Anda di halaman 1dari 59

MATA KULIAH

KEAMANAN PANGAN

M i r a N u r f i t r i a n i J . , S . T. - 228050001
N u r a h m a R u l i a n t i a S a l i m , S . T. P - 228050002
E r m a w a t i , S . T. - 228050003
R d . R r. A f t r i c k K a r i n a , S . T. - 228050005
P u t e r i S e p t i A s y a n t i , S . T. - 228050006

PROGRAM STUDI MAGISTER TEKNOLOGI PANGAN


PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS PASUNDAN
BANDUNG
2024
Tingkatan Sertifikasi
Keamanan Pangan

GMP/PRP/ HACCP ISO 22000


Hazard Analysis and Critical Control Points GFSI
CPPOB/CPPBIRT International Organization for Standardization (Global Food Safety Initiative)
• HACCP mencakup identifikasi,
• Praktek-praktek dasar kebersihan dan • ISO 22000 adalah standar
penilaian, dan pengendalian bahaya • FSSC 22000 (Food Safety System
keamanan di fasilitas pengolahan internasional untuk sistem
kritis dalam proses produksi Certification 22000): Standar ini
makanan. manajemen keamanan pangan
makanan. merupakan gabungan dari ISO 22000
• Prinsip-prinsip GMP menetapkan yang melibatkan pendekatan
• Implementasi HACCP seringkali dan Prinsip-Prinsip Program Sertifikasi
standar untuk kebersihan dan kondisi terhadap seluruh rantai pasokan
menjadi prasyarat bagi tingkatan Sistem Manajemen Keamanan Pangan
operasional di seluruh fasilitas. makanan.
sertifikasi lebih tinggi karena fokus (PAS 220). FSSC 22000 sering
• ISO 22000 mencakup prinsip-
pada pengendalian risiko spesifik. digunakan di industri makanan dan
Good Manufacturing Practices prinsip HACCP dan
Prerequisite Programs minuman.
Current Good Manufacturing Practices menambahkan elemen
Current Good Practices of Food Business manajemen mutu.
Operators
PENERAPAN
FSSC 22000
Produk Bakery
FSSC 22000
Untuk lolos sertifikasi FSSC
22000,
Sertifikasi FSSC (Food Safety System industri pangan perlu?
Certification) 22000 adalah suatu
bentuk pengakuan yang diberikan • Lakukan analisis bahaya dan pengendalian titik kritis (HACCP).
kepada organisasi atau pabrik pangan • Kembangkan dan terapkan sistem manajemen keamanan pangan.
yang memenuhi standar tertentu dalam • Dokumentasikan kebijakan, prosedur, dan catatan terkait keamanan
hal keamanan pangan. pangan.
• Berikan pelatihan kepada karyawan.
• Lakukan audit internal dan tindakan perbaikan.
• Kontrol bahan baku dan pemasok.
• Implementasikan kontrol proses dan pemantauan.
• Tetapkan sistem pelacakan produk.
• Manajemen perubahan yang terkendali.
• Dapatkan komitmen tinggi dari manajemen.
• Persiapkan untuk pemeriksaan dan sertifikasi eksternal.
Alasan Pentingnya Keamanan Pangan dalam
Industri Bakery

Kesehatan Konsumen Produk bakery yang aman memberikan jaminan terhadap kesehatan konsumen. Kehadiran
bahan berbahaya dapat membahayakan kesehatan masyarakat.

Kepercayaan Pelanggan Keamanan pangan menciptakan kepercayaan pelanggan. Konsumen lebih cenderung
memilih produk bakery dari produsen yang memiliki sistem keamanan pangan yang teruji.

Kepatuhan Regulasi Industri bakery harus mematuhi regulasi keamanan pangan yang ketat. Keamanan pangan
yang baik membantu organisasi memenuhi standar dan persyaratan hukum.

