Anda di halaman 1dari 11

Jurnal Visionida, Volume 3 Nomor 1, Desember 2017

PENGARUH PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KEAMANAN PANGAN ISO 22000:2005


TERHADAP KUALITAS PRODUK PANGAN PADA DEPARTEMEN PRODUKSI NOODLE
PT. JAKARANA TAMA FOOD INDUSTRY (FACTORY) BOGOR

Selviana Ernayanti Aprilia 1) Samsuri2) ,Titiek Tjahja Andari3)


Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Djuanda Bogor
Email:selviana.aprilia21@gmail.com,samsuri.lido@gmail.com, titiek.tjahja@gmail.com
Correspondence author : samsuri.lido@gmail.com

ABSTRACT

The purpose of the research is to determine the effect of application food safety management system ISO
22000:2005 to food quality in noodle production departement PT. Jakarana Tama Food Industry
(Factory) Bogor. Questioner distributed 100 respondents. Analysis method used is descriptive analysis
and verification. The questioner validity and reliability testing and test the classic assumption. Likert
scale is used prior to testing with multiple regressions. In order to know the effect of four free variable
that is used for dependent variable. Based on the result all indicators expressed validity and reliability,
simultaneously with interactive communication (X1), system management (X2), prerequisite programmes
(X3) and HACCP principles (X4) have an influence to food quality in noodle production departement PT.
Jakarana Tama Food Industry (Factory) Bogor (Y). Partially, only a few prerequisite programmes that
gives positive and significant to food quality in noodle production departement.
Keywords: Brand Image, Quality Product, Purchasing Decisions

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penerapan Sistem Manajemen Keamanan Pangan ISO
22000:2005 terhadap kualitas produk pangan pada departemen produksi noodle PT. Jakarana Tama Food
Industry(Factory) Bogor. Kuesioner dibagikan kepada 100 orang responden. Metode analisis yang
digunakan adalah metode survey, bentuk penelitian yaitu deskriftif dan verifikatif. Kuesioner tersebut
menggunakan uji validitas, reliabilitas, asumsi klasik. Skala likert digunakan sebelum dilakukan pengujian
dengan regresi berganda. Hal ini untuk mengetahui pengaruh empat variabel bebas yang digunakan
terhadap satu variabel terikat. Hasil penelitian ini berdasarkan hasil uji validitas dan reliabilitas
menunjukkan bahwa semua indikator dinyatakan valid dan reliabel secara simultan komunikasi interaktif
(X1), manajemen sistem (X2), program persyaratan dasar (X3), dan prinsip HACCP (X4), berpengaruh
terhadap kualitas produk pangan pada departemen produksi noodle PT. Jakarana Tama Food
Industry(Factory) Bogor (Y). Sedangkan secara parsial hanya indikator program persyaratan dasar yang
mempengaruhi kualitas produk pangan pada departemen produksi noodle PT. Jakarana Tama Food
Industry(Factory) Bogor.
Kata Kunci: Sistem Manajemen Keamanan Pangan ISO 22000:2005, Kualitas Produk Pangan

Pengaruh Penerapan Sistem Manajemen Keamanan Pangan ISO 22000:2005 Kualitas Produk..... | 14
Jurnal Visionida, Volume 3 Nomor 1, Desember 2017

