Anda di halaman 1dari 6

Nama : Rahmat Adzikra

Kelas : 2 PPM B

Matkul : Etika Profesi

Tanggal : 16 Jun 2023

9.4 Tugas

Menurut pandangan Anda jika suatu bahan, produk atau jasa gagal memenuhi satu atau lebih

dari spesifikasi yang berlaku maka produk tersebut akan bagaimana? Jelaskan dengan kata-

kata Anda sendiri!

9.5 Latihan Soal-Soal

1. Apa yang dimaksud dengan standar teknik?

2. Apakah yang dimaksud dengan SNI?

9.10 Tugas

Menurut pendapat Saudara, jika standar-standar teknik tidak ditetapkan, maka apa yang akan

terjadi?

9.11 Latihan Soal-Soal

1. Lembaga apakah ASME itu?

2. Apakah kepanjangan dari IETF?

10.4 Tugas

Menurut pandangan Anda apakah sebuah organisasi harus menetapkan dan memelihara

sebuah manual mutu? Jelaskan secara singkat dan jelas pandangan Saudara!

10.5 Soal-Soal Latihan

1. Jelaskan secara singkat hubungan ISO 9001 dengan ISO 9004!

2. Jelaskan secara singkat kewajiban dari setiap organisasi!

JAWAB

9.4 : Jika suatu bahan, produk, atau jasa gagal memenuhi satu atau lebih dari spesifikasi yang
berlaku, maka produk tersebut akan dianggap tidak memenuhi standar yang diharapkan. Dalam hal
ini, konsekuensinya bisa beragam tergantung pada tingkat kegagalan dan dampaknya terhadap
pengguna atau konsumen.

Pertama, jika kegagalan tersebut tergolong kecil dan tidak mempengaruhi fungsi atau kualitas produk
secara signifikan, mungkin bisa dianggap sebagai ketidaksempurnaan minor. Dalam kasus ini, produk
mungkin tetap dapat digunakan atau dikonsumsi, meskipun dengan sedikit keterbatasan.
Namun, jika kegagalan tersebut lebih serius dan mempengaruhi fungsi atau kualitas produk secara
substansial, maka konsekuensinya bisa lebih berat. Produk tersebut mungkin dianggap cacat atau
tidak layak pakai, dan bisa menyebabkan ketidakpuasan pelanggan atau bahkan potensi risiko
kesehatan atau keselamatan. Dalam situasi ini, perusahaan biasanya akan mengambil langkah-
langkah untuk memperbaiki atau mengganti produk yang gagal dengan yang sesuai dengan
spesifikasi yang berlaku. Penting bagi perusahaan untuk bertanggung jawab terhadap produk atau
jasa yang mereka tawarkan. Jika ada kegagalan dalam memenuhi spesifikasi, langkah-langkah
perbaikan, penggantian, atau pengembalian dana mungkin diperlukan untuk memulihkan
kepercayaan konsumen. Selain itu, perusahaan juga perlu melakukan evaluasi dan perbaikan
terhadap proses produksi atau penyediaan jasa mereka agar kesalahan semacam ini tidak terulang di
masa mendatang.

Secara umum, kegagalan memenuhi spesifikasi berarti adanya ketidaksesuaian antara apa yang
dijanjikan atau diharapkan dengan apa yang benar-benar diberikan. Oleh karena itu, penting bagi
produsen atau penyedia jasa untuk memastikan bahwa produk mereka sesuai dengan standar yang
ditetapkan untuk memenuhi kebutuhan dan harapan konsumen.

9.5 1 : Standar teknik mengacu pada kumpulan aturan, pedoman, atau spesifikasi yang digunakan
dalam industri atau disiplin teknik tertentu untuk memastikan konsistensi, keamanan, kehandalan,
dan interoperabilitas produk atau sistem teknik. Standar teknik bertujuan untuk menyediakan
kerangka kerja yang jelas dan terukur untuk desain, produksi, pengujian, dan pengoperasian
peralatan, infrastruktur, atau sistem tertentu.

Standar teknik dapat mencakup berbagai aspek, termasuk ukuran, bahan, metode pengujian,
prosedur instalasi, persyaratan keselamatan, interoperabilitas, dan banyak lagi. Mereka
dikembangkan oleh organisasi atau badan standar yang relevan, seperti badan standar nasional,
badan industri, atau kelompok profesional.

