Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Banyak yang beranggapan bahwa dengan sudah menerapkan HACCP (Hazard


Analysis & Critical Control Point) maka kita sudah memenuhi jaminan keamanan pangan
secara total. Pernyataan ini tidak sepenuhnya bisa disalahkan, karena memang pada HACCP,
keamanan pangan menjadi isu utama. Segala titik kritis, dari rantai produksi/proses
pembuatan pangan diteliti apakah bisa memberikan dampak/bahaya terhadap pangan
tersebut. Baik dari segi fisik, kimia atau biologis.

Pada dasarnya standar ISO 22000 versi 2005, dimana update terakhir rencana akan
dirilis pada tahun 2018 merupakan standar sistem manajemen keamanan untuk produk
pangan. Dari pengamatan penulis, standar ini sebenarnya merupakan Integrasi antara sistem
manajemen mutu ISO 9001 dengan HACCP ke dalamnya. Sehingga bagi organisasi yang
sudah menerapkan ISO 9001 dalam produksi pangan, akan mudah mengintegrasikan dengan
sistem ISO 22000.

Sehingga bisa dikatakan , Standar ISO 22000 ini memberikan harmonisasi


internasional dalam bidang standar keamanan pangan, menawarkan mekanisme skematik
untuk menerapkan HACCP di seluruh rantai pasokan makanan. Jadi ISO 22000 bisa
melengkapi apa yang selama ini menjadi gap antara jaminan mutu ISO 9001 dengan kemanan
pangan HACCP. Nah, ISO 22000 itu mengisi ditengah-tengahnya.

TUJUAN:
1. Dapat menjelaskan apa itu ISO 22000
2. Dapat menyebutkan dan menjelaskan macam-macam ISO 22000
3. Dapat menyebutkan dan menjelaskan prinsip manajemen mutu ISO 22000

1
BAB II

PEMBAHASAN

ISO 22000 merupakan standar sistem manajemen keamanan pangan global untuk
seluruh rantai pasokan makanan, dari mulai petani dan produsen ke pengolah dan pengepak,
hingga transportasi dan penjualan. Hal ini meluas ke pemasok produk-produk dan jasa-jasa
non-makanan seperti pabrikan pembersihan dan peralatan, dan bisa juga diterapkan oleh
organisasi dalam berbagai besaran (ukuran). ISO 22000 menggaris bawahi persyaratan untuk
sistem manajemen keamanan pangan termasuk komunikasi interaktif, manajemen sistem,
dan program-program pra-syarat. Standar ini berfokus pada pemastian rantai pasok, apakah
prinsip-prinsip sistem manajemen telah diterapkan dan sesuai dengan prinsip-prinsip
HACCP dari Codex Alimentarius.

Standar adalah kesepakatan-kesepakatan yang telah didokumentasikan yang di dalamnya


terdiri antara lain mengenai spesifikasi-spesifikasi teknis atau kriteria-kriteria yang akurat
yang digunakan sebagai peraturan, petunjuk, atau definisi-definisi tertentu untuk menjamin
suatu barang, produk, proses, atau jasa sesuai dengan yang telah dinyatakan.

ISO (The Internasional Organization for Standardization) adalah badan standar dunia
yang dibentuk untuk meningkatkan perdagangan internasional yang berkaitan dengan standar
barang dan jasa. Organisasi Standar Internasional (ISO) adalah suatu asosiasi global yang
terdiri dari badan-badan standardisasi nasional yang beranggotakan tidak kurang dari 140
negara.ISO merupakan suatu organisasi di luar pemerintahan (Non-Government
Organization/NGO) yang berdiri sejak tahun 1947.

Misi dari ISO adalah untuk mendukung pengembangan standardisasi dan kegiatan-
kegiatan terkait lainnya dengan harapan untuk membantu perdagangan internasional, dan
juga untuk membantu pengembangan kerjasama secara global di bidang ilmu pengetahuan,
teknologi dan kegiatan ekonomi.Kegiatan pokok ISO adalah menghasilkan kesepakatan-
kesepakatan internasional yang kemudian dipublikasikan sebagai standar internasional.

