Anda di halaman 1dari 20

PENTAS GELATIK

(Pengendalian Kualitas Gelas Plastik)


Andani Dwi Ningrum1, Ira Oktavia2, Martha Devi3, Trifonia Herlini Tamba4
ABSTRAK
PT. Gajah Mada Plastik merupakan salah satu perusahaan plastik yang berlokasi di jalan
Namorambe. Perusahaan ini selalu berusaha untuk tetap memenuhi mutu (kualitas) produk sesuai
dengan yang diinginkan pasar. Berbagai upaya dilakukan untuk mengurangi kerusakan atau
kegagalan karena setiap kerusakan yang terjadi akan menimbulkan kerugian bagi perusahaan.
Untuk mengurangi kerugian tersebut maka perlu diadakan penelitian untuk pemecahan dan
perbaikannya, yaitu dengan mencari jenis-jenis kerusakan produk dan tindakan yang dapat
dilakukan untuk dapat mengurangi kerusakan tersebut adalah dengan pengendalian kualitas
statistik. Berdasarkan pengendalian kualitas statistik data atribut ditentukan batas kendali dengan
menggunakan p-chart dan np-chart. Peta p merupakan peta yang menunjukkan perbandingan
antara banyaknya cacat dengan setiap observasi. Perbandingan antara banyaknya cacat dengan
semua pengamatan, yaitu setiap produk yang diklasifikasikan sebagai diterima atau ditolak
(yang diperhatikan banyaknya produk cacat). Apabila banyaknya sampel atau sub kelompok yang
diambil setiap kali observasi sama, maka dapat digunakan pula peta pengendali banyaknya
kesalahan (np-chart). Akan tetapi, jika ukuran sub group konstan, peta kontrol untuk jumlah
aktual yang ditolak dapat digunakan. Peta kontrol seperti ini disebut peta kontrol np atau pn.
Bagian yang di tolak p diperoleh dengan membagi jumlah aktual yang ditolak dengan ukuran sub
group. Jumlah aktual yang ditolak karenanya dapat digambarkan oleh np, jumlah yang dibagi
dengan n menghasilkan p.

ABSTRACT
PT. Gajah Mada Plastics is a plastic company located in the Namorambe. The company is
always trying to keep it meet the quality (quality) in accordance with the desired product

market. Various attempts were made to reduce the damage or failure due to any damage
caused will result in losses for the company. To reduce these losses it is necessary for solving
research and improvement, namely by looking for the types of product damage and what can
be done to reduce such damage is the statistical quality control. Based on statistical quality
control attribute data specified control limit by using the p-charts and np-chart. P map is a
map which shows the ratio between the number of defects in each observation. Comparison
between the number of defects with all observations, ie every product that is classified as a
"accepted" or "rejected" (which is considered the number of defective products). If the
number of samples or subgroups are taken each time the same observation, it can be used also
map a controlling number of errors (np-chart). However, if the size of the sub-group constant,
map control for the actual number of usable rejected. Map control is called a control map np
or pn. P rejected part is obtained by dividing the actual number declined with the size of the
sub-group. The actual number of the rejected can therefore be described by np, the number of
which is divided by n to produce p.
Keywords : p-chart, np-chart, Quality Control Product.

PENDAHULUAN
PT. Gajah Mada Plastik merupakan
salah

satu

perusahaan

plastik

yang

berlokasi di jalan Namorambe. Perusahaan


ini didirikan oleh Bapak Michael Tan dan
bergerak di bidang pencetakan plastik.

Perusahaan ini selalu berusaha

terhadap

untuk tetep memenuhi mutu (kualitas)

statistik.

objek

yang

diamati

secara

produk sesuai dengan yang diinginkan


Pengendalian

pasar. Berbagai upaya dilakukan untuk

kualitas

juga

mengurangi kerusakan atau kegagalan

merupakan suatu sistem vertifikasi dan

karena setiap kerusakan yang terjadi akan

penjagaan/perawatan dari suatu tingkat

menimbulkan kerugian bagi perusahaan.