PENDAHULUAN dilaksanakan secara efisien dan efektif. Tetapi


kenyataannya, tindakan perbaikan dan pence-
Pesatnya kemajuan industri sekarang ini gahan yang dilakukan perusahaan belum mampu
mengakibatkan kompetisi yang semakin ketat di mengurangi ketidaksesuaian produk noodle. Hal
semua bidang, contohnya seperti bidang pangan, tersebut menjadi perhatian keamanan pangan,
dimana terjadi perkembangan sistem penjaminan dengan masih adanya produk yang rusak maka
kualitas produk yang diperoleh oleh produsen akan menimbulkan bahaya biologis, fisik, dan
industri pangan. Perkembangan sistem ini kimia bagi konsumen.
mengakibatkan adanya kompetisi antar industri, Diharapkan perusahaan mampu meningkat-
industri pangan bersaing dalam penjaminan kan kualitas dan keamanan produk kepada kon-
kualitas dan keamanan produk pangan yang sumen. Dalam mengantisipasi pesatnya kemaju-
dihasilkan. Hal tersebut dimaksudkan supaya an industri dan kompetisi yang dihadapi perusa-
industri pangan dapat bertahan dan berkembang. haan pangan dan untuk mempertahankan eksis-
Pelaksanaan keamanan pangan ISO 22000 tensinya, maka perlu adanya penelitian untuk
pada industri pangan adalah bagian dari usaha mengetahui sejauh mana ISO 22000:2005 ber-
perusahaan dalam peningkatan dan penjaminan pengaruh terhadap kualitas produk pada depar-
kualitas produk. Pelaksanaan keamanan pangan temen noodle.
ISO 22000:2005 dilakukan pada seluruh
produsen yang menghasilkan produk pangan MATERI DAN METODE
dari produsen hilir hingga konsumsi akhir,
tujuannya supaya konsumen memperoleh hak Manajemen kualitas merupakan seluruh
dalam mengkonsumsi produkyang jauh dari kegiatan yang terdiri dari merencanakan,
bahaya serta terjamin kualitasnya. Penanganan mengorganisasi, mengendalikan dan evaluasi
produk yang tidak dilaksanakan sesuai pedoman kualitas pada setiap peran manajemen dalam
keamanan pangan mengakibatkan potensi organisasi untuk mencapai kualitas suatu produk
bahaya pada semua jenis produk pangan. Seperti yang tinggi (Poerwanto, 2016). ISO 8402
pada jenis pangan olahan mi yang berbahan mengartikan manajemen kualitas sebagai
baku karbohidrat, produk tersebut rentan akan keseluruhan kegiatan manajemen (Gasperz,
kerusakan kualitas pangan yang mengakibatkan 1997), meliputi perencanaan, pengendalian,
produk pangan tersebut tidak aman untuk jaminan dan peningkatan kualitas.
dikonsumsi.
PT. Jakarana Tama Food Industry (Factory) Sistem Manajemen Keamanan Pangan ISO
Bogor merupakan industri pangan olahan yang 22000:2005
memproduksi mi instan. ISO dianggap sebagai Menurut Suardi (2001), ISO atau The
standar manajemen yang dinilai paling fair International Organization for Standardization
dalam perdagangan dan penjaminan kualitas adalah standar dunia yang dibentuk untuk
produk. PT. Jakarana Tama Food Industry meningkatkan perdagangan global berkaitan
(Factory) Bogor telah menerapkan ISO dengan barang maupun jasa. ISO 22000 ialah
22000:2005 sebagai standar Sistem Keamanan pedoman standar internasional yang
Pangan sejak tahun 2006, namun penerapannya diperuntukkan untuk organisasi dalam rantai
masih belum efektif sepenuhnya. Berdasarkan pangan atau mengenai permasalahan food safety
hasil penilaian audit yang dilakukan secara yang dikeluarkan pada tahun 2005. Adapun
internalyang dilakukan perusahaan, menunjuk- persyaratan yang ditetapkan Sistem Keamanan
kan bahwa sebagian besar persyaratan atau Pangan ISO 22000:2005 dengan
klausul dalam ISO 22000 telah dipenuhi dan ada menggabungkan beberapa unsur kunci, seperti
beberapa kriteria yang belum terpenuhi. Melalui diantaranya komunikasi interaktif, manajemen
pelaksanaan audit internal ini diharapkan sistem, program persyaratan dasar (PRP) dan
mampu memastikan aktivitas keamanan pangan prinsip HACCP (SNI ISO 22000:2009).

Pengaruh Penerapan Sistem Manajemen Keamanan Pangan ISO 22000:2005 Kualitas Produk..... | 15
Jurnal Visionida, Volume 3 Nomor 1, Desember 2017

Sistem Manajemen Kualitas PT. Jakarana Tama Food Industry (Factory) Bogor
atau Mutu ISO 9001 Industri Pangan Olahan

Sistem Manajemen Keamanan Pangan


ISO 22000:2005

Penerapan Sistem Manajemen


Keamanan Pangan ISO 22000:2005
Penelitian Terdahulu : Komunikasi Interaktif
1. Dewi (2016)
2. Asih (2014)
3. Kurniawan (2013) Manajemen Sistem

Program-program persyaratan
dasar

Prinsip HACCP

Kualitas Produk Pangan

Terdapat Pengaruh Secara Simultan Terdapat Pengaruh Secara Parsial


Sistem Manajemen Keamanan Pangan Sistem Manajemen Keamanan Pangan
ISO 22000:2005 Terhadap Kualitas ISO 22000:2005 Terhadap Kualitas
Produk Pangan Produk Pangan

Gambar 1. Kerangka Pemikiran

Kualitas Produk Pangan kualitas produk pangan seperti diantaranya;


Konsep kualitas produk bersifat menyeluruh, warna, penampilan, porsi, bentuk, temperatur,
baik kualitas bahan mentah, dalam proses tekstur, aroma, tingkat kematangan dan rasa.
maupun barang jadi. Sementara itu kualitas Metode Penelitian
proses produksi meliputi semua hal yang Metode penelitian dalam penelitian ini yaitu
berkaitan dengan proses pembentukan produk verifikatif dan deskriptif. Verifikatif adalah
(produksi) pada perusahaan manufaktur atau menjawab suatu permasalahan melalui
proses penyediaan dan pelayanan jasa. Menurut konfirmasi tanpa adanya perbaikan (Mashuri,
Potter dan Hotchkiss (2012) menjelaskan bahwa 2008), sementara itu penelitian deskriptif,
kualitas produk pangan adalah sebagai suatu menurut Umar (2008), adalah gambaran
karakter pangan yang berkualitas dan dapat mengenai apa yang diteliti, lalu diolah dan
diterima oleh konsumen seperti bentuk, ukuran, dianalisis kemudian diambil kesimpulan. Objek
warna, tekstur, rasa dan konsistensi. Sedangkan penelitian ini adalah karyawan di departemen
menurut Gaman, Sherrington dan Jones (2000), produksi noodle PT. Jakarana Tama Food
ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi Industry (Factory) Bogor.