ISO 22000 telah dirancang untuk penerapannya di berbagai organisasi tanpa


memandang besaran, sektor, dan lokasi geografis.ISO 22000 dikenal di seluruh rantai

2
pasokan makanan dan sertifikasi menjadi salah satu cara untuk menjadikan diri kita pilihan
pemasok. Sertifikasi ISO 22000 secara umum menunjukkan komitmen Anda terhadap
keamanan pangan. Hal ini berdasarkan pada praktek terbaik nan canggih dan dirancang
untuk:

 membangun kepercayaan para pemangku kepentingan


 mengindentifikasi, mengatur, dan mengatasi risiko keamanan pangan
 menghilangkan dan mengurangi terjadinya penarikan produk dan proses hukum
(pengadilan)
 melindungi brand Anda

ISO 22000 sejajar dengan standar sistem manajemen ISO lainnya, membuatnya mudah
untuk digabungkan dengan manajemen mutu, lingkungan, dan kesehatan dan
keselamatan.Sebagai tambahan, ketika digabungkan dengan spesifikasi teknis untuk
program persyaratan sektor khusus seperti PAS 220/ISO 22002-1 dan PAS 223, ISO
22000 ini menyediakan kerangka dasar FSSC 22000.

Macam - Macam ISO

ISO 9000 : dasar kosakata sistem manajemen mutu

ISO 9001 : model sistem jaminan kualitas dalam desain / pengembangan produksi,
instalasi dan pelayanan.

ISO 9002 : model sistem jaminan kualitas dalam produksi dan instalasi.

ISO 9003 : model sistem jaminan kualitas dalam inspeksi dan pengujian akhir.

ISO 9004 : pedoman untuk kinerja peningkatan sistem manajemen mutu

ISO 10005 : manajemen mutu, pedoman untuk rencana mutu, pedoman untuk
membantu dalam persiapan, peninjauan, penerimaan, dan revisi rencana mutu

ISO 10006 : pedoman mutu dalam proyek, untuk membantu memastikan mutu dari
proses dan produk proyek

ISO 10007 : pedoman untuk susunan manajemen

3
ISO/DIS 10012 : persyaratan jaminan mutuuntuk pengukuran peralatan

ISO 10013 : pedoman untuk mengembangkan manual mutu, Memberikan pedoman


dalam mengembangkan dan memelihara manual mutu.

ISO 10014 : pedoman untuk pengelolaan ekonomi mutu, Memberikan pedoman


pedoman bagaimana mencapai keuntungan ekonomi dari penerapan manajemen
mutu.

ISO 10015 : pedoman pelatihan. Memberikan pedoman dalam pengembangan,


penerapan, pemeliharaan, dan peningkatan strategi dan sistem pelatihan yang
mempengaruhi mutu produk.

ISO 14001 : Standar lingkungan. Memberikan pedoman dalam mengelola lingkungan


dengan identifikasi terhadap aspek dan dampak lingkungan yang diakibatkan oleh
kegiatan atau operasi perusahaannya terhadap aspek lingkungan.

ISO OHSAS 18001 : Standar Keselamatan dan Kesehatan. Suatu standar


internasional untuk menerapkan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan
Kerja di tempat kerja/perusahaan.Untuk mendorong perusahaan dalam penerapan
keselamatan dan kesehatan kerja dengan melaksanakan prosedur yang mengharuskan
organisasi secara konsisten mengidentifikasi dan mengendalikan resiko bahaya
terhadap keselamatan dan kesehatan di tempat kerja; serta memperbaiki kinerja dan
citra perusahaan.

ISO 19011 : Pedoman audit sistem manajemen mutu dan lingkungan. Memberikan
pedoman untuk memverifikasi kemampuansistem dalammencapai sasaran mutu.
Standar ini dapat digunakan untuk auditinternal ataupun mengaudit pemasok

ISO 22000 : Standar Keselamatan dan Kesehatan Pelanggan. Suatu standar yang
berisi persyaratan sistem manajemen keamanan pangan. Standar ini fokus terhadap
pengendalian dalam sistem dan proses produksi produk makanan dan minuman.[4]

4
Manfaat ISO 22000 Dengan LRQA Business Assurance adalah LRQA membantu
mengembangkan ISO 22000 dan pemahaman kami mengenai standar ini memungkinkan
kami untuk menyampaikan manfaat nyata kepada Anda lewat pendekatanBusiness
Assurance kami yang unik.Hal ini memastikan asesmen kami berfokus pada area dan isu
yang penting untuk bisnis Anda.Asesor kami merupakan para ahli di sektor keamanan pangan
yang cocok dengan bisnis Anda, memungkinkan terjadinya asesmen yang kuat dan efektif
terhadap sistem Anda.

