• Introduction
• Bespoke Solutions
• Management Standards
• AS 9100/AS 9120
• BRC Gap Analysis
• BS 25999-2:2007
• Acorn Scheme / BS 8555:2003
• BS EN 16001:2009
• BS OHSAS 18001:2007
• BS / ISO / IEC 27001:2005
• EMAS
• FSSC 22000:2010
• HACCP
• National Highway Sector Schemes
• ISO 9001:2008
• ISO 22000:2005
• ISO/TS 16949:2009
• ISO 13485:2003
• ISO 14001:2004
• PAS 43:2010
• Security Codes of Practice
• The TickIT Guide
• Product Certification
• BRC Gap Analysis
• BRC Consumer Products
• MCS Product Certification
• EcoCampus Scheme
ISO 22000 adalah suatu standar internasional yang menggabungkan dan melengkapi
elemen utama ISO 9001 dan HACCP dalam hal penyediaan suatu kerangka kerja yang
efektif untuk pengembangan, penerapan, dan peningkatan berkesinambungan dari Sistem
Manajemen Keamanan Pangan (SMKP).
ISO 22000 menjaga keselarasan dengan sistem manajemen lainnya, misalnya ISO 9001
dan ISO 14001, untuk memastikan keefektifan integrasi sistem-sistem tersebut.
Perkembangan industri pangan dewasa ini meningkat dengan sangat pesat. Seiring
dengan perkembangan tersebut banyak ditemui masalah yang berkaitan dengan “food
borne illness” atau penyakit yang disebabkan karena makanan. Di negara Eropa dan
Amerika, permasalahan ini telah diantisipasi dengan menerbitkan suatu metode untuk
melakukan risk analysis / analisa resiko terhadap bahaya yang disebabkan oleh makanan
dalam proses penyediaannya. Metode tersebut disebut HACCP (Hazard Analysis &
Critical Control Points) dan setiap organisasi yang menjual produknya di Eropa dan
Amerika, mereka wajib memenuhi persyaratan tersebut. Namun pada kenyataannya,
metode ini hanya sekedar berfungsi untuk risk analysis saja. Sedangkan kebutuhan dunia
industri pada umumnya dan industri makanan pada khususnya adalah bagaimana
meningkatkan produktivitas dari kinerja organisasi sehingga dapat meningkatkan profit
margin dan efisiensi organisasi. Tentunya tidak lepas dari bagaimana meningkatkan
kepuasan pelanggan.
Memang ada solusinya, yaitu dengan menerapkan ISO 9001:2000. Namun adanya dua
sistem yang saling terpisah di dalam satu tubuh organisasi tentunya menyulitkan bagi
organisasi dalam memelihara kedua sistem tersebut. Berdasarkan kebutuhan ini, dunia
international sepakat untuk menerbitkan satu sistem baru yang mencakup HACCP dan
ISO 9001 serta beberapa sistem lain yang sejenis dari standard berbagai negara di Eropa
dan Amerika. Ini juga menjadi solusi bagi banyak industri yang melakukan eksport ke
Eropa dan Amerika dimana selama ini mereka menghadapi banyak persyaratan dari
berbagai negara yang masing-masing menetapkan persyaratan sesuai dengan kebutuhan
negaranya. Sistem tersebut adalah ISO22000:2005 yang penyusunannya dimulai sejak
Juni 2002 dan diterbitkan pada akhir tahun 2005. Adapun ruang lingkup ISO 22000:2005
lebih luas dari HACCP, dimana ISO 22000:2005 diterapkan pada keseluruhan rantai
makanan baik untuk food maupun feed (pakan ternak) dari hulu produk hingga ke hilir
produk, mulai dari farm (pertanian / peternakan) hingga makanan siap saji.
ISO 9000 adalah kumpulan standar untuk sistem manajemen mutu (SMM). ISO 9000
yang dirumuskan oleh TC 176 ISO, yaitu organisasi internasional di bidang standardisasi.
ISO 9000 pertama kali dikeluarkan pada tahun 1987 oleh International Organization for
Standardization Technical Committee (ISO/TC) 176.[1] ISO/TC inilah yang
bertanggungjawab untuk standar-standar sistem manajemen mutu.[1] ISO/TC 176
menetapkan siklus peninjauan ulang setiap lima tahun, guna menjamin bahwa standar-
standar ISO 9000 akan menjadi up to date dan relevan untuk organisasi.[1] Revisi terhadap
standar ISO 9000 telah dilakukan pada tahun 1994 dan tahun 2000.[1]
• adanya satu set prosedur yang mencakup semua proses penting dalam bisnis;
• adanya pengawasan dalam proses pembuatan untuk memastikan bahwa sistem
menghasilkan produk-produk berkualitas;
• tersimpannya data dan arsip penting dengan baik;
• adanya pemeriksaan barang-barang yang telah diproduksi untuk mencari unit-unit
yang rusak, dengan disertai tindakan perbaikan yang benar apabila dibutuhkan;
• secara teratur meninjau keefektifan tiap-tiap proses dan sistem kualitas itu sendiri.
Sebuah perusahaan atau organisasi yang telah diaudit dan disertifikasi sebagai perusahaan
yang memenuhi syarat-syarat dalam ISO 9001 berhak mencantumkan label "ISO 9001
Certified" atau "ISO 9001 Registered".
Sertifikasi terhadap salah satu ISO 9000 standar tidak menjamin kualitas dari barang dan
jasa yang dihasilkan. Sertifikasi hanya menyatakan bahwa bisnis proses yang berkualitas
dan konsisten dilaksanakan di perusahaan atau organisasi tersebut.
Walaupan standar-standar ini pada mulanya untuk pabrik-pabrik, saat ini mereka telah
diaplikasikan ke berbagai perusahaan dan organisasi, termasuk perguruan tinggi dan
universitas.
Masih banyak lagi standar yang termasuk dalam kumpulan ISO 9000, dimana banyak
juga diantaranya yang tidak menyebutkan nomor "ISO 900x" seperti di atas. Beberapa
standar dalam area ISO 10000 masih dianggap sebagai bagian dari kumpulan ISO 9000.
Sebagai contoh ISO 10007:1995 yang mendiskusikan Manajemn Konfigurasi dimana di
kebanyakan organisasi adalah salah satu elemen dari suatu sistem manajemen.
ISO mencatat "Perhatian terhadap sertifikasi sering kali menutupi fakta bahwa terdapat
banyak sekali bagian dalam kumpulan standar ISO 9000 ... Suatu organisasi akan meraup
keuntungan penuh ketika standar-standar baru diintegrasikan dengan standar-standar
yang lain sehingga seluruh bagian ISO 9000 dapat diimplementasikan".
Sebagai catatan, ISO 9001, ISO 9002 dan ISO 9003 telah diintegrasikan menjadi ISO
9001. Kebanyakan, sebuah organisasi yang mengumumkan bahwa dirinya "ISO 9000
Registered" biasanya merujuk pada ISO 9001.
ISO 9001 merupakan standar internasional di bidang sistem manajemen mutu. Suatu
lembaga/organisasi yang telah mendapatkan akreditasi (pengakuan dari pihak lain yang
independen) ISO tersebut, dapat dikatakan telah memenuhi persyaratan internasional
dalam hal manajemen penjaminan mutu produk/jasa yang dihasilkannya.
Generic Generic berarti standar yang sama dapat diterapkan pada berbagai organisasi,
besar atau pun kecil, apapun product dan layanannya, dalam sembarang actifitas suatu
sektor, dan apakah itu adalah perusahaan business, layanan public atau departemen
pemerintahan.
Sistem manajemen mengacu pada apa yang organisasi lakukan untuk mengelola proses,
atau aktivitas, sehingga produk atau jasa memenuhi tujuan yang telah ditetapkannya
sendiri, seperti:
Mikrobiologi
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Belum Diperiksa
Mikrobiologi dimulai sejak ditemukannya mikroskop dan menjadi bidang yang sangat
penting dalam biologi setelah Louis Pasteur dapat menjelaskan proses fermentasi anggur
(wine) dan membuat serum rabies [2] Perkembangan biologi yang pesat pada abad ke-19
terutama dialami pada bidang ini dan memberikan landasan bagi terbukanya bidang
penting lain: biokimia.