Pengaruh Penerapan Sistem Manajemen Keamanan Pangan ISO 22000:2005 Kualitas Produk..... | 16
Jurnal Visionida, Volume 3 Nomor 1, Desember 2017

Tabel 1. Operasionalisasi Variabel

Sub Konsep Sub Skala


Variabel Indikator
Variabel Variabel Ukur
Sistem Komunikasi Komunikasi yang 1. Kebijakan kualitas dan keamanan pangan produk
Manajemen interaktif dilakukan di 2. Kompetensidanpelatihan
Keamanan (X1) seluruh rantai 3. Persyaratanpelanggandanpemasok
Pangan pangan yang
ISO penting untuk
Ordinal
22000:2005 menetapkan
Likert
(X) bahwa bahaya
(1-5)
keamanan pangan
dapat
diidentifikasi dan
dikendalikan (SNI
ISO 22000:2009)
Manajemen Sistem keamanan 1. Struktur organisasi
sistem (X2) pangan yang 2. Manual sistem
ditetapkan, 3. Manajemen review
dioperasikan dan 4. Audit internal
Ordinal
dipadukan dalam 5. Evaluasi sistem
Likert
keseluruhan
(1-5)
kegiatan
manajemen
organisasi (SNI
ISO 22000:2009)
Program Kondisi dan 1. Konstruksidantataletakbangunan
persyaratan aktivitas dasar 2. Tata letakruangdantempatkerja
dasar (X3) yang dibutuhkan 3. Utilitasudara, air danenergi
untuk memelihara 4. Pembuangan limbah
lingkungan yang 5. Kesesuaian, pembersihandanperawatanperalatan
higenis (PAS 6. Pengelolaan material bahanbak
220:2008) 7. Pengukuranterhadappencegahankontaminasisilang Ordinal
8. Pembersihandansanitasi Likert
9. Pengendalianhama (1-5)
10. Kebersihankaryawandanfasilitas
11. Rework
12. Penarikanproduk
13. Pengudangan
14. Informasiproduk
15. Pengendalianakses
Prinsip Suatu sistem 1. Analisa bahaya
HACCP mengidentifikasi, 2. Identifikasi dan penentuantitik
(X4) evaluasi dan 3. Penetapan batas kritis
mengendalikan 4. Penyusunan prosedur pemantauan dan
Ordinal
bahaya yang pengendalian
Likert
signifikan bagi 5. Tindakan koreksi d perbaikan
(1an-5)
keamanan pangan 6. Verifikasi
(SNI CAC/RCP 7. Rencana HACCP
1:2011)

Kualitas  Sebagai suatu 1. Warna
Produk karakter pangan 2. Penampilan
Pangan (Y) yang berkualitas 3. Porsi
dan dapat diterima 4. Bentuk
oleh konsumen 5. Temperatur Ordinal
seperti bentuk, 6. Tekstur Likert
ukuran, warna, 7. Aroma (1-5)
tekstur, rasa dan 8. Tingkat kematangan
konsistensi(Potter 9. Rasa
dan Hotchkiss,
2012)

Pengaruh Penerapan Sistem Manajemen Keamanan Pangan ISO 22000:2005 Kualitas Produk..... | 17
Jurnal Visionida, Volume 3 Nomor 1, Desember 2017

Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Metode Analisis Data


Sampel Perolehan data yang telah dikumpulkan akan
Seluruh karyawan departemen produksi dianalisis menggunakan uji statistik secara
noodle PT. Jakarana Tama Food Industry verifikatif dan deskriptif. Adapun persamaan
(Factory) Bogor merupakan populasi dalam umum regresi linear berganda, yaitu :
penelitian ini. Menurut Sugiyono (2013), sampel
merupakan bagian dari populasi yang memiliki Y = α + β1X1 + β2X2 + β3X3 + β4X4 + ε
karakteristik tertentu. Dengan menggunakan
rumus Slovin, penelitian ini mendapati ukuran Keterangan :
sampel penelitian sebesar 99,47 orang, yang Y = Kualitas produk pangan
kemudian dibulatkan menjadi 100 orang. X = Sistem Manajemen Keamanan Pangan
α = Konstanta
Operasionalisasi Variabel β = Angka arah atau koefisien regresi, yang
Variabel yang dianalisis terdiri dari variabel menunjukkan angka peningkatan ataupun
independen yaitu Sistem Manajemen Keamanan penurunan variabel dependen yang
Pangan ISO 22000:2005 (X) yang memiliki sub didasarkan pada perubahan variabel
variabel : komunikasi interaktif (X1), manajemen independen
sistem (X2), program persyaratan dasar (X3) dan X1 = Komunikasi interaktif
prinsip HACCP (X4). Sedangkan variabel X2 = Manajemen sistem
dependen adalah kualitas produk pangan (Y). X3 = Program persyaratan dasar
Secara rinci, penjabaran dari variabel penelitian X4 = Prinsip HACCP
dapat dilihat pada tabel 1 di atas. ε = Faktor lain yang tidak diteliti
Untuk menguji hipotesis penelitian, digunakan
Jenis dan Sumber Data uji statistik dengan model penelitian sebagai
Perolehan data dikumpulkan untuk keperluan berikut:
penelitian ini berupa data primer dan data
sekunder. Prosedur pengumpulan data dilakukan
ε
dengan studi kepustakaan dan studi lapangan X1
(wawancara, pengamatan dan kuesioner).
Awalnya data diuji sebelum akhirnya diolah X2
Y
dan dianalisis dengan tujuan mengetahui X3
keyakinan responden dalam menjawab kuesioner
yaitu uji validitas, reliabilitas dan asumsi klasik. X4

