Anda di halaman 1dari 3

31 Maret 2020 Nama : Izza Rodiya Umayya

NIM : A017051
BAB I
PENDAHULUAN
Standar memberikan manfaat dan ada pada kehidupan sehari-hari, sebagai contoh mie
insta dan SIM (Subscriber Identity Module) yang telah dikembangkan berdasarkan spesifikasi
yang sesuai dengan standar. Ilustrasi mengenai standar pada barang yang ada pada kehidupan
sehaari-hari dijelaskan dalam Boks 1 Standar dan Kehidupan Sehari-hari. Standar
berpengaruh pada keamananan. Penjaminan kualitas, serta memudahkan pengoperasian
produk.
Standar telah diterapkan pada ribuan tahun yang lalu dalam sejarah manusia seperti
pada peralatan sederhana, kosa kata, bahasa primitive, aksara, dan patung. Menurut ahli
sejarah, tulisan telah distandardisasikan ratusan tahun sebelum Masehi hingga berkembang
seperti yang digunakan pada saat ini.
Pada Boks 1 tentang Standar dan Kehidupan Sehari-hari. Barang yang digunakan
sehari-hari terdapat standar yang dapat memberikan keamanan, keselamatan, menjamin mutu,
memudahkan pengoperasian produk, serta memastikan kompatibilitas. Kemudian pada Boks
2 tentang jejak standar dalam sejarah pra-modern, pada boks ini dijelaskan standar sejak tahun
8000 sebelum Masehi hingga 1200 Masehi. Pada Boks 3 tentang jejak standardisasi dalam
sejarah modern. Bermula pada tahun 1795 hingga 1947, perkembangan standardisasi dimulai
sejak Revolusi Perancis hingga melahirkan beberapa lembaga standardisasi internasional
seperti International Electrotechnical Commision (IEC), International Telecomunication
Union (ITU), International Organization for Standardization (ISO), dan Codex Alimentarius
Commission (CAC). Lalu pada Boks 4 dijelaskan mengenai standardisasi di Indonesia dimulai
pada masa pra-kolonial hingga tahun 2014 yang disahkan UU No. 20 Tahun 2014 tentang
Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian. Pada Boks 5 tentang pengertian mengenai standar,
standardisasi, dan Standar Nasional Indonesia (SNI) sesuai UU No. 20 Tahun 2014.
Selanjutnya pada Boks 6 mengenai definisi standar dan standardisasi menurut ISI/IEC Guide
2:2004. Pada Boks 7 yag berisi mengenai penjelasan 10 tujuan standardisasi. Kemudian pada
Boks 8 dijelaskan mengenai tujuh asas standardisasi sebagaimana ditetapkan dalam UU
standardisasi dan Penilaian Kesesuaian. Pada Boks 9 berisi tentang manfaat standardisasi bagi
konsumen, produsen, pemasok, dan kalangan ilmuwan. Lalu pada Boks 10 dijelaskan
delapan dimensi mutu dan pengertian mutu, menurut sistem manajemen mutu SNI ISO
9001:2008. Pada Boks 11 dijelaskan mengani mutu pelayanan prima serta pada Boks 12 berisi
strategi Pertamina dalam meningkatkan kinerja perusahaan menuju Perusahaan Energi Kelas
Dunia.
BAB II
STANDARDISASI

Pengertian standardisasi menurut UU No. 20 tahun 2014 merupakan suatu proses


merumuskan, menetapkan, menerapkan, memelihara, memberlakukan, dan mengawasi
standar yang dilakukan secara tertib dan bekerja sama dengan semua pemangku kepentingan.
Boks 13 berisi tentang masing-masing level stadardisasi yaitu level perusahaan, level
nasioanl, level regional, dan level internasional. Lembaga standar nasional memiliki 3 cara
untuk mengembangkan standar nasional diantaranya melalui komite teknis dengan cara
mengembangkan sendiri standar nasional atau dibantu oleh organisasi pengembangan standar
(telah terakreditasi), dan melimpahkan kewenangan pada organisasi lain (telah terakreditasi).
Proses pengembangan standar ISO melalui 7 tahap, yaitu tahap awal, tahap pengusulan, tahap
persiapan, tahap pembahasan komite teknis, tahap jajak pendapat, tahap persetujuan, dan
tahap publikasi. Pada perumusan SNI mengacu pada UU No 20 tahun 2014 pelaksanaan
perumusan SNI dilakukan oleh BSN melalui komite teknis yang dibentuk BSN.
Boks 14 berisi tentang pemetaan national difference SNI sektor pertanian dengan
tujuan untuk mengidentifikasi potensi national difference SNI sektor pertanian, perkebunan,
dan perhutanan untuk memperkuat daya saing Indonesia. Penerapan standar dapat
dikelompokkan menjadi voluntary/sukarela dan mandatory/wajib yang didasarkan pada
inisiatif organisasi/personel sendiri maka spesifikasi standar digunakan sebagai referensi
dalam transaksi pasar dan mandatory/compulsory/wajib melalui regulasi teknis maka
spesifikasi dalam standar merupakan persyaratan pasar yang harus diikuti oleh semua pihak.
Pada Boks 15 menjelaskan tentang manfaat penerapan SNI. Penerapan standar dapat
meningkatkan level mutu, keamanan, kehandalan, dan efisiensi produksi, serta membantu
organisasi pelaku usaha menguasai pengetahuan, teknologi, dan mengurangi resiko.
Penerapan standar melalui regulasi teknis perlu dilakukan mekanisme pengawasan pra pasar,
pengawasan pasar, pengawasan masyarakat, sanksi pelanggaran. Beberapa contoh penerapan
standar produk seperti SNI Tabung Baja LPG (SNI 1452:2011) sesuai dengan peraturan
Menteri Perindustrian Nomor 47/M-IND/PER/3/2012, SNI ban, SNI 1811:2007, helm
pengendara kendaraan roda dua. Contoh penerapan standar sistem mutu diantaranya
penerapan SNI ISO 9001:2008 di PT Gunung Subur, SNI ISO 9001:2008 di Jaly Indonesia
Utama. Penerapan standar jasa seperti jasa di bidang wisata. Penerapan standar produk seperti
SNI 6792:2010 mengenai sistem pangan organik. Serta contoh penerapan personal yaitu SNI
13-6552-2001 tentang kompetensi kerja tenaga teknik khusus migas bidang pemboran.

Anda mungkin juga menyukai