Penerapan mikrobiologi pada masa kini masuk berbagai bidang dan tidak dapat
dipisahkan dari cabang lain karena diperlukan juga dalam bidang farmasi, kedokteran,
pertanian, ilmu gizi, teknik kimia, bahkan hingga astrobiologi dan arkeologi. [1]
Daftar isi
[sembunyikan]
• 7 Lihat pula
Ilustrasi dari mikroskop yang digunakan oleh Robert Hooke pada tahun 1664. Lensa
objektif dipasang di ujung tuas pengatur (G), dengan fokus pada spesimen menggunakan
lensa tunggal (1)
[sunting] Era Robert Hooke dan Antoni van Leeuwenhoek
Robert Hooke (1635-1703) adalah matematikawan, sejarawan alam, dan ahli mikroskopi
asal Inggris.[2] Dalam bukunya yang terkenal, Micrographia (1665), Hooke
mengilustrasikan struktur badan buah dari suatu jenis kapang[2] Ini adalah deskripsi
pertama tentang mikroorganisme yang dipublikasikan.[2]
Wajah Antoni van Leewenhoek diabadikan dalam prangko di Belanda pada tahun 1937
Orang pertama yang melihat bakteri adalah Antoni van Leeuwenhoek (1632-1723),
seorang pembuat mikroskop amatir berkebangsaan Belanda. [2] Pada tahun 1684, van
Leeuwenhoek menggunakan mikroskop yang sangat kecil hasil karyanya sendiri untuk
mengamati berbagai mikroorganisme dalam bahan alam.[2] Mikroskop yang digunakan
Leeuwenhoek kala itu berupa kaca pembesar tunggal berbentuk bikonveks dengan
spesimen yang diletakkan di antara sudut apertura kecil pada penahan logam. [3] Alat itu
dipegang dekat dengan mata dan objek yang ada di sisi lain lensa disesuaikan untuk
mendapatkan fokus [3]. Dengan alat itulah, Leewenhoek mendapatkan kontras yang sesuai
antara bakteri yang mengambang dengan latar belakang sehingga dapat dilihat dan
dibedakan dengan jelas[3]. Beliau menemukan bakteri di tahun 1676 saat mempelajari
infusi lada dan air (pepper-water infusion). [2]Van Leeuwenhoek melaporkan temuannya
itu lewat surat pada Royal Society of London, yang dipublikasikan dalam bahasa Inggris
pada tahun 1684.[2] Ilustrasi van Leewenhoek tentang mikroorganisme temuannya dikenal
dengan nama "wee animalcules". [2]
[sunting] Era Pasteur
Sejak abad ke-16, telah diketahui bahwa ada suatu agen penyebab penyakit yang dapat
menularkan penyakit.[2] Setelah penemuannya, dipercaya bahwa mikroorganisme adalah
agen yang dimaksud, namun belum ada pernah ada bukti. [2] Robert Koch (1842-1910),
seorang dokter berkebangsaan Jerman adalah orang pertama yang menemukan konsep
hubungan antara penyakit menular dan mikroorganisme dengan menyertakan bukti
eksperimental. [4][2] Konsep yang dikemukan oleh Koch dikenal sebagai Postulat Koch
dan kini menjadi standar emas penentuan penyakit menular. [2]
Mikrobiologi umum merujuk pada aspek mikrobiologi non medis. [2] Dua raksasa yang
dikenal pada era ini adalah Beijerinck dan Winogradsky. [2] Keduanya memulai aspek
mikrobiologi lingkungan [5]
Pekerjaan Sergei Winogradsky (1856-1953), asal Rusia, mirip dengan yang dilakukan
Beijerinck, namun beliau mendalami bakteri yang terlibat dalam siklus nitrogen dan
siklus sulfur.[2] Konsep kemolitotrofi yang dicetuskannya berkaitan dengan adanya
hubungan antara oksidasi senyawa anorganik dengan konservasi energi.[2] Dengan
menggunakan teknik pengkayaan, Winogradsky berhasil mengisioalsi bakteri pengikat
nitrogen, Clostridium pasteurianum yang bersifat anaerob, dan sebagai cikal bakal
konsep fiksasi nitrogen. [2]
Memasuki abad ke-20, mulai berkembang dua cabang mikrobiologi yang masih saling
berhubungan: mikrobiologi dasar (basic) dan mikrobiologi teraplikasi (applied).[2]
Mikrobiologi dasar mengacu pada penemuan-penemuan baru di bidang ini.[2] Sedangkan
mikrobiologi teraplikasi mengacu pada aspek pemecahan masalah (problem solving)
yang berhubungan dengan bidang ini.[2] Sejak ditemukannya konsep tentang DNA maka
bidang mikrobiologi pun memasuki era molekuler.[2] Keberhasilan sekuensing DNA
berhasil mengungkap hubungan filogenetik (evolusi) di antara berbagai jenis bakteri.[2]
[sunting] Istilah yang dipakai pada anti
mikroorganisme
Bakteriostatik : Kemampuan menghambat perkembangbiakan bakteri temporer. [6] Jadi
pada saat zat ini tidak ada, bakteri dapat berkembangbiak kembali
Bakterisidal : Bahan kimia yang mematikan bakteri secara permanen. [6] Disinfektan :
Bahan - bahan kimia yang digunakan untuk mematikan mikroorganisme patogen yang
ada pada benda mati. [6]
Steril : Bebas dari kehidupan mikroorganisme patogen. [7] Septik : Adanya bakteri
patogen di dalam jaringan hidup yang dalam suatu proses infeksi.[8]
[sunting] Referensi
1. ^ a b Madigan, MT. Brock Biology of Microorganisms (edisi ke-Edisi ke-12). San
Francisco: Pearson Benjamin Cummings. hlm. hlm. 2. ISBN 9780321536150.
2. ^ a b c d e f g h i j k l m n o p q r s t u v w x y z aa ab ac ad ae Madigan et al. (2009) hlm. 10-22
3. ^ a b c Cohen B (1937). "On Leeuwenhoek's Method of Seeing Bacteria" (pdf). J
Bacteriol 34 (3): 343-346.
4. ^ Falkow S (1988). "Molecular Koch's postulates applied to microbial
pathogenicity" (pdf). Reviews of Infectious Diseases 10: 5274.
5. ^ Pernthaler J (2005). "Fate of heterotrophic microbes in pelagic habitats: focus in
populations" (pdf). Microbiol and Mol Biol Rev 69 (3): 449.
doi:10.1128/MMBR.69.3.440–461.2005.
6. ^ a b c Lay, BW (1994). Analisis Mikroba di Laboratorium. Jakarta: PT
RajaGrafindo Persada. hlm. hlm. 68. ISBN 9794213888.
7. ^ Merriam-Webster's Online Dictionary. "Sterile". Merriam-Webster,
Incorporation. Diakses pada 10 Mei 2010. }}
8. ^ Balk RA (1989). "The septic syndrome, definition and clinical implications"
(pdf). Crit Care Clin 5 (1): 1.
Mikroorganisme
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Belum Diperiksa
Cawan agar yang ditumbuhi mikroorganisme yang diisolasi dari perairan dalam
Mikroorganisme atau mikroba adalah organisme yang berukuran sangat kecil sehingga
untuk mengamatinya diperlukan alat bantuan. [1] Mikroorganisme disebut juga organisme
mikroskopik [1]. Mikroorganisme seringkali bersel tunggal (uniseluler) maupun bersel
banyak (multiseluler) [1]. Namun, beberapa protista bersel tunggal masih terlihat oleh
mata telanjang dan ada beberapa spesies multisel tidak terlihat mata telanjang.[rujukan?]
Virus juga termasuk ke dalam mikroorganisme meskipun tidak bersifat seluler [1].
Ilmu yang mempelajari mikroorganisme disebut mikrobiologi [1]. Orang yang bekerja di
bidang ini disebut mikrobiolog.[rujukan?]
Mikroorganisme biasanya dianggap mencakup semua prokariota, protista dan alga renik.
[rujukan?]
Fungi, terutama yang berukuran kecil dan tidak membentuk hifa, dapat pula
dianggap sebagai bagiannya meskipun banyak yang tidak menyepakatinya.[rujukan?]
Kebanyakan orang beranggapan bahwa yang dapat dianggap mikroorganisme adalah
semua organisme sangat kecil yang dapat dibiakkan dalam cawan petri atau inkubator di
dalam laboratorium dan mampu memperbanyak diri secara mitosis.[rujukan?]
Bakteri
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Artikel ini membutuhkan lebih banyak catatan kaki untuk pemastian.
Silakan bantu memperbaiki artikel ini dengan menambahkan catatan kaki.
?
Bakteri
Rentang fosil: Archean atau
sebelumnya - Saat ini
Bakteri, dari kata Latin bacterium (jamak, bacteria), adalah kelompok terbanyak dari
organisme hidup. Mereka sangatlah kecil (mikroskopik) dan kebanyakan uniselular
(bersel tunggal), dengan struktur sel yang relatif sederhana tanpa nukleus/inti sel,
cytoskeleton, dan organel lain seperti mitokondria dan kloroplas. Struktur sel mereka
dijelaskan lebih lanjut dalam artikel mengenai prokariota, karena bakteri merupakan
prokariota, untuk membedakan mereka dengan organisme yang memiliki sel lebih
kompleks, disebut eukariota. Istilah "bakteri" telah diterapkan untuk semua prokariota
atau untuk kelompok besar mereka, tergantung pada gagasan mengenai hubungan
mereka.
Bakteri adalah yang paling berkelimpahan dari semua organisme. Mereka tersebar
(berada di mana-mana) di tanah, air, dan sebagai simbiosis dari organisme lain. Banyak
patogen merupakan bakteri. Kebanyakan dari mereka kecil, biasanya hanya berukuran
0,5-5 μm, meski ada jenis dapat menjangkau 0,3 mm dalam diameter (Thiomargarita).
Mereka umumnya memiliki dinding sel, seperti sel tumbuhan dan jamur, tetapi dengan
komposisi sangat berbeda (peptidoglikan). Banyak yang bergerak menggunakan flagela,
yang berbeda dalam strukturnya dari flagela kelompok lain.
Daftar isi
[sembunyikan]
• 1 Sejarah
• 2 Struktur sel
• 3 Morfologi/bentuk bakteri
• 4 Alat gerak bakteri
• 5 Pengaruh lingkungan terhadap bakteri
o 5.1 Suhu
o 5.2 Kelembapan
o 5.3 Cahaya
• 6 Peranan Bakteri
o 6.1 Bakteri menguntungkan
6.1.1 Bakteri pengurai
6.1.2 Bakteri nitrifikasi
6.1.3 Bakteri nitrogen
6.1.4 Bakteri usus
6.1.5 Bakteri fermentasi
6.1.6 Bakteri penghasil antibiotik
o 6.2 Bakteri merugikan
6.2.1 Bakteri perusak makanan
6.2.2 Bakteri denitrifikasi
6.2.3 Bakteri patogen
• 7 Dekomposisi
o 7.1 Bakteri heterotrof
o 7.2 Kumpulan unsur organik
o 7.3 Bau busuk
• 8 Trivia
• 9 Lihat pula
• 10 Daftar pustaka
• 11 Referensi
• 12 Pranala luar
[sunting] Sejarah
Bakteri pertama ditemukan oleh Anthony van Leeuwenhoek pada 1674 dengan
menggunakan mikroskop buatannya sendiri. Istilah bacterium diperkenalkan di kemudian
hari oleh Ehrenberg pada tahun 1828, diambil dari kata Yunani βακτηριον yang memiliki
arti "small stick".
Seperti prokariota (organisme yang tidak memiliki selaput inti) pada umumnya, semua
bakteri memiliki struktur sel yang relatif sederhana. Struktur bakteri yang paling penting
adalah dinding sel. Bakteri dapat digolongkan menjadi dua kelompok yaitu Gram positif
dan Gram negatif didasarkan pada perbedaan struktur dinging sel. Bakteri Gram positif
memiliki dinding sel yang terdiri atas lapisan peptidoglikan yang tebal dan asam teichoic.
Sementara bakteri Gram negatif memiliki lapisan luar, lipopolisakarida - terdiri atas
membran dan lapisan peptidoglikan yang tipis terletak pada periplasma (di antara lapisan
luar dan membran sitoplasmik).
