ISO 22000
RINGKASAN
ISO atau Organisasi Standar Internasional dapat didefinisikan sebagai suatu asosiasi
global yang terdiri dari badan-badan standar internasional yang beranggotakan tidak kurang
dari 140 negara. ISO merupakan suatu organisasi di luar pemerintahan (Non-Government
Organization/NGO).
Tujuan dari ISO 22000:2005 adalah untuk menyediakan satu standar yang dikenal
secara internasional untuk sistem manajemen keselamatan pangan yang dapat diterapkan
dalam produk pangan. Didalamnya berisi standard / elemen yang memungkinkan suatu
organisasi / industri dalam melakukan perbaikan yang bersifat kontinyu (continual
improvement) sekaligus menjamin keamanan produknya untuk dikonsumsi.
LATAR BELAKANG
ISO 22000 merupakan Standar Internasional dalam manajemen keamanan pangan.
Konsekuensi dari makanan yang tidak aman dapat menjadi serius, standar manajemen
keamanan pangan (ISO) dapat membantu organisasi mengidentifikasi dan bahaya keamanan
kontrol makanan. Karena banyak produk makanan yang berulang kali melintasi batas lintas
nasional, sehingga Standar Internasional diperlukan untuk menjamin keamanan rantai
pasokan pangan global. Selain itu, Perusahaan makanan atau minuman dituntut untuk
memperhatikan
aspek
kesehatan
dan
keselamatan
pelanggannya,
sehingga
harus
RUMUSAN MASALAH
A. Apa definisi dari ISO 22000
B. Apa tujuan dan manfaat dari ISO 22000
C. Apa saja turunan dari ISO 22000
D. Bagaimana cara mendapatkan sertifikasi ISO 22000
PEMBAHASAN
A.
Pengertian ISO
Sistem penjaminan mutu yang paling mapan dan paling banyak digunakan di seluruh
adalah
menghasilkan
kesepakatan-kesepakatan
internasional
yang
kemudian
Jenis-Jenis ISO
Berdasarkan sejarah perkembangan ISO, awalnya ISO terbentuk guna menjamin
kualitas mutu dari suatu produk yang dihasilkan oleh suatu perusahaan atau menjamin jasa
yang di berikan. Namun seiring perkembangan zaman dan semakin luasnya berbagai hal yang
berkaitan dengan wilayah yang harus distandarisasi, maka semakin banyak pula jenis-jenis
standar baru yang ada dan diimplementasikan pada berbagai negara. Standar-standar ISO
yang berkaitan dengan berbagai bidang tersebut tampak pada table berikut : (Arvanitoyannis,
2009) .
B.
Komunikasi Interaktif
Manajemen Sistem
Prinsip HACCP
Memberikan suatu kepercayaan diri pada organisasi dan manajemen bahwa praktik
dan prosedur yang dilakukan sudah berjalan dengan baik dan efektif.
Menjamin kontrol yang cukup di seluruh tahapan supply chain demi menghindari
bahaya dalam food safety
Keuntungan penerapan ISO 22000 bagi perdagangan internasional antara lain: (Kurniawan,
2011)
1. Semua organisasi yang telah memenuhi ISO 22000 memiliki kesempatan yang sama untuk
bersaing satu sama lain di kancah perdagangan bebas maupun perdagangan regional.
2. Adanya standar nasional maupun regional yang beragam dapat menciptakan batasan teknis
terhadap perdagangan, meskipun selalu ada persetujuan politik untuk menangani kuota
import.
3. Standar internasinal memiliki arti teknis yang penting dimana pesetujuan perdagangan
politis dapat diperkirakan
Keuntungan penerapan ISO 22000 bagi organisis antara lain: (Kelana, 2009)
1. Terjalinnya komunikasi yang terarah dan terorganisasi antar mitra bisnis.
2. Pengoptimasian sumberdaya baik internal maupun sepanjang rantai pangan.
3. Sistem pendokumentasian yang lebih baik.
4. Perencanaan proses lebih baik dan mampu mengurangi verifikasi pasca proses.
5. Pengendalian yang dinamis dan efisien terhadap bahaya keamanan pangan.
6. Semua ukuran pengendalian diterapkan ke analisis bahaya.
7. Manajemen yang sistematis dari program-program prasyarat (Prerequisite programmes).
8. Memiliki dasar yang sah untuk pengambilan keputusan.
9. Pengendalian terfokus kepada apa yang diperlukan sehingga mampu menyimpan
sumberdaya dengan mengurangi biaya lebih dari system audit.