Pentingnya Citra Merek Keamanan pangan yang terjamin berkontribusi pada citra positif merek. Ini dapat
membedakan produk bakery dari pesaing dan meningkatkan loyalitas pelanggan.
Pencegahan Kontaminasi Dalam proses produksi bakery, pencegahan kontaminasi dan identifikasi bahaya melalui
dan Bahaya HACCP membantu mengurangi risiko keracunan makanan atau kejadian negatif lainnya.

Akses ke Pasar Global Untuk bersaing di pasar global, produsen bakery perlu memastikan bahwa produk mereka
memenuhi standar internasional keamanan pangan, seperti yang ditetapkan oleh FSSC.
Pengelolaan Risiko dan Memiliki sistem keamanan pangan yang kuat membantu dalam mengelola risiko dan
Tanggung Jawab Hukum memastikan bahwa organisasi bertanggung jawab hukum terhadap produk yang dihasilkan.

Peningkatan Daya Saing Organisasi di industri bakery yang memiliki reputasi baik dalam keamanan pangan
cenderung lebih kompetitif dan dapat menarik lebih banyak pelanggan
DIAGRAM ALIR
Analisis Bahaya
DIAGRAM ALIR
Analisis Bahaya
Hasil Penetapan CCP
Produksi Roti

“Safe Food Now For a Healthy


Tommorow, Food Safety is Everyone
Business”
Layout Bangunan,
Tata Letak Ruang
Produksi & Ruang
Kerja
Konstruksi/ Layout Central Kitchen
Industri Bakery
Konstruksi/ Layout Central Kitchen
Industri Bakery
Sarana Penunjang Sistem Manajemen
Keamanan Pangan
Sarana Tujuan Tindakan Koreksi Rekaman/Dokumentasi
Gudang Bahan • Memastikan bahan baku disimpan • Pemeriksaan rutin untuk • Catatan penerimaan bahan
Baku dengan benar untuk mencegah memastikan kebersihan dan baku.
kontaminasi dan kerusakan. keamanan gudang. • Laporan hasil pemeriksaan
• Memudahkan akses dan pengambilan • Perbaikan atau penggantian kebersihan gudang.
bahan baku dengan kecepatan dan peralatan penyimpanan yang
akurasi. rusak.

Area Produksi • Menjaga kebersihan dan keamanan • Pemeliharaan rutin pada • Catatan pemeliharaan mesin.
pangan selama proses produksi. peralatan produksi. • Dokumen pelatihan
• Memastikan proses sesuai dengan • Pelatihan karyawan tentang keamanan pangan untuk
standar keamanan dan kebersihan. praktik keamanan pangan. karyawan.

Mesin dan • Memastikan mesin dan peralatan • Pemeliharaan preventif • Catatan pemeliharaan dan
Peralatan beroperasi dengan efisien dan aman. terjadwal. perbaikan.
• Perbaikan atau penggantian • Catatan kinerja mesin selama
komponen yang rusak. produksi.
Sarana Penunjang Sistem Manajemen
Keamanan Pangan

Sarana Tujuan Tindakan Koreksi Rekaman/Dokumentasi


Sistem Air Bersih • Memastikan air bersih dan • Pembersihan dan pemeliharaan • Analisis kualitas air.
dan Pembuangan pembuangan limbah sesuai dengan rutin pada sistem air. • Catatan pemeliharaan sistem
Limbah standar keamanan pangan. • Perbaikan kebocoran atau pembuangan limbah.
masalah pembuangan limbah.

Sistem Energi • Menyediakan pasokan listrik yang • Perawatan rutin pada sistem • Catatan pemeliharaan
stabil untuk operasional pabrik. kelistrikan. peralatan listrik.
• Penanganan cepat terhadap • Laporan pemadaman listrik
pemadaman listrik. dan tindakan yang diambil.