Banyak bakteri memiliki struktur di luar sel lainnya seperti flagela dan fimbria yang
digunakan untuk bergerak, melekat dan konjugasi. Beberapa bakteri juga memiliki kapsul
atau lapisan lendir yang membantu pelekatan bakteri pada suatu permukaan dan biofilm
formation. Bakteri juga memiliki kromosom, ribosom dan beberapa spesies lainnya
memiliki granula makanan, vakuola gas dan magnetosom.
Beberapa bakteri mampu membentuk endospora yang membuat mereka mampu bertahan
hidup pada lingkungan ekstrim...
• Kokus (Coccus) dalah bakteri yang berbentuk bulat seperti bola, dan mempunyai
beberapa variasi sebagai berikut:
o Mikrococcus, jika kecil dan tunggal
o Diplococcus, jka bergandanya dua-dua
o Tetracoccus, jika bergandengan empat dan membentuk bujursangkar
o Sarcina, jika bergerombol membentuk kubus
o Staphylococcus, jika bergerombol
o Streptococcus, jika bergandengan membentuk rantai
• Basil (Bacillus) adalah kelompok bakteri yang berbentuk batang atau silinder, dan
mempunyai variasi sebagai berikut:
o Diplobacillus, jika bergandengan dua-dua
o Streptobacillus, jika bergandengan membentuk rantai
• Spiril (Spirilum) adalah bakteri yang berbentuk lengkung dan mempunyai variasi
sebagai berikut:
o Vibrio, (bentuk koma), jika lengkung kurang dari setengah lingkaran
o Spiral, jika lengkung lebih dari setengah lingkaran
Bentuk tubuh/morfologi bakteri dipengaruhi oleh keadaan lingkungan, medium dan usia.
Oleh karena itu untuk membandingkan bentuk serta ukuran bakteri, kondisinya harus
sama. Pada umumnya bakteri yang usianya lebih muda ukurannya relatif lebih besar
daripada yang sudah tua.
Banyak spesies bakteri yang bergerak menggunakan flagel. Hampir semua bakteri yang
berbentuk lengkung dan sebagian yang berbentuk batang ditemukan adanya flagel.
Sedangkan bakteri kokus jarang sekali memiliki flagel. Ukuran flagel bakteri sangat
kecil, tebalnya 0,02 – 0,1 mikro, dan panjangnya melebihi panjang sel bakteri.
Berdasarkan tempat dan jumlah flagel yang dimiliki, bakteri dibagi menjadi lima
golongan, yaitu:
[sunting] Suhu
• Bakteri psikrofil, yaitu bakteri yang hidup pada daerah suhu antara 0°– 30 °C,
dengan suhu optimum 15 °C.
• Bakteri mesofil, yaitu bakteri yang hidup di daerah suhu antara 15° – 55 °C,
dengan suhu optimum 25° – 40 °C.
• Bakteri termofil, yaitu bakteri yang dapat hidup di daerah suhu tinggi antara 40° –
75 °C, dengan suhu optimum 50 - 65 °C
Pada tahun 1967 di Yellow Stone Park ditemukan bakteri yang hidup dalam sumber air
panas bersuhu 93° – 500 °C.
[sunting] Kelembapan
Pada umumnya bakteri memerlukan kelembapan yang cukup tinggi, kira-kira 85%.
Pengurangan kadar air dari protoplasma menyebabkan kegiatan metabolisme terhenti,
misalnya pada proses pembekuan dan pengeringan.
[sunting] Cahaya
Cahaya sangat berpengaruh pada proses pertumbuhan bakteri. Umumnya cahaya merusak
sel mikroorganisme yang tidak berklorofil. Sinar ultraviolet dapat menyebabkan
terjadinya ionisasi komponen sel yang berakibat menghambat pertumbuhan atau
menyebabkan kematian. Pengaruh cahaya terhadap bakteri dapat digunakan sebagai dasar
sterilisasi atau pengawetan bahan makanan.
Jika keadaan lingkungan tidak menguntungkan seperti suhu tinggi, kekeringan atau zat-
zat kimia tertentu, beberapa spesies dari Bacillus yang aerob dan beberapa spesies dari
Clostridium yang anaerob dapat mempertahankan diri dengan spora. Spora tersebut
dibentuk dalam sel yang disebut endospora. Endospora dibentuk oleh penggumpalan
protoplasma yang sedikit sekali mengandung air. Oleh karena itu endospora lebih tahan
terhadap keadaan lingkungan yang tidak menguntungkan dibandingkan dengan bakteri
aktif. Apabila keadaan lingkungan membaik kembali, endospora dapat tumbuh menjadi
satu sel bakteri biasa. Letak endospora di tengah-tengah sel bakteri atau pada salah satu
ujungnya.
Bakteri saprofit menguraikan tumbuhan atau hewan yang mati, serta sisa-sisa atau
kotoran organisme. Bakteri tersebut menguraikan protein, karbohidrat dan senyawa
organik lain menjadi CO2, gas amoniak, dan senyawa-senyawa lain yang lebih sederhana.
Oleh karena itu keberadaan bakteri ini sangat berperan dalam mineralisasi di alam dan
dengan cara ini bakteri membersihkan dunia dari sampah-sampah organik.
Bakteri nitrifikasi adalah bakteri-bakteri tertentu yang mampu menyusun senyawa nitrat
dari amoniak yang berlangsung secara aerob di dalam tanah. Nitrifikasi terdiri atas dua
tahap yaitu:
• Oksidasi amoniak menjadi nitrit oleh bakteri nitrit. Proses ini dinamakan nitritasi.
Reaksi nitritasi
• Oksidasi senyawa nitrit menjadi nitrat oleh bakteri nitrat. Prosesnya dinamakan
nitratasi.
Reaksi nitratasi
Bakteri nitrogen adalah bakteri yang mampu mengikat nitrogen bebas dari udara dan
mengubahnya menjadi suatu senyawa yang dapat diserap oleh tumbuhan. Karena
kemampuannya mengikat nitrogen di udara, bakteri-bakteri tersebut berpengaruh
terhadap nilai ekonomi tanah pertanian. Kelompok bakteri ini ada yang hidup bebas
maupun simbiosis. Bakteri nitrogen yang hidup bebas yaitu Azotobacter chroococcum,
Clostridium pasteurianum, dan Rhodospirillum rubrum. Bakteri nitrogen yang hidup
bersimbiosis dengan tanaman polong-polongan yaitu Rhizobium leguminosarum, yang
hidup dalam akar membentuk nodul atau bintil-bintil akar. Tumbuhan yang bersimbiosis
dengan Rhizobium banyak digunakan sebagai pupuk hijau seperti Crotalaria, Tephrosia,
dan Indigofera. Akar tanaman polong-polongan tersebut menyediakan karbohidrat dan
senyawa lain bagi bakteri melalui kemampuannya mengikat nitrogen bagi akar. Jika
bakteri dipisahkan dari inangnya (akar), maka tidak dapat mengikat nitrogen sama sekali
atau hanya dapat mengikat nitrogen sedikit sekali. Bintil-bintil akar melepaskan senyawa
nitrogen organik ke dalam tanah tempat tanaman polong hidup. Dengan demikian terjadi
penambahan nitrogen yang dapat menambah kesuburan tanah.
Bakteri Eschereria coli hidup di kolon (usus besar) manusia, berfungsi membantu
membusukkan sisa pencernaan juga menghasilkan vitamin B12, dan vitamin K yang
penting dalam proses pembekuan darah. Dalam organ pencernaan berbagai hewan ternak
dan kuda, bakteri anaerobik membantu mencernakan selusosa rumput menjadi zat yang
lebih sederhana sehingga dapat diserap oleh dinding usus.
Antibiotik merupakan zat yang dihasilkan oleh mikroorganisme dan mempunyai daya
hambat terhadap kegiatan mikroorganisme lain. Beberapa bakteri yang menghasilkan
antibiotik adalah:
Beberapa spesies pengurai tumbuh di dalam makanan. Mereka mengubah makanan dan
mengeluarkan hasil metabolisme yang berupa toksin (racun). Racun tersebut berbahaya
bagi kesehatan manusia. Contohnya:
Jika oksigen dalam tanah kurang maka akan berlangsung denitrifikasi, yaitu nitrat
direduksi sehingga terbentuk nitrit dan akhirnya menjadi amoniak yang tidak dapat
dimanfaatkan oleh tumbuhan. Contoh bakteri yang menyebabkan denitrifikasi adalah
Micrococcus denitrificans dan Pseudomonas denitrificans.
Merupakan kelompok bakteri parasit yang menimbulkan penyakit pada manusia, hewan
dan tumbuhan.
Jenis bakteri heterotrof biasanya hidup dan berkembang biak pada organisme mati.
Mereka mendapatkan energi dengan menguraikan senyawa organik pada organisme mati.
Molekul-molekul besar seperti protein, karbohidrat, lemak, atau senyawa organik lain
didekomposisi metabolisme tubuh bakteri tersebut menjadi molekul-molekul tunggal
seperti asam amino, metana, gas CO2, serta molekul-molekul lain yang mengandung
enam nutrisi utama bakteri, yaitu senyawa-senyawa karbon (C), hidrogen (H), nitrogen
(N), oksigen (O), fosfor (P), serta sulfur (S).
Tubuh mayat adalah tempat hidup, sumber makanan, serta tempat berkembang biak
bakteri-bakteri tersebut, karena tubuh terdiri dari kumpulan protein, karbohidrat, lemak,
atau senyawa organik dan anorganik lain. Secara biologis, tubuh makhluk hidup
(khususnya manusia) kumpulan dari unsur-unsur organik seperti C, H, N, O, P, S, atau
unsur anorganik seperti K, Mg, Ca, Fe, Co, Zn, Cu, Mn, atau Ni. Keseluruhan unsur
tersebut dibutuhkan bakteri heterotrof sebagai sumber nutrisi alias makanan utama
mereka. Sementara cairan-cairan dengan pH (tingkat keasaman suatu larutan) tertentu
yang berada dalam tubuh manusia adalah media kultur (lingkungan) pertumbuhan yang
baik bagi bakteri-bakteri tersebut.
[sunting] Bau busuk
Bau busuk dari tubuh mayat tidak hanya mengganggu, namun juga membahayakan.