Uji validitas berfungsi mengukur pernyataan di


dalam kuesioner, semua indikator pada
kuesioner dikatakan memiliki kebenaran jika Gambar 2. Hubungan Antara Variabel Penelitian
memiliki koefisien korelasi product moment
sebesar 0,30 (≥ 0,30) (Sugiyono, 2013). HASIL DAN PEMBAHASAN
Instrumen itu, selain penelitian harus valid, juga
PT. Jakarana Tama Food Industry (Factory)
harus dapat dipercaya (reliabel), seluruh
instrumen reliable dan memiliki angka Bogor berada di Jl. Raya Ciawi-Sukabumi km
2,5 No. 88, Ciawi Bogor, memiliki luas area
Cronbanch Alpha sebesar 0,6 (≥ 0,6) (Sugiyono,
2013). Sedangkan uji asumsi klasik yakni uji pabrik 6 hektar dan luas bangunan 2,5 hektar.
statistika yang dipenuhi pada analisis regresi Pabrik yang memproduksi mi instan dengan
merek ”Gaga” ini telah mendapatkan sertifikat
linear berganda yang berbasis Ordinary Least
Square (OLS). HALAL dengan nomor 00090012840700 dan
juga telah mendapatkan sertifikat HACCP
dengan nomor LTIPB-SHACCP-018-2006.

Pengaruh Penerapan Sistem Manajemen Keamanan Pangan ISO 22000:2005 Kualitas Produk..... | 18
Jurnal Visionida, Volume 3 Nomor 1, Desember 2017