Sistem Kontrol • Memastikan kualitas bahan baku, • Perbaikan atau penyesuaian • Catatan hasil pengujian.
Kualitas produk dalam proses, dan produk pada peralatan pengujian. • Laporan investigasi
akhir sesuai dengan standar. • Investigasi ketidaksesuaian ketidaksesuaian dan tindakan
kualitas. koreksi.
K eam an an Pangan
Sarana Penunjagn Sistem Manajemen

Sarana Tujuan Tindakan Koreksi Rekaman/Dokumentasi


Ruang Karyawan • Memberikan fasilitas yang nyaman • Pembersihan dan pemeliharaan • Catatan pemeliharaan ruang
(Ruang Istirahat, dan aman bagi karyawan. rutin ruang karyawan. karyawan.
Kamar Mandi, • Mendorong kebersihan dan • Pemantauan kebutuhan • Survei kepuasan karyawan
Area Makan, Area kesejahteraan mental karyawan. karyawan dan peningkatan untuk memahami kebutuhan
Kesehatan, • Memberikan tempat untuk istirahat, fasilitas berdasarkan umpan dan harapan.
Fasilitas makan, dan melakukan kegiatan balik. • Dokumentasi fasilitas dan
Kesejahteraan, pribadi. • Penyediaan fasilitas kesehatan peralatan yang disediakan di
Informasi) dan kebersihan yang memadai. ruang karyawan.
Sarana Utility
(Air, Steam, Gas,
Udara, Elektrik,
Energi)
Sumber Air Air yang digunakan dalam industri makanan pada
umumnya harus memenuhi persyaratan seperti tidak
berwarna, tidak berbau, jernih, dan tidak berasa
Industri Bakery

Masuk kedalam Treat Masuk kedalam tandon


Sumber air dari sumur
wate storage tank RO

Ditampung dalam Air Siap untuk


Dilakukan Water
filtered water storage didistribusikan (Clean in
treatment
tank place (CIP))

Air untuk produksi


Filter dengan Zeloit,
Dipompa ke mesin filter digunakan untuk
karbon, softener (resin)
sanitasi juga
Sumber Energi dan Bahan Bakar
Industri Bakery

• Sumber listrik yang digunakan adalah PLN


• Sebagai cadangan menggunakan generator
Energi

• Menggunakan LPG (Sumber pemacu oven menyala)


Bahan
Bakar
Udara / Ventilasi dan Sumber Cahaya
Industri Bakery

Udara dan ventilasi menggunakan Fan


Exhaust yang terpasang pada bagian luar
dinding R.Produksi

Sumber cahaya menggunakan lampu


waterproof dustproof
Management Limbah
Pengolahan Limbah

Pa Cai
dat r

Limbah padatan berupa kulit telur, plastik limbah cair berupa sisa-sisa hasil
pembungkus bahan baku, sisa bahan pencucian peralatan, dimana limbah
pangan dan sisa-sisa adonan dibuang ke tersebut dialirkan melalui saluran
tempat pembuangan sampah di lokasi pembuangan air yang langsung dialirkan
pabrik, dan setiap hari diambil oleh ke selokan tertutup, limbah cair yang
petugas kebersihan sehingga tidak terbentuk sedikit sehingga limbah cairan
mencemari lingkungan disekitar pabrik ini tidak membahayakan dan tidak
mencemari lingkungan.
Hygiene Karyawan
Seragam Karyawan

Pekerja memakai Apron mencegah


Mewajibkan karyawan
seragam dan celemek/ kontaminasi agar tidak
menjaga kerbershian dan
apron, hairnet, masker langsung mengenai baju
kesehatan
dan sarung tangan seragam produksi