Pembusukan dimulai dengan pemutusan ikatan protein-protein besar pada jaringan tubuh
oleh bakteri fermentasi menggunakan enzim protease. Kumpulan hasil pemutusan ikatan
protein yang disebut asam amino ini dicerna berbagai jenis bakteri, misalnya bakteri
acetogen. Bakteri ini mereaksikan asam amino dengan oksigen dalam tubuhnya untuk
menghasilkan asam asetat, hidrogen, nitrogen, serta gas karbon dioksida. Produk asam
asetat ini menimbulkan bau.
Asam asetat yang dihasilkan ini diproses kembali oleh bakteri jenis methanogen,
misalnya Methanothermobacter thermoautotrophicum yang biasa hidup di lingkungan
kotor seperti selokan dan pembuangan limbah (septic tank). Asam asetat direaksikan
dalam sel methanogen dengan gas hidrogen dan karbon dioksida untuk menghasilkan
metana, air, dan karbon dioksida. Metana dalam bentuk gas juga menghasilkan bau
busuk.
Selain asam asetat dan gas metana, beberapa bakteri menghasilkan gas hidrogen sulfida
yang baunya seperti telur busuk. Lebih dari itu, bau busuk mayat di lautan yang
bercampur dengan uap garam bersifat racun, karena mampu mereduksi konsentrasi
elektrolit dalam tubuh.
Produk berbahaya selain gas yang dihasilkan adalah cairan asam dan cairan lain yang
mengandung protein toksik. Jika cairan-cairan ini sempat menginfeksi kulit yang luka
atau terkena makanan, bukan hanya produk beracun yang dapat masuk ke dalam tubuh
tetapi juga bakteri heterotrof patogen seperti clostridium.
Bakteri serta produk beracun ini dapat menginfeksi manusia lewat kontaminasi makanan,
minuman, atau luka di kulit. Karena adanya saluran masuk ini, maka berbagai penyakit
seperti malaria, diare, degradasi sel darah merah, lemahnya sistem pertahanan tubuh,
infeksi pada luka (tetanus), bengkak, atau infeksi pada alat kelamin menjadi ancaman
yang serius.
Cara mengatasi serangan mikroorganisme ini adalah dengan menjaga makanan dan
minuman tetap steril, yaitu dengan dipanaskan. Mencuci tangan dan kaki dengan sabun
antiseptik cair sebelum makan. Menjaga lingkungan agar steril dengan cara
menyemprotkan obat pensteril.
Bakteri-bakteri tersebut juga dapat dicegah pertumbuhannya dengan cara meminum obat
antibiotik atau suntik imunitas. Sifat-sifat inilah yang harus dipahami dengan cara
mengikuti prosedur standar penanganan mayat. Antara lain menggunakan masker standar
minimal WHO (tipe N-95), memakai sarung tangan khusus, serta mencuci tangan
sebelum dan sesudah mengangkat satu mayat. Langkah terbaik adalah segera
menguburkan mayat.
[sunting] Trivia
• Jumlah bakteri di dunia diperkirakan sekitar 5 × 1030
[sunting] Referensi
1. ^ "Bacteria (eubacteria)". Taxonomy Browser. NCBI. Diakses pada 10 September
2008.
Fungi
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Belum Diperiksa
Istilah "Fungi" tidak sama dengan "jamur". Silakan lihat artikel tentang jamur untuk
informasi lebih lanjut
?
Fungi
Rentang fosil: Devonian Awal – Sekarang
PraЄ
Є
O
S
D
C
P
T
J
K
Pg
N
Ascomycota
Pezizomycotina
Saccharomycotina
Taphrinomycotina
Basidiomycota
Agaricomycotina
Pucciniomycotina
Ustilaginomycotina
Entomophthoromycotina
Kickxellomycotina
Mucoromycotina
Zoopagomycotina
Fungi adalah nama regnum dari sekelompok besar makhluk hidup eukariotik heterotrof
yang mencerna makanannya di luar tubuh lalu menyerap molekul nutrisi ke dalam sel-
selnya. Fungi memiliki bermacam-macam bentuk. Awam mengenal sebagian besar
anggota Fungi sebagai jamur, kapang, khamir, atau ragi, meskipun seringkali yang
dimaksud adalah penampilan luar yang tampak, bukan spesiesnya sendiri. Kesulitan
dalam mengenal fungi sedikit banyak disebabkan adanya pergiliran keturunan yang
memiliki penampilan yang sama sekali berbeda (ingat metamorfosis pada serangga atau
katak). Fungi memperbanyak diri secara seksual dan aseksual. Perbanyakan seksual
dengan cara :dua hifa dari jamur berbeda melebur lalu membentuk zigot lalu zigot
tumbuh menjadi tubuh buah, sedangkan perbanyakan aseksual dengan cara membentuk
spora, bertunas atau fragmentasi hifa. Jamur memiliki kotak spora yang disebut
sporangium. Di dalam sporangium terdapat spora. Contoh jamur yang membentuk spora
adalah Rhizopus. Contoh jamur yang membentuk tunas adalah Saccharomyces. Hifa
jamur dapat terpurus dan setiap fragmen dapat tumbuh menjadi tubuh buah. Ilmu yang
mempelajari fungi disebut mikologi (dari akar kata Yunani μυκες, "lendir", dan λογοσ,
"pengetahuan", "lambang").
Daftar isi
[sembunyikan]
• 7 Lihat pula
• Saprofit
• Parasit
• Mutual
[sunting] Habitat
Fungi hidup pada lingkungan yang beragam namun sebagian besar jamur hidup di tempat
yang lembab. Habitat fungi berada di darat (terestrial) dan di tempat lembab. Meskipun
demikian banyak pula fungi yang hidup pada organisme atau sisa-sisa organisme di laut
atau di air tawar. Jamur juga dapat hidup di lingkungan yang asam.
[sunting] Reproduksi
Fungi melakukan reproduksi secara aseksual dan seksual. Reproduksi secara aseksual
terjadi dengan pembentukan kuncup atau tunas pada jamur uniselule serta pemutusan
benang hifa (fragmentasi miselium) dan pembentukan spora aseksual (spora vegetatif)
pada fungi multiseluler. Reproduksi jamur secara seksual dilakukan oleh spora seksual.
Spora seksual dihasilkan secara singami. Singgami terdiri dari dua tahap, yaitu tahap
plasmogami dan tahap kariogami.
[sunting] Klasifikasi
Fungi diklasifikasikan menjadi 6 klasifilasi:
• Zygomycota
• Ascomycota
• Basidiomycota
• Deuteromycota
• Mikoriza
• Lumut Kerak
[sunting] Referensi
1. ^ Moore RT. (1980). "Taxonomic proposals for the classification of marine yeasts
and other yeast-like fungi including the smuts". Botanica Marine 23: 361–73.
2. ^ The classification system presented here is based on the 2007 phylogenetic
study by Hibbett et al.
Alga
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Belum Diperiksa
Alga (jamak Algae) adalah sekelompok organisme autotrof yang tidak memiliki organ
dengan perbedaan fungsi yang nyata. Alga bahkan dapat dianggap tidak memiliki "organ"
seperti yang dimiliki tumbuhan (akar, batang, daun, dan sebagainya). Karena itu, alga
pernah digolongkan pula sebagai tumbuhan bertalus.
Istilah ganggang pernah dipakai bagi alga, namun sekarang tidak dianjurkan karena
dapat menyebabkan kekacauan arti dengan sejumlah tumbuhan yang hidup di air lainnya,
seperti Hydrilla.
Dalam taksonomi yang banyak didukung para pakar biologi, alga tidak lagi dimasukkan
dalam satu kelompok divisi atau kelas tersendiri, namun dipisah-pisahkan sesuai dengan
fakta-fakta yang bermunculan saat ini. Dengan demikian alga bukanlah satu kelompok
takson tersendiri.
Saat ini, alga hijau dimasukkan ke dalam kelompok (klad) yang lebih berdekatan dengan
semua tumbuhan fotosintetik (membentuk klad Viridiplantae). Alga merah merupakan
kelompok tersendiri (Rhodophycophyta atau Rhodophyceae); demikian juga alga pirang
(Phaeophycophyta atau Phaeophyceae) dan alga keemasan (Chrysophyceae).
Diagram yang menggambarkan teori mengenai evolusi alga (dan tumbuhan) masa kini
yang banyak didukung.
Jenis-jenis alga lainnya memiliki struktur sel eukariotik dan mampu berfotosintesis, entah
dengan klorofil maupun dengan pigmen-pigmen lain yang membantu dalam asimilasi
energi.
Dalam taksonomi paling modern, alga-alga eukariotik meliputi filum/divisio berikut ini.
Perlu disadari bahwa pengelompokan semua alga eukariotik sebagai Protista dianggap
tidak valid lagi karena sebagian alga (misalnya alga hijau dan alga merah) lebih dekat
kekerabatannya dengan tumbuhan daripada eukariota bersel satu lainnya.