Karakteristik Responden Persamaan tersebut menunjukkan bahwa


Responden sebagai sampel pada penelitian ini Sistem Manajemen Keamanan Pangan ISO
berjumlah 100 orang karyawan departemen 22000:2005 berpengaruh positif terhadap
noodle PT. Jakarana Tama Food Industry kualitas produk pangan pada departemen
(Factory) Bogor. Sementara itu identitas produksi noodle PT. Jakarana Tama Food
karyawan dijelaskan menurut jenis kelamin, Industry (Factory) Bogor. Hubungan Sistem
usia, pendidikan, jabatan pekerjaan dan usia Manajemen Keamanan Pangan ISO 22000:2005
bekerja pada PT. Jakarana Tama Food Industry dengan kualitas produk pangan menunjukkan
(Factory)Bogor.Jadi dapatdikatakan bahwa angka korelasi 0,774,hal tersebut menggam-
karyawan rata-rata berjenis kelamin perempuan, barkan bahwa semakin baik penerapan Sistem
berusia lebih dari 36 tahun dengan jabatan Manajemen Keamanan Pangan ISO 22000:2005
pekerjaan sebagai helper, pendidikan terakhir maka kualitas produk pangan pada departemen
SMA/SMK sederajat dan kebanyakan karyawan produksi noodle PT. Jakarana Tama Food
telah bekerja lebih dari 15 tahun. Hasil rekapitu- Industry (Factory) Bogor juga akan meningkat.
lasi dari jawaban karyawan mengenai pelaksana- Besarnya Sistem Keamanan Pangan ISO
an ISO 22000:2005 dan kualitas produk pangan 22000:2005 berpengaruh terhadap kualitas
pada departemen produksi noodle, yaitu sebagai produk pangan secara simultan dilihat dari R
berikut: Square sebesar 0,599 atau 59,9%. Besarnya
persentase sumbangan pengaruh variabel Sistem
Tabel 2. Rekapitulasi Tanggapan Responden Manajemen Keamanan Pangan ISO 22000:2005
(X) terhadap kualitas produk pangan pada
 Variabel
N Mean Ket
departemen produksi noodle PT. Jakarana Tama
 Komunikasi
1 Interaktif (X1) 4,32 Sangat Baik
 Manajemen
2 Sistem (X2) 4,08 Baik Food Industry (Factory) Bogor (Y) sebesar
 Program
3 Persyaratan 4,27 Sangat Baik 59,9%. Sedangkan sisanya 40,1% dipengaruhi
Dasar (X3) oleh faktor lain seperti pasar, tujuan organisasi,
 Prinsip
4 HACCP (X4) 4,19 Baik testing produk, desain produk, proses produksi,
 Kualitas
5 Produk Pangan 4,43 Sangat Baik kualitas input dan umpan balik konsumen
(Y) (Yamit, 2005).
Rata-rata 4,25 Sangat Baik
Pengujian Koefisisen Regresi Secara
Berdasarkan tabel tersebut maka rekapitulasi Simultan (Uji F)
rata-rata penerapan ISO 22000:2005 dan kualitas Pengaruh Sistem Manajemen Keamanan
produk pangan di departemen produksi noodle Pangan ISO 22000:2005 (X) secara simultan
PT. Jakarana Tama Food Industry (Factory) terhadap kualitas produk pangan pada
Bogor adalah sebesar 4,25, dengan nilai tertinggi departemen produksi noodle PT. Jakarana Tama
yaitu 4,43 kualitas produk pangan dan nilai Food Industry (Factory) Bogor (Y) secara
terendah 4,08 yaitu manajemen sistem. statistik akan di uji hipotesisnya yaitu :
H0: βi ≤ 0 : tidak terdapat pengaruh secara
Hasil Estimasi Persamaan Regresi simultan penerapan Sistem
Adapun persamaan tersebut menunjukkan Manajemen Keamanan Pangan
pengaruh Sistem Manajemen Keamanan Pangan ISO 22000:2005 (X) terhadap
ISO 22000:2005 terhadap produk pangan pada kualitas produk pangan
departemen produksi noodle PT. Jakarana Tama departemen noodle (Y).
Food Industry (Factory) Bogor. Adapun hasil Hα : βi > 0 : terdapat pengaruh secara
perhitungan dengan menggunakan analisis simultan penerapan Sistem
regresi linear berganda yaitu : Manajemen Keamanan Pangan
Y= 0,86 - 0,027X1 - 0,028X2 + 0,573X3 + 0,109X4 + ε
ISO 22000:2005 (X) terhadap

Pengaruh Penerapan Sistem Manajemen Keamanan Pangan ISO 22000:2005 Kualitas Produk..... | 19
Jurnal Visionida, Volume 3 Nomor 1, Desember 2017

kualitas produk pangan Industry (Factory) Bogor


departemen Noodle (Y). (Y).

Hasil uji-F yang diperoleh bahwa nilai Fhitung Hasil perhitungan diperoleh thitung pada
sebesar 35,494 dan nilai Ftabeluntuk α = 0,05 komunikasi interaktif(X1) sebesar -0.080
dengan derajat kebebasan V1 = 5-1=4 dan V2 = dan nilai ttabel untuk α = 0,05 dengan
100-3-1 = 95 sebesar 2,49 berarti Fhitunglebih derajat kebebasan sebesar 1,664 berarti
besar dari Ftabel(35,494 > 2,49), berarti dapat (-0.080 < 1,664). Maka H0 diterima dan
dikatakan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima Hα ditolak, artinya penerapan
artinya dengan tingkat kepercayaan 95% komunikasi interaktif (X1) tidak
variabel independen Sistem Manajemen mempunyai pengaruh positif terhadap
Keamanan Pangan ISO 22000:2005 (X) kualitas produk pangan pada departemen
berpengaruh positif dan signifikan secara noodle PT. Jakarana Tama Food
simultan (bersama-sama) terhadap kualitas Industry (Factory) Bogor (Y). Seperti
produk pangan pada departemen produksi dikemukakan oleh Samuel dan
noodle PT. Jakarana Tama Food Industry Zulkarnain (2011), tidak berperan
(Factory) Bogor (Y). nyatanya komunikasi interaktif
disebabkan oleh satu diantaranya adalah
Pengujian Koefisisen Regresi Secara Parsial ketidakpuasan karyawan terhadap sistem
(Uji-t) komunikasi. Lebih lanjutlagi kurangnya
Hasil uji-t secara parsial setiap variabel kerja sama antar bagian dalam
independen komunikasi interaktif, manajemen melakukan penyelesaian ataupun
sistem, program persyaratan dasar (PRP) dan perbaikan pelaksanaan ISO 22000, serta
prinsip HACCP terhadap kualitas produk pangan kurangnya komunikasi antar bagian
yaitu : menyebabkan perubahan secara internal
1. Pengaruh Penerapan Komunikasi yang memiliki dampak pada keamanan
Interaktif (X1) terhadap Kualitas Produk pangan lambat atau tidak dapat
Pangan pada Departemen Produksi terinformasikan dengan baik keseluruh
Noodle PT. Jakarana Tama Food bagian. Peranan pihak manajemen sangat
Industry (Factory) Bogor (Y). dibutuhkan untuk dapat menunjang
Secara statistik akan di uji hipotesisnya pelaksanaan ISO 22000, peranan
yaitu : manajemen contohnya dari bentuk
komitmen manajemen dalam mendukung
H01 : β1 ≤ 0 : Tidak terdapat pengaruh penerapan ISO 22000 (Asih, 2014),
penerapan komunikasi 2. Pengaruh Penerapan Manajemen Sistem
interaktif (X1) terhadap (X2) terhadap Kualitas Produk Pangan
kualitas produk pangan pada Departemen Produksi Noodle PT.
pada departemen noodle Jakarana Tama Food Industry (Factory)
PT. Jakarana Tama Food Bogor (Y).
Industry (Factory) Bogor Secara statistik akan di uji hipotesisnya
(Y). yaitu :
Hα1 : β1> 0 : Terdapat pengaruh
penerapan komunikasi H01 : β1 ≤ 0 : Tidak terdapat pengaruh
interaktif (X1) terhadap penerapan manajemen
kualitas produk pangan sistem (X2) terhadap
pada departemen noodle kualitas produk pangan
PT. Jakarana Tama Food pada departemen noodle
PT. Jakarana Tama Food

