KEAMANAN PANGAN
M i r a N u r f i t r i a n i J . , S . T. - 228050001
N u r a h m a R u l i a n t i a S a l i m , S . T. P - 228050002
E r m a w a t i , S . T. - 228050003
R d . R r. A f t r i c k K a r i n a , S . T. - 228050005
P u t e r i S e p t i A s y a n t i , S . T. - 228050006
Kesehatan Konsumen Produk bakery yang aman memberikan jaminan terhadap kesehatan konsumen. Kehadiran
bahan berbahaya dapat membahayakan kesehatan masyarakat.
Kepercayaan Pelanggan Keamanan pangan menciptakan kepercayaan pelanggan. Konsumen lebih cenderung
memilih produk bakery dari produsen yang memiliki sistem keamanan pangan yang teruji.
Kepatuhan Regulasi Industri bakery harus mematuhi regulasi keamanan pangan yang ketat. Keamanan pangan
yang baik membantu organisasi memenuhi standar dan persyaratan hukum.
Pentingnya Citra Merek Keamanan pangan yang terjamin berkontribusi pada citra positif merek. Ini dapat
membedakan produk bakery dari pesaing dan meningkatkan loyalitas pelanggan.
Pencegahan Kontaminasi Dalam proses produksi bakery, pencegahan kontaminasi dan identifikasi bahaya melalui
dan Bahaya HACCP membantu mengurangi risiko keracunan makanan atau kejadian negatif lainnya.
Akses ke Pasar Global Untuk bersaing di pasar global, produsen bakery perlu memastikan bahwa produk mereka
memenuhi standar internasional keamanan pangan, seperti yang ditetapkan oleh FSSC.
Pengelolaan Risiko dan Memiliki sistem keamanan pangan yang kuat membantu dalam mengelola risiko dan
Tanggung Jawab Hukum memastikan bahwa organisasi bertanggung jawab hukum terhadap produk yang dihasilkan.
Peningkatan Daya Saing Organisasi di industri bakery yang memiliki reputasi baik dalam keamanan pangan
cenderung lebih kompetitif dan dapat menarik lebih banyak pelanggan
DIAGRAM ALIR
Analisis Bahaya
DIAGRAM ALIR
Analisis Bahaya
Hasil Penetapan CCP
Produksi Roti
Area Produksi • Menjaga kebersihan dan keamanan • Pemeliharaan rutin pada • Catatan pemeliharaan mesin.
pangan selama proses produksi. peralatan produksi. • Dokumen pelatihan
• Memastikan proses sesuai dengan • Pelatihan karyawan tentang keamanan pangan untuk
standar keamanan dan kebersihan. praktik keamanan pangan. karyawan.
Mesin dan • Memastikan mesin dan peralatan • Pemeliharaan preventif • Catatan pemeliharaan dan
Peralatan beroperasi dengan efisien dan aman. terjadwal. perbaikan.
• Perbaikan atau penggantian • Catatan kinerja mesin selama
komponen yang rusak. produksi.
Sarana Penunjang Sistem Manajemen
Keamanan Pangan
Sistem Energi • Menyediakan pasokan listrik yang • Perawatan rutin pada sistem • Catatan pemeliharaan
stabil untuk operasional pabrik. kelistrikan. peralatan listrik.
• Penanganan cepat terhadap • Laporan pemadaman listrik
pemadaman listrik. dan tindakan yang diambil.
Sistem Kontrol • Memastikan kualitas bahan baku, • Perbaikan atau penyesuaian • Catatan hasil pengujian.
Kualitas produk dalam proses, dan produk pada peralatan pengujian. • Laporan investigasi
akhir sesuai dengan standar. • Investigasi ketidaksesuaian ketidaksesuaian dan tindakan
kualitas. koreksi.
K eam an an Pangan
Sarana Penunjagn Sistem Manajemen
Pa Cai
dat r
Limbah padatan berupa kulit telur, plastik limbah cair berupa sisa-sisa hasil
pembungkus bahan baku, sisa bahan pencucian peralatan, dimana limbah
pangan dan sisa-sisa adonan dibuang ke tersebut dialirkan melalui saluran
tempat pembuangan sampah di lokasi pembuangan air yang langsung dialirkan
pabrik, dan setiap hari diambil oleh ke selokan tertutup, limbah cair yang
petugas kebersihan sehingga tidak terbentuk sedikit sehingga limbah cairan
mencemari lingkungan disekitar pabrik ini tidak membahayakan dan tidak
mencemari lingkungan.