Protozoa
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Protozoa
Protozoa secara umum dapat dijelaskan bahwa protozoa adalah berasal dari bahasa
Yunani, yaitu protos artinya pertama dan zoon artinya hewan. Jadi,Protozoa adalah
hewan pertama. [1] .Protozoa merupakan kelompok lain protista eukariotik. Kadang-
kadang antara algae dan protozoa kurang jelas perbedaannya. Kebanyakan Protozoa
hanya dapat dilihat di bawah mikroskop. Beberapa organisme mempunyai sifat antara
algae dan protozoa. Sebagai contoh algae hijau Euglenophyta, selnya berflagela dan
merupakan sel tunggal yang berklorofil, tetapi dapat mengalami kehilangan klorofil dan
kemampuan untuk berfotosintesa. Semua spesies Euglenophyta yang mampu hidup pada
nutrien komplek tanpa adanya cahaya, beberapa ilmuwan memasukkannya ke dalam
filum protozoa. Contohnya strain mutan algae genus Chlamydomonas yang tidak
berklorofil, dapat dimasukkan ke dalam kelas Protozoa genus Polytoma. Hal ini
merupakan contoh bagaimana sulitnya membedakan dengan tegas antara algae dan
protozoa. Protozoa dibedakan dari prokariot karena ukurannya yang lebih besar, dan
selnya eukariotik. Protozoa dibedakan dari algae karena tidak berklorofil, dibedakan dari
jamur karena dapat bergerak aktif dan tidak berdinding sel, serta dibedakan dari jamur
lendir karena tidak dapat membentuk badan buah. [2]
Daftar isi
[sembunyikan]
• 1 Bentuk Tubuh
• 2 Habitat
• 3 Ciri-ciri
• 4 Morfologi Protozoa
• 5 Fisiologi Protozoa
• 6 Adaptasi
• 7 Kelas Berdasarkan Alat Gerak
• 8 Referensi
Biasanya berkisar 10-50 μm, tetapi dapat tumbuh sampai 1 mm, dan mudah dilihat di
bawah mikroskop. Mereka bergerak di sekitar dengan cambuk seperti ekor disebut
flagela. Mereka sebelumnya jatuh di bawah keluarga Protista. Lebih dari 30.000 jenis
telah ditemukan. Protozoa terdapat di seluruh lingkungan berair dan tanah, menduduki
berbagai tingkat trophic. Tubuh protozoa amat sederhana, yaitu terdiri dari satu sel
tunggal (unisel). Namun demikian, Protozoa merupakan system yang serba bisa. Semua
tugas tubuh dapat dilakukan oleh satu sel saja tanpa mengalami tumpang tindih. Ukuaran
tubuhnya antaran 3-1000 mikron.Bentuk tubuh macam-macam ada yang seperti bola,
bulat memanjang, atau seperti sandal bahkan ada yang bentuknya tidak menentu. Juga
ada memiliki fligel atau bersilia. [1]
[sunting] Habitat
Protozoa hidup di air atau setidaknya di tempat yang basah. Mereka umumnya hidup
bebas dan terdapat di lautan, lingkungan air tawar, atau daratan. Beberapa spesies bersifat
parasitik, hidup pada organisme inang. Inang protozoa yang bersifat parasit dapat berupa
organisme sederhana seperti algae, sampai vertebrata yang kompleks, termasuk manusia.
Beberapa spesies dapat tumbuh di dalam tanah atau pada permukaan tumbuh-tumbuhan.
Semua protozoa memerlukan kelembaban yang tinggi pada habitat apapun. Beberapa
jenis protozoa laut merupakan bagian dari zooplankton. Protozoa laut yang lain hidup di
dasar laut. Spesies yang hidup di air tawar dapat berada di danau, sungai, kolam, atau
genangan air. Ada pula protozoa yang tidak bersifat parasit yang hidup di dalam usus
termit atau di dalam rumen hewan ruminansia. Beberapa protozoa berbahaya bagi
manusia karena mereka dapat menyebabkan penyakit serius. Protozoa yang lain
membantu karena mereka memakan bakteri berbahaya dan menjadi makanan untuk ikan
dan hewan lainnya. [2]. Protozoa hidup secara soliter atau bentuk koloni. Didalam
ekosistem air protozoa merupakan zooplankton. Permukan tubuh Protozoadibayangi oleh
membransel yang tipis, elastis, permeable, yang tersusun dari bahan lipoprotein, sehingga
bentuknya mudah berubah-ubah. Beberapa jenis protozoa memiliki rangka luar
( cangkok) dari zat kersik dan kapur. Apabila kondisi lingkungan tempat tinggal tiba-tiba
menjadi jelek, Protozoa membentuk kista. Dan menjadi aktif lagi. Organel yang terdapat
didalam sel antara lain nucleus, badan golgi, mikrokondria, plastida, dan vakluola. Nutrisi
protozoa bermacam-macam. Ada yang holozoik (heterotrof), yaitu makanannya berupa
organisme lainnya,. Ada pula yang holofilik (autotrof), yaitu dapat mensintesis
makanannya sendiri dari zat organic dengan bantuan klorofit dan cahaya. Selain itu ada
yang bersifat saprofitik, yaitu menggunakan sisa bahan organic dari organisme yang telah
mati adapula yang bersifat parasitik. Apabila protozoa dibandingkan dengan tumbuhan
unisel, terdapat banyak perbedaan tetapi ada persamaannya. Hal ini mungkin protozoa
meriupakan bentuk peralihan dari bentuk sel tumbuhan ke bentuk sel hewan dalam
perjalanan evolusinya. [1]
[sunting] Ciri-ciri
Protozoa adalah mikroorganisme menyerupai hewan yang merupakan salah satu filum
dari Kingdom Protista. Seluruh kegiatan hidupnya dilakukan oleh sel itu sendiri dengan
menggunakan organel-organel antara lain membran plasma, sitoplasma, dan mitokondria.
Ciri-ciri umum :
Ciri-ciri prozoa sebagai hewan adalah gerakannya yang aktif dengan silia atau flagen,
memili membrane sel dari zat lipoprotein, dan bentuk tubuhnya ada yang bisa berubah-
ubah. Adapun yang bercirikan sebagai tumbuhan adalah ada jenis protozoa yang hidup
autotrof. Ada yang bisa berubag-ubah. Adapun yang mencirikan sebagai sebagai
tumbuhan adalah ada jenis protozoa yang hidup autotrof. Perkembangbiakan bakteri dan
amuba Perkembangbiakan amuba dan bakteri yang biasa dilakukan adalah dengan
membela diri. Dalam kondisi yang sesuai mereka mengadakan pembelahan secara setiap
15 menit. Peristiwa ini dimulai dengan pembelahan inti sel atau bahan inti menjadi dua.
Kemudian diikuti dengan pembelahan sitoplasmanya, menjadi dua yang masing=masing
menyelubungi inti selnya. Selanjutnya bagian tengah sitoplasma menggenting diikuti
dengan pemisahan sitoplasma. Akhirnya setelah sitoplasma telah benar-benar terpisah,
maka terbentuknya dua sel baru yang masing=masing mempunyai inti baru dan
sitoplasma yang baru pula. Pada amuba bila keadan kurang baik, misalnya udara terlalu
dingin atau panas atau kurang makan, maka amuba akan membentu kista. Didalam kista
amuba dapt membelah menjadi amuba-amuba baru yang lebih kacil. Bila keadaan
lingkungan telah baik kembali, maka dinding kista akan pecah dan amuba-amuba baru
tadi dapat keluar. Selanjudnya amuba ini akan tumbuh setelah sampaipada ukuran
tertentu dia akan membelah diri seperti semula. [1]
Ciliata
Semua protozoa mempunyai vakuola kontraktil. Vakuola dapat berperan sebagai pompa
untuk mengeluarkan kelebihan air dari sel, atau untuk mengatur tekanan osmosis. Jumlah
dan letak vakuola kontraktil berbeda pada setiap spesies. Protozoa dapat berada dalam
bentuk vegetatif (trophozoite), atau bentuk istirahat yang disebut kista. Protozoa pada
keadaan yang tidak menguntungkan dapat membentuk kista untuk mempertahankan
hidupnya. Saat kista berada pada keadaan yang menguntungkan, maka akan berkecambah
menjadi sel vegetatifnya. Protozoa tidak mempunyai dinding sel, dan tidak mengandung
selulosa atau khitin seperti pada jamur dan algae. Kebanyakan protozoa mempunyai
bentuk spesifik, yang ditandai dengan fleksibilitas ektoplasma yang ada dalam membran
sel. Beberapa jenis protozoa seperti Foraminifera mempunyai kerangka luar sangat keras
yang tersusun dari Si dan Ca. Beberapa protozoa seperti Difflugia, dapat mengikat
partikel mineral untuk membentuk kerangka luar yang keras. Radiolarian dan Heliozoan
dapat menghasilkan skeleton. Kerangka luar yang keras ini sering ditemukan dalam
bentuk fosil. Kerangka luar Foraminifera tersusun dari CaO2 sehingga koloninya dalam
waktu jutaan tahun dapat membentuk batuan kapur. Protozoa merupakan sel tunggal,
yang dapat bergerak secara khas menggunakan pseudopodia (kaki palsu), flagela atau
silia, namun ada yang tidak dapat bergerak aktif. Berdasarkan alat gerak yang dipunyai
dan mekanisme gerakan inilah protozoa dikelompokkan ke dalam 4 kelas. Protozoa yang
bergerak secara amoeboid dikelompokkan ke dalam Sarcodina, yang bergerak dengan
flagela dimasukkan ke dalam Mastigophora, yang bergerak dengan silia dikelompokkan
ke dalam Ciliophora, dan yang tidak dapat bergerak serat merupakan parasit hewan
maupun manusia dikelompokkan ke dalam Sporozoa. Mulai tahun 1980, oleh Commitee
on Systematics and Evolution of the Society of Protozoologist, mengklasifikasikan
protozoa menjadi 7 kelas baru, yaitu Sarcomastigophora, Ciliophora, Acetospora,
Apicomplexa, Microspora, Myxospora, dan Labyrinthomorpha. Pada klasifikasi yang
baru ini, Sarcodina dan Mastigophora digabung menjadi satu kelompok
Sarcomastigophora, dan Sporozoa karena anggotanya sangat beragam, maka dipecah
menjadi lima kelas. Contoh protozoa yang termasuk Sarcomastigophora adalah genera
Monosiga, Bodo, Leishmania, Trypanosoma, Giardia, Opalina, Amoeba, Entamoeba, dan
Difflugia. Anggota kelompok Ciliophora antara lain genera Didinium, Tetrahymena,
Paramaecium, dan Stentor. Contoh protozoa kelompok Acetospora adalah genera
Paramyxa. Apicomplexa beranggotakan genera Eimeria, Toxoplasma, Babesia, Theileria.
Genera Metchnikovella termasuk kelompok Microspora. Genera Myxidium dan Kudoa
adalah contoh anggota kelompok Myxospora.[2]
[sunting] Adaptasi
Sebagai predator, mereka memangsa uniseluler atau berserabut ganggang, bakteri, dan
microfungi. Protozoa memainkan peran baik sebagai herbivora dan konsumen di
decomposer link dari rantai makanan. Protozoa juga memainkan peranan penting dalam
mengendalikan populasi bakteri dan biomas. Protozoa dapat menyerap makanan melalui
membran sel mereka, beberapa, misalnya amoebas, mengelilingi dan menelan makanan
itu, dan yang lain lagi memiliki bukaan atau "mulut pori-pori" ke mana mereka menyapu
makanan. Semua protozoa yang mencerna makanan di perut mereka seperti kompartemen
disebut vakuola.
