Anda di halaman 1dari 26

RESUME SINTESIS ORGANIK

Nama : Lutfia Cahyaningrum

NIM : 24030117140027

Kelas : B

PERTEMUAN 1

SILABUS MATA KULIAH

SINTESIS ORGANIK

Materi yang akan dibahas dalam pembelajaran sintesis organik meliputi:

1. Sintesis senyawa aromatik berdasarkan reaksi substitusi elektrofilik aromatik dan


reaksi substitusi nukleofilik aromatik.
2. Sintesis senyawa organik diskoneksi satu gugus C-X golongan karbonil dan C-X
golongan senyawa alkohol, alkil halida dan sulfida.
3. Regioselektivitas senyawa organik.
4. Sintesis dua fungsi 1,1; 1,2; 1,3.
5. Sintesis senyawa organik menggunakan katalis organologam : reaksi Kopling Heck,
reaksi Kopling Suzuki-Miyaura dan reaksi Kopling Stile.

Tipe Reaksi

1. Reaksi adisi, penambahan 1 gugus senyawa organic menjadi senyawa baru

2. Reaksi eliminasi, penghilangan

3. Reaksi substitusi, penggantian


 Polar, mekanisme secara heterolitik
 Non polar, mekanisme secara homolitik/radikal

4. Reaksi penataan ulang

o Mekanisme  urutan yang menggambarkan pembentukan senyawa menjadi senyawa


baru
o Termodinamika studi tentang energy yang berpengaruh pada transformasi kimia/
energy yang menyertai perubahan reaksi kimia. ΔG = ΔH-TΔS (ΔH = - , reaksi
berlangsung)
o Kinetikacepat lambat reaksi kimia terjadi (yang menentukan adalah energy
aktivasi, tinggi= lambat, rendah=cepat)

Reaksi Eksotermik

Rate = Kr [A]a[B]b

Orde Reaksi 2

Orde Reaksi 1
Bond Breaking/ Pemutusan Ikatan
(non polar) homolitik bond (radikal) 1 elektron
tetap pada setiap 1 susunan

(polar) heterolitik bond, 2 e- tetap pada 1 susunan


Lebih elektronegatif

Pembentukan Ikatan

Polar Reaksi (Nukleofilik&Elektrofilik)

Tahap menyusun sintesis

Analisis : Harus mengetahui strukturnya, pemahaman molekul senyawa yang disintesis

Mengetahui gugus fungsi pada molekul

Diskoneksi dengan metode yang sesuai dengan reaksi yang dikenal


Pengulangan analisis retrosintesis sampai hasilnya bagus/ material awal

Sintesis : Menulis skema sintesis berdasarkan analisis retrosintesis dengen menambah


reagen dan kondisi reaksi

Jika sintesis gagal, modifikasi skema sintesis dengan


penambahan/mengunakan reagen lain

Contoh:

Penentuan analisis pada ester

PERTEMUAN 2

Analisis : MT (molekul target)  MS (molekul starting)

Sintesis :
Dalam analisis bisa lebih dari 1 tahap, misalkan analisisnya 4 tahap maka sintesisnya juga 4
tahap.

Synthons dan Reagen

Synthon merupakan fragmen dari proses diskoneksi

Misalkan:

a. Ester

Fragmen + Fragmen -
(hasil dari proses diskoneksi)
Synthon

b. Alkil alkohol tersier

SN1 (melwati zat antara / karbokation)

Substitusi Nukleofilik Aromatik

(harus melalui garam diazonium)

Friedel Craft (SEA)/ Alkilasi


SNA (tanpa garam diazonium)

Harus ada gugus – NO2 jika tidak reaksi tidak akan bisa berlangsung

Dasar dasar Sintesis senyawa Aromatik

Analisis 1:
Analisis 2

Analisis 3

Analisis 4

Sintesis :

-OH : gugus pendorong electron (resonansi)

-CH3 : gugus pendorong electron (induksi)

R>I ( R lebih kuat dari I)


PERTEMUAN 3

Reaksi Formilasi (IGF)

Substitusi Elektrofilik Aromatik

Sinton Reagen Reaksi


RBr + AlCl3
R+ ROH + H+ Friedel – C(alkilasi)
Alkena + H+
RCO+ RCOCl + AlCl3 Friedel - C (asilasi)
NO2+ HNO3 + H2SO4 Nitrasi
Cl+ Cl2 + FeCl2 Klorinasi
Br+ Br2 + Fe Brominasi
+
SO2OH H2SO4 Sulfonasi
+
SO2Cl ClSO2OH Klorosulfonasi
ArN2+
ArN2+ Diazocoupling
diazonium

Aromatic side oleh IGF

Reaksi umum:
NO2 Harus direduksi terlebih dahulu agar nantinya orientasi dapat menempati posisi orto dan
para