Untuk
mengurangi
adanya

atau derakat kualitas produk atau proses

kerugian-kerugian tersebut maka perlu

yang seksama, pemakaian peralatan yang

diadakan penelitian untuk pemecahan dan

sesuai, inspeksi yang terus menerus serta

perbaikannya, yaitu dengan mencari jenis-

tindakan korektif bilamana diperlukan.

jenis kerusakan produk dan tindakan yang

Jadi, pengendalian kualitas tidak hanya

dapat dilakukan untuk dapat mengurangi

kegiatan inspeksi ataupun menentukan

kerusakan

apakah produk itu baik (accept) atau jelek

tersebut

adalah

dengan

pengendalian kualitas statistik.


Pengendalian kualitas

statistik

yang dikehendaki dengan perencanaan

(reject).
Pengendalian kualitas dilakukan

merupakan teknik yang sangat bermanfaat

mulai dari proses input informasi/bahan

agar suatu perusahaan dapat mengetahui

baku dari pihak marketing dan purchasing

kualitas produknya sebelum dipasarkan

hinggan bahan baku tersebut masuk ke

kepada konsumen. Teknik pengendalian

pabrik dan bahan baku diolah di pabrik

kualitas

(fase transformasi) yang akhirnya dikirim

dalam

dapat

membantu

mengetahui

perusahaan

kelayakan

kualitas

ke

pelanggan.

Bahkan

pengendalian

produk berdasarkan batas-batas kontrol

kulaitas juga dilakukan setelah adanya

yang

Pengendalian

purna jual. Untuk memenuhi semua

Kualitas ini dilakukan untuk mengetahui

kebutuhan ini tentunya perlua danya

jumlah kecacatan yang terjadi pada produk

berbagai

yang

penyebab

mempersentasikan data yang dibutuhkan

melakukan

dan menganalisa data tersebut hingga

telah

ditentukan.

diamati,

kecacatan

mengetahui

tersebut

dan

perbaikan serta mengendalikan kualitas

macam

Tujuan dilakukannya penelitian adalah


sebagai berikut:

yang

mampu

didapat kesimpulan.
1. Memahami

TUJUAN

tool

penerapan

teknik

pengambilan sampel dan penentuan


jumlah sampel.

2. Memahami

sistem

pengendalian

Pada penelitian ini, yang menjadi

kualitas dengan metode pengendalian

objek penelitian adalah kecacatan produk.

kualitas produk statistik.

Kecacatan produk tersebut akan diperiksa

3. Mampu menerapkan peta pengendali

jumlah produk yang cacat dan jumlah

kualitas proses statistik untuk data

kecacatan yang terdapat pada setiap unit

atribut untuk mengetahui kualitas gelas

produk. Penelitian ini dilakukan di UD PT.

plastik yang diproduksi di PT. Gajah

Gajah Mada Plastik yang beralamat di Jl.

Mada Plastik.

Namorambe No. 47, Medan tuntungan,


Pancurbatu pada tanggal Rabu, 20 Mei

METODE

2015. Data yang diperoleh merupakan data


primer

yang

diperoleh

dengan

cara

melakukan pengamatan langsung terhadap


kecacatan produk, yakni berupa data
kecacatan tidak simetris, hancur dan
sompel pada gelas plastik.
Pengumpulan data dilakukan untuk
data peta kontrol atribut. Dengan peta ini,
dilakukan penghitungan jumlah kecacatan
pada produk. Adapun prosedur kerja yang
dilakukan dalam pengukuran ini adalah
penentuan teknik pengambilan sampel.
Dalam hal ini digunakan Systematic
Random Sampling.
Data yang perlu dikumpulkan
adalah sebagai berikut :
1. Data
kondisi

pengoperasian

produksi gelas plastik yaitu jumlah


produk yang rusak (cacat) yang
disajikan
sheet.
2. Data

dalam

proses

bentuk

check

produksi

yang

digambarkan dalam diagram FPC


(flow process chart).
3. Data pembuatan gelas plastik yang
disajikan dalam flow diagram.

4. Data

kecacatan

produk

yang

disajikan dalam stratifikasi.