Pengaruh Penerapan Sistem Manajemen Keamanan Pangan ISO 22000:2005 Kualitas Produk..... | 20
Jurnal Visionida, Volume 3 Nomor 1, Desember 2017

Industry (Factory) Bogor persyaratan dasar (X3)


(Y). terhadap kualitas produk
pangan pada departemen
Hα1 : β1> 0 : Terdapat pengaruh noodle PT. Jakarana Tama
penerapan manajemen Food Industry (Factory)
sistem (X2) terhadap Bogor (Y).
kualitas produk pangan
pada departemen noodle Hasil perhitungan diperoleh thitung pada
PT. Jakarana Tama Food program persyaratan dasar (X3) sebesar
Industry (Factory) Bogor 6.931 dan nilai ttabel untuk α = 0,05
(Y). dengan derajat kebebasan sebesar 1,664
berarti (6.931> 1,664). Maka H0 ditolak
Hasil perhitungan diperoleh thitung pada dan Hα diterima, artinya penerapan
manajemen sistem (X2) sebesar-0.149 program persyaratan dasar (X3)
dan nilai ttabel untuk α = 0,05 dengan mempunyai pengaruh positif terhadap
derajat kebebasan sebesar 1,664 berarti kualitas produk panganpada departemen
(-0.149< 1,664). Maka H0 diterima dan noodle PT. Jakarana Tama Food
Hα ditolak, artinya penerapan Industry (Factory) Bogor (Y). Hal ini
manajemen sistem (X2) tidak seperti diungkapkan oleh Faergemand
mempunyai pengaruh positif terhadap dan Jespersen (2004), penerapan
kualitas produk pangan pada departemen program persyaratan dasar efektif akan
noodle PT. Jakarana Tama Food dapat memaksimalkan kualitas produk
Industry (Factory) Bogor (Y). Menurut serta kinerja karyawan
Asih (2014), evaluasi sistem terkait 4. Pengaruh Penerapan Prinsip HACCP
berjalannya sistem dalam manajemen (X4) terhadap Kualitas Produk Pangan
yang seharusnya dilakukan secara pada Departemen Produksi Noodle PT.
keseluruhan namun aktualnya tidak Jakarana Tama Food Industry (Factory)
dilakukan maka akanberakibat Bogor (Y). Secara statistik akan di uji
keberadaan sistem manajemen tersebut hipotesisnya yaitu :
tidak mempengaruhi kualitas produk. H04 : β4 ≤ 0 : Tidak terdapat pengaruh
3. Pengaruh Penerapan Program penerapan prinsip HACCP
Persyaratan Dasar (X3) terhadap Kualitas (X4) terhadap kualitas
Produk Pangan pada Departemen produk pangan pada
Produksi Noodle PT. Jakarana Tama departemen noodle PT.
Food Industry (Factory) Bogor (Y). Jakarana Tama Food
Secara statistik akan di uji hipotesisnya Industry (Factory) Bogor
yaitu: (Y).
H01 : β1 ≤ 0 : Tidak terdapat pengaruh
penerapan program Hα4 : β4> 0 : Terdapat pengaruh penera-
persyaratan dasar (X3) pan prinsip HACCP (X4)
terhadap kualitas produk terhadap kualitas produk
pangan pada departemen pangan pada departemen
noodle PT. Jakarana Tama noodle PT. Jakarana Tama
Food Industry (Factory) Food Industry (Factory)
Bogor (Y). Bogor (Y).