Protozoa dapat mereproduksi dengan pembelahan biner atau beberapa fisi. Beberapa
protozoa bereproduksi secara seksual, beberapa aseksual, sementara beberapa
menggunakan kombinasi, (mis. Coccidia). Seorang individu protozoon adalah
hermaphroditic.
Nama lain untuk protozoa adalah Acrita (R. Owen, 1861). Mereka dapat menyebabkan
malaria atau disentri amuba.
[sunting] Kelas Berdasarkan Alat Gerak
Protozoa dibagi menjadi 4 kelas berdasarkan alat gerak:
• Amoeba proteus memiliki dua jenis vakuola yaitu vakuola makanan dan vakuola
kontraktil.
• Entamoeba histolityca menyebabkan disentri amuba (bedakan dengan disentri
basiler yang disebabkan Shigella dysentriae)
• Entamoeba gingivalis menyebabkan pembusukan makanan di dalam mulut radang
gusi (Gingivitis)
• Foraminifera sp. fosilnya dapat dipergunakan sebagai petunjuk adanya minyak
bumi. Tanah yang mengandung fosil fotaminifera disebut tanah globigerina.
• Radiolaria sp. endapan tanah yang mengandung hewan tersebut digunakan untuk
bahan penggosok.
• Golongan phytonagellata
Ciliata (Ciliophora),alat gerak berupa silia (rambut getar). Anggota Ciliata ditandai
dengan adanya silia (bulu getar) pada suatu fase hidupnya, yang digunakan sebagai alat
gerak dan mencari makanan. Ukuran silia lebih pendek dari flagel.Memiliki 2 inti sel
(nukleus), yaitu makronukleus (inti besar) yang mengendalikan fungsi hidup sehari-hari
dengan cara mensisntesis RNA, juga penting untuk reproduksi aseksual, dan
mikronukleus (inti kecil) yang dipertukarkan pada saat konjugasi untuk proses reproduksi
seksual. Ditemukan vakuola kontraktil yang berfungsi untuk menjaga keseimbangan air
dalam tubuhnya. Banyak ditemukan hidup di laut maupun di air tawar. Contoh :
Paramaecium caudatum, Stentor, Didinium, Vorticella, Balantidium coli .[4]
Memiliki dua jenis inti Þ Makronukleus dan Mikronukleus (inti reproduktif). Cara
reproduksi, aseksual Þ membelah diri, seksual Þ konyugasi.
Sporozoa,adalah protozoa yang tidak memiliki alat gerak. Cara bergerak hewan ini
dengan cara mengubah kedudukan tubuhnya. Pembiakan secara vegetatif (aseksual)
disebut juga Skizogoni dan secara generatif (seksual) disebut Sporogoni.Marga yang
berhubungan dengan kesehatan manusia Þ Toxopinsma dan Plasmodium.. Tidak
memiliki alat gerak khusus, menghasilkan spora (sporozoid) sebagai cara perkembang
biakannya. Sporozoid memiliki organel-organel kompleks pada salah satu ujung (apex)
selnya yang dikhususkan untuk menembus sel dan jaringan inang.Hidupnya parasit pada
manusia dan hewan.Contoh : Plasmodium falciparum, Plasmodium malariae,Plasmodium
vivax. Gregarina. [4]
[sunting] Referensi
1. ^ a b c d http://id.shvoong.com/exact-sciences/biology/1618351-amoeba/
2. ^ a b c d http://blog.unila.ac.id/wasetiawan/files/2010/01/PROTOZOA.pdf
3. ^ http://gurungeblog.wordpress.com/2008/11/18/mengenal-protozoa/
4. ^ a b c d http://www.duasociety.co.cc/2009/11/klasifikasi-protozoa.html
5. ^ http://bebas.vlsm.org/v12/sponsor/Sponsor-
Pendamping/Praweda/Biologi/0015%20Bio%201-4a.htm
Archaea
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Belum Diperiksa
Halaman ini belum atau baru diterjemahkan sebagian dari bahasa Melayu.
Arkea
Bantulah Wikipedia untuk melanjutkannya. Lihat panduan penerjemahan Wikipedia.
[sunting] Sejarah
Arkea telah dikenal pasti pada tahun 1977 oleh Carl Woese dan George Fox berdasarkan
pemisahannya daripada prokariot yang lain dalam pohon filogentik rRNA 16S. Mula-
mulanya, kedua-dua kumpulan masing-masing dinamakan Arkeabakteria dan Eubakteria,
dan diolahkan sebagai alam atau subalam yang diistilahkan oleh Woses dan Fox sebagai
"Uralam" (Urkingdom). Woese memperdebatkan bahawa Arkea pada dasarnya
merupakan satu cabang hidupan yang berlainan. Ia kemudian menamakan semula
kumpulan Arkea dan kumpulan Bakteria untuk menegaskan perkara ini, dan
memperdebatkan bahawa bersama-sama dengan Eukariot, Arkea merupakan salah satu
daripada tiga domain hidupan.
Istilah biologi, Arkea, harus tidak dikelirukan dengan frasa geologi, eon Arkean, yang
juga dikenali sebagai Era Arkeozoik. Istilah kedua ini merujuk kepada zaman
primordium dalam sejarah bumi ketika Arkea dan Bakteria kedua-dua merupakan
organisma bersel yang tunggal di planet ini. Fosil-fosil yang mungkin berasal daripada
mikrob ini telah ditarikhkan sebagai hampir 3.8 bilion tahun dahulu (3,800 mya).
Pokok filogenetik berdasarkan data rRNA yang menunjukkan pemisahan bakteria, arkea,
dan eukariot.
• Arkea
• ArchaeaWeb oleh UNSW - maklumat mengenai Arkea
• Pengenalan Arkea, ekologi, sistematik dan morfologi
• Arkea dalam Ensiklopedia Astrobiologi, Astronomi, & Penerbangan Angkasa
Luar
• Pembioprospekan ekstremofil untuk antimikrob, Dr Sarah Maloney – Sedutan:
"...penemuan baru untuk penyelidikan ekstremofil masih berterusan pada hari ini,
dengan penemuan asid amino terkod genetik ke-22 yang baru-baru ini — pirolisin
— daripada arkea, Methanosarcina barkeri, (Hao et al., 2002; Srinivasan et al.,
2002)...."
• Berita BBC 21 Julai 21, 1999: Pepijat yang paling tahan lasak mendedahkan
rahasia-rahasia genetik – Sedutan: "...[Pyrococcus abyssi] menyukai keadaan-
keadaan yang kebanyakan organisma lain tidak dapat hidup. Organisma ini suka
akan suhu di lingkungan 103° Celsius dan tekanan sebanyak kira-kira 200
atmosfera...."
• Pyrococcus abyssi: Lihat informasi mengenai
Halaman web Genoscope archaea di KamusWiki.
• Mininjau sebarang genom
arkea yang siap di UCSC
Wikispecies mempunyai informasi mengenai
Archaea
Virus
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Untuk kegunaan lain dari Virus, lihat Virus (disambiguasi).
?
Virus
Rotavirus
Klasifikasi virus
Kelas: I–VII
Groups
I: Virus dsDNA
II: Virus ssDNA
III: Virus dsRNA
IV: Virus (+)ssRNA
V: Virus (−)ssRNA
VI: Virus ssRNA-RT
VII: Virus dsDNA-RT
Virus adalah parasit berukuran mikroskopik yang menginfeksi sel organisme biologis.
Virus hanya dapat bereproduksi di dalam material hidup dengan menginvasi dan
memanfaatkan sel makhluk hidup karena virus tidak memiliki perlengkapan selular untuk
bereproduksi sendiri. Dalam sel inang, virus merupakan parasit obligat dan di luar
inangnya menjadi tak berdaya. Biasanya virus mengandung sejumlah kecil asam nukleat
(DNA atau RNA, tetapi tidak kombinasi keduanya) yang diselubungi semacam bahan
pelindung yang terdiri atas protein, lipid, glikoprotein, atau kombinasi ketiganya. Genom
virus menyandi baik protein yang digunakan untuk memuat bahan genetik maupun
protein yang dibutuhkan dalam daur hidupnya.
Istilah virus biasanya merujuk pada partikel-partikel yang menginfeksi sel-sel eukariota
(organisme multisel dan banyak jenis organisme sel tunggal), sementara istilah
bakteriofag atau fag digunakan untuk jenis yang menyerang jenis-jenis sel prokariota
(bakteri dan organisme lain yang tidak berinti sel).
Virus sering diperdebatkan statusnya sebagai makhluk hidup karena ia tidak dapat
menjalankan fungsi biologisnya secara bebas. Karena karakteristik khasnya ini virus
selalu terasosiasi dengan penyakit tertentu, baik pada manusia (misalnya virus influenza
dan HIV), hewan (misalnya virus flu burung), atau tanaman (misalnya virus mosaik
tembakau/TMV).
Daftar isi
[sembunyikan]
• 1 Sejarah penemuan
• 2 Struktur dan anatomi virus
• 3 Parasitisme virus
• 4 Reproduksi virus
o 4.1 Proses-proses pada siklus litik
o 4.2 Proses-proses pada siklus lisogenik
• 5 Klasifikasi virus
• 6 Contoh-contoh virus
o 6.1 HIV (Human Immunodeficiency Virus)
o 6.2 Virus herpes
o 6.3 Virus influenza
o 6.4 Paramyxovirus
• 7 Peranan Virus dalam Kehidupan
o 7.1 Penyakit hewan akibat virus
o 7.2 Penyakit tumbuhan akibat virus
o 7.3 Penyakit manusia akibat virus
• 8 Diagnosis di laboratorium
• 9 Pencegahan dan pengobatan
• 10 Referensi
• 11 Lihat pula
[sunting] Sejarah penemuan
Virus mosaik tembakau merupakan virus yang pertama kali divisualisasikan dengan
mikroskop elektron.