Tujuan dari ISO 22000:2005 adalah untuk menyediakan satu standar yang dikenal
secara internasional untuk sistem manajemen keselamatan pangan yang dapat diterapkan
dalam produk pangan. Didalamnya berisi standard / elemen yang memungkinkan suatu
organisasi / industri dalam melakukan perbaikan yang bersifat kontinyu (continual
improvement) sekaligus menjamin keamanan produknya untuk dikonsumsi. Adapun
keuntungan dari penerapan ISO 22000:2005 adalah sebagai berikut:
1. Menjamin keamanan produk yang dihasilkan industri
C.
memastikan makanan yang aman pada saat dikonsumsi manusia. Hal ini berlaku
untuk semua organisasi, terlepas dari ukuran, yang terlibat dalam setiap aspek dari
rantai makanan dan ingin menerapkan sistem yang secara konsisten menyediakan
produk yang aman. Sarana memenuhi persyaratan ISO 22000: 2005 dapat dicapai
melalui penggunaan sumber daya internal dan / atau eksternal.
ISO 22000: 2005 menetapkan persyaratan yang memungkinkan suatu organisasi :
-
Untuk
merencanakan,
melaksanakan,
mengoperasikan,
memelihara
dan
D.
Dokumen
Dokumen yang diperlukan untuk FSMS adalah: meeting statutory, criteria regulasi untuk
konsumen. Pada beberapa situasi, dokumentasi elektronik juga diperlukan. Dokumen yang
dibutuhkan akan berbeda untuk tiap-tiap organisasi, bergantung terhadap seberapa besar dan
kompleks aktivitas serta kompetensi personal organisasi tersebut, PRP(s)dan HACCP juga
mempengaruhi hal ini. Semua prosedur yang dilakukan harus didokumentasikan,
implementasikan dan dikaji serta ditinjau ulang oleh organisasi yang bersangkutan, termasuk
juga spesifikasi produk, HACCP, PRP(s) dan prosedur operasilainnya, juga termasuk kontrak
dengan organisasi lainnya. Dokumen harus ada dan valid saat dibutuhkan (dengan format
diatas kertas, elektronik atau foto).
Management commitment
Organisasi yang ada menyediakan bukti komitmen management terhadap FSMS yang
termasuk inisiatif kewaspadaan dan kepemimpinan yang dihubungkan dengan pengembangan
dan implementasi system.
Komunikasi
Komunikasi yang terjadi secara internal atau external dan sebagai bagian dari FSMS.
Komunikasi eksternal bertujuan untuk menukar informasi dengan harapan jika ada bahaya
terjadi dapat teratasi dengan satu perlakuan melalui skema food chain yang diaplikasikan.
Komunikasi ini juga adalah metode untuk suatu organisasi dan organisasi eksternal yang
bersangkutan bersedia, yang dibuktikan dengan kontrakatau bentuk lainnya terhadap
persyaratan food safety dan kapabilitas dari pihak yang bersetuju untuk melakukan hal
tersebut. Channel untuk komunikasi yang ada dilengkapi dengan statutory serta peraturan dan
organisasi lainnya harus menjalankan dasar untuk penerimaan public pada lever food safety
agar menjamin kepercayaan organisasi yang ada. Training personalia juga dibutuhkan.
Sistem komunikasi internal dari organisasi harus mempunyai data yang cukup, relevan dan
bias diakses oleh semua personalia yang terlibat dalam banyak prosedur serta operasi yang
dilakukan. Food safety team leader mempunyai peran besar pada area ini menyangkut FSMS.