Pekerja yang sedang dalam


keadaan kurang sehat tidak
diizinkan masuk kerja
Aturan Saat Berproduksi

Kebersihan tangan Perhiasan Merokok Kuku

• Mencuci dan mengeringkan tangan • Karyawan tidak boleh • Karyawan dilarang merokok dan • Kuku tidak boleh panjang dan
dengan benar sebelum memulai menggunakan perhiasan atau mengunyah permen karet kotor. Cat kuku dan bulu mata
pekerjaan, sesudah makan dan benda lain yang mudah lepas diseluruh area produksi palsu dilarang dikenakan di area
minum, setelah ke toilet, setiap • Misalnya jam tangan, anting- • Pulpen atau peralatan lain tidak produksi serta akses ke ruang
selesai istirahat dan setiap waktu anting, cincin, kalung, peniti, boleh disimpan diatas pinggang produksi hanya boleh dilakukan
dimana tangan terkena kotoran bros dan lain-lain. termasuk saku, lubang kancing, melalui pintu yang sudah
atau kontaminan lain. kerah baju, rambut, atau ditentukan
diselipkan di telinga
Kesesuaian
Peralatan Produksi
dan Utility
(Termasuk Cleaning
dan Perawatannya)
Metode Sanitasi dan Perawatan
Peralatan Produksi :

CIP
(Clean in
Place)

COP
(Clean out
Place)

Kalibrasi
Mesin
Berkala
Clean in Place (CIP)

Proses pembersihan permukaan interior peralatan dan


jalur produksi tanpa membongkar instalasi sistem
yang terpasang dari kotoran sisa proses produksi.

Proses pembersihan CIP biasanya dimulai dengan pembilasan untuk


menghilangkan padatan atau kotoran yang lepas, diikuti dengan larutan
pembersih alkali yang menghilangkan kontaminan organik. Setelah peralatan
dibersihkan secara menyeluruh, larutan asam digunakan untuk memecah
kontaminan anorganik seperti kerak dan karat. Langkah terakhir melibatkan
pembilasan untuk menghilangkan sisa larutan pembersih sebelum peralatan
digunakan kembali.
Clean Out Place (COP)

Clean out Place (COP) yakni program


pembersihan permukaan interior peralatan
yang dilakukan dengan cara membongkar
peralatan.

Proses pembersihan dilakukan dengan memindahkan


komponen ke area pencucian atau tempat dimana
peralatan akan dibersihkan/disterilkan. Prosesnya bisa
berlangsung manual atau otomatis menggunakan
mesin cuci.
Kalibrasi Mesin

• Kalibrasi mesin adalah proses penyesuaian


kembali mesin dengan standar atau nilai yang
telah ditentukan, untuk memastikan bahwa mesin
tersebut beroperasi secara akurat dan konsisten.

Kalibrasi mesin secara teratur dapat memastikan bahwa mesin


beroperasi dengan akurat dan konsisten. Hal ini dapat membantu
perusahaan memenuhi standar kualitas, meningkatkan efisiensi
produksi, mengurangi risiko kegagalan mesin, dan memastikan
keselamatan kerja bagi pekerja.
Pengelolaan
Warehouse
(Inevntory Raw
material)
Tujuan Penyimpanan

Warehouse & Penyimpanan


menjaga bahan makanan tersedia

Penyimpanan bahan makanan adalah suatu tata cara menata,


menyimpan, memelihara keamanan bahan makanan kering baik
menjaga daya tahan bahan makanan
berkualitas maupun kuantitas di gudang bahan makanan serta
pencatatan dan pelaporan (Pudjirahardjo, 2013).

menjaga kualitas

mempermudah para pekerja untuk menemukan


bahan makanan yang diperlukan

Penyimpanan bahan makanan pada pastry & bakery harus sangat


diperhatikan karena bahan makanan pada dasarnya memiliki sifat yang
mudah rusak, apalagi jika disimpan dengan cara atau metode yang
tidak bersih, tidak teratur dan juga tidak dijaga dengan baik
Warehouse & Penyimpanan
Unit Penyimpanan Kering
• untuk menyimpan lebih dan item-item yang tidak mudah rusak

Refigerators/Chiller
• untuk penyimpanan jangka pendek dari item yang perishable

Unit yang dirancang khusus


(Deep-chilling unit)

Freezer
• untuk penyimpanan pangan mudah rusak untuk jangka lebih panjang
Warehouse & Penyimpanan

Faktor yang mempengaruhi tempat penyimpanan atau


warehouse;

