Anda di halaman 1dari 2

STRATEGI INDUSTRI dan umur ekonomis. 6. Perceived Quality.

Dimensi ini
merupakan persepsi pada kualitas, mencakup kategori
1. Standar adalah persyaratan teknis atau sesuatu yang
reputasi merek termasuk pengaruh citra merek dan faktor-
dibakukan, termasuk tata cara dan metode yang disusun
faktor tidak berwujud lainnya yang dapat mempengaruhi
berdasarkan konsensus semua pihak/Pemerintah/ keputusan
persepsi konsumen terhadap kualitas.
internasional yang terkait dengan memperhatikan syarat
8. Level-level standarisasi : 1. Level Perusahaan ;
keselamatan, keamanan, kesehatan, lingkungan hidup,
Standardisasi dapat berlangsung pada level perusahaan,
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi,
dimana standar dirumuskan, diterbitkan dan diterapkan di
pengalaman, serta perkembangan masa kini dan masa depan
lingkungan perusahaan, merupakan hasil kesepakatan
untuk memperoleh manfaat yang sebesar-besarnya.
antara departemen dalam organisasi perusahaan, sebagai
2. Standardisasi adalah proses merumuskan, menetapkan,
panduan kegiatan pengadaan barang, penjualan, produksi
menerapkan, memelihara, memberlakukan, dan mengawasi
atau operasi. 2.Level Nasional. Di dalam suatu negara
standar yang dilaksanakan secara tertib dan bekerja sama
terdapat standar yang berlaku secara nasional (disebut
dengan semua Pemangku Kepentingan.
standar nasional dan di Indonesia dikenal Standar Nasional
3. Standar Nasional Indonesia yang selanjutnya disingkat
Indonesia (SNI). 3.Level Regional; Saat ini telah tercipta
SNI adalah Standar yang ditetapkan oleh BSN dan berlaku
kerja sama beberapa negara di kawasan dalam bentuk pasar
di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
tunggal, misalnya Uni Eropa. Untuk mendapatkan
4. Standarisasi yaitu penentuan dari suatu ukuran yang harus
keuntungan timbal-balik, negara-negara atau lembaga
diikuti dalam memproduksi dalam sesuatu atau hal.
standardisasi nasional dari negara-negara di suatu kawasan
5. Tujuan standarisasi : 1. Berusaha agar pengembangan,
sepakat membentuk lembaga standardisasi kawasan.
pemasokan, dan manufaktur dari suatu produk serta jasa
4.Level Internasional ; Di dunia telah dibentuk empat
bisa lebih aman, lebih bersih, lebih efisian, dan lebih
lembaga standardisasi internasional, yaitu: ITU, IEC, ISO
berkualitas, 2. Menjadi pedoman dari teknis pemerintah
dan CAC (lihat halaman 8-10). Lembaga standardisasi
untuk beberapa bidang seperti, legislasi lingkungan,
tersebut mengembangkan dan menerbitkan standar yang
keselamatan dalam kesehatan, dan penyetaraan, 3.
diakui secara internasional.
Menyempurnakan dan mempercepat waktu proses produk
9. Tahapan pengembangan standarisasi : 1.Tahap awal
masuk ke dalam pasar serta suatu jasa yang berasal dari
(Preliminary stage): Pada tahapan ini Komite Teknis dapat
inovasi. sederhana karena adanya pemecahan
menyusun draf awal standar internasional, 2.Tahap
6. Manfaat standarisasi : 1. Memperlancar transaksi arus
Pengusulan (Proposal stage); Komite Teknis menyusun
barang dan jasa dalam perdagangan domestik maupun
proposal pengembangan suatu standar internasional yang
internasional dengan menghilangkan hambatan teknis dalam
dapat diusulkan oleh lembaga standardisasi nasional suatu
perdagangan melalui harmonisasi standar, 2. Memfasilitasi
Negara anggota ISO, dan minimal harus sudah berbentuk
penilaian dan pembuktian kesesuaian, 3. Optimasi
outline standar, disertai dengan project leader, 3.Tahap
infrastruktur standardisasi.
Persiapan (Preparatory stage); Pada tahap ini disusun
7. Dimensi mutu : 1. Performance. Dimensi ini berhubungan
rancangan standar internasional sesuai ketentuan penulisan
dengan fungsi utama suatu produk. 2. Feature. Dimensi ini
standar internasional, 4.Tahap Pembahasan Komite
dapat dikatakan sebagai aspek sekunder. 3. Reliability.
Teknis (Committee stage); Pada tahap ini rancangan
Dimensi ini menunjukan probabilitas produk yang gagal
standar internasional disirkulasikan kepada seluruh Negara
menjalankan fungsinya. 4. Conformance. Dimensi ini
anggota ISO untuk mendapatkan tanggapan, selama 2, 3,
adalah sejauh mana karakteristik rancangan dan operasi
atau 4 bulan, sesuai kesepakatan, 5.Tahap Jajak Pendapat
memenuhi standar yang telah ditetapkan sebelumnya. 5.
(Enquiry stage); Pada tahap ini rancangan standar
Durability. Dimensi ini terkait dengan berapa lama suatu
internasional (DIS) disirkulasikan kepada seluruh Negara
produk dapat terus digunakan, yang mencakup umur teknis
anggota ISO untuk mendapat tanggapan, selama 3 bulan,

