Kunci yang membedakan antara hard skill dengan soft skill adalah seseorang bisa
memiliki hard skill yang baik yaitu seseorang yang harus pintar atau ber IQ tinggi.
Kinerja otak kirinya harus baik karena disanalah tempat berlangsungnya semua
proses berpikir logis.
Sementara itu, untuk memiliki soft skill yang baik, justru tingkat EQ seseorang
menjadi penentunya. Contohnya jika seseorang memiliki jiwa kepemimpinan
tinggi, maka dengan mudah dapat menjalin komunikasi santai bersama bawahan.
Menguasai bahasa asing akan baik terutama jika CV ditulis dalam Bahasa Inggris.
Selain Bahasa Inggris, jika seorang pelamar mampu berbahasa asing maka tentu
lebih diprioritaskan.
Komputer merupakan sarana yang digunakan paling dominan dalam dunia kerja
zaman ini. Dengan kemampuan mengoperasikan komputer, printer, scanner, atau
LCD, maka bukan tidak mungkin atasan lebih memperhatikan kinerja seorang
karyawan.
Meskipun tidak sesuai dengan pemikiran, tetapi patuh dan menjalankan hasil rapat
dengan maksimal harus dilakukan. Oleh karena itu, seseorang yang memiliki
fleksibilitas tinggi bisa menjadi motivasi orang lain dalam menyikapi masalah.
Contoh 3: Kepemimpinan
Ciri orang yang memiliki jiwa kepemimpinan tinggi adalah planner. Namun,
bukan perencana yang baik jika tidak bisa mengeksekusi keputusan secara tegas.
Jadi, kunci utama sikap kepemimpinan adalah mampu merencanakan dan
mengeksekusi dengan menguntungkan semua pihak.
Contoh 4: Motivasi
Contoh 5: Kesabaran
Sabar bukan berarti lemah. Dalam dunia kerja sabar berarti membiarkan sesuatu
terjadi agar tidak lebih banyak merugikan. Contohnya saat dibebani tugas terlalu
berat. Dengan sabar dan menjalankannya, justru atasan akan semakin melirik
kinerja karyawan itu.
Sikap yang satu ini bisa dimiliki semua orang dengan kadar yang berbeda-beda.
Semakin tinggi sikap persuasifnya, seorang karyawan akan lebih banyak disukai
baik oleh atasan, rekan dan konsumen.
Bekerja sama dengan rekan membutuhkan kepekaan sosial. Tanpa kepekaan sosial,
bisa jadi kinerja tim akan berkurang karena ada pihak yang merasa tersisih. Oleh
karena itu, kerjasama harus selalu terjadi saat ada proyek yang memang
dialokasikan untuk teamwork.
Disiplin dalam bekerja, datang tepat waktu, penampilan rapi dan terorganisasi
adalah ciri utama seseorang yang mempunyai manajemen waktu baik. Jika ada
salah satu saja yang berantakan padahal etos kerjanya tinggi, dapat dipastikan
bahwa karyawan tersebut bekerja di luar kapasitasnya.
Bekerja dengan senior, junior, atasan atau bawahan tentu ada etikanya. Jika
ditelusuri lebih mendalam, etika bekerja bisa menular baik yang positif maupun
negatif. Jadi, sebisa mungkin bangunlah etika bekerja yang positif.
Analisis Hard Skill dan Soft Skill Pribadi dalam Dunia Kerja
Untuk menganalisis hard skill dan soft skill pribadi, seseorang harus peka. Selain
peka, kemampuan tersebut juga harus diukur sehingga bisa dikembangkan lebih
lanjut.