Kelembaban
Suhu Ruangan Sinar Matahari
Ruangan (RH)
SOP Warehouse & Penyimpanan

Untuk menjaga keamanan raw material selama


penyimpanan perlu dilakukan pembuatan Standard
Operational Procedure (SOP)
SOP Penyimpanan

Pembuatan SOP memiliki tujuan agar


bahan yang disusun rapi, dan bisa
tahan lama

SOP memuat standar tempat


penyimpanan yang baik

SOP memuat ketentuan tempat


penyimpanan dengan
menyesuaikan kebutuhan agar
dapat mempermudah akses
pengambilan

Menerapkan system FIFO dan


FEFO pada penyimpanan
SOP Penyimpanan:

Penyimpanan harus dipisahkan


antara raw material dan limbah

Melakukan labeling bahan-bahan


di area penyimpanan
Pencegahan
Kontaminasi dan
Pencegahan Hama
Pencegahan Kontaminasi

Kontaminasi atau pencemaran adalah masuknya zat asing kedalam makanan yang tidak
dikehendaki atau diinginkan.

Kelompok kontaminasi :

1. Pencemaran mikroba (seperti : bakteri, jamur, cendawan)


2. Pencemaran fisik (seperti : rambut, debu tanah, serangga dan kotoran lainnya)
3. Pencemaran kimia (seperti : bahan kimia beracun, pestisida, dll)

Cara terjadinya kontaminasi :


a. Kontaminasi langsung  Kontaminasi langsung pada makanan dapat terjadi karena adanya
kontak langsung makanan dengan lingkungannya. Sumber kontaminasi dapat berupa bahan
kimia dan biologi seperti bakteri yang terkandung dalam udara, tanah, dan air.
b. Kontaminasi silang  Kontaminasi silang merupakan perpindahan mikroorganisme ke
makanan melalui suatu media. Penyebab utama kontaminasi ini adalah manusia sebagai
pengolah makanan yang mampu memindahkan kontaminan yang bersifat biologis, kimiawi
dan fisik kedalam makanan ketika makanan tersebut diproses, dipersiapkan, diolah atau
disajikan.
Pencegahan Kontaminasi

Cara mencegah kontaminasi :

1. Hygiene  suatu usaha atau upaya pencegahan penyakit yang menitik beratkan pada usaha
kesehatan perorangan atau manusia beserta lingkungan tempat orang tersebut berada yang
dilakukan pada seseorang atau masyarakat untuk mencegah timbulnya penyakit dengan cara
berbuat sedemikian rupa agar pengaruh kondisi lingkungan tidak merugikan Kesehatan
(Widyati, 2002).

2. Sanitasi  suatu upaya atau usaha pencegahan yang menitik beratkan kegiatan dan tindakan
yang perlu untuk membebaskan makanan dari segala bahaya yang dapat mengganggu atau
merusak kesehatan, mulai dari sebelum makanan diproduksi, selama dalam proses pengolahan,
penyimpanan, pengangkutan, sampai pada saat dimana makanan tersebut siap untuk
dikonsumsi kepada konsumen (Widyati, 2002).

3. Assessment bahan baku, kemasan, dan bahan lainnya yang kontak dengan peralatan produksi
serta produk  suatu upaya untuk memastikan bahan – bahan yang digunakan pada proses
produksi telah aman sesuai standard/regulasi keamananan pangan dan halal
Pencegahan Kontaminasi

Sistem sanitasi dan Hygiene yang harus


diterapkan :

1. Sanitasi Lingkungan Kerja


2. Sanitasi Peralatan
3. Sanitasi dan Higenitas Pekerja
Pencegahan Kontaminasi
Pencegahan Kontaminasi
Pencegahan Kontaminasi
Pencegahan Kontaminasi
Pencegahan Hama (Pest Control)

Pest control adalah suatu upaya yang dilakukan


untuk mengendalikan hama yang berada
dilingkungan perusahaan sebagai salah satu
bentuk sanitasi
Pencegahan Hama (Pest Control)

Cara melakukan proses aplikasi pest control yang tepat :

1) Seleksi Perusahaan Pest Control  lakukan proses pencarian perusahaan pest


control yang penetapan aplikasinya dilakukan dengan melalukan proses survey dan
penanganan yang tepat sesuai dengan industri dan kondisi operasional proses
perusahaan.