Komunikasi terhadap personalia di dalam organisasi harus dilakukan secara jelas dan tepat
waktu pada saat pengembangan dan peluncuran produk baru, dan juga saat perubahan yang
disengaja menyangkut bahan baku serta bahan lain yang lalu system produksi dan proses
serta criteria konsumen. Secara spesifik, perhatian harus diberikan terhadap perbuhana
statutory komunikasi dan kebutuhan regulasinya, bahaya baru atau re-emerging dan metode
untuk megendaikan bahaya baru tersebut.
Management review
Management review menyediakan management dengan kesempatan untuk menilai performa
dari organisasi yang bersangkutan saat pembicaraan objektif berlangsung dengan tidak
menyinggung atau dengan menhargai food safety policy dan keseluruhan dari FSMS.
Human Resource
Training harus dijaga pada tingkatan yang menjamin semua karyawan mengetahui
tanggungjawab yang diberikan untuk mejaga FSMS. Detail yang harus ada pada training
meliputi konteks program yang diikuti, nama dan kualifikasi dari trainer, penilaian terakhir
untuk trainees dan penetapan waktu untuk training kembali
Infrastruktur
Infrastruktur dari organisasi yang ada meliputi bangunan, perlatan pemrosesan dan
kegunannya, area yang mengelilingi dan kegiatan lainnya yang menunjang.
Work environment
Lingkungan pekerjaan yang ada bias mengikutkan perlakuan yang dapat dilakukan untuk
mencegah kontaminasi, kebutuhan area untuk pengerjaan, pakaian protektif dan lokasi serta
adanya fasilitas untuk karyawan.
General
ISO 22000 membutuhkan organisasi yang ada untuk menjadi dinamis dan sistematis pada
prosesnya dalam membuat pengembangan dari FSMS. Ini dapat dicapai dengan
pengembangan, implemenasi, montoring dari aktifitas yang dijalani, pemeliharaan dan
verifikasi dari langkah-langkah untuk mengendalikan hal-hal yang terjadi, memperbaharui
proses makan dan proses lingkungannya.
ISO 22000 melakukan restrukturisasi konsep tradisional dari pembagian ukuran untuk
pengendalian menjadi dua bagian (PRP(s) dan CCP) dengan urutan yang logis untuk
pengembangan, implementasi dan pengendalian dari FSMS. Parameter untuk pengen dalian
dibagi menjadi tiga bagian lagi:
1. PRP(s) yang menata kondisi dasar dan aktifitas
2. Operational PRP(s) yang menata parameter pengendalian pada saat identifikasi
analisis bahaya untuk mengendalikan bahaya yang telah teridentifikasi terhadap
tingkatan yang masih bias ditolerir, yang dimana, perlakuan ini tidak diatur oleh
HACCP.
3. Rencana HACCP untuk mengatur parameter perlakuan terhadap analisis bahaya
secara pasti dan perlu untuk mengendalikan bahaya kembali pada level yang ditolerir,
yang juga diaplikasikan terhadap CCP.
Hazards analysis
Hazards analysis yang ada termasuk:
1. Identifikasi bahaya dan determinasi infkatan yang masih bias ditolerir
2. Penilaian bahaya
3. Seleksi dan penilaiaan dari usaha kendali
General
Persyaratan pada klausa ini mengarah pada aktifitas yang perlu didemonstrasikan saat FSMS
di desain dan ternyata dapatdiandalkan dan dapat serta bias melaksanakannya pada tingkatan
yang diharapkan. Bagian ini adalah tanggungjawab dari management organisasi untuk
meyakinkan FSMS yang didesain memproduksi kendali yang diharapkan, dapat dioperasikan
saat didesai, dan diperbaharui jika ada informasi baru yang diberikan.
FSMS harus dikembangkan menggunakan prinsip suara scientific. Maksud dari koleksi
informasi untuk desain system biasanya didapat dari institusi akademik, agen siperaturan,
asosiasi perdagangan, konsultan dan bagian apapun yang telah menerima edukasi pada area
proses dan prodkusi pangan. Saatu kuran kendali kombinasi didesain diatas kertas, hasil yang
ada harus segera divalidasi.