Penelitian mengenai virus dimulai dengan penelitian mengenai penyakit mosaik yang
menghambat pertumbuhan tanaman tembakau dan membuat daun tanaman tersebut
memiliki bercak-bercak. Pada tahun 1883, Adolf Mayer, seorang ilmuwan Jerman,
menemukan bahwa penyakit tersebut dapat menular ketika tanaman yang ia teliti menjadi
sakit setelah disemprot dengan getah tanaman yang sakit. Karena tidak berhasil
menemukan mikroba di getah tanaman tersebut, Mayer menyimpulkan bahwa penyakit
tersebut disebabkan oleh bakteri yang lebih kecil dari biasanya dan tidak dapat dilihat
dengan mikroskop.
Pada tahun 1892, Dimitri Ivanowsky dari Rusia menemukan bahwa getah daun tembakau
yang sudah disaring dengan penyaring bakteri masih dapat menimbulkan penyakit
mosaik. Ivanowsky lalu menyimpulkan dua kemungkinan, yaitu bahwa bakteri penyebab
penyakit tersebut berbentuk sangat kecil sehingga masih dapat melewati saringan, atau
bakteri tersebut mengeluarkan toksin yang dapat menembus saringan. Kemungkinan
kedua ini dibuang pada tahun 1897 setelah Martinus Beijerinck dari Belanda menemukan
bahwa agen infeksi di dalam getah yang sudah disaring tersebut dapat bereproduksi
karena kemampuannya menimbulkan penyakit tidak berkurang setelah beberapa kali
ditransfer antartanaman.Patogen mosaik tembakau disimpulkan sebagai bukan bakteri,
melainkan merupakan contagium vivum fluidum, yaitu sejenis cairan hidup pembawa
penyakit.[1]
Setelah itu, pada tahun 1898, Loeffler dan Frosch melaporkan bahwa penyebab penyakit
mulut dan kaki sapi dapat melewati filter yang tidak dapat dilewati bakteri. Namun
demikian, mereka menyimpulkan bahwa patogennya adalah bakteri yang sangat kecil.[1]
Pendapat Beijerinck baru terbukti pada tahun 1935, setelah Wendell Meredith Stanley
dari Amerika Serikat berhasil mengkristalkan partikel penyebab penyakit mosaik yang
kini dikenal sebagai virus mosaik tembakau.[2] Virus ini juga merupakan virus yang
pertama kali divisualisasikan dengan mikroskop elektron pada tahun 1939 oleh ilmuwan
Jerman G.A. Kausche, E. Pfankuch, dan H. Ruska.[3]
[sunting] Struktur dan anatomi virus
Model skematik virus berkapsid heliks (virus mosaik tembakau): 1. asam nukleat (RNA),
2. kapsomer, 3. kapsid.
Virus merupakan organisme subselular yang karena ukurannya sangat kecil, hanya dapat
dilihat dengan menggunakan mikroskop elektron. Ukurannya lebih kecil daripada bakteri
sehingga virus tidak dapat disaring dengan penyaring bakteri. Virus terkecil berdiameter
hanya 20 nm (lebih kecil daripada ribosom), sedangkan virus terbesar sekalipun sukar
dilihat dengan mikroskop cahaya.[4]
Asam nukleat genom virus dapat berupa DNA ataupun RNA. Genom virus dapat terdiri
dari DNA untai ganda, DNA untai tunggal, RNA untai ganda, atau RNA untai tunggal.
Selain itu, asam nukleat genom virus dapat berbentuk linear tunggal atau sirkuler. Jumlah
gen virus bervariasi dari empat untuk yang terkecil sampai dengan beberapa ratus untuk
yang terbesar.[4] Bahan genetik kebanyakan virus hewan dan manusia berupa DNA, dan
pada virus tumbuhan kebanyakan adalah RNA yang beruntai tunggal.
Bahan genetik virus diselubungi oleh suatu lapisan pelindung. Protein yang menjadi
lapisan pelindung tersebut disebut kapsid. Bergantung pada tipe virusnya, kapsid bisa
berbentuk bulat (sferik), heliks, polihedral, atau bentuk yang lebih kompleks dan terdiri
atas protein yang disandikan oleh genom virus. Kapsid terbentuk dari banyak subunit
protein yang disebut kapsomer.[4]
Bakteriofag terdiri dari kepala polihedral berisi asam nukleat dan ekor untuk menginfeksi
inang.
Untuk virus berbentuk heliks, protein kapsid (biasanya disebut protein nukleokapsid)
terikat langsung dengan genom virus. Misalnya, pada virus campak, setiap protein
nukleokapsid terhubung dengan enam basa RNA membentuk heliks sepanjang sekitar 1,3
mikrometer. Komposisi kompleks protein dan asam nukleat ini disebut nukleokapsid.
Pada virus campak, nukleokapsid ini diselubungi oleh lapisan lipid yang didapatkan dari
sel inang, dan glikoprotein yang disandikan oleh virus melekat pada selubung lipid
tersebut. Bagian-bagian ini berfungsi dalam pengikatan pada dan pemasukan ke sel inang
pada awal infeksi.
Kapsid virus sferik menyelubungi genom virus secara keseluruhan dan tidak terlalu
berikatan dengan asam nukleat seperti virus heliks. Struktur ini bisa bervariasi dari
ukuran 20 nanometer hingga 400 nanometer dan terdiri atas protein virus yang tersusun
dalam bentuk simetri ikosahedral. Jumlah protein yang dibutuhkan untuk membentuk
kapsid virus sferik ditentukan dengan koefisien T, yaitu sekitar 60t protein. Sebagai
contoh, virus hepatitis B memiliki angka T=4, butuh 240 protein untuk membentuk
kapsid. Seperti virus bentuk heliks, kapsid sebagian jenis virus sferik dapat diselubungi
lapisan lipid, namun biasanya protein kapsid sendiri langsung terlibat dalam
penginfeksian sel.
Seperti yang telah dijelaskan pada virus campak, beberapa jenis virus memiliki unsur
tambahan yang membantunya menginfeksi inang. Virus pada hewan memiliki selubung
virus, yaitu membran menyelubungi kapsid. Selubung ini mengandung fosfolipid dan
protein dari sel inang, tetapi juga mengandung protein dan glikoprotein yang berasal dari
virus. Selain protein selubung dan protein kapsid, virus juga membawa beberapa molekul
enzim di dalam kapsidnya. Ada pula beberapa jenis bakteriofag yang memiliki ekor
protein yang melekat pada "kepala" kapsid. Serabut-serabut ekor tersebut digunakan oleh
fag untuk menempel pada suatu bakteri. Partikel lengkap virus disebut virion. Virion
berfungsi sebagai alat transportasi gen, sedangkan komponen selubung dan kapsid
bertanggung jawab dalam mekanisme penginfeksian sel inang.
Reduksi dari siklus litik ke provirus (dimana materi genetik virus dan sel inang
bergabung), bakteri mengalami pembelahan biner dan provirus keluar dari kromosom
bakteri.
Termasuk salah satu retrovirus yang secara khusus menyerang sel darah putih (sel T).
Retrovirus adalah virus ARN hewan yang mempunyai tahap ADN. Virus tersebut
mempunyai suatu enzim, yaitu enzim transkriptase balik yang mengubah rantai tunggal
ARN (sebagai cetakan) menjadi rantai ganda kopian ADN (cADN). Selanjutnya, cADN
bergabung dengan ADN inang mengikuti replikasi ADN inang. Pada saat ADN inang
mengalami replikasi, secara langsung ADN virus ikut mengalami replikasi.
Virus herpes merupakan virus ADN dengan rantai ganda yang kemudian disalin menjadi
mARN.
Siklus replikasi virus influenza hampir sama dengan siklus replikasi virus herpes. Hanya
saja, pada virus influenza materi genetiknya berupa rantai tunggal ARN yang kemudian
mengalami replikasi menjadi mARN.
[sunting] Paramyxovirus
Virus sangat dikenal sebagai penyebab penyakit infeksi pada manusia, hewan, dan
tumbuhan. Sejauh ini tidak ada makhluk hidup yang tahan terhadap virus. Tiap virus
secara khusus menyerang sel-sel tertentu dari inangnya. Virus yang menyebabkan
selesma menyerang saluran pernapasan, virus campak menginfeksi kulit, virus hepatitis
menginfeksi hati, dan virus rabies menyerang sel-sel saraf. Begitu juga yang terjadi pada
penyakit AIDS (acquired immune deficiency syndrome), yaitu suatu penyakit yang
mengakibatkan menurunnya daya tahan tubuh penderita penyakit tersebut disebabkan
oleh virus HIV yang secara khusus menyerang sel darah putih. Tabel berikut ini memuat
beberapa macam penyakit yang disebabkan oleh virus.
Selain manusia, virus juga menyebabkan kesengsaraan bagi hewan dan tumbuhan. Tidak
sedikit pula kerugian yang diderita peternak atau petani akibat ternaknya yang sakit atau
hasil panennya yang berkurang.
Penyakit tetelo, yakni jenis penyakit yang menyerang bangsa unggas, terutama ayam.
Penyebabnya adalah new castle disease virus (NCDV). Penyakit kuku dan mulut, yakni
jenis penyakit yang menyerang ternak sapi dan kerbau. Penyakit kanker pada ayam oleh
rous sarcoma virus (RSV). Penyakit rabies, yakni jenis penyakit yang menyerang anjing,
kucing, dan monyet. Penyebabnya adalah virus rabies.
Penyakit mosaik, yakni jenis penyakit yang menyerang tanaman tembakau. Penyebabnya
adalah tobacco mosaic virus (TMV) Penyakit tungro, yakni jenis penyakit yang
menyerang tanaman padi. Penyebabnya adalah virus Tungro. Penyakit degenerasi
pembuluh tapis pada jeruk. Penyebabnya adalah virus citrus vein phloem degeneration
(CVPD).
Contoh paling umum dari penyakit yang disebabkan oleh virus adalah pilek (yang bisa
saja disebabkan oleh satu atau beberapa virus sekaligus), cacar, AIDS (yang disebabkan
virus HIV), dan demam herpes (yang disebabkan virus herpes simpleks). Kanker leher
rahim juga diduga disebabkan sebagian oleh papilomavirus (yang menyebabkan
papiloma, atau kutil), yang memperlihatkan contoh kasus pada manusia yang
memperlihatkan hubungan antara kanker dan agen-agen infektan. Juga ada beberapa
kontroversi mengenai apakah virus borna, yang sebelumnya diduga sebagai penyebab
penyakit saraf pada kuda, juga bertanggung jawab kepada penyakit psikiatris pada
manusia.