2) Proses pengembangan dan operasional sanitasi  Lakukan proses integrasi yang


tepat antara aplikasi sanitasi dengan proses operasional pest control yang
dijalankan.

3) Program Pelatihan  Lakukan proses pengembangan kompetensi sumber daya


manusia dalam perusahaan. Tujuannya adalah meningkatkan nilai keterlibatan
karyawan dalam program pest control serta untuk memiliki kapasitas yang tepat
dalam proses penanganan dan verifikasi terhadap program pengendalian hama
dalam perusahaan.
Pencegahan Hama (Pest Control)
Pencegahan Hama (Pest Control)
Proses Bahan
Rework
Proses Bahan Rework

menghindari pemborosan yang tidak perlu.


Pengerjaan ulang merupakan langkah tambahan dalam proses produksi untuk

jalur dapat digunakan kembali. Semua aktivitas pengerjaan ulang harus


Prosedur ini membuat bahan yang tidak sesuai atau berlebih dikeluarkan dari

kualitas. Prosedur yang kuat yang diterapkan akan membantu mengendalikan


menghasilkan produk aman yang memenuhi standar minimum hukum dan

ulang, bahan, bahan, dan barang dalam proses (WIP).


potensi bahaya keamanan pangan, dan melacak makanan yang dikerjakan
J

Proses Bahan Rework

Pengolahan ulang adalah makanan yang dialihkan dari alur produksi normal

produk yang sama atau produk alternatif.


dengan tujuan untuk penggunaan atau pemrosesan ulang selanjutnya pada

Contoh pengerjaan ulang makanan dapat mencakup:

Mengemas ulang produk yang salah label atau salah kode


• Mengolah kembali adonan roti sisa dari produksi sebelumnya

Mereformasi produk yang rusak atau kekurangan berat


Memproses ulang produk karena kerusakan peralatan


Membuat bahan yang berlebih ke dalam produk lain


Menggunakan kembali produk yang dikeluarkan dari proses dan disimpan karena penghentian


produksi yang tidak normal
J

Proses Bahan Rework

Poin-poin penting yang perlu diperhatikan dalam pengerjaan ulang adalah sebagai
berikut:

1. Bahan pengerjaan ulang harus dapat diidentifikasi . Disimpan dalam wadah


b erk o d e w arn a d an d ib eri lab el d en g an n am a p ro d u k , k o d e lo t d an tan g g al
produksi.
2. Tetapkan praktik penyimpanan yang efektif untuk pengerjaan ulang bahan,
seperti batas waktu dan suhu maksimum. Bahan pengerjaan ulang harus

perkembangbiakan mikroorganisme dan penurunan kualitas .


disimpan sedemikian rupa sehingga mencegah kontaminasi berbahaya,

3. T etap k an ju m lah m ak sim u m b ah an p en g erjaan u lan g y an g d iizin k an d alam


suatu produk. Terlalu banyak bahan pengerjaan ulang yang dimasukkan ke
dalam formulasi produk dapat mempengaruhi kandungan nutrisi, daftar bahan,
kualitas dan daya tahan produk
J

Proses Bahan Rework


Poin-poin penting yang perlu diperhatikan dalam pengerjaan ulang adalah sebagai berikut:

4. Pelacakan bahan pengerjaan ulang penting untuk ketertelusuran, terutama jika produk
diduga tidak aman jika ditarik kembali. Catatan untuk bahan pengerjaan ulang harus

- Pembenaran untuk penunjukan/klasifikasi pengerjaan ulang dan


memuat informasi berikut:

- Sumber (langkah pemrosesan), tanggal, waktu dan kuantitas


- Penggunaan di masa mendatang

- Nomor/kode batch atau lot produk asli dan terpadu.