HASIL DAN PEMBAHASAN

CheckSheet merupakan alat praktis


yang digunakan untuk mengumpulkan,

I.

Check Sheet

mengelompokkan, dan menganalisa data


secara sederhana dan mudah. Tujuan
utamanya adalah untuk memastikan bahwa
data dikumpulkan dengan hati-hati dan
teliti dengan mengoperasikan pegawai
untuk

mengendalikan

proses

dan

pemecahan masalah. Data seharusnya


disajikan agar dapat digunakan dengan
mudah dan cepat dan dianalisa.
Check Sheet Jumlah Produk Cacat
CheckSheet merupakan alat praktis
yang digunakan untuk mengumpulkan,
mengelompokkan, dan menganalisa data
secara sederhana dan mudah. Tujuan
utamanya adalah untuk memastikan bahwa
data dikumpulkan dengan hati-hati dan
teliti dengan mengoperasikan pegawai
untuk

mengendalikan

pemecahan masalah.

proses

dan

Dari data atribut

hasil pengamatan pada gelas plastik.

Observas
i
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18

Banyaknya
Sampel
15
15
15
15
15
15
15
15
15
15
15
15
15
15
15
15
15
15

Banyaknya
Sampel Cacat
0
2
0
3
1
0
1
0
3
0
1
1
2
0
0
0
0
2

Produk ke 8,9
6,7,8
2
11
6,8,14
13
14
2,13
12,15

19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30

15
15
15
15
15
15
15
15
15
15
15
15

0
0
0
1
0
1
0
1
0
0
0
1

10
9
8
2

Proses
II.

Flow Process Chart

produksi

digambarkan dalam diagram FPC


(Flow Process Chart)
sebagai berikut :

Flow Process Chart Pencetakan Gelas plastic

yang
adalah

III.

Diagram Acara sebab-akibat

Flow Diagram

Tidak Simetris
IV.

Data Kecacatan Produksi dari


Perusahaan
Pengendalian kualitas mengenai

produk gelas plastik yang terdapat dalam


proses adalah dengan cara menjaga setiap
takaran bahan yang dimasukkan dalam
proses mesin pencetakan plastik serta
menjaga bahan yang dimasukkan ke dalam
cetakan

sudah

rata.

Dengan

cara

pengendalian kualitas ini maka hasil dari


produk yang cacat dapat diminimalisir.
Hancur

Dalam penelitian ini diambil 3


kecacatan produk, yaitu tidak simetris,
hancur dan sompel. Kecacatan tidak
simetris, hancur dan sompel diakibatkan
oleh kesalahan dari cetakan.

Sompel

Stratifikasi
pengelompokan

merupakan

usaha

data

dalam

ke

kelompokkelompok yang mempunyai


karakteristik yang sama. Kegunaannya
adalah :
a. Mencari faktor penyebab utama
kualitas secara mudah.

b. Membantu

pembuatan

scatter

diagram.
c. Mempelajari secara menyeluruh
masalah yang dihadapi.
Memperbaiki kerusakan adalah pekerjaan
yang sulit jika tidak ada stratification data.

Jumlah Kecacatan
Observa
si

Banyakny
a sampel

Produ
k ke-

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30

15
15
15
15
15
15
15
15
15
15
15
15
15
15
15
15
15
15
15
15
15
15
15
15
15
15
15
15
15
15

8,9
6,7,8
2
11
6,8,14
13
14
2,13
12,15
10
9
8
2

Peny
ot (A)
I
II
I
I
I
-

Tidak
Simetr
is (B)
I
I
I
I
I
II
I
I

Banyakny
a sampel
cacat

Penye
bab Kecacatan

Hancu
r (C)

Manusi
a

Mesi
n

Materi
al

I
I
I
I
I
-

A
AA
A
A
A
-

B
B
B
B
B
BB
B
B

C
C
C
C
C
-

Control Chart Data Atribut

0
2
0
3
1
0
1
0
3
0
1
1
2
0
0
0
0
2
0
0
0
1
0
1
0
1
0
0
0
1

Perbandingan

antara

banyaknya

cacat dengan semua pengamatan, yaitu


setiap

produk

yang

diklasifikasikan

sebagai diterima atau ditolak (yang

apakah

data

berada

dalam

pengendalian atau diluar pengendalian.