 Perbaikan terus-menerus – memperbaiki proses dan komunikasi keamanan pangan


Anda di seluruh rantai pasokan.
 Meningkatkan rasa percaya para pemangku kepentingan – menunjukkan komitmen
Anda dalam mengatur bahaya dan risiko keamanan pangan Anda.
 Peningkatan transparans – di seluruh rantai pasokan pangan yang rumit.
 Efisiensi waktu dan biaya – menyingkirkan kebutuhan akan standar keamanan pangan
ganda.
 Kesempatan untuk bisnis baru – meningkatkan kemampuan Anda untuk bekerjasama
dengan organisasi yang menerapkan ISO 22000 sebagai suatu keharusan dalam ketentuan
kontrak.

Keamanan pangan berkaitan dengan adanya bahaya yang dibawa oleh makanan pada
saat konsumsi.Oleh karena risiko keamanan pangan dapat timbul pada tingkatan apapun di-
industri pangan, pengendalian yang sesuai sangatlah penting untuk diterapkan.Oleh
karenanya, beragam upaya dari berbagai pihak dalam industri pangan sangatlah diharapkan.

Standar internasional ISO 22000 menjelaskan syarat-syarat sistem manajemen


keamanan pangan yang menyertakan elemen berikut:

 komunikasi interaktif
 manajemen sistem
 program-program pendahulu
 prinsip HACCP

Ulasan kritis akan elemen-elemen tersebut telah dilakukan oleh banyak ilmuwan
.Komunikasi antar jaringan pengusaha pangan untuk memastikan bahwa risiko keamanan
pangan diidentifikasi dan dikendalikan dengan cukup pada setiap jaringan pangan sangatlah

5
penting.Hal ini menekankan komunikasi antar organisasi baik ke tingkatan pimpinan maupun
bawahan. Komunikasi dengan pelanggan dan pemasok mengenai pengenalan risiko dan
pemantauan pengendalian akan sangat membantu dalam penyampaian penjelasan atas
kebutuhan-kebutuhan dari para pelanggan dan pemasok.

Pengenalan akan peran dan posisi organisasi dalam jaringan pangan sangatlah penting
guna menjamin komunikasi interaktif yang efektif diseluruh jaringan untuk menghasilkan
produk pangan yang aman kepada pelanggan akhir.

Sistem keamanan pangan yang paling efektif adalah penerapan, penyelenggaraan dan
pembaharuan di dalam kerangka suatu sistem manajemen yang tersturktur dan diterapkan
kedalam seluruh aktivitas manajemen suatu organisasi.Hal ini memberikan keuntungan
maksimal untuku suatu organisasi dan pihak-pihak yang tertarik.ISO 22000 telah
diselaraskan dengan ISO 9001 dalam rangka mempererat keselarasan kedua standar tersebut.
ISO 22000 dapat diterapkan secara terpisah dari standar sistem manajemen lain atau
digabungkan dengan keberadaan sistem manajemen yang sudah ada.

Prinsip Manajemen Mutu ISO

Prinsip manajemen mutu ISO 9001:2000 disusun berlandaskan pada delapan prinsip
manajemen kualitas.Prinsip- prinsip ini dapat digunakan oleh manajemen senior sebagai
suatu kerangka kerja (frame work) yang membimbing organisasi pada peningkatan kinerja.

1. Fokus Pada Pelanggan

Organisasi bergantung pada pelanggan mereka, karena itu manajemen organisasi


harus memahami kebutuhan pelanggan sekarang dan yang akan datang. Organisasi harus
memenuhi kebutuhan pelanggan dan giat berusaha melebihi ekspektasi
pelanggan. Perusahaan yang menerapkan sistem manajemen mutu yang diharuskan memiliki
strategi khusus untuk terus - menerus memantau kepuasan pelanggan. Beberapa hal yang
harus dilakukan terkait prinsip ini adalah:

Meneliti dan memahami kebutuhan dan harapan pelanggan


Memastikan bahwa tujuan organisasi selaras dengan kebutuhan dan harapan
pelanggan.

