Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

STANDAR MANAJEMEN MUTU

DISUSUN OLEH:

1. Restu Hasdin 6. St Amriani


2. Muhammad Azizul 7. Intan Najwa Aprianti
3. Rahmat Ilal Hasim 8. Nurhijrah
4. Bukhary 9. Intan Nur Isna
5. Ahmad Adibah 10. Risnayanti
11. Alya Sajidah

TEKNIK KESELAMATAN
INSTITUT TEKNOLOGI DAN KESEHATAN
TRI TUNAS NASIONAL
TAHUN AJARAN
2023/2024

KATA PENGANTAR

Puji syukur diucapkan kehadirat Allah Swt. atas segala rahmat-Nya sehingga makalah ini
dapat tersusun sampai selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih terhadap bantuan
dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik pikiran maupun
materi.

Kami sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa pembaca
praktikkan dalam kehidupan sehari-hari.

Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan
makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami. Untuk itu kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah
ini.

Makassar, 3 Oktober 2023

Kelompok 1
A. Standar Manajemen Mutu,ISO 9000, SistemManajemen Produksi TQMM, Six Sigma.

1. Standar Manajemen Mutu

Sistem Manajemen Mutu merupakan sebuah sistem yang terdapat di dalam suatu organisasi yang dapat
mempengaruhi pelanggan ketika ingin mencoba produk baru yang ditawarkan organisasi, dan kemudian
tetap setia untuk terus memakai setiap produk yang ditawarkan organisasi terebut. Semakin mudah
pelanggan untuk mendapatkan produk yang ditawarkan maka organisasi melalui kemudahan sistem yang
ada, semakin setia pelanggan untuk memakai produk yang ditawarkan organisasi tersebut.

Oleh karena itu, pada standar untuk sistem yang telah diterapkan oleh manajemen, semakin baik sistem
yang diterapkam manajemen dalam organisasi, maka semakin mudah bagi organisasi untuk mendapatkan
standar Internasional bagi penerapan sebuah sistem manajemen di dalam organisasinya.

2. ISO 9000

ISO 9000 merupakan sebuah kumpulan standar pada sistem manajemen mutu (SMM). ISO 9000 yang
dirumuskan oleh TC 176 ISO, yaitu organisasi internasional di bidang standardisasi. ISO 9000 pertama
kali dikeluarkan pada tahun 1987 oleh International Organization for Standardization Technical
Committee (ISO/TC) 176. ISO/TC inilah yang bertanggungjawab pada standar-standar sistem manajemen
mutu. ISO/TC 176 menetapkan siklus peninjauan ulang pada setiap lima tahun, untuk menjamin standar-
standar ISO 9000 akan menjadi up to date dan relevan untuk setiap organisasi. Revisi terhadap standar ISO
9000 telah diterapkan pada tahun 1994 dan tahun 2000.

 adanya satu set prosedur yang mencakup pada semua proses penting dalam sebuah bisnis.
 adanya pengawasan dalam proses pembuatan untuk memastikan bahwa sistem menghasilkan
produk-produk berkualitas baik.
 tersimpannya data dan arsip dengan baik.
 adanya pemeriksaan setiap barang-barang yang telah diproduksi untuk mencari unit-unit yang
rusak, dengan disertai tindakan perbaikan yang benar bila dibutuhkan.
 secara teratur meninjau keefektifan pada setiap proses dan sistem kualitas.

3. Sistem Manajemen Produksi TQM

Total Quality Management ( Dalam Bahasa Indonesia: manajemen kualitas total)


merupakan strategi manajemen yang ditujukan untuk menanamkan kesadaran kualitas pada
semua proses dalam organisasi. Sesuai dengan definisi dari ISO, TQM adalah suatu pendekatan
manajemen pada suatu sistem organisasi yang terpusat pada sebuah kualitas, berdasarkan partisipasi semua
anggota dan bertujuan untuk kesuksesan jangka panjang melalui kepuasan pelanggan serta memberi
keuntungan untuk semua anggota dalam organisasi dan masyarakat.

Filosofi dasar dari TQM adalah “sebagai efek dari kepuasan konsumen, sebuah organisasi dapat
mengalami kesuksesan.”

Kendaraan yang digunakan dalam TQM :

1. Manajemen Harian
2. Manajemen Kebijakan
3. Manajemen Cross-functional
4. Gugus Kendali Mutu
5. Manajemen Keselamatan Kerja

4. Six Sigma

Six Sigma merupakan suatu alat manajemen yang baru yang digunakan untuk mengganti Total Quality
Management (TQM), sangat terfokus pada pengendalian kualitas dengan mendalamisetiap sistem produksi
perusahaan secara keseluruhan. Memiliki tujuan untuk, menghilangkan cacat produksi, memangkas waktu
pembuatan produk, dan mehilangkan biaya. Six sigma juga disebut sebagai sistem komprehensive –
maksudnya adalah strategi, disiplin ilmu, dan alat – untuk mencapai dan mendukung kesuksesan bisnis.
Six Sigma disebut strategi yang terfokus pada peningkatan kepuasan pelanggan, yang disebut disiplin ilmu
karena mengikuti model formal,yaitu DMAIC ( Define, Measure, Analyze, Improve, Control )dan alat
karena digunakan bersamaan dengan yang lainnya, seperti Diagram Pareto(Pareto Chart) dan Histogram.
Kesuksesan peningkatan kualitas dan sebuah kinerja bisnis, tergantung dari kemampuan untuk
mengidentifikasi dan memecahkan masalah. Kemampuan ini adalah hal yang sangat fundamental dalam
filosofi six sigma.

B. Standar Manajemen Keselamatan Dan Kesehatan Kerja, OSHAS 1800

Keselamatan kerja merupakan sebuah keselamatan yang berkaitan dengan mesin, pesawat, alat kerja,
bahan dan proses pengolahannya, landasan tempat kerja dan lingkungannya serta langkah dalam sebuah
melakukan pekerjaan. Keselamatan kerja menyangkut segenap proses produksi dan distribusi, baik barang
maupun jasa. Salah satu aspek penting dalam sasaran keselamatan kerja, mengingat resiko bahayanya
adalah penerapan teknologi, terutama teknologi yang sudah maju dan mutakhir. Keselamatan kerja
adalah tugas semua orang dalam bekerja. Keselamatan kerja adalah dari dan untuk setiap tenaga kerja serta
orang dan juga setiiap masyarakat pada umumnya (Su’mamur, 1981).
Sistem Manajemen kesehatan dan keselamatan kerja merupakan sistem manajemen yang mempunyai
ragam standar yag saling berkaitan. Di indonesia kita mengenal SMK3 ~ Sistem Manajemen K3 yang
berdasarkan pada peraturan menteri tenaga kerja tahun 1996. Sedangkan dalam standar yang umum kita
mengenal OHSAS ~ Occupation Health and Safety Assessment Series yang edisi terakhirnya terbit tahun
2007.

Pada dasarnya standar ini merujuk pada standar Sistem Manajemen Lingkungan ISO 14001:2007 yang
diterbitkan oleh ISO, yang kemudian di dibuat standarnya oleh British Standard Institute sebagai rujukan
universal pengeloaan dalam manajemen K3 mengingat begitu banyaknya standar K3 yang berlaku
terutama di perusahaan perminyakan.

Standar adalah sebuah norma atau patokan yang harus diterima dan disetujui untuk mengukur sesuatu
kuantitas dan kualitas. Standar kualitas menyatakan sesuatu secara spesifik tetapi tanpa kuantitas yang
eksak.

Standar ini dikategorikan sebagai berikut :

 Standar berdasar konsensus, ialah standar yang disetujui oleh sekelompok orang, namun
pemakaiannya tidak ditentukan oleh undang-undang.
 Standar di bawah peraturan, adalah standar yang pemakiannya diwajibkan oleh pemerintah.

Selain penggolongan standar ke dalam standar konsensus dan standar di bawah peraturan, masih ada
penggolongan lain dengan dasar yang lain, ialah :

 Standar Spesifikasi, ialah standar yang menerangkan kondisi fisis.


 Standar performa,ialah standar yang menentukan bagaimana sesuatu pekerjaan itu harus
dilaksanakan atau apakah yang harus dicapai.

Standar Keselamatan dan Kesehatan kerja (umumnya) dibuat “setelah kejadian”.American Society of
Mechanical Engineers misalnya menetapkan standar Rules for Construction of Stationary Boilers and for
Allowable Working Pressures baru pada tahun 1915. Standar ini mempunyai sejarah panjang setelah
peledakan yang terjadi pada ketel uap di Connecticut pada tahun 1854 dan di kapal di sungai Mississippi
pada tahun 1865. Diusahakan “aturan konstruksi yang uniform” yang harus mengalami sebuah perubahan
dengan waktu sampai menjadi standar tersebut. Boiler codes ini telah mengalami revisi dan dipakai
sampai sekarang.

Tujuan keselamatan kerja adalah:

1. Melindungi tenaga kerja atas hak keselamatannya dalam melakukan pekerjaan untuk
kesejahteraan hidup dan meningkatkan produksi serta produktifitas nasional.
2. Menjamin keselamatan setiap orang yang berada di tempat kerja.
3. Sumber produksi dipelihara dan dipergunakan secara amandan efisien.

Syarat-syarat keselamatan kerja adalah:

1. Mencegah dan mengurangi kecelakaan


2. Mencegah, mengurangi dan memadamkan kebakaran
3. Mencegah dan mengurangi bahaya peledakan
4. Memberi kesempatan atau jalan menyelamatkan diri dari waktu kebakaran
5. Memberikan pertolongan pada kecelakaan
6. Memberi alat-alat perlindungan dari pada para pekerja.

C. OSHAS 1800
OHSAS ( Occupational Health and Safety Assesment Series-18001) merupakan standar internasional
untuk penerapan sebuah Sistem Manajemen Kesehatan & Keselamatan Kerja atau biasa disebut
Manajemen K3 . Tujuan dari OHSAS 18001 ini sendiri tidak jauh berbeda dengan tujuan Sistem
Manajemen K3 Permenaker, yaitu Perlindungan terhadap pekerja dengan yang tidak diinginkan yg timbul
dari lingkungan kerja pekerjaan itu sendiri yang berdampak terhadap kesehatan dan keselamatan para
pekerja sehingga tidak menimbulkan kerugian bagi perusahaan dan pekerja.

Akibat dari kecelakaan kerja bagi perusahaan yang bisa menciptakan sebuah nama buruk perusahaan dan
menurunkan image perusahaan di mata clients, media dan pekerja lainnya. seperti diketahui Banyak
Industri ataupun bisa jasa yang prosesnya berdampak negative terhadap lingkungan serta kesehatan dan
keselamatan pekerjanya, oleh sebab itu di butuhkan manajemen Kesehatan & Keselamatan Kerja
(Manajemen K3) sehingga ada jaminan bagi para pekerjanya. Hal inilah yang menjadi alasan mengapa
perusahaan besar terutama OIL&GAS mewajibkan semua mitranya minimal harus mengimplementasikan
sistem Manajemen K3 atau biasa di sebut dengan CSMS ( Contractor Safety Manajemen System ) serta
untuk bisa mengikuti tender pada bidang oil and gas syarat utamanya perusahaan wajib memiliki dokumen
K3LL .

Standar OHSAS mengandung beberapa komponen utama dan harus dipenuhi oleh setiap perusahaan
sehingga dalam penerapan Sistim Manajemen K3 dalam perusahaan secara berkesinambungan. Komponen
utama standar OHSAS 18001 dalam penerapannya di perusahaan meliputi:

1. Adanya komitmen dari semua management perusahaan tentang Sistem Manajemen K3 .


2. Adanya perencanaan/analisa tentang program-program Sistem Manajemen K3 dalam perusahaan
3. Melakukan Implementasi/penarapan Sistem Manajemen K3 dalam perusahaan itu sendiri
4. Pemeriksaan dan tindakan koreksi terhadap pelaksanaan Sistem Manajemen K3 di perusahaan
5. Melakukan Review dari manajemen perusahaan tentang kebijakan Sistem Manajemen K3 untuk di
praktekkan dalam semua kegiatan perusahaan secara berkesinambungan.

Berdasarkan 5 komponen utama diatas, tahapan dalam penyusunan Sistem Manajemen K3 menurut
OHSAS 18001 dibagi menjadi 7 tahapan yaitu :

1. Melakukan indentifikasi resiko secara dini dan bahaya kepada linkungan


2. Menyesuikan/melaksanakan ketetapan UU dan peraturan hukum yang berlaku
3. Menetapkan sebuah target perusahaan dalam pelaksana program tersebut nantinya
4. Semua komponen dalam perusahaan Melaksanakan program perencanaan demi untuk tercapainya
target dan objek yang telah ditentukan oleh perusahaan
5. Mengharuskan adanya perencanaan terhadap kejadian darurat dalam operational
6. Jangan Lupa untuk melakukan Review ulang terhadap target dan para pelaksana system
7. Penetapan kebijakan sebagai usaha untuk mencapai kemajuan yang berkesinambungan.

D. Standar Manajemen Lingkungan, ISO 1400

1. Manajemen lingkungan adalah aspek-aspek dari keseluruhan fungsi yang ada manajemen
(termasuk perencanaan) dan menentukan dengan membawa pada implementasi kebijakan
lingkungan (BBS 7750, dalam ISO 14001 oleh Sturm, 1998). Pengertian lainnya yaitu Manajemen
Lingkungan adalah suatu kerangka kerja yang dapat diintegrasikan ke dalam proses-proses bisnis
yang ada untuk mengenal, mengukur, mengelola dan mengontrol dampak-dampak lingkungan
secara efektif, dan oleh karenanya merupakan risiko-risiko lingkungan. Dengan menjelaskan
definisi manajemen lingkungan.

Manajemen menurut pengertian Stoner & Wankel (1986) adalah proses merencanakan,
mengorganisasikan, memimpin, mengendalikan usaha-usaha anggota organisasi dan proses penggunaan
sumber daya organisasi untuk mencapai tujuan-tujuan organisasi yang sudah ditetapkan. Sedangkan
menurut Terry (1982) manajemen adalah proses tertentu yang terdiri dari kegiatan merencanakan,
mengorganisasikan, menggerakkan sumber daya manusia dan sumber daya lain untuk mencapai tujuan
yang telah ditetapkan.

Manajemen lingkungan adalah aspek-aspek dari keseluruhan fungsi manajemen (termasuk perencanaan)
yang menentukan dan membawa pada implementasi sesuai dengan kebijakan lingkungan (BBS 7750,
dalam ISO 14001 oleh Sturm, 1998). Pengertian lainnya yaitu Manajemen Lingkungan adalah suatu
kerangka kerja yang terintegrasi ke dalam proses-proses bisnis yang ada untuk mengenal, mengukur,
mengelola dan mengontrol dampak-dampak lingkungan secara efektif, dan oleh karenanya merupakan
risiko-risiko lingkungan.

E. ISO 1400

ISO 14000 adalah standar internasional tentang sistem manejemen lingkungan (Rothery, 1995) yang
sangat penting untuk di ketahui dan di laksanakan oleh seluruh sektor industri. Mengapa di katakana
sangat penting??? Itu sangat jelas sekali bahwa segala aktivitas di semua sektor industri keci, besar akan
berpemgaruh pada lingkungan yang akan sangat berpengaruh bagi makluk hidup di sekitarnya, bukan
hanya kita sebagai mausia, tetapi hewan dan tumbuhan akan juga mendapatkan dampaknya. Untuk lebih
jelasnya berikut adalah penjelasan tentang ISO 14000,

Manfaat dari ISO 14000 adalah :

1. Untuk Pengelolaan lingkungan supaya lebih efektif dan efisien dalam organisasi
2. Untuk menyediakan tools sehngga bermanfaat dan fleksibel sehingga mencerminkan organisasi
yang baik.
3. Dapat mengidanfikasi, memperkirakan dan mengatasi resiko yang terdapat pada lingkungan yang
akan mungkin timbul.
4. Dapat menekan biaya produksi dapat mengurangi kecelakan kerja, dapat memelihara hubungan
baik dengan masyarakat, pemerintah dan pihak – pihak yang peduli terhadap lingkungan.
5. Memberi jaminan kepada konsumen mengenai komitmen pihak manajemen puncak terhadap
lingkungan.
6. Dapat meningkat citra sebuah perusahaan,meningkatkan kepercayaan konsumen dan memperbesar
pangsa pasar.
7. Menunjukan ketaatan pada setiap perusahaan dengan perundang – undangan yang berkaitan
dengan lingkungan.
8. Mempermudah dalam memperoleh izin dan akses kredit bank.
9. Dapat meningkatakan motivasi pekerja
KESIMPULAN DAN SARAN
DAFTAR PUSTAKA

muktarsamuel7. (2017). Standar Manajemen. Retrieved from


https://muktarsamuel7.wordpress.com/2017/10/29/standar-manajemen/

Anda mungkin juga menyukai