dan SNI
ANGGOTA KELOMPOK :
1. BAGUS SADIKIN
2. PRAYOGI
3. THARSIANUS LAPUT
STANDARISAI
Standar ISO
Seperti halnya ISO, seri ISO 9000 juga mempunyai beberapa tujuan. M.
N. Nasution (2001: 219) mengatakan bahwa tujuan utama dari ISO 9000 adalah
sebagai berikut:
Dapat melindungi produk dalam negeri dari produk-produk luar yang murah
tapi tidak terjamin kualitas maupun keamanannya, dan meningkatkan
keunggulan kompetitif produk dalam negeri di pasaran internasional.
Tujuan Penerapan SNI
Pada dasarnya, semua bentuk kegiatan, jasa dan produk yang tidak
memenuhi ketentuan Standar Nasional Indonesia (SNI) diperbolehkan dan tidak
dilarang.Meskipun begitu, kita juga tahu agar produk dalam negeri bisa bersaing
secara sehat di dunia internasional maka sangatlah diperlukan penerapan
SNI.Pemberlakuan SNI terhadap semua bentuk kegiatan dan produk dimaksudkan
untuk melindungi kepentingan umum, keamanan negara, perkembangan ekonomi
nasional dan pelestarian fungsi lingkungan hidup.Andaikata SNI ini diterapkan oleh
semua bentuk kegiatan dan produk maka sangatlah mendukung percepatan
kemajuan di negeri ini.Seperti halnya di negara-negara eropa yang produk-
produknya memenuhi standar nasional bahkan internasional.
Dengan adanya standardisasi nasional maka akan ada acuan tunggal dalam
mengukur mutu produk dan atau jasa di dalam perdagangan, yaitu Standar Nasional
Indonesia, sehingga dapat meningkatkan perlindungan kepada
konsumen, pelaku usaha, tenaga kerja, dan masyarakat lainnya baik
untukkeselamatan, keamanan, kesehatan maupun pelestarian fungsi
lingkunganhidup.
"Siswa dapat belajar dari contoh, dan belajar dengan praktek. Selain itu
ada nilai tambah bagi pelajar itu sendiri dan yang sangat penting adalah
peningkatan kepuasan siswa," ujar Bambang. Adapun adopsi SNI terhadap ISO,
antara lain adalah Standar Manajemen Mutu SNI ISO 9001 yang identik dengan
ISO 9001. Standar Manajemen Lingkungan SNI ISO 14001 yang identik dengan
ISO 14001, SNI ISO 31000 Sistem Manajemen Risiko identik dengan ISO 31000,
serta ISO 50001 yang identik dengan SNI ISO 50001 tentang Sistem Manajemen
Energi.
Saat ini, sebut Bambang, ada 555 jenis produk telah menerapkan SNI.
Hingga Januari 2016, lanjut dia, telah pula dikembangkan 8.812 SNI yang berlaku
untuk beragam sektor, mulai dari pertanian dan teknologi pangan, konstruksi
elektronik, teknologi informasi, teknologi perekayasaan, kesehatan, keselamatan,
lingkungan, teknologi bahan, teknologi khusus, hingga transportasi.
Visi yang dipatok BSN, lanjut Bambang, pada 2015-2019 dapat terwujud
infrastruktur mutu nasional yang andal untuk meningkatkan daya saing dan
kualitas hidup. Standar dan penilaian kesesuaian pun terus dikembangkan,
termasuk menghadirkan 1.429 Lembaga Penilaian Kesesuaian (LPK) yang
diakreditasi Komite Akreditasi Nasional (KAN).