6
Mengkomunikasikan pentingnya memenuhi kebutuhan dan harapan pelanggan di
seluruh tingkatan organisasi.
Mengukur kepuasan pelanggan (survey kepuasan pelanggan) dan menindaklanjuti
hasilnya.
Memastikan pendekatan yang seimbang antara kepuasan pelanggan dan kepuasan
pihak berkepentingan lainnya (seperti pemilik, karyawan, pemasok, pemodal,
masyarakat lokal dan masyarakat secara keseluruhan).

2. Kepemimpinan

Pemimpin organisasi harus menetapkan kesatuan tujuan dan arah dari


organisasi.Mereka harus menciptakan dan memelihara lingkungan internal agar orang- orang
dapat menjadi terlibat secara penuh dalam pencapaian tujuan- tujuan organisasi. Penerapan
prinsip kepemimpinan ini nantinya akan mengarah pada:

Pertimbangan semua kebutuhan pihak terkait sebagai suatu kesatuan.


Menciptakan visi yang jelas untuk masa depan organisasi.
Menciptakan target, tujuan, atau sasaran yang menantang.
Menciptakan sumber daya dan pelatihan.
Menjadi contoh dalam hal kejujuran, moral, dan penciptaan budaya.

3. Keterlibatan Orang Dalam Membangun Misi Perusahaan

Orang atau karyawan pada semua tingkatan merupakan faktor yang sangat penting
dari suatu organisasi dan keterlibatan mereka secara penuh akan memungkinkan kemampuan
mereka digunakan untuk manfaat organisasi. Organisasi – organisasimengembangkan
pernyataan misi untuk membaginya dengan manajer, karyawan, dan pelanggan. Misi yang
baik akan memberikan kepada karyawan rasa kebersamaan dalam tujuan, arah, dan peluang
perusahaan.

7
4. Pendekatan Proses

Suatu hasil yang diinginkan akan tercapai secara efisien, apabila aktivitas dan
sumber- sumber daya yang berkaitan dikelola sebagai suatu proses. Suatu proses dapat
didefinisikan sebagai integrasi sekuensial dari orang, material, metode, mesin dan peralatan,
dalam suatu lingkungan guna menghasilkan nilai tambah output bagi pelanggan. Beberapa
hal yang harus dilakukan terkait prinsip ini adalah:

Mendefinisikan dan menetapkan semua kegiatan yang diperlukan untuk


memperoleh hasil yang diinginkan.
Menetapkan tanggung jawab yang jelas dan akuntabilitas untuk mengelola kegiatan
kunci (utama) organisasi.
Menganalisis dan mengukur dari kemampuan kegiatan kunci.
Mengidentifikasi interaksi proses antara suatu bagian dengan bagian yang lain di
dalam organisasi.
Berfokus pada faktor-faktor seperti sumber daya, metode, dan bahan-bahan yang
akan meningkatkan kegiatan kunci dari organisasi.
Mengevaluasi risiko, konsekuensi dan dampak dari kegiatan pada pelanggan,
pemasok dan pihak berkepentingan lainnya.

5. Pendekatan Sistem Terhadap Manajemen

Pengidentifikasian, pemahaman dan pengelolaan, dari proses- proses yang saling


berkaitan sebagai suatu sistem, akan memberikan kontribusi pada efektifitas dan efisiensi
organisasi dalam mencapai tujuan- tujuannya. Beberapa hal yang harus dilakukan terkait
prinsip ini:

Penataan sistem untuk mencapai tujuan organisasi dengan cara yang paling efektif
dan efisien.
Memahami keterkaitan antara proses-proses dalam suatu sistem.
Menyelaraskan dan mengintegrasikan proses-proses yang ada.
Memberikan pemahaman yang lebih baik tentang peran dan tanggung jawab yang
diperlukan untuk mencapai tujuan bersama dan dengan demikian mengurangi
hambatan lintas-fungsional.

8
Memahami kemampuan organisasi dan menetapkan kendala sumber daya sebelum
mengambil tindakan.
Terus meningkatkan sistem melalui pengukuran dan evaluasi.

6. Peningkatan Berkesinambungan

Peningkatan terus- menerus dari kinerja organisasi secara keseluruhan harus menjadi
tujuan tetap dari organisasi. Peningkatan terus- menerus didefinisikan sebagai suatu proses
sebagai suatu proses yang berfokus pada upaya terus- menerus meningkatkan efektifitas dan
atau efisiensi organisasi untuk memenuhi kebijakan dan tujuan dari organisasi itu.
Peningkatan terus- menerus mambutuhkan langkah- langkah konsolodasi progresif,
menanggapi perkembangan kebutuhan dan ekspektasi pelanggan, dan akan menjamin suatu
evolusi dinamik dari sistem manajemen mutu.