Hα1 : β1> 0 : Terdapat pengaruh Hasil perhitungan diperoleh thitung pada


penerapan program prinsip HACCP (X4) sebesar 0,713dan

Pengaruh Penerapan Sistem Manajemen Keamanan Pangan ISO 22000:2005 Kualitas Produk..... | 21
Jurnal Visionida, Volume 3 Nomor 1, Desember 2017

nilai ttabel untuk α = 0,05 dengan derajat secara konsisten dan dapat berjalan dengan
kebebasan sebesar 1,664 berarti (0,713< efektif untuk dapat memperoleh produk yang
1,664). Maka H0 diterima dan Hα berkualitas serta aman dikonsumsi.
ditolak, artinya penerapan prinsip
HACCP (X4) tidak mempunyai pengaruh DAFTAR PUSTAKA
positif terhadap kualitas produk Asih, Ratna Dewi, 2014, Kajian Penerapan
panganpada departemen noodle PT. Sistem Manajemen Keamanan
Jakarana Tama Food Industry (Factory) Pangan ISO FSSC 22000 di PT.
Bogor (Y). Hambatan utama untuk Sariwangi A.E.A Divisi Internasional,
menerapkan prinsip HACCP adalah Skripsi Sarjana, Fakultas Ekonomi dan
kesalahan waktu dan suhu, titik kontrol Manajemen Institut Pertanian Bogor,
kritis, dokumentasi yang buruk dan Bogor.
monitoring tidak konsisten berakibat Codex Alimentarius Commission, (2003).
padapenurunnya kualitas produk pangan Recommended International Code of
(Base, et al., 2006; Herath dan Henson, Practice General Principles of Food
2010; Hielm et al., 2006). Hygiene. CAC/RCP 1-1969, Rev.
4,http://www.codexalimentarius.net
KESIMPULAN DAN IMPLIKASI .diakses tanggal 10 Oktober 2016.
Dewi, Dewa Ayu Putu Candra, 2016, Pengaruh
Berdasarkan kesimpulan dari penelitian dan Sistem Manajemen Keamanan
pembahasan yaitu : 1) tanggapan karyawan pada Pangan ISO 22000:2005 Terhadap
departemen produksi noodle terhadap penerapan Kinerja Perusahaan (PT. Aerofood
komunikasi interaktif, program persyaratan ACS Denpasar), Jurnal Beta (Biosistem
dasar dan kualitas produk pangan sudah sangat dan Teknik Pertanian), Fakultas
baik, sedangkan penerapan manajemen sistem Teknologi Pertanian Universitas
dan prinsip HACCP sudah dilakukan dengan Udayana, Bali.
baik. 2) Uji F pada pelaksanaan ISO 22000:2005 Faergemand, J. dan D Jespersen., D. 2004. ISO
secara simultan mempengaruhi kualitas produk 22000 to Ensure Integrity of Food
pangan pada departemen produksi noodle PT. Supply Chain.
Jakarana Tama Food Industry (Factory) Bogor. https://www.iso.org/iso/tool_5-04.pdf.
3) Uji-t, program persyaratan dasar (PRP) diakses tanggal: 28 Mei 2017.
terhadap kualitas produk pangan pada Gaman, Sherrington dan Jones,2000.The
departemen produksi noodle. Sedangkan Science of Food. Mass: Butterworth-
komunikasi interaktif, manajemen sistem dan Heinemann. Boston.
prinsip HACCP tidak mempengaruhi kualitas Gasperz, Vincent, 1997.Manajemen Kualitas,
produk pada departemen produksi noodle. Penerapan Konsep-konsep Kualitas
Adapun saran yang diberikan adalah 1) Dalam Manajemen Bisnis Total. PT
Pelaksanaan ISO 22000:2005 pada departemen Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
noodle PT. Jakarana Tama Food Industry Gemina, Dwi, 2012, Pengaruh Program
(Factory) Bogor secara simultan sudah berjalan Corporate Social Responsibility PT.
dengan baik, harus dipertahankan dan terus Aneka Tambang Terhadap
ditingkatkan karena akan berpengaruh terhadap Peningkatan Taraf Hidup Masyarakat
kualitas produk pangan. 2) Perlu adanya Kecamatan Nanggung Kabupaten
peningkatan sosialisasi ISO 22000 terutama Bogor, Jurnal Penelitian, Fakultas
mengenai manajemen sistem perusahaan, Ekonomi Universitas Djuanda, Bogor.
prosedur HACCP serta peningkatan komunikasi Herath, D. dan S. Henson, 2010, Barriers to
baik internal maupun eksternal yang diharapkan HACCP Implementation: Evidence
mampu menunjang pelaksanaan ISO 22000 from the Food Processing Sector in

Pengaruh Penerapan Sistem Manajemen Keamanan Pangan ISO 22000:2005 Kualitas Produk..... | 22
Jurnal Visionida, Volume 3 Nomor 1, Desember 2017