5. Latih operator dan staf produksi terkait lainnya dan periksa kompetensinya . Pelatihan harus

dan material serta tindakan pengendalian pencegahan . Pemeriksaan kompetensi dapat


mengkomunikasikan risiko yang terkait dengan kesalahan penanganan pengerjaan ulang

mencakup observasi, demonstrasi praktis, mengajukan pertanyaan dan meninjau catatan .


6. Tetapkan prosedur pemantauan dan verifikasi untuk memastikan material pengerjaan ulang
diidentifikasi, disimpan, ditangani dengan benar, dan ketertelusuran dicatat .
Recall/ Withdrawal
Recall / Withdrawal (Penarikan)
Industri Bakery

Penarikan produk bakery dilakukan saat hari H saat


produk tersebut expired. Dilakukan oleh kasir toko dan
menghubungi leader produksi untuk mengambil produk
bakery tersebut.

Upaya yang dilakukan agar produk yang akan jatuh tempo


expired adalah dengan memberi diskon s/d 50% dari harga
jual. Biasanya ini diakukan pada H-1 produk expired.
Penyimpanan
(Distribusi &
Transportasi)
Distribusi & Transportasi
TANGGUNG JAWAB UNIT DISTRIBUSI

 Mengikuti program pemeliharaan reguler untuk kendaraan, terutama untuk


unit pendingin.
• Good Manufacturing Practices/Hazard Analysis Critical Control Point  Program pembersihan dan pemeliharaan reguler harus disediakan. Dokumen-
yang dikembangkan oleh industri makanan termasuk Perusahaan roti, dokumen dari program tersebut harus tersedia.
harus mempertimbangkan pengendalian suhu dan kontaminasi selama  Personel yang bertanggung jawab dalam membersihkan dan mendisinfeksi
transportasi saat pendistribusian produk. unit transportasi makanan harus dilatih dengan baik dalam menangani bahan

• Langkah utama adalah mengidentifikasi keadaan yang menimbulkan kimia dan menjalankan proses pembersihan dan disinfeksi.
 Melakukan kalibrasi tahunan untuk unit pendingin.
risiko kesehatan signifikan, seperti penanganan yang tidak benar
 Jika terjadi kerusakan pada kendaraan atau unit pendingin, kendaraan
terhadap produk yang sensitive terhadap kerusakan atau pembersihan
pengganti yang sesuai dengan standar yang ditentukan harus segera
atau sanitasi yang tidak efektif pada kendaraan transportasi.
disediakan untuk mengangkut makanan untuk memastikan keamanan dan
• Sebagai contoh, kontrol suhu yang tidak memadai selama transportasi
kebersihannya.
dan distribusi dapat menyebabkan pertumbuhan mikroba, pembentukan  Jika kendaraan diubah dari mengangkut produk non-makanan menjadi
mikotoksin, kerusakan yang dapat menyebabkan penurunan kualitas mengangkut produk makanan, pabrik harus memastikan bahwa pembersihan
produk tertentu. yang tepat dan menyeluruh dilakukan untuk menghindari kontaminasi
makanan, dan catatan harus disimpan.
 Makanan harus dimuat dan diunggah di area yang ditentukan dan jauh.
 Memastikan bahwa sirkulasi udara yang baik terjamin selama pengiriman.
Persyaratan Distribusi & Transportasi

Menyediakan
Dapat dan
Tidak mencemari perlindungan dari
mudah
makanan atau kontaminasi
dibersihkan
kemasan termasuk debu &
secara efektif
asap

Dapat mempertahankan suhu, Adanya alat ukuran


kelembaban, kondisi secara efektif, pemeriksaan suhu,
untuk melindungi produk dari kelembaban dan
pertumbuhan mikroba & penurunan kondisi lain yang
kualitas diperlukan
Distribusi & Transportasi

Saat dilakukan proses loading &


unloading kedalam kendaraan
transportasi dilakukan
pemeriksaan kesesuaian barang
dengan dokumen pendistribusian
Thank You

Anda mungkin juga menyukai