Y X Reagen
Reduksi
-NO2 -NH2 H2, Pd, C
Sn, conc.HCl
-COR -CH(OH)R NaBH4
-COR -CH2R Zn/Hg, conc HCl
Oksidasi
-CH2Cl -CHO Hexamine
-CH2R -CO2H KMnO4
-CH3
-COR -OCOR R’CO3H
Substitusi
-CH3 -CCl3 Cl2, PCl513
-CCl3 -CF3 SbF513
-CN -CO2H HO-, H2O

Substitusi Nukleofilik Aromatik


PERTEMUAN 4

Pemasukan Nu:- (SNA)

Reaksi Friedel Craft


o Analisis

o Sintesis
Z- Reagen
OH H2O
OR ROH
CN Cu(I)CN
Cl Cu(I)CP
Br Cu(I) Br
Ar KI
H H3PO2/EtOH/H+

Analisis

Sintesis
Substitusi Nukleofilik dari Halida

Cl merupakan gugus
pendeaktivasi
benzene
Adanya NO2 sebagai penarik
elektron

1. Bila substituen merupakan penarik elektron maka tidak memakai garam diazonium,
2. Bila substituen merupakan pendorong elektron maka pakai garam diazonium.

PERTEMUAN 5

TUGAS

1)

Analisis
Sintesis

2)

Analisis
Sintesis

3)

Analisis

Sintesis

PERTEMUAN 6

STRATEGI 1

Sintesis dan modifikasi senyawa aromatik.

Alkil sufonat yang digunakan sebagai surfaktan.


Cara a:

Analisis

Sintesis

Cara b:

Analisis

tidak dapat kembali ke molekul starting nya.

Sintesis
.
SO3H merupakan penarik elektron kuat (pengarah meta) yang mendeaktivasi
cincin benzene sehingga tidak akan menghasilkan molekul target yang
diinginkan

Contoh

Analisis 1 dan 2

Analisis 3

(m-hidroksi toluena)

Sintesis
 Penggunaan Me2SO4 karena reaksi yang terjadi nantinya adalah substitusi
nukleofilik (SN2)
 Metil akan berikatan dengan oksigen
 Penambahan basa untuk memudahkan proses reaksi yang terjadi.

Contoh yang dapat melakukan IGF:

(o,p) Me CO2H (meta)


(o,p) Me CCl3/ CF3 (meta)
(meta) NO2 NH2 (o,p)

Melibatkan Substitusi Nukleofilik Aromatik

Analisis

Sintesis
TUGAS

1)

MT MS

Analisis

Sintesis
2)

Analisis

Sintesis
PERTEMUAN 7

GUIDLINE 5

X berada pada posisi orto terhadap NH2, gugus amino disebut sebagai gummyditambahkan

MT: MS:

Analisis dalam asam salisilat

Sintesis
GUIDLINE 6

 Menjelaskan substituen yang mana yang susah untuk ditambahkan.


 Ini adalah strategi bagus tidak untuk diskoneksi semua untuk MS yang terdiri dari
substituent, contohnya adalah OH dan OR.

GUIDLINE 7

Kombinasi substituen pada MT dan MS yang sudah tersedia di laboratorium.

Contoh:

Asam salisilat dan Asam antranilat Anhidrida ftalat


aldehida
Senyawa orto, meta, kresol,orto difenil
Para meta, para

Metilen

Analisis

Sintesis

GUIDLINE 8

Urutan sangat penting, apabila salah akan mneghasilkan produk yang tidak diinginkan.

Melakukan proses nitrasi pada saat ada aldehid yang mengikat cincin benzene akan
menghasilkan unwanted product, yang susah untuk dikembalikan ke MS.
Sintesis

Analisis

Cara a:

(BENAR)

Cara b:

(bisa merusak produk)


GUIDLINE 9

Fries rearrangement

Jika urutannya salah dapat menghasilkan produk yang berbeda.

Contoh:

1.

2.

Fries rearrangement:

A > B dimana posisi orto dan strukturnya lebih stabil.


Formilasi:

A>B

Tabel pengarah orto, meta dan para:

Arah Gugus Aktivasi


o,p R2N, NH2 Aktivasi (pemberi donasi
RO, OH elektron)
Alkenil
Aril
CO2-, H
Halida Secara elektronik netral

m CX3
(X=F, Cl, dst.) Deaktivasi (penarik elektron)
CO2H
COR, CHO
SO3H
NO3
Arah dan aktivasi dalam substitusi elektrofilik aromatik. Gugus yang paling
efektif ada pada puncak daftar. Umumnya gugus pengaktivasi yang lebih kuat mendominasi
yang kurang mengaktivasi dan selektivitas akan lebih besar apabila perbedaan diantaranya
lebih besar.

Anda mungkin juga menyukai