Anda di halaman 1dari 6

STANDAR TEKNIK PADA INDUSTRI MANUFAKTUR TERINTEGRASI

Priyo Yuda Abadi

Mahasiswa Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi
Dirgantara Adisutjipto

ABSTRAK

Industri manufaktur adalah salah satu jenis bidang usaha yang dimana dalam proses
pengerjaanya mengubah bahan mentah atau biasa disebut bahan baku menjadi barang jadi yang
dapat dijual kepada perusahaan lain ataupun langsung terhadap konsumen. Pada era seperti
ini perkembangan teknologi pada dunia industri sudah semakin berkembang, yang dulu masih
100% menggunakan tenaga manusia saat ini sudah mulai tergantikan oleh mesin. Begitupun
dengan industri manufaktur mengikuti perkembangannya industri manufaktur sudah
terintegrasi dengan komputer atau computer integrated manufacturing (CIM) yaitu sistem
manufaktur yang sudah terintegrasi dengan komputer untuk mengontrol seluruh proses
produksi. Dalam dunia industri memiliki standar-standar yang harus dipenuhi begitupun
dengan industri manufaktur. Standar pun memiliki beberapa jenis, salah satunya standar teknik.
Standar teknik adalah berupa sekumpulan persyaratan atau kontrak yang harus dipenuhi oleh
bahan, produk, atau layanan.

Kata Kunci : Manufaktur, Standar Teknik

PENDAHULUAN

Industri manufaktur adalah salah satu jenis bidang usaha dimana dalam proses pengerjaannya
mengubah bahan mentah atau biasa disebut bahan baku menjadi barang jadi yang dapat dijual
kepada perusahaan lain ataupun langsung terhadap konsumen. Industri manufaktur sendiri
terdapat beberapa jenis namun pada pembahasan kali ini penulis membahas industri
manufaktur terintegrasi. Industri manufaktur terintegrasi adalah industri manufaktur yang
setiap elemen sumber daya perusahaan tersebut saling berinteraksi dan tidak dapat dipisahkan.

Pada era seperti ini perkembangan teknologi pada dunia industri sudah semakin berkembang,
yang dulu masih 100% menggunakan tenaga manusia saat ini sudah mulai tergantikan oleh
mesin. Begitupun dengan industri manufaktur mengikuti perkembangannya industri
manufaktur sudah terintegrasi dengan komputer atau computer integrated manufacturing
(CIM) yaitu sistem manufaktur yang sudah terintegrasi dengan komputer untuk mengontrol
seluruh proses produksi. Sistem ini dapat memungkinkan setiap bagian atau individu dapat
bertukar informasi, dengan begitu manufaktur dapat lebih cepat dan meminimalisir kesalahan.

Dalam dunia industri memiliki standar-standar yang harus dipenuhi begitupun dengan industri
manufaktur. Standar pun memiliki beberapa jenis, salah satunya standar teknik. Standar teknik
adalah berupa sekumpulan persyaratan atau kontrak yang harus dipenuhi oleh bahan, produk,
atau layanan. Dari pembahasan latar belakang di atas membuat penulis tertarik untuk membuat
karya ilmiah dengan judul Standar Teknik Pada Industri Manufaktur Terintegrasi.

METODE

Penelitian menggunakan metode data pustaka penelitian yang dilaksanakan dengan memakai
literatur (kepustakaan) baik berupa buku, catatan juga laporan hasil penelitian dari penelitian
terdahulu. untuk memecahkan masalah suatu permasalahan yang terjadi maka perlu dilakukan
pengumpulan data yang kemudian dianalisis supaya menghasilkan solusi yang optimal. Pada
tahap pengumpulan data, penulis melakukan pengumpulan data-data yang berhubungan
dengan penelitian ini. setelah itu penulis menganalisis dari data data yang sudah
didapat. (Taufiq and Sayidah, 2017)

HASIL DAN PEMBAHASAN

standar teknik adalah seperangkat persyaratan yang wajib dipenuhi oleh suatu bahan, produk,
atau layanan. Bila bahan, produk, atau layanan tidak sesuai dengan satu atau lebih ketentuan
yang berlaku, maka bisa dianggap tidak sesuai.