Ontario Canada Agribusiness, Vol. 26 Potter, N.N dan J.H Hotchkiss. 2012. Food
No. 2, pp. 265-279. diakses tanggal: 28 Science (5 th Edition). Chapman dan
Mei 2017. Hall. New York.
Knight, J.B dan L.H Kotschevar, 2000.Quantity Premysis Consulting, 2013.PAS 220:2008
Food Production and Planning. John Prerequisite Programmes On Food
Willey and Sons. Safety For Food Manufacturing.
Kotto, Eddy S S, 2012, “ Panduan Lengkap Premysis Consulting. Jakarta.
Sistem Manajemen Keamanan Pangan”, Segovia, Isabel Fernandez dan Ana Perez Liacer,
BAB IV ISO-TS 22002-1/PAS 2014, Implementation of a Food Safety
220:2008, Jakarta: halaman 185. Management System According to
Kurniawan, Arip, 2013, Pengaruh Penerapan ISO 22000 in The Food Supplement
Standar ISO 9001 Terhadap Kualitas Industry: A Case Study, Jurnal
Produk (Studi Kasus pada PT Trisula Penelitian Departemen Teknologi
Textile Industries), Skripsi Sarjana, Universitas Politecrica de Valencia,
Fakultas Ekonomi Universitas Spain.
Pendidikan Indonesia, http://dlx.booksc.org/23100000/libgen.sc
Bandung.http://repository.upi.edu/4412/1 imag231520023152999.zip/browse
/S_PEM_0707640_Title.pdf. diakses /10.1016/j.foodcont.2014.02.042.pdf.dia
tanggal 09 Oktober 2016. kses tanggal 26 Mei 2017.
Margaretha, F.S dan Edwin J, 2012, Analisa Semuel, Hatane dan Joni Zulkarnain (2013),
Pengaruh Food Quality and Brand Pengaruh Sistem Manajemen Mutu
Image Terhadap Keputusan ISO terhadap Kinerja Karyawan
Pembelian Roti Kecik Toko Roti Melalui Budaya Kualitas Perusahaan
Ganep’s di Kota Solo. Solo:Jurnal (Studi Kasus PT. Otsuka Indonesia
Manajemen Pemasaran, Vol. 1, No. 1. Malang, Laporan Penelitian, Fakultas
Mashuri, 2008.Penelitian Verifikatif. Edisi Ekonomi Universitas Kristen Petra,
Pertama. Penerbit Andi.Yogyakarta. Surabaya.http://puslit2.petra.ac.id/gudan
Papademas, Photis dan Thomas Bintsis, 2010, gpaper/files/2053.pdf. diakses tanggal 09
Food Safety Management Systems Oktober 2016.
(FSMS) in The Dairy Industry, Jurnal Standar Nasional Indonesia No. CAC/RCP 1-
Penelitian Departemen Ilmu Pertanian 1969, Rev. 4-2003, IDT, Tentang
Biologi dan Ilmu Pangan, Universitas Rekomendasi Nasional, Kode Praktis-
Teknologi Limassol, Prinsip Umum Higiene Pangan(SNI
Cyprus.http://dlx.booksc.org/09600000/l CAC/RCP 1:2011), Badan Standarisasi
ibgen.scimag Nasional Indonesia, Jakarta.
0961200009612999.zip/browse/10.1111/ Standar Nasional Indonesia No. ISO
j.1471-0307.2010.00620.x.pdf. diakses 22000:2005, IDT, Tentang Sistem
tanggal 26 Mei 2017. Manajemen Keamanan Pangan-
Poerwanto, G Hendra, 2016, Pengertian, Persyaratan untuk Organisasi dalam
Sejarah dan Arti Penting Manajemen Rantai Pangan (SNI ISO 22000:2009),
Kualitas, Artikel, Program Studi Badan Standarisasi Nasional Indonesia,
Manajemen Universitas Sanata Dharma, Jakarta.
Depok. Suardi, R. 2001.Sistem Manajemen Mutu ISO
https://sites.google.com/site/kelolakualit 9000:2000 : Penerapan untuk
as/Manajemen-Kualitas . diakses tanggal Mencapai TQM.PPM. Jakarta.
09 Februari 2017. Sugiyono .2013. Metode Penelitian Kuantitatif,
Kualitatif dan Kombinasi (Mixed

Pengaruh Penerapan Sistem Manajemen Keamanan Pangan ISO 22000:2005 Kualitas Produk..... | 23
Jurnal Visionida, Volume 3 Nomor 1, Desember 2017

Methods). Cetakan Ketiga. Alfabeta. West, Wood, dan Harger,1966.Food Service in


Jakarta. Institution. Publisher: Willey. New
Umar, Husein. 2008. Metode Riset Komunikasi York.
Organisasi. Gramedia Pustaka Utama. Yamit, Zulian, 2013. Manajemen Kualitas
Jakarta. Produk dan Jasa. Cetakan Keenam.
Kampus Fakultas Ekonomi Universitas
Islam Indonesia. Penerbit Ekonisia.
Yogyakarta.

Pengaruh Penerapan Sistem Manajemen Keamanan Pangan ISO 22000:2005 Kualitas Produk..... | 24

Anda mungkin juga menyukai