Kekhawatiran juga terjadi terhadap penyebaran kembali virus sejenis cacar, yang telah
menyebabkan wabah terbesar dalam sejarah manusia, dan mampu menyebabkan
kepunahan suatu bangsa. Beberapa suku bangsa Indian telah punah akibat wabah,
terutama penyakit cacar, yang dibawa oleh kolonis Eropa. Meskipun sebenarnya
diragukan dalam jumlah pastinya, diyakini kematian telah terjadi dalam jumlah besar.
Penyakit ini secara tidak langsung telah membantu dominasi bangsa Eropa di dunia baru
Amerika.
Salah satu virus yang dianggap paling berbahaya adalah filovirus. Grup Filovirus terdiri
atas Marburg, pertama kali ditemukan tahun 1967 di Marburg, Jerman, dan ebola.
Filovirus adalah virus berbentuk panjang seperti cacing, yang dalam jumlah besar tampak
seperti sepiring mi. Pada April 2005, virus Marburg menarik perhatian pers dengan
terjadinya penyebaran di Angola. Sejak Oktober 2004 hingga 2005, kejadian ini menjadi
epidemi terburuk di dalam kehidupan manusia.
[sunting] Referensi
1. ^ a b Akin, H.M. (2005) (Didigitalisasi oleh Google Penelusuran Buku). Virologi
Tumbuhan. Yogyakarta: Kanisius. hlm. hlm. 17. ISBN 9792111808,
9789792111804. Diakses pada 13 Maret 2009.
2. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk
ref bernama Campbell341
3. ^ Creager, A.N.H. (2002) (Didigitalisasi oleh Google Penelusuran Buku). The life
of a virus: tobacco mosaic virus as an experimental model, 1930-1965 (edisi ke-
Edisi ke-2). Chicago: University of Chicago Press. hlm. hlm. 119. ISBN
0226120260, 9780226120263. Diakses pada 26 Maret 2009.
4. ^ a b c Campbell et al. (2002), hlm. 342. Diakses pada 26 Maret 2009.
Patogen
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Belum Diperiksa
Umumnya, hanya organisme yang sangat patogen yang dapat menyebabkan penyakit,
sementara sisanya jarang menimbulkan penyakit. Patogen oportunis adalah patogen yang
jarang menyebabkan penyakit pada orang-orang yang memiliki imunokompetensi
(immunocompetent) namun dapat menyebabkan penyakit/infeksi yang serius pada orang
yang tidak memiliki imunokompetensi (immunocompromised).[1] Patogen oportunis ini
umumnya adalah anggota dari flora normal pada tubuh.[1] Istilah oportunis sendiri
merujuk kepada kemampuan dari suatu organisme untuk mengambil kesempatan yang
diberikan oleh penurunan sistem pertahanan inang untuk menimbulkan penyakit.[1]
Pada umumnya semua patogen pernah berada di luar sel tubuh dengan rentang waktu
tertentu (ekstraselular) saat mereka terpapar oleh mekanisme antibodi, namun saat
patogen memasuki fasa intraselular yang tidak terjangkau oleh antibodi, sel T akan
memainkan perannya.[3]
Daftar isi
[sembunyikan]
• 1 Virulensi
o 1.1 Faktor Virulensi Bakteri
• 2 Klasifikasi
o 2.1 Virus
o 2.2 Bakteri
o 2.3 Fungi
o 2.4 Protozoa
o 2.5 Cacing
• 3 Lihat Pula
• 4 Rujukan
• 5 Pranala luar
[sunting] Virulensi
Virulensi adalah derajat tingkat patogenitas yang diukur oleh banyaknya organisme yang
diperlukan unuk menimbulkan penyakit pada jangka waktu tertentu.[4][2] Virulensi
berkaitan erat dengan infeksi dan penyakit: infeksi merujuk pada suatu situasi di mana
suatu mikroorganisme telah menetap dan tumbuh pada suatu inang, dalam hal ini
mikrorganisme tersebut dapat melukai atau tidak melukai inangnya; sementara penyakit
adalah kerusakan atau cidera pada inang yang mengganggu fungsi tubuh inang. [2]
Sebagai contoh, dosis letal 50%/ 50%lethal dose (LD50) adalah jumlah organisme yang
diperlukan untuk membunuh setengah dari jumlah inang yang diserang.[4] Sementara
dosis infeksius 50%/ 50%infectious dose (ID50) adalah jumlah organisme patogen yang
dibutuhkan untuk menginfeksi 50% dari total inang yang diserang. ID50 dari tiap
organisme berbeda-beda, sebagai contoh, Shigella memiliki ID50 kurang dari 100
organisme sementara Salmonella memiliki ID50 sekitar 100.000 organisme.[4] Dosis
infeksius dari suatu organisme tergantung dari faktor virulensi mereka.[4]
[sunting] Klasifikasi
Klasifikasi patogen terbagi menjadi:[5] Virus, bakteri, fungi, protozoa dan cacing.
[sunting] Virus
Virus adalah parasit yang bukan merupakan mahluk hidup namun memiliki materi
genetik berupa asam nukleat (DNA/RNA) yang membutuhkan keberadaan sel prokariot
atau eukariot yang hidup untuk melakukan replikasi atau perbanyakan dari asam nukleat
tersebut.[6] Virus dapat menginfeksi binatang, manusia, tanaman, fungi, bakteri, protozoa,
serangga dan hampir semua jenis mahluk hidup.[6] Contoh virus yang menyerang bakteri
adalah en:bacteriophage yang menyerang Escherichia coli.[6] Sementara pada manusia
contohnya adalah en:Human Immunodeficiency Virus (HIV) yang menyebabkan
penyakit en:Acquired Immunodeficiency Syndrome (AIDS) .[6]
[sunting] Bakteri
Bakteri yang termasuk dalam organisme prokariot selain memiliki kegunaan, juga
menimbulkan keuntungan karena merupakan patogen yang umum pada mahluk hidup
seperti manusia.[7] Contohnya adalah bakteri patogen oportunis Pseudomonas aeruginosa
yang dapat menginfeksi paru-paru sehingga dapat menimbulkan kematian.[7] Selain P.
aeruginosa bakteri patogen lain yang populer adalah Staphylococcus aureus yang adalah
Mikroflora normal manusia pada permukaan kulit, mulut, dan hidung, namun pada saat
sistem imun menurun, S. aureus akan bersifat patogen dan dapat menimbulkan penyakit
seperti penggumpalan darah. [2]
[sunting] Fungi
Fungi adalah organisme prokariot yang termasuk dalam kingdom protista dengan sekitar
75.000 spesies yang sudah diidentifikasi.[8].Fungi dapat menjadi parasit pada manusia
contohnya seperti Candida albicans yang adalah fungi patogen oportunis yang dapat
menyebabkan infeksi pada hampir semua bagian dari tubuh manusia dan dapat
menyebabkan kematian.[8] C. albicans seringkali menyerang rongga mulut ataupun
vagina, namun sewaktu sistem imun inang sedang baik, C. albicans tidak akan
menimbulkan infeksi dan hidup secara normal pada rongga mulut manusia misalnya. [8]
[sunting] Protozoa
Protozoa adalah gup organisme bersel satu yang sangat bervariasi dengan lebih dari
50.000 jenis.[9] Banyak yang berukuran kurang dari 1/200 mm tapi beberapa dapat
mencapai 3 mm seperti [[Spirostomun]]. Banyak yang hidup secara soliter (sendiri), ada
yang secara berkoloni.[9] Pada manusia, protozoa merupakan salah satu patogen dan dapat
menyebabkan penyakit seperti malaria yang disebabkan oleh Plasmodium falciparum.
Protozoa ini ditularkan dari manusia yang satu ke manusia yang lain dengan perantaraan
nyamuk betina dari genus anopheles.[9] Terdapat ratusan juta kasus dari penyakit malaria
pertahun dengan tingkat kematian yang tinggi pada negara-negara miskin.[9]
[sunting] Cacing
Cacing dalam usus merupakan salah satu patogen manusia yang paling umum. Cacing
gelang Ascaris lumbricoides diperkirakan menginfeksi 1.472 juta manusia di seluruh
dunia.[10] Walau jarang membahayakan nyawa, parasit ini merupakan penyebab utama
morbiditas pada negara-negara berkembang[10]. Infeksi berat dapat menyebabkan
gangguan usus dan gangguan pertumbuhan.[10]
[sunting] Rujukan
1. ^ a b c d e Warren Levinson. 2008. Review of Medical Microbiology &
Immunology, Tenth Edition. New York: The McGraw-Hill Companies, Inc
2. ^ a b c d Madigan MT, Martinko JM, Brock TD. 2006. Brock Biology of
Microorgnisms. New Jersey: Pearson Prentice Hall.
3. ^ (en)"Figure 10.4. Pathogens found in various compartments of the body".
Charles A. Janeway, et al.. Diakses pada 17 Maret 2010.
4. ^ a b c d e f g h i j k l m n Harvey RA, Champe PC, Fisher BD, Strohl WA. 2007.
Microbiology. Philadelphia : Lippincott Williams & Wilkin
5. ^ (en)"Figure 10.3 A variety of microorganisms can cause disease". Charles A.
Janeway, et al.. Diakses pada 17 Maret 2010.
6. ^ a b c d Lerner KL, Lerner BW. 2003. World of Microbiology and
Immunology.Detroit : Gale
7. ^ a b Ramos JL, Filloux A. 2010. Pseudomonas. Volume 6, Molecular
microbiology, infection and biodiversity. Dordrecht : Springer Verlag 2010
8. ^ a b c Ramage G, VandeWalle K, Wickes BL,López–Ribot JL. 2001.
Characteristics of biofilm formation by Candida albicans. Rev Iberoam Micol 18:
163-170.
9. ^ a b c d Florens L, et al. 2002. A proteomic view of the Plasmodium falciparum
life cycle. Nature 419:520-526.
10. ^ a b c Turner JD, Faulkner HM, Kamgno J, Cormnot F, Snick JV, Else KJ,
Grencis RK, Behnke JM, Boussinesg M, Bradley JE. 2003. Th2 Cytokines Are
Associated with Reduced Worm Burdens in a Human Intestinal Helminth
Infection The J of Infec Dis 188:1768–1775.