pada rekayasa, manufaktur, dan bisnis, sangat krusial bagi pemasok, pembeli, serta pengguna
bahan, produk, atau layanan untuk tahu dan menyetujui semua persyaratan. Standar teknik
merupakan jenis sebuah standar yang seringkali dirujuk oleh suatu kontrak atau dokumen
pengadaan. Ini menyediakan rincian yang dibutuhkan tentang persyaratan khusus. Standar
teknik bisa ditulis oleh instansi pemerintah, organisasi standar (ASTM, ISO, CEN, dll), asosiasi
perdagangan, perusahaan, dan lain-lain.
Sebuah standard teknik produk tidak wajib menunjukan suatu produk benar. Item mungkin
diverifikasi untuk mematuhi standar teknik atau dicap menggunakan nomor standard teknik:
ini tidak, dengan sendirinya, memberikan bahwa item tersebut adalah cocok untuk penggunaan
tertentu. Orang-orang yang menggunakan item (insinyur, perkumpulan buruh, dll) atau
menetapkan (item bangunan kode, pemerintah, industri, dll) mempunyai tanggung jawab untuk
mempertimbangkan pilihan standard teknik yang tersedia, tentukan yang benar, menegakkan
kepatuhan, serta menggunakan item dengan benar.

pada kemampuan proses pertimbangan sebuah standard teknik yg baik, menggunakan


sendirinya, tidak selalu berarti bahwa seluruh produk yang dijual menggunakan standar teknik
yang benar-benar memenuhi sasaran yang terdaftar dan toleransi. Realisasi produksi dari
aneka macam bahan, produk, atau layanan yang menempel menggunakan melibatkan variasi
output. menggunakan distribusi normal, proses produksi dapat meluas melewati plus minus
tiga standar deviasi dari rata-rata proses. Kemampuan proses bahan serta produk
wajib kompatibel menggunakan toleransi teknik tertentu. Adanya proses kontrol serta sistem
manajemen mutu efektif, seperti Total Quality Management, kebutuhan buat menjaga produksi
aktual dalam toleransi yang diinginkan.

jenis jenis standar teknik :

1. ASME (American Society of Mechanical Engineers)

Organisasi ini dikenal untuk menetapkan kode dan standar untuk perangkat mekanis.
ASME melakukan salah satu operasi terbesar di global penerbitan teknis melalui nya
ASME Press, menyelenggarakan konferensi teknis banyak dan ratusan kursus
pengembangan profesional setiap tahun, serta mensponsori penjangkauan banyak serta
program pendidikan.

2. ANSI (the American National Standards Institute)

American National Standards Institute (ANSI) ialah sebuah lembaga nirlaba swasta
yang mengawasi pengembangan standar mufakat sukarela untuk produk, jasa, proses,
sistem, dan personil di Amerika serikat. forum tersebut mengawasi pembuatan,
diberlakukannya, dan penggunaan ribuan tata cara dan panduan yang secara langsung
berdampak bisnis pada hampir setiap sektor.
3. JIS (JAPANESE INDUSTRIAL STANDARD)

standar Industri Jepang (JIS) menentukan standar yang dipergunakan untuk aktivitas
industri di Jepang. Proses standarisasi dikoordinasikan oleh Jepang Komite standar
Industri dan dipublikasikan melalui Asosiasi standar Jepang.

4. SNI (Standar Nasional Indonesia)

salah satu contoh standar teknik adalah SNI ( Standar Nasional Indonesia ). SNI artinya
satu – satunya standar yang berlaku secara nasional di Indonesia, dimana seluruh
produk atau tata tertib pekerjaan wajib memenuhi standart SNI ini. supaya SNI
memperoleh keberterimaan yang luas antara para stakeholder, maka SNI dirumuskan
dengan memenuhi WTO Code of good practice, yaitu:

1. Openness :Terbuka supaya seluruh stakeholder bisa berpartisipasi dalam


pengembangan SNI;

2. Transparency:supaya stakeholder yang berkepentingan dapat mengikuti


perkembangan SNI dari tahap pemrograman serta perumusan hingga ke tahap
penetapannya.

3. Consensus and impartiality :supaya seluruh stakeholder dapat menyalurkan


kepentingannya serta diperlakukan secara adil;

4. Effectiveness and relevance:memfasilitasi perdagangan karena memperhatikan


kebutuhan pasar serta tidak bertentangan menggunakan peraturan perundang-undangan
yang berlaku;

5. Coherence:Koheren dengan pengembangan standar internasional supaya


perkembangan pasar negara kita tidak terisolasi dari perkembangan pasar dunia serta
memperlancar perdagangan internasional.