Keberadaan standar teknik membawa beberapa manfaat. Pertama, mereka memberikan panduan
yang jelas untuk para insinyur dan profesional teknik dalam melaksanakan tugas mereka. Standar
juga membantu memastikan bahwa produk atau sistem memenuhi persyaratan minimum kualitas
dan keselamatan yang ditetapkan oleh industri atau regulator. Selain itu, standar teknik mendukung
interoperabilitas, yang memungkinkan berbagai produk atau sistem dari produsen yang berbeda
untuk bekerja bersama dengan baik.

9.5 2 : SNI adalah kepanjangan dari Standar Nasional Indonesia. SNI adalah serangkaian standar yang
dikembangkan oleh Badan Standardisasi Nasional (BSN) di Indonesia. Standar ini dirancang untuk
mengatur berbagai aspek produk, layanan, dan proses di berbagai sektor industri.

SNI bertujuan untuk memastikan bahwa produk dan layanan yang beredar di Indonesia memenuhi
persyaratan tertentu yang ditetapkan oleh standar tersebut. SNI juga berfungsi untuk melindungi
konsumen dengan memastikan kualitas, keamanan, dan kepatuhan produk terhadap regulasi yang
berlaku. Standar Nasional Indonesia mencakup berbagai bidang, termasuk produk konsumen,
industri, kesehatan, lingkungan, pendidikan, dan banyak lagi. Contoh SNI yang umum termasuk SNI
pada makanan dan minuman, peralatan listrik, bangunan, otomotif, dan perlindungan lingkungan.

Penerapan SNI sering kali menjadi persyaratan wajib untuk produk atau layanan tertentu sebelum
dijual atau digunakan di Indonesia. Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa produk atau layanan
tersebut memenuhi standar keamanan, kualitas, dan lingkungan yang ditetapkan oleh pemerintah
Indonesia. Dengan mengacu pada Standar Nasional Indonesia, diharapkan bahwa kualitas produk
dan layanan di Indonesia dapat ditingkatkan, keselamatan konsumen terjaga, dan industri nasional
dapat bersaing secara global.

9.10 : Jika standar-standar teknik tidak ditetapkan, beberapa hal yang dapat terjadi adalah sebagai
berikut:

1. Ketidakpastian dalam kualitas: Standar teknik membantu menetapkan parameter dan


spesifikasi yang harus dipenuhi dalam proses desain, pembuatan, dan pengujian suatu
produk atau sistem. Tanpa standar yang jelas, akan sulit untuk menjamin kualitas dan
konsistensi produk atau sistem yang dihasilkan. Hal ini dapat menyebabkan variasi yang besar
dalam kualitas produk dan kesulitan dalam membandingkan produk dari berbagai produsen.

2. Ketidakselarasan dan kesulitan kerja sama: Standar teknik juga berfungsi sebagai panduan
umum yang diterima secara internasional atau industri untuk memastikan keselarasan dan
kerja sama antara berbagai entitas terkait. Tanpa standar yang disepakati, akan sulit bagi
produsen, pemasok, dan konsumen untuk berkomunikasi, bekerja sama, dan memastikan
kesesuaian produk atau sistem yang digunakan secara bersama-sama.

3. Potensi risiko dan keamanan: Standar teknik sering kali berperan dalam memastikan
keamanan produk atau sistem. Mereka memastikan bahwa proses desain dan produksi
memperhitungkan faktor keamanan yang relevan, seperti standar listrik untuk mencegah
kebakaran atau standar struktural untuk memastikan kekuatan dan kestabilan bangunan.
Tanpa standar yang jelas, risiko kegagalan atau kecelakaan mungkin meningkat.

4. Inovasi terhambat: Standar teknik yang baik mempromosikan inovasi dan kemajuan dalam
teknologi. Mereka membantu mengurangi hambatan dan memberikan kerangka kerja yang
diperlukan untuk pengembangan produk baru. Jika standar tidak ditetapkan, mungkin sulit
untuk mendorong inovasi yang terarah dan terkoordinasi, karena tidak ada panduan yang
jelas untuk diikuti.

Dalam rangka mencapai kemajuan teknologi dan memastikan keamanan, kualitas, dan kerja
sama yang baik dalam industri dan masyarakat, penetapan standar teknik yang sesuai sangat
penting. Standar teknik yang baik membantu menghindari masalah yang disebutkan di atas dan
menciptakan fondasi yang stabil bagi kemajuan teknologi dan keberhasilan ekonomi.