7. Pendekatan Faktual Dalam Pembuatan Keputusan

Keputusan yang efektif adalah keputusan yang berdasarkan pada analisis data dan
informasi untuk menghilangkan akar penyebab masalah, sehingga masalah- masalah kualitas
dapat terselesaikan secara efektif dan efisien.

Memastikan bahwa data dan informasi yang ada cukup akurat dan dapat diandalkan.
Membuat data yang dapat diakses oleh mereka yang membutuhkannya.
Menganalisis data dan informasi menggunakan metode yang valid.
Membuat keputusan dan mengambil tindakan berdasarkan pada analisis faktual,
seimbang dengan pengalaman dan intuisi.

8. Hubungan Dengan Pemasok Yang Saling Menguntungkan

Suatu organisasi dan pemasok adalah saling tergantung, dan suatu hubungan yang
saling menguntungkan akan meningkatkan kemampuan bersama dalam menciptakan nilai
tambah. Mutu produk atau jasa yang diberikan oleh pihak ketiga (vendor, rekanan, supplier)
sangat mempengaruhi mutu akhir produk (barang maupun jasa) suatu organisasi.Oleh karena
itu, memantau kinerja pemasok merupakan hal yang sangat ditekankan dalam Sistem
Manajemen Mutu ISO 9001:2000. Hal yang harus dilakukan terkait prinsip ini adalah:

9
Membangun hubungan yang menyeimbangkan keuntungan jangka pendek dengan
pertimbangan jangka panjang.
Melakukan seleksi dan evaluasi terhadap semua pemasok produk (barang / jasa)
yang mempengaruhi hasil akhir produk (barang/jasa) organisai.

Persyaratan untuk mendapatkan sertifikasi ISO 22000 adalah:


1. Persyaratan : Umum
o Organisasi harus membangun sistem yang efektif dan dapat memenuhi persyaratan
standar, dokumentasi, implementasi dan pemeliharaan sistem,
o Sistem harus di evaluasi dan diperbaharui,
2. Persyaratan : Manajemen
o Management harus terlibat dan berkomitmen pada Food Safety Management
System (FSMS),
o Manajemen membuat kebijakan keamanan pangan yang harus dikomunikasikan
dan diimplementasikan,
o Top Management harus terlibat dalam desain dan implementasi FSMS,
o Setelah implementasi, manajemen akan melaksanakan tinjauan manajemen untuk
memastikan keefektifan sistem.
3. Persyaratan : Sumber Daya
o FSMS harus menjelaskan sumber daya manusia dan fisik yang dibutuhkan untuk
membuat produk yang aman,
o Selama pengembangan sistem, organisasi akan mengidentifikasikan kompetensi
personil, training yang dibutuhkan serta lingkungan kerja dan infrastruktur yang
dibutuhkan,
4. Persyaratan : Pembuatan produk
o Organisasi harus merencanakan semua proses yang berkaitan dengan pembuatan
produk untuk menjamin keamanan produk,
o Program pendahuluan harus ditetapkan, diimplementasikan dan dievaluasi terus
menerus,
o Tetapkan dan dokumentasikan sistem untuk:
 Pengumpulan informasi awal analisis bahaya,
 Lakukan analisa bahaya,
 Tetapkan Rencana HACCP,
 Laksanakan aktifitas verifikasi,
10
 Telusuri produk, material dan distribusi produk,
5. Persyaratan : Produk Tidak Sesuai
Tetapkan dokumentasi sistem untuk pengendalian semua produk tidak sesuai:
o Saat titik kendali kritis terlampaui, produk berpotensi tidak aman harus
diidentifikasi, di periksa, di kendalikan dan dipisahkan.Dibuat prosedur pemisahan
produk cacat untuk memastikan tindakan dapat cepat dilakukan,
o Identifikasi tindakan perbaikan dan pencegahan yang diperlukan untuk
menghilangkan ketidaksesuaian dan penyebabnya,
6. Persyaratan : Validasi
o Tetapkan dan dokumentasikan proses untuk validasi control measure sebelum di
implementasikan,
o Pastikan semua pengukuran dan alat ukur serta metodenya mampu menghasilkan
akurasi yang diinginkan,
7. Persyaratan : Verifikasi
o Tetapkan dan dokumentasikan proses internal audit. Lakukan pelatihan auditor,
dan rencanakan internal audit untuk memastikan FSMS berjalan efektif dan selalu
diperbaharui,
o Implementasikan proses evaluasi serta analisa hasil verifikasi dan tindakan yang
diperlukan,
8. Persyaratan : Perbaikan
o Lakukan perbaikan berkelanjutan untuk FSMS dengan menggunakan:
 Management review/tinjauan manajemen
 Internal audits
 Tindakan Perbaikan
 Hasil verifikasi
 Hasil validasi
o Perbaharui FSMS