1
baik itu setuju, tidak setuju, atau abstain. Jika dalam tahap benar, tertelusur dan diakui kebenarannya dalam tingkat
ini tidak ada tanggapan substansial yang bersifat negatif, nasional, regional maupun internasional, sedemikian hingga
maka DIS dapat langsung diproses menjadi standar ISO, dapat menciptakan rasa saling percaya di antara pihak-pihak
6.Tahap persetujuan (Approval stage); Pada tahap ini, yang melakukan atau berkepentingan dengan pengukuran.
dokumen FDIS disirkulasikan kepada seluruh Negara 14. Metrologi ilmiah adalah ranah metrologi di mana standar
anggota ISO untuk dilakukan voting selama 2 bulan, baik itu pengukuran primer atau metode utama dikembangkan. Ini
setuju, tidak setuju, atau abstain. 7.Tahap Publikasi berkaitan dengan masalah umum untuk semua pertanyaan
(Publication stage); Sekretariat memperbaiki penulisan metrologi terlepas dari kuantitas yang diukur. Metrologi
(editing) FDIS untuk dipublikasikan sebagai standar ilmiah bersentuhan dengan masalah teoritis dan praktis
internasional ISO. umum yang terkait dengan unit pengukuran (misalnya:
10. Helm SNI : merupakan salah satu bentuk standarisasi yang struktur sistem unit, atau konversi unit pengukuran dalam
harus diterapkan atau yang harus dimiliki. Karena helm rumus), masalah kesalahan dalam pengukuran, masalah
merupakan fasilitas yang berfungsi sebagai keamaan dalam sifat metrologi dari penerapan alat ukur terlepas dari
berkendara, dengan menggunkan helm yang ber SNI kuantitas yang bersangkutan dan pengembangan standar
konsumen memiliki standar keamanan untuk melindungi pengukuran primer atau metode primer.
kepala. Helm SNI SNI 1811-2007 menetapkan spesifkasi 15. Metrologi Industri berfokus pada pengukuran dalam
teknis untuk helm pelindung yang digunakan oleh produksi dan pengendalian mutu. Masalah khas adalah
pengendara dan penumpang kendaraan bermotor roda dua, prosedur kalibrasi dan interval kalibrasi, pengendalian
meliputi klasifkasi helm standar terbuka (open face) dan proses pengukuran, dan pengelolaan peralatan pengukuran.
helm standar tertutup (full -face). SNI ini menetapan Perawatan yang tepat dan kontrol peralatan ukur industri
persyaratan meliputi (1) material atau bahan, (2) konstruksi termasuk kalibrasi instrumen dan bekerja standar
dan ukuran, dan (3) pengujian. pengukuran.
11. Penilaian kesesuaian dideinisikan sebagai pernyataan 16. Metrologi legal mencakup semua kegiatan yang berkaitan
bahwa produk, proses, sistem, personel atau lembaga telah dengan persyaratan legal terhadap pengukuran, satuan
memenuhi persyaratan tertentu, yang dapat mencakup pengukuran, alat ukur dan metode pengukuran.
kegiatan pengujian, inspeksi, sertiikasi serta akreditasi 17. Dampak standarisasi bagi pemasaran di era globalisasi :
lembaga penilaian kesesuaian.
12. Kegiatan Penilaian Kesesuain : 1.Pengujian merupakan
bagian dari kegiatan penilaian kesesuaian yang dalam
ISO/IEC 17000: 2004 dideinisikan dengan penentuan satu
atau lebih karakteristik obyek penilaian kesesuaian,
berdasarkan sebuah prosedur, pengujian dapat dilakukan
terhadap bahan, produk, maupun proses. 2.Inspeksi sebagai
pemeriksaan terhadap desain produk, produk, proses, pabrik
(plant) atau instalasi dan penetapan kesesuaiannya dengan
persyaratan tertentu. 3. Sertiikasi sebagai pengesahan dari
pihak ketiga yang berkaitan dengan produk, proses, sistem
atau personal. 4.Akreditasi merupakan elemen sistem
penilaian kesesuaian yang memiliki fungsi memberikan
pengakuan formal terhadap kompetensi lembaga penilaian
kesesuaian.
13. Metrologi merupakan hal yang mencakup semua aktivitas
yang diperlukan untuk dapat melakukan pengukuran yang

Anda mungkin juga menyukai