9.10 1 : ASME adalah singkatan dari American Society of Mechanical Engineers, yang dalam bahasa
Indonesia berarti "Masyarakat Insinyur Mesin Amerika". ASME adalah sebuah organisasi profesional
yang didirikan pada tahun 1880 untuk mempromosikan dan meningkatkan ilmu pengetahuan,
teknologi, dan praktek di bidang teknik mesin. ASME beranggotakan para insinyur, ilmuwan, peneliti,
dan profesional terkait dari berbagai bidang terkait teknik mesin. Organisasi ini berperan sebagai
forum untuk pertukaran pengetahuan, ide, dan inovasi di antara anggotanya. ASME juga
menerbitkan jurnal ilmiah, buletin, dan standar teknis yang digunakan di industri dan akademisi.

ASME terkenal dengan pengembangan dan penerbitan standar teknis yang diadopsi secara luas di
berbagai industri, termasuk bidang seperti permesinan, tekanan dan tangki, kode dan standar
perpipaan, turbin dan pembangkit listrik, robotika, dan banyak lagi. Standar ASME seperti ASME
Boiler and Pressure Vessel Code (Kode Ketel dan Bejana Tekanan ASME) adalah pedoman penting
dalam desain, konstruksi, dan pengoperasian sistem yang melibatkan tekanan atau bejana
bertekanan di banyak negara di seluruh dunia. Dengan kata lain, ASME adalah sebuah lembaga yang
memiliki peran penting dalam memajukan dan mengembangkan teknik mesin serta memastikan
standar keselamatan dan kualitas dalam industri teknik mesin.

9.10 2 : IETF adalah singkatan dari Internet Engineering Task Force.

10.4 : Menurut pandangan saya, sebuah organisasi sebaiknya menetapkan dan memelihara sebuah
manual mutu. Manual mutu adalah dokumen yang berisi kebijakan, prosedur, dan petunjuk
operasional yang ditetapkan oleh organisasi untuk memastikan bahwa produk atau layanan yang
dihasilkan sesuai dengan standar yang ditetapkan dan memenuhi harapan pelanggan.

Berikut adalah beberapa alasan mengapa sebuah organisasi sebaiknya memiliki manual mutu:

1. Standar Kualitas: Manual mutu membantu organisasi menetapkan standar kualitas yang
jelas dan terukur untuk produk atau layanan yang mereka hasilkan. Ini memastikan bahwa
semua anggota organisasi memiliki pemahaman yang sama tentang bagaimana sesuatu
seharusnya dilakukan dan apa yang diharapkan dari mereka.

2. Konsistensi: Dengan adanya manual mutu, organisasi dapat mencapai konsistensi dalam
operasionalnya. Prosedur yang terdokumentasi dengan jelas memungkinkan setiap anggota
tim untuk melaksanakan tugas mereka dengan cara yang sama. Ini mengurangi kesalahan
dan memastikan bahwa produk atau layanan yang dihasilkan tetap konsisten dari waktu ke
waktu.

3. Peningkatan Efisiensi: Manual mutu juga membantu meningkatkan efisiensi organisasi.


Dengan memiliki prosedur dan petunjuk yang terdokumentasi, anggota tim dapat
melaksanakan tugas mereka dengan lebih efisien dan mengurangi waktu yang dibutuhkan
untuk mencapai hasil yang diinginkan. Hal ini juga memudahkan pelatihan pegawai baru dan
meminimalkan kesalahan yang terjadi karena ketidaktahuan atau ketidakjelasan.

4. Pemenuhan Persyaratan dan Regulasi: Sebagian besar industri memiliki persyaratan dan
regulasi yang harus dipatuhi. Manual mutu membantu organisasi memastikan bahwa mereka
memenuhi persyaratan tersebut dan mengikuti peraturan yang berlaku. Dengan mematuhi
regulasi, organisasi dapat menghindari sanksi atau masalah hukum yang dapat merugikan
reputasi mereka.

5. Peningkatan Kepuasan Pelanggan: Manual mutu membantu organisasi menjaga kepuasan


pelanggan. Dengan memiliki prosedur yang terdokumentasi dan standar kualitas yang tinggi,
organisasi dapat memberikan produk atau layanan yang konsisten dan sesuai dengan
harapan pelanggan. Ini membangun kepercayaan pelanggan dan membantu
mempertahankan hubungan jangka panjang dengan mereka.