Verifikasi FSMS
Laporan verifikasi harus mencakup:
1. Sistem
2. Personel yang memasukkan dan memperbaharui data
3. Status dari rekaman (tulisan, foto, video) yang diasosiasikan dengan akifitas
monitoring
4. Sertifkasi dari peralatan monitoring yang ada telah dikalibrasi dengan baik dan dalam
kondisi yang baik untuk dipergunakan
5. Hasil dari peninjauan rekaman dan sample yang telah dianalisis.
Jenis
Nomor
Tahun
Badan ISO Akhir
Valid
947106
URS
2012
BANGUN CIPTA
KONTRAKTOR,PT
01 100
008966
TUV CERT
2006
3427
FS 34913
BSI
2012
5236
CONBLOC INFRATECNO, PT
2803011
IKRCS
2012
1483
Q11771
SGS
2011
1872
ID03/0243
SGS
2012
9203
Q19476
SGS
2004
3000
ID/0546
SGS
2013
1712
KALIRAYA SARI, PT
QSC 00295
SUCOFINDO
ICS
2010
1701
KADI INTERNATIONAL, PT
16 100 0510
TUVNORD
2011
9535
KELSRI, PT
212970
BVQI
2010
1903
MOELADI, PT
QEC20545
QEC
2012
1613
QSC 00083
SUCOFINDO
2012
3116
117386
BVQI
2005
1486
PEMBANGUNAN PERUMAHAN
(Persero) Tbk, PT
JKT0939125
LRQA
2012
85567
QSC00034
SUCOFINDO
2012
1795
JKT
0402635
Lloyds
2011
1792
JKT0500106
LRI
2011
4962
PATRA TEKNIK, PT
226-99/37
B4T-QSC
2012
1331
FAJAR PARAHIYANGAN, PT
QSC00369
SUCOFINDO
2013
1790
FINDOMUDA DESAINCIPTA, PT
10464
URS
2010
536
SINARPERKASA
LAKSANAPERMATA, PT
500125
LRQA
3423
JAYA OBAYASHI, PT
402875
LRQA
2011
3423
902429
LRQA
2007
1901
LEIGHTON CONTRACTORS
INDONESIA, PT
403217 C
LRQA
2005
KESIMPULAN
ISO digunakan sebagai standar mutu yang dikeluarkan oleh International
Organization for Standardization atau Badan Standar Internasional. Awalnya ISO terbentuk
guna menjamin kualitas mutu dari suatu produk yang dihasilkan oleh suatu perusahaan atau
menjamin jasa yang di berikan. Namun seiring perkembangan zaman dan semakin luasnya
berbagai hal yang berkaitan dengan wilayah yang harus distandarisasi, maka semakin banyak
pula jenis-jenis standar baru yang ada dan diimplementasikan pada berbagai negara. ISO
22000 merupakan standar yang dikeluarkan oleh Organisasi Standar Internasional, yang
berkaitan dengan masalah food safety. Tujuan dari ISO 22000:2005 adalah untuk
menyediakan satu standar yang dikenal secara internasional untuk sistem manajemen
keselamatan pangan yang dapat diterapkan dalam produk pangan.
DAFTAR PUSTAKA
Arvanitoyannis, I. S. 2009. HACCP and ISO 22000 Application to Foods of Animal Origin.
Oxford : Wiley Blackwell
ISO/TS 22004:2005 dan ISO/TS 22004:2014
Kelana, Hans Putra. 2009. Kajian Sistem Manajemen Terpadu (ISO 9001:2000 dan ISO
22000:2005) Di Perusahaan Gula Rafinasi Melalui Magang Di Perusahaan
Jasa Konsultasi, Premysis Consulting, Jakarta. Skripsi Program Sarjana
Fakultas Teknologi Pertanian. Institut Pertanian Bogor: Bogor.
Kurniawan, Wawan. 2011. Sistem Manajemen Keamanan Pangan ISO 22000 Untuk Industri
Yang Berhubungan Dengan Pangan. Jurnal Keilmuan Teknik Industri
Volume 1 Nomor 2, Juli 2011. ISSN 1411-6340.