengendalian resiko.
 ISP/IEC 27001
ISP/IEC 27001 merupakan standar sistem manajemen keamanan informasi.
Beberapa pihak juga mengenalnya dengan nama Information Security
Management System (ISMS).

Perusahaan-perusahaan yang bergerak di bidang teknologi informasi


merupakan pengadopsi utama standar ini.

Jurnal sendiri sebagai salah satu software akuntansi online telah mendapatkan


sertifikasi ISO/IEC 27001 sejak awal tahun 2017.

Sertifikasi Jurnal telah diberikan langsung oleh Grup British Standards


Institution (BSI) yang merupakan badan standarisasi Inggris dan bekerja
sama dengan Komite Akreditasi Nasional (KAN) dan ANSI-ASQ National
Accreditation Board (ANAB).

Jadi dapat disimpulkan bahwa keamanan program akuntansi Jurnal telah


diakui di Inggris dan Amerika Serikat.

  ISO TS 16949
ISO TS 16949 merupakan spesifikasi teknis yang dikeluarkan sebagai sistem
manajemen mutu pada industri otomotif.

Jenis ini mempunyai konsep perbaikan berkelanjutan, kontrol rantai


pemasok, juga tindakan perbaikan dan pencegahan.
  ISO/IEC 17025
ISO/IEC 17025 merupakan standar yang berhubungan dengan tata kelola
lembaga pengujian dan laboratorium. Fokus utama yang ditekankan oleh ini
adalah kompetensi laboratorium dan kalibrasi.

Poin vital keberadaan jenis ini adalah memastikan keakuratan hasil pengujian
terkait bidang perdagangan, produksi, kesehatan, dan perlindungan
pelanggan.

 ISO 28000
ISO 28000 merupakan standar sistem keamanan supply chain atau rantai
pasokan. Pengadopsi standarisasi ini adalah perusahaan-perusahaan yang
mempunyai tingkat ancaman resiko tinggi.

Contohnya saja seperti perusahaan manufaktur alat-alat berat, pertambangan,


perbankan, fasilitas umum, dan lain sebagainya.

 ISO 5001
ISO 5001 merupakan standar yang ditetapkan sebagai sistem manajemen
energi. Tujuan utamanya adalah membantu berbagai lembaga untuk
membangun sistem dan proses pemanfaatan energi.
Misalnya dalam kinerja, efisiensi, juga konsumsi energi. Standarisasi ini
dirancang sebagai standar yang dapat diaplikasikan dengan standar lain,
sehingga penerapannya dapat diaplikasikan dalam berbagai bidang usaha.

Anda mungkin juga menyukai