Hygiene Karyawan
Seragam Karyawan
• Mencuci dan mengeringkan tangan • Karyawan tidak boleh • Karyawan dilarang merokok dan • Kuku tidak boleh panjang dan
dengan benar sebelum memulai menggunakan perhiasan atau mengunyah permen karet kotor. Cat kuku dan bulu mata
pekerjaan, sesudah makan dan benda lain yang mudah lepas diseluruh area produksi palsu dilarang dikenakan di area
minum, setelah ke toilet, setiap • Misalnya jam tangan, anting- • Pulpen atau peralatan lain tidak produksi serta akses ke ruang
selesai istirahat dan setiap waktu anting, cincin, kalung, peniti, boleh disimpan diatas pinggang produksi hanya boleh dilakukan
dimana tangan terkena kotoran bros dan lain-lain. termasuk saku, lubang kancing, melalui pintu yang sudah
atau kontaminan lain. kerah baju, rambut, atau ditentukan
diselipkan di telinga
Kesesuaian
Peralatan Produksi
dan Utility
(Termasuk Cleaning
dan Perawatannya)
Metode Sanitasi dan Perawatan
Peralatan Produksi :
CIP
(Clean in
Place)
COP
(Clean out
Place)
Kalibrasi
Mesin
Berkala
Clean in Place (CIP)
menjaga kualitas
Refigerators/Chiller
• untuk penyimpanan jangka pendek dari item yang perishable
Freezer
• untuk penyimpanan pangan mudah rusak untuk jangka lebih panjang
Warehouse & Penyimpanan
Kelembaban
Suhu Ruangan Sinar Matahari
Ruangan (RH)
SOP Warehouse & Penyimpanan
Kontaminasi atau pencemaran adalah masuknya zat asing kedalam makanan yang tidak
dikehendaki atau diinginkan.
Kelompok kontaminasi :
1. Hygiene suatu usaha atau upaya pencegahan penyakit yang menitik beratkan pada usaha
kesehatan perorangan atau manusia beserta lingkungan tempat orang tersebut berada yang
dilakukan pada seseorang atau masyarakat untuk mencegah timbulnya penyakit dengan cara
berbuat sedemikian rupa agar pengaruh kondisi lingkungan tidak merugikan Kesehatan
(Widyati, 2002).
2. Sanitasi suatu upaya atau usaha pencegahan yang menitik beratkan kegiatan dan tindakan
yang perlu untuk membebaskan makanan dari segala bahaya yang dapat mengganggu atau
merusak kesehatan, mulai dari sebelum makanan diproduksi, selama dalam proses pengolahan,
penyimpanan, pengangkutan, sampai pada saat dimana makanan tersebut siap untuk
dikonsumsi kepada konsumen (Widyati, 2002).
3. Assessment bahan baku, kemasan, dan bahan lainnya yang kontak dengan peralatan produksi
serta produk suatu upaya untuk memastikan bahan – bahan yang digunakan pada proses
produksi telah aman sesuai standard/regulasi keamananan pangan dan halal
Pencegahan Kontaminasi
Pengolahan ulang adalah makanan yang dialihkan dari alur produksi normal
Menggunakan kembali produk yang dikeluarkan dari proses dan disimpan karena penghentian
•
•
produksi yang tidak normal
J
Poin-poin penting yang perlu diperhatikan dalam pengerjaan ulang adalah sebagai
berikut:
4. Pelacakan bahan pengerjaan ulang penting untuk ketertelusuran, terutama jika produk
diduga tidak aman jika ditarik kembali. Catatan untuk bahan pengerjaan ulang harus
• Langkah utama adalah mengidentifikasi keadaan yang menimbulkan kimia dan menjalankan proses pembersihan dan disinfeksi.
Melakukan kalibrasi tahunan untuk unit pendingin.
risiko kesehatan signifikan, seperti penanganan yang tidak benar
Jika terjadi kerusakan pada kendaraan atau unit pendingin, kendaraan
terhadap produk yang sensitive terhadap kerusakan atau pembersihan
pengganti yang sesuai dengan standar yang ditentukan harus segera
atau sanitasi yang tidak efektif pada kendaraan transportasi.
disediakan untuk mengangkut makanan untuk memastikan keamanan dan
• Sebagai contoh, kontrol suhu yang tidak memadai selama transportasi
kebersihannya.
dan distribusi dapat menyebabkan pertumbuhan mikroba, pembentukan Jika kendaraan diubah dari mengangkut produk non-makanan menjadi
mikotoksin, kerusakan yang dapat menyebabkan penurunan kualitas mengangkut produk makanan, pabrik harus memastikan bahwa pembersihan
produk tertentu. yang tepat dan menyeluruh dilakukan untuk menghindari kontaminasi
makanan, dan catatan harus disimpan.
Makanan harus dimuat dan diunggah di area yang ditentukan dan jauh.
Memastikan bahwa sirkulasi udara yang baik terjamin selama pengiriman.
Persyaratan Distribusi & Transportasi
Menyediakan
Dapat dan
Tidak mencemari perlindungan dari
mudah
makanan atau kontaminasi
dibersihkan
kemasan termasuk debu &
secara efektif
asap