Berikut merupakan data jumlah kecacatan
produk dari hasil observasi:

diperhatikan banyaknya produk cacat).


Peta p merupakan peta yang menunjukkan
perbandingan
dengan

antara

setiap

banyaknya

observasi.

Ini

cacat
dapat

digunakan untuk karakteristik kualitas


yang dapat diamati hanya dengan atribut.
Langkah-langkah

pembuatan

peta kendali - p yaitu :


1.

Tentukan

ukuran

contoh/subgrup yang cukup besar (n >


30),
2.

Kumpulkan

banyaknya

subgrup (k) sedikitnya 2025 sub-grup,


3.

Hitung

untuk

setiap

subgrup nilai proporsi unit yang cacat,


yaitu :
p = jumlah unit cacat/ukuran subgrup
4.

Hitung nilai rata-rata dari p,


yaitu p dapat dihitung dengan :
p = total cacat/total inspeksi.

5.

Hitung batas kendali dari


peta kendali:

UCL

LCL
6.

p(1 p)
n

p(1 p)
n

=p+

=p
Plot

data

proporsi

(persentase) unit cacat serta amati

Observas
i
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
Total

Banyaknya
sampel
15
15
15
15
15
15
15
15
15
15
15
15
15
15
15
15
15
15
15
15
15
15
15
15
15
15
15
15
15
15
450

Banyaknya
sampel cacat
0
2
0
3
1
0
1
0
3
0
1
1
2
0
0
0
0
2
0
0
0
1
0
1
0
1
0
0
0
1
20

p
Maka,

didapat

nilai

mean

UCL p= p +

sebagai

berikut:
p

np 20 0.0444
n 450

0.0444+

Batas Kelas Atas (UCL) yang dipilih


adalah

Batas

Kelas

Atas

p (1 p)
n

0.0444(10.0444)
15
0.0975

dengan

banyaknya sampel cacat terbesar. Begitu


juga pada Batas Kelas Bawah (LCL) yang

LCL p= p

dihitung menggunakan banyaknya sampel

p (1 p )
n

cacat terbesar. Batas kelas Atas (UCL) dan


Batas Kelas Bawah (LCL) dapat dihitung
seperti dibawah ini :
UCL p= p +3

0.0444

p (1 p )
n

0.0444 (10.0444)
15
0.0087

Nilai pada LCL yang minus dibuat


LCL p= p 3

p (1 p )
n

menjadi 0 karena tidak ada kecacatan per


produk

unit

yang

minus

jumlahnya.

Minimal jumlah kecacatan per unit adalah


0 sehingga angka minus diganti dengan 0.
Perhitungan UCL adalah sebagai berikut :

Setelah nilai-nilai untuk P, UCL,


dan

LCL diperoleh,

digambarkan

maka

menggunakan

P dapat
microsoft

excel melalui proses sebagai berikut:

Proporsi
0
0,133333333
0
0,2
0,066666667
0
0,066666667
0
0,2
0
0,066666667
0,066666667
0,133333333
0
0
0
0
0,133333333
0
0
0
0,066666667
0
0,066666667
0
0,066666667
0
0
0
0,066666667

P
0,0444
0,0444
0,0444
0,0444
0,0444
0,0444
0,0444
0,0444
0,0444
0,0444
0,0444
0,0444
0,0444
0,0444
0,0444
0,0444
0,0444
0,0444
0,0444
0,0444
0,0444
0,0444
0,0444
0,0444
0,0444
0,0444
0,0444
0,0444
0,0444
0,0444

UCL
0,2039
0,2039
0,2039
0,2039
0,2039
0,2039
0,2039
0,2039
0,2039
0,2039
0,2039
0,2039
0,2039
0,2039
0,2039
0,2039
0,2039
0,2039
0,2039
0,2039
0,2039
0,2039
0,2039
0,2039
0,2039
0,2039
0,2039
0,2039
0,2039
0,2039

LCL
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0

Apabila digambarkan dalam suatu grafik, maka akan tampak gambar seperti berikut ini
:

p-chart
Karena semua data sudah berada
0.25 pengendalian(in statistical
dalam batas

Langkah-langkah dari penggunaan

control) maka tidak perlu dilakukan revisi


0.2

peta control np ,yaitu:


1.