6. Development dimension (berdimensi pembangunan):supaya memperhatikan


kepentingan publik serta kepentingan nasional dalam menaikkan daya saing
perekonomian nasional.

Itu merupakan pengertian dan jenis-jenis dari standar teknik, standar teknik digunakan pada
semua sistem manufaktur untuk menjamin kualitas dari produk atau barang yang diproduksi
oleh sebuah perusahaan manufaktur, supaya industri manufaktur menjadi kompetitif pada pasar
dunia yg dinamik, maka industri itu membutuhkan sistem informasi terintegrasi yang bisa
menyampaikan informasi secara komprehensif kepada manajemen untuk menghasilkan
keputusan secara manajerial secara seksama. dengan demikian melalui sistem informasi yang
terintegrasi secara seksama serta proses manajemen manufaktur yang efektif, akan
menghasilkan keputusan manajemen yang tepat untuk peningkatan terus - menerus dari sistem
manufaktur tersebut. menggunakan istilah lain sistem informasi terintegrasi akan
menyampaikan suatu keunggulan kompetitif bagi sistem manufaktur. Sistem manufaktur yang
efektif serta efisien membutuhkan integrasi berasal banyak subsistem yang mempengaruhi
dan mengandalkan proses manufaktur, guna `memberikan kemampuan perusahaan untuk
mencapai beberapa tujuan. yaitu:

1. menghasilkan produk produk berkualitas tinggi.


2. mempertahankan penyerahan produk tepat waktu.
3. menaikkan produktivitas supaya menjadi kompetitif dalam harga produk.
4. memberikan suatu struktur manufakturing yang fleksibel.

pada industri manufaktur terintegrasi memiliki mesin yang terintegrasi dengan komputer dan
pasti sudah memiliki standarnya sendiri, salah satunya mesin CNC. Mesin bubut CNC pada
umum nya digunakan untuk proses manufaktur aneka macam barang, dimana benda kerja
dicekam dan di putar serta alat potong diposisikan untuk proses operasi OD( diameter luar )
dan ID ( diameter pada ), seperti model : poros serta pipa. Mesin bubut CNC ini cocok untuk
part – part yang memiliki simetri / bentuk bundar dan poros yang bisa dicekam ( dicekam
secara melingkar ) pada spindle (poros pemutar). Mesin CNC sudah terintegrasi dengan
komputer sehingga kegiatan produksi sudah otomatis melalui komputer. CNC di produksi di
berbagai negara yang berbeda sehingga CNC memiliki standar yang berbeda beda, namun
dengan standar dan negara produksi yang berbeda CNC tetap memiliki kualitas yang
terbaik.(Santoso, Mesin and Teknik, no date)

KESIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan hasil analisis dari pengamatan yang dilakukan dapat ditarik kesimpulan bahwa
setiap negara itu memiliki standarnya masing masing dengan maksud dan tujuan tertentu
namun tidak mengesampingkan dari kualitas dan fungsi dari produk yang dihasilkan. selain itu
standar teknik juga berpengaruh pada sistem manufaktur terintegrasi. Supaya sebuah sistem
produksi dapat berjalan dengan lancar terutama manufaktur terintegrasi, semua aspek harus
memiliki standarnya masing masing, Sehingga produksi dan produk yang dihasilkan terjamin
kualitasnya.

DAFTAR PUSTAKA

Santoso, B., Mesin, J.T. and Teknik, F. (no date) INTEGRASI TEKNOLOGI CAD/CAM DALAM INDUSTRI
MANUFAKTUR.

Taufiq, A. and Sayidah, N. (2017) ‘Rancangan Sistem Informasi Manufaktur Terintegrasi untuk
Mempercepat Waktu Pengiriman Produk’, Jurnal Widya Manajemen & Akuntansi, 5(3). Available at:
htp://journal.wima.ac.id/index.php/JWMA/ar�cle/view/1187 (Accessed: 19 April 2023).

htps://csagboyz.wordpress.com/2016/01/05/standar-teknik-dan-standar-manajemen/

htps://www.diklatkerja.com/blog/manufaktur-yang-terintegrasi-dengan-
komputer#:~:text=Manufaktur%20terintegrasi%20komputer%20atau%20Computer,bertukar%20info
rmasi%20dengan%20se�ap%20bagian.

htp://vickyintan.blogspot.com/2017/04/standar-teknik-tugas-3-e�ka-profesi.html

htps://hwacheonasia.com/id/cnc-lathes/

Anda mungkin juga menyukai