Tujuan penerapan ISO 22000:2005 Sistem Manajemen Keamanan Pangan


a. membangun kepercayaan para pemangku kepentingan
b. mengindentifikasi, mengatur, dan mengatasi risiko keamanan pangan
c. menghilangkan dan mengurangi kemungkinan terjadinya penarikan produk dan proses
hukum
d. meningkatkan brand image produk
11
Adapun Manfaat ISO 22000 adalah :

1. Menjamin keamanan produk yang dihasilkan industri


2. Meningkatkan kepercayaan dan kepuasan pelanggan
3.Meningkatkan produktivitas dan efisiensi organisasi
4.Meningkatkan kualitas sumber daya manusia
5.Menjamin sistem perbaikan yang berkesinambungan
6.Sebagai media untuk pengambilan keputusan yang faktual
7. Meningkatkan hubungan saling menguntungkan dengan pemasok

ISO 22000 adalah sistem manajemen yang terintegrasi dengan sistem manajemen lainnya,
memungkinkan organisasi untuk bekerja sebagai satu kesatuan dengan tujuan
bersatu.Dengan sistem yang terintegrasi, organisasi Anda menjadi suatu kesatuan yang
utuh, dengan masing-masing fungsi selaras.

12
BAB III
PENUTUP

Standar adalah kesepakatan-kesepakatan yang telah didokumentasikan yang di


dalamnya terdiri antara lain mengenai spesifikasi-spesifikasi teknis atau kriteria-kriteria yang
akurat yang digunakan sebagai peraturan, petunjuk, atau definisi-definisi tertentu untuk
menjamin suatu barang, produk, proses, atau jasa sesuai dengan yang telah dinyatakan. ISO
(The Internasional Organization for Standardization) adalah badan standar dunia yang
dibentuk untuk meningkatkan perdagangan internasional yang berkaitan dengan standar
barang dan jasa.
Macam – macam ISO terdiri dari ISO 9000, ISO 9001, ISO 9002, ISO 9003, ISO
9004, ISO 10005, ISO 10006, ISO 10007, ISO 10012, ISO 10013, ISO 10014, ISO 10015,
ISO 14001, ISO OHSAS 18001, dan ISO 22000.

Prinsip manajemen mutu ISO berdasarkan ISO 9001:2015 adalah sebagai berikut
1. Fokus Pada Pelanggan
2. Kepemimpinan
3. Keterlibatan Orang-orang dalam membangun misi perusahaan
4. Pendekatan Proses
5. Pendekatan Terhadap Sistem Manajemen
6. Peningkatan Berkesinambungan
7. Pendekatan Faktual dalam Pembuatan Keputusan
8. Hubungan Dengan Pemasok Yang Saling Menguntungkan

13
DAFTAR PUSTAKA

Chow-Chua, C., Goh, M., & Wan, T. (2003). Does ISO 9000 certification improve business
performance?. The International Journal of Quality and Reliability Management, 20(8/9),
936.

Dale, K. G. (2002). Quality management system versus Quality improvement. Quality


Progress, 35(11), 86.

Rudi Suardi, 2003, Sistem Manajemen Mutu ISO 9000:2000, Jakarta: PPM.

http://titisramadhani.blogspot.co.id/2015/03/pengertian-iso-dan-macam-macam-iso.html di
akses pada tanggal 16 april pukul 07.56

http://konsultaniso.web.id/iso-90012015/7-prinsip-iso-90012015/ di akses pada tanggal 16


april pukul 07.45

14

Anda mungkin juga menyukai