Menentukan pemilihan
proporsi sub group

lagi, dan peta pengendali inilah yang


0.15

digunakan

sebagai

perencanaan

pengendalian
0.1 kualitas proses statistik data

(kelompok data)

UCL
Mencari dan mengumpulkan
data

2.

LCL

3. Menghitung harga fraksi tolak (p)

atribut periode mendatang.

Menghitung fraksi tolak (p) pada setiap

0.05

sub group dapat dihitung dengan rumus

Banyaknya0Kesalahan (np-chart) dalam

sebagai berikut :

Sampel
Pemilihan

diantara

teknik-

teknik peta kontrol untuk data atribut


sebagian didasarkan

np = Jumlah produk yang ditolak dalam


kelompok data atau sub group.

lagi didasarkan pada pemilihan distribusi


probabilitas yang paling cocok dengan
keadaan. Peta kontrol p adalah tepat
jumlah

butir

yang

np
n

Di mana :

pada kemudahan

dalam mentafsirkan bahan dan sebagian

karena

n = Ukuran sub group (kelompok data)


4.

Menentukan rata- rata fraksi tolak


Untuk menentukan rata- rata fraksi

diperiksa

tolak dapat dihitung dengan rumus sebagai

beragam setiap harinya dan statistik yang

berikut :

menarik perhatian adalah bagian (atau


persen) yang di tolak. Akan tetapi, jika

ukuran sub group konstan, peta kontrol


untuk jumlah aktual yang ditolak dapat

Dimana :

digunakan. Peta kontrol seperti ini disebut

np

peta kontrol np atau pn. Bagian yang di

np
n

= Total jumlah produk ditolak

tolak p diperoleh dengan membagi jumlah

dalam ukuran sub group.

aktual yang ditolak dengan ukuran sub

group.

Jumlah

aktual

yang

ditolak

karenanya dapat digambarkan oleh np,


jumlah

yang

menghasilkan p.

dibagi

dengan

= Ukuran sub group (kelompok

data).
5.

Menentukan batas kontrol sub group


individual

Dalam menentukan batas- batas


kontrol sub group individual pada peta np,
digunakan batas kontrol sebesar 3-sigma.

dalam

peta

np

n np

juga digunakan batas kontrol 2- sigma atau

np

inspection terbesar. Begitu juga pada Batas

Dengan demikian batas- batas


kontrol untuk p yaitu :

Bawah

menggunakan

(LCL)
number

yang
of

dihitung
inspection

Kelas Bawah (LCL) dapat dihitung seperti


dibawah ini :

UCL np 3 np (1 p )

np

CLnp

Kelas

terbesar. Batas kelas Atas (UCL) dan Batas

3 n p 1 p

np

UCLnp

15 x 20
0.6667
450

adalah Batas Kelas Atas dengan number of

Batas Kelas Atas (UCL) yang dipilih

3 n p 1 p

banyaknya

kesalahan(np-chart) tersebut adalah: U

Namun untuk kasus- kasus tertentu bisa


lainya, standar kontrol np yaitu :

pengendali

LCL np 3 np (1 p )

3 n p 1 p
LCLnp n p

= -

Perhitungan UCL adalah sebagai berikut :

6. Memplot titik- titik np dan batas- batas


kontrol
7. Memilih standar fraksi tolak (po)
8. Analisis keterkendalian proses

UCL1 np 3 np (1 p )
UCL1 0.6667 3 0.66671 0.0444
UCL1 3.0611

Apabila banyaknya sampel atau


sub kelompok yang diambil setiap kali

Perhitungan LCL adalah sebagai berikut:

observasi sama, maka dapat digunakan

LCL1 np 3 np (1 p )

pula

LCL1 0.6667 3 0.66671 0.0444

peta

pengendali

kesalahan(np-chart).

Adapun

banyaknya
langkah-

langkah dan formulasi yang digunakan

LCL1 1.7278

Nilai pada LCL yang minus dibuat


menjadi 0 karena tidak ada kecacatan per
produk unit yang minus jumlahnya.

Minimal jumlah kecacatan per unit adalah

Setelah nilai-nilai untuk NP, UCL, dan

0 sehingga angka minus diganti dengan 0.

LCL diperoleh, maka peta NP dapat

digambarkan

menggunakan

microsoft

excel melalui proses sebagai berikut:

Banyaknya
sampel cacat
0
2
0
3
1
0
1
0
3
0
1
1
2
0
0
0
0
2
0
0
0
1
0
1
0
1
0
0
0
1

NP
0,667
0,667
0,667
0,667
0,667
0,667
0,667
0,667
0,667
0,667
0,667
0,667
0,667
0,667
0,667
0,667
0,667
0,667
0,667
0,667
0,667
0,667
0,667
0,667
0,667
0,667
0,667
0,667
0,667
0,667

UCL
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3

LCL
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0

Apabila kondisi-kondisi sebelum dan setelah revisi tersebut digambarkan dalam


suatu grafik, maka akan tampak seperti gambar berikut ini :

np-chart
3.5
banyaknya sampel
cacat

3
2.5

NP

UCL

1.5

LCL

1
0.5
0

Dengan demikian
observasi

seluruh data hasil

berada

jenis kecacatan dominan yaitu tidak

pengendalian yang menunjukkan bahwa

simetris sebanyak 9 unit, sompel

data tersebut dalam kondisi in statistical

sebanyak 6 unit dan hancur sebanyak

control atau telah sesuai dengan standar

5 unit, dan retak sebanyak 19 unit.

proses.

dalam

Pada hasil pengamatan didapatkan

batas

pengendalian

di

3.

Sehingga

tidak

diperlukan adanya revisi.

4.

Hasil

pengamatan

menunjukkan

bahwa variasi terbesar disebabkan


oleh kesalahan mesin.

KESIMPULAN
Kesimpulan yang dapat diambil dari
penelitian ini adalah:
1.

Pada tahap control untuk atribut tidak


ada data yang out of control sehingga
tidak diperlukan revisi.

2.

Kerusakan

atau

kecacatan

yang

ditemukan selama pengamatan yakni


berupa tidak simetris, hancur dan
sompel

pada

disebabkan

gelas

oleh

plastik

beberapa

yang
faktor

antara lain yakni manusia, mesin dan


material.

SARAN
Adapun saran yang dapat diberikan
untuk penelitian adalah:

1. Sebaiknya praktikan lebih teliti dalam

Ariani, Dorothea Wahyu. 2004. Pengenda

melakukan pengamatan untuk data

lian

atribut.

Statistik(Pendekatan Kuanti tatif

2. Sebaiknya praktikan lebih berhati-hati

dalam

dalam merekap data sehingga data


yang direkap sesuai dengan yang
diamati.
3. Praktikan
memehami

diharapkan
setiap

langkah

pengolahan data.
4. Dalam penggunaan software, praktikan

Manajemen

Kualitas).

Yogyakarta : ANDI OFFSET.


Besterfield, Dale H. 1998. Quality Control.
Edisi

mampu
dalam

Kualitas

Kelima.

New

Jersey:

Prentice-Hall International, Inc.


Gaspersz, Vincent. 2005. Total Quality
Management. Cetakan Keempat.

harus lebih teliti dalam memasukkan

Jakarta: PT Gramedia Pustaka

data yang akan diolah agar hasil yang

Umum.

dihitung secara manual sama dengan


yang dihasilkan melalui software.

Ginting,

Rosnani.

Perancangan

Produk. Yogyakarta: Graha Ilmu.


Sinulingga,

DAFTAR PUSTAKA

2009.

Sukaria.

2011.

Metode

Penelitian. Medan: USU Press.

Anda mungkin juga menyukai