Anda di halaman 1dari 2

Nama : Alfons Parengkuan

NPM : 023310849

Mata Kuliah : Perilaku Konsumen

Tugas ke – 2

1. Siklus hidup keluarga merupakan suatu alat segmentasi yang bermanfaat karena melalui
siklus hidup keluarga dapat diketahui kebutuhan – kebutuhan produk suatu keluarga
berdasarkan siklusnya, mulai dari kelahiran anak pertama, kelahiran anak bungsu, pernikahan
anak pertama, pernikahan anak bungsu, dan pemisahan (baik karena perceraian maupun
kematian).

2. Aspek hierarkis kelas sosial penting bagi para pemasar. Para konsumen membeli berbagai produk
tertentu karena produk-produk ini disukai oleh anggota kelas sosial mereka sendiri maupun kelas
yang lebih tinggi, dan para konsumen mungkin menghindari berbagai produk lain karena mereka
merasa produk-produk tersebut adalah produk-produk “kelas yang lebih rendah”.

Pendekatan yang sistematis untuk mengukur kelas sosial tercakup dalam berbagai kategori
yang luas berikut ini: ukuran subjektif, ukuran reputasi, dan ukuran objektif dari kelas sosial.

Peneliti konsumen telah menemukan bukti bahwa di setiap kelas sosial, ada faktor-faktor
gaya hidup tertentu (kepercayaan, sikap, kegiatan, dan perilaku bersama) yang cenderung
membedakan anggota setiap kelas dari anggota kelas sosial lainnya

Dengan demikian kelas sosial dapat digunakan sebagai alat untuk melakukan segmentasi
pasar berdasarkan tingkatan hierarki kelas sosial yang membedakan selera dan reaksi
konsumen terhadap suatu produk.

3. Menurut saya satu produk dapat memuaskan lebih dari satu kebutuhan manusia, hal ini
karena begitu banyaknya kebutuhan manusia sehingga tidak menutup kemungkinan terjadi
pemenuhan terhadap dua atau lebih kebutuhan secara bersamaan melalui satu produk.
Contohnya adalah pada penggunaan ponsel pintar, melalui ponsel pintar penggunanya dapat
memuaskan kebutuhan sosial manusia maupun kebutuhan akan hiburan, misalnya game, film
dan musik. Bahkan pemenuhan terhadap kebutuhan sosial dan hiburan dapat terjadi
bersamaan, misalnya chatting sambil mendengarkan musik.
4. Konsumen dalam tahap atensi diasumsikan sadar terhadap terhadap rangsangan (stimulus),
namun ada tahap di mana konsumen secara tidak sadar memindai lingkungan. Tahap itu
dinamakan pre-atensi, yaitu tahap di mana proses ketidaksadaran terjadi ketika konsumen
secara otomatis memperhatikan lingkungan. Hal ini terjadi ketika seorang tidak menyadari
adanya sebuah rangsangan meski ia menangkap rangsangan tersebut contohnya, seseorang
yang berjalan di mal melihat berbagai macam barang namun ia terkadang tidak
memperhatikan semua barang tersebut. Selama pre-atensi seseorang mulai mengevaluasi
informasi yang diperoleh untuk menentukan apakah informasi tersebut perlu diproses lebih
lanjt atau tidak. Jika perlu maka ia akan mengalokasikan kesadaran terhadap stimulus dan
masuk ke tahap memberikan atensi.

Anda mungkin juga menyukai