Secara keseluruhan, manual mutu adalah alat yang penting bagi sebuah organisasi untuk
mencapai kualitas yang konsisten, efisiensi operasional, pemenuhan persyaratan, dan kepuasan
pelanggan. Dengan memiliki manual mutu yang baik dan memeliharanya secara rutin, organisasi
dapat mengoptimalkan operasional mereka dan membangun reputasi yang baik di industri tempat
mereka beroperasi.
10.5 1 : ISO 9001 dan ISO 9004 merupakan standar sistem manajemen mutu yang telah didesain
untuk saling melengkapi, tetapi dapat juga digunakan secara independen. SNI ISO 9001 menentukan
persyaratan sistem manajemen mutu yang dapat dipakai untuk aplikasi internal oleh organisasi, atau
untuk sertifikasi, atau untuk tujuan kontrak. Standar tersebut difokuskan pada keefektifan sistem
manajemen mutu dalam memenuhi persyaratan pelanggan. Edisi revisi dari ISO 9004 memberikan
panduan untuk manajemen dalam mencapai kesuksesan yang berkelanjutan bagi organisasi untuk
setiap organisasi dalam lingkungan yang kompleks, penuh tantangan dan selalu berubah. ISO 9004
memberikan fokus yang lebih luas pada manajemen mutu daripada ISO 9001; ISO 9004
mengakomodasi kebutuhan dan harapan dari seluruh pihak terkait dan kepuasannya melalui
perbaikan sistematik dan berkesinambungan dari kinerja organisasi. Namun demikian, ISO 9004 tidak
dimaksudkan untuk sertifikasi, regulasi atau kontrak.

10.5 2 : Setiap organisasi memiliki kewajiban-kewajiban tertentu yang dapat bervariasi tergantung
pada jenis organisasi dan tujuan yang ingin dicapai. Namun, secara umum, berikut adalah beberapa
kewajiban yang umum ditemukan dalam berbagai organisasi:

1. Kewajiban terhadap pemegang saham atau anggota: Organisasi harus bertanggung jawab
kepada pemegang saham atau anggotanya. Ini berarti menyampaikan informasi yang akurat
dan transparan tentang kinerja dan kondisi organisasi serta melibatkan mereka dalam
pengambilan keputusan penting.

2. Kewajiban hukum dan peraturan: Organisasi harus mematuhi semua hukum dan peraturan
yang berlaku di wilayah di mana mereka beroperasi. Ini termasuk peraturan seputar
keuangan, perpajakan, lingkungan, ketenagakerjaan, dan perlindungan konsumen.

3. Kewajiban terhadap karyawan: Organisasi harus mematuhi undang-undang


ketenagakerjaan, memberikan kondisi kerja yang aman, memberikan gaji dan tunjangan yang
wajar, serta melindungi hak-hak karyawan seperti hak untuk membentuk serikat pekerja.

4. Kewajiban terhadap pelanggan: Organisasi harus memberikan produk atau layanan yang
berkualitas sesuai dengan yang dijanjikan. Mereka juga harus menjaga keamanan dan privasi
pelanggan serta memberikan layanan pelanggan yang baik.

5. Kewajiban sosial dan lingkungan: Organisasi perlu bertanggung jawab secara sosial dan
lingkungan. Ini mencakup tindakan yang bertanggung jawab terhadap masyarakat, seperti
memberikan sumbangan kemanusiaan, mendukung inisiatif sosial, dan mengurangi dampak
negatif terhadap lingkungan.

6. Kewajiban etis: Organisasi harus menjalankan bisnis mereka dengan integritas dan etika
yang tinggi. Mereka harus menghindari praktik-praktik yang merugikan atau mengeksploitasi
pihak lain, serta mempromosikan kejujuran, tanggung jawab, dan transparansi dalam semua
aspek operasionalnya.

7. Kewajiban keuangan: Organisasi harus mengelola keuangan mereka secara bertanggung


jawab. Mereka harus menyusun dan melaporkan laporan keuangan yang akurat, membayar
pajak sesuai ketentuan yang berlaku, serta menjaga integritas dan keamanan aset
perusahaan.
Kewajiban-kewajiban ini dapat bervariasi tergantung pada jenis organisasi, seperti
perusahaan bisnis, organisasi nirlaba, atau lembaga pemerintah.

SEKIAN DAN TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai