OLEH:
KELOMPOK 6B
1. ALHILMI EFSI NAMIRA (006)
2. RANDI MAULIKA PUTRA (022)
3. LINDA WATI (030)
4. NADIRA PUTRI INDRIYANI (034)
DOSEN PENGAMPU
ARNAYULIS, S.Si, M.Si
A. Sumber Daya
Dalam pengertian umum, sumber daya didefinisikan sebagai sesuatu yang
dipandang memiliki nilai ekonomi. Dapat juga dikatakan bahwa sumber daya adalah
komponen dari ekosistem yang menyediakan barang dan jasa yang bermanfaat bagi
kebutuhan manusia.
Organisasi harus menetapkan dan menyediakan sumber daya yang dibutuhkan
untuk pembentukan, implementasi, pemeliharaan, peningkatan berkesinambungan
dari sistem manajemen mutu. Kemampuan, dan kendala,
a. sumber daya internal yang ada.
b. Apa yang perlu diperoleh dari penyedia eksternal.
B. Orang (SDM)
Sumber daya manusia adalah faktor yang mempengaruhi, upaya
meningkatkan kulitas, dan peranannya pada suatu organisasi secara lebih jelas.
Mungkin kita sering mendengar istilah Sumber Daya Manusia atau yang lebih dikenal
dengan sebutan SDM. Tidak hanya alam saja yang bisa menjadi sumber daya tapi
manusia juga dapat menjadi sumber daya yang berguna bagi suatu organisasi, dengan
maksud supaya organisasi tersebut dapat mencapai tujuannya.
Sumber daya manusia memiliki peran yang sangat penting dalam organisasi
untuk mencapai keunggulan yang kompetitif. Perkembangan teknologi dan perubahan
lingkungan menjadikan sumber daya manusia sebagai faktor yang penting dalam
menentukan kemampuan organisasi atau perusahaan dalam persaingan global.
Maka oleh sebab itu manusia harus selalu berinovasi untuk memenangkan
persaingan ini. kemajuan suatu organisasi hanya dapat dicapai dengan sumber daya
manusia yang berkualitas dan berdaya saing. Jadi pada kesempatan kali ini mari kita
pahami bersama-sama mengenai apa itu sumber daya manusia.
Organisasi seharusnya menentukan dan menyediakan orang-orang yang
diperlukan untuk operasi yang efektif dari sistem manajemen mutu dan untuk
operasional dan pengendalian atas proses-proses yang ada.
C. Infrastruktur
Infrastruktur adalah untuk mencapai sebuah kesuksesan dalam standar system
manajemen mutu tentu kita membutuhkan infrastruktur yang kokoh dan kuat. Kerap
kali, kita mendengar istilah tersebut di dalam kehidupan sehari-hari. Jika mendengar
istilah infrastruktur, tentu yang ada di pikiran kita pertama kali adalah bangunan,
fasilitas, dan hal-hal yang berhubungan dengan pembangunan.
Organisasi atau proyek harus menetapkan, menyediakan dan memelihara
infrastruktur yang diperlukan untuk operasional proses-proses untuk mencapai
kesesuaian produk dan layanan.
Infrastruktur dapat mencakup:
a. Bangunandan utilitas terkait
b. Peralatan termasuk perangkat keras dan perangkat lunak
c. Transportasi
d. Informasi dan teknologi komunikasi
F. Ketelusuran Pengukuran
Ketertelusuran pengukuran dapat didefinisikan sebagai sifat dari
hasil pengukuran atau nilai dari standar yang dapat dihubungkan ke acuan tertentu,
biasanya standar nasional atau internasional melalui rantai perbandingan yang tak
terputus dimana semuanya mempunyai ketidakpastian tertentu.
Ketika ketelusuran pengukuran merupakan suatu persyaratan, atau
dipertimbangkan oleh organisasi sebagai bagian yang penting dalam menyediakan
keyakinan terhadap validitas hasil pengukuran, maka alat ukur harus:
1. Dikalibrasi atau diverivikasi, atau keduanya, pada selang waktu tertentu,
atau sebelum digunakan, terhadap penelusuran standar pengukuran ke
standar pengukuran internasional atau nasional; ketika tidak ada standar
seperti itu, dasar yang dipakai untuk kalibrasi atau verifikasi harus
disimpan sebagai informasi terdokumentasi.
2. Teridentifikasi untuk menentukan status kalibrasi alat ukur
3. Dijaga dari penyetelan, kerusakan atau kemunduran yang akan membuat
tidak validnya status kalibrasi dan hasil pengukuran berikutnya.
G. Pengetahuan Organisasi
Organisasi harus menentukan pengetahuan yang diperlukan untuk operasional
proses-proses dan untuk mencapai kesesuaian produk dan layanan. Pengetahuan ini
harus dipelihara, dan tersedia sejauh yang diperlukan.
Penciptaan pengetahuan dalam organisasi mencakup lima langkah penting,
yaitu:
1. saling berbagi tacit knowledge
2. menciptakan konsep
3. mendukung ketepatan aggi konsep
4. membuat prototipe
5. pengetahuan lintas-jenjang.
H. Kompetensi
Kompetensi adalah gabungan antara pengetahuan, keterampilan, dan atribut
kepribadian seseorang sehingga meningkatkan kinerjanya dan memberikan kontribusi
bagi keberhasilan organisasinya. Selain itu kompetensi juga berarti adalah kapasitas
yang ada pada seseorang dan bisa membuat orang tersebut mampu untuk memenuhi
apa yang diisyaratkan oleh pekerjaan dalam suatu organisasi sehingga organisasi
tersebut mampu mencapai hasil yang diharapkan.
Dalam standar system manajemen mutu organisasi harus:
1. Menentukan kompetensi yang diperlukan dari orang-orang yang melakukan
pekerjaan di bawah kendalinya yang berdampak terhadap kinerja dan
efektivitas sistem manajemen mutu
2. Memastikan bahwa orang-orang ini kompeten atas dasar pendidikan,
pelatihan, atau pengalaman
3. Ketika diaplikasikan, mengambil tindakan untuk memperoleh kompetensi
yang diperlukan, dan mengevaluasi efektivitasatas tindakan yang diambil;
4. Menyimpan informasi terdokumentasi yang sesuai sebagai bukti kompetensi.
Tindakan yang dapat dilakukan meliputi, misalnya, penyediaan pelatihan,
mentoring, atau menugaskan kembali orang yang bekerja saat ini, atau
mempekerjakan atau kontrak dari orang yang kompeten.
I. Kesadaran
Kesadaran yang paling sederhana adalah perasaan atau kesadaran akan
keberadaan internal dan eksternal,meskipun ribuan tahun analisis, definisi, penjelasan
dan perdebatan oleh filsuf dan ilmuwan, kesadaran tetap membingungkan dan
menjadi hal yang kontroversial, tetapi gagasan yang disepakati secara luas tentang
topik ini adalah intuisi bahwa topik tersebut ada.
Organisasi harus memastikan orang yang bekerja dibawah kendali organisasi
harus menyadari:
1. Kebijakan mutu
Kebijakan Mutu merupakan salah satu dokumen yang wajib dimiliki oleh setiap
perusahaan atau organisasi yang menerapkan Sistem Manajemen Mutu ISO
9001:2015. Kebijakan Mutu adalah kebijakan resmi dan tertulis dari manajemen
perusahaan tentang komitmen perusahaan dalam memperhatikan dan
mempertimbangkan aspek-aspek mutu dalam aktivitas keseharian organisasi atau
perusahaan.
2. Sasaran mutu yang relevan
Sasaran Mutu (Quality objektive) adalah target – target yang hendak dicapai
oleh perusahaan. Sasaran mutu juga termasuk salah satu persyaratan wajib yang harus
dimilliki perusahaan atau organisasi yang menerapkan Sistem Manajemen Mutu ISO
9001:2015.
Sasaran Mutu harus terarah dan terukur, maksudnya terarah dan terukur
adalah misal sebuah perusahaan manufaktur mempunyai Sasaran Mutu untuk
mengurangi angka reject produknya, perusahaan tersebut menginginkan angka reject
berkurang menjadi 2 % ditahun 2022 dari angka sebelumnya 5% ditahun 2021. Jadi
maksudnya adalah perbaikan yang diinginkan harus dijabarkan secara jelas dan rinci,
dan kapan perbaikan itu harus terjadi juga harus ditentukan.
Dalam Standar ISO 9001:2015 juga tidak memaksakan untuk melakukan
perbaikan secara besar dan cepat, hanya saja Standar ISO 9001:2015 menginginkan
adanya perbaikan secara berkelanjutan pada setiap perusahaan atau organisasi yang
menerapkan Sistem Manajamen Mutu ISO 9001:2015 walaupun secara bertahap.
3. Kontribusi mereka untuk efektivitas sistem manajemen mutu, termasuk
manfaat dari peningkatan kinerja mutu
4. Implikasi dari ketidaksesuaian dengan persyaratan system manajemen mutu.
J. Komunikasi
Komunikasi yang efektif sangat penting untuk keberhasilan manajemen
mutu. Komunikasi sangat penting dalam memastikan bahwa setiap orang yang
terlibat dalam proses manajemen mutu menyadari tujuan, harapan, dan persyaratan
proyek. Ini juga dapat membantu mengidentifikasi dan menyelesaikan masalah
sebelum menjadi masalah besar, meningkatkan kepuasan pelanggan, dan membangun
budaya kualitas.
Komunikasi yang efektif sangat penting untuk keberhasilan manajemen
mutu. Menurut studi Project Management Institute, 90% waktu manajer proyek
dihabiskan untuk komunikasi. Hal ini disebabkan fakta bahwa komunikasi yang
efektif sangat penting untuk memastikan bahwa setiap orang yang terlibat dalam
proses manajemen mutu memahami tujuan, harapan, dan persyaratan proyek.
Komunikasi yang efektif juga dapat membantu dalam identifikasi dan
penyelesaian masalah sebelum menjadi masalah besar. Anda dapat memastikan
bahwa setiap orang bekerja menuju tujuan yang sama dan bahwa setiap masalah
ditangani secara tepat waktu dengan membuat setiap orang mendapat informasi dan
terlibat dalam proses manajemen mutu.
Selain itu, komunikasi yang efektif dapat meningkatkan kepuasan pelanggan
dengan memastikan bahwa kebutuhan dan harapan mereka dipahami dan
dipenuhi. Akibatnya, loyalitas pelanggan dan bisnis berulang dapat meningkat.
Strategi komunikasi untuk peningkatan kualitas
Strategi komunikasi sangat penting untuk setiap organisasi yang ingin
meningkatkan kualitasnya. Alat bantu komunikasi yang efektif dalam identifikasi
masalah dan pengembangan solusi. Komunikasi dengan semua pemangku
kepentingan, termasuk karyawan, pelanggan, dan pemasok, sangatlah penting.
Menurut sebuah penelitian, komunikasi yang tidak efektif menyumbang hingga 30%
dari kegagalan proyek. Ini menyoroti pentingnya komunikasi dalam manajemen
mutu.
Organisasi dapat menggunakan alat seperti rapat rutin, sesi umpan balik, dan
program pelatihan untuk meningkatkan komunikasi. Komunikasi yang jelas dan
ringkas membantu memastikan bahwa setiap orang memiliki pemahaman yang sama
dan memahami apa yang diharapkan dari mereka.
Organisasi atau suatu proyek harus menentukan komunikasi internal dan
eksternalyang relevan dengansistem manajemen mutu termasuk:
a. Berkomuninasi tentang apa
b. Kapan berkomunikasi
c. Dengan siapaberkomunikasi
d. Bagaimanacaraberkomunikasi
e. Siapa yang berkomunikasi.
K. Informasi terdokumentasi
Sebelum kita membahas tentang Apa itu informasi terdokumentasi, ada
baiknya kita mengenal istilah yang paling sering digunakan dalam penerapan sistem
manajemen berbasis ISO terkait informasi terdokumentasi, yaitu dokumen atau
dokumen acuan kerja dan catatan atau rekaman.
1. Dokumen atau dokumen acuan adalah informasi dan media pendukungnya
yang menjadi acuan kerja, contohnya bisa berupa kebijakan perusahaan,
kumpulan prosedur, instruksi kerja, petunjuk teknis, dll.
2. Catatan atau rekaman adalah bukti hasil kegiatan kerja yang terdokumentasi
dimana dapat berupa dokumen khusus hasil kegiatan kerja, kumpulan data,
informasi digital ataupun informasi analog yang dibuat, diambil dan dikelola
dalam rangkaian kegiatan kerja
Kedua istilah tersebut diatas baik berupa dokumen acuan kerja ataupun bukti
hasil kerja jika dalam Standar ISO versi terbaru disebut sebagai informasi
terdokumentasi.
Sederhananya Informasi terdokumentasi adalah informasi yang diperlukan untuk
dikendalikan dan dikelola oleh suatu organisasi termasuk medianya dimana informasi
tersebut terkandung. Informasi terdokumentasi bisa dalam bentuk atau jenis media
apapun.
Menurut standar manajemen mutu ISO 9000:2015 yang diakui secara
internasional, informasi terdokumentasi adalah "informasi yang harus dikendalikan
dan dipelihara oleh suatu organisasi". Namun, format dan medianya tidak ditentukan,
hanya harus sesuai.
Menurut ISO 21001:2018 pada klausul 7.5 Informasi Terdokumentasi disebutkan
bahwa organisasi harus memantau informasi terdokumentasi yang dipersyaratkan
untuk efektivitas organisasi.
Sistem manajemen mutu organisasi harus meliputi:
a. Informasi terdokumentasi yang disyaratkan oleh Standar Internasional ini;
b. Informasi terdokumentasi yang ditentukan oleh organisasi yang diperlukan
untuk efektivitas system manajemen mutu.
Luasnya informasi terdokumentasi untuk system manajemen mutu dapat
berbeda dari satu organisasi ke yang lain karena:
c. Ukuran organisasi dan jenis kegiatan, proses-proses, produk dan layanan
d. Kompleksitas proses-proses dan interaksinya; Kompetensi dari orang.
Pendukung dalam standar sistem manajemen mutu (SMM) adalah segala hal
yang membantu organisasi dalam menerapkan SMM dan mencapai tujuan SMM
secara efektif. Dalam konteks standar SMM seperti ISO 9001, pendukung dapat
mencakup elemen-elemen seperti:
1. Kebijakan dan prosedur
2. Struktur organisasi
3. Sumber daya manusia.
4. Infrastruktur
5. Pengukuran dan pemantauan
6. Keterlibatan pihak terkait
7. Pendukung dalam standar SMM sangat penting dalam memastikan
keberhasilan dan efektivitas SMM dalam mencapai tujuan organisasi dan
meningkatkan kualitas produk atau layanan yang dihasilkan.