ISI
W = F cos s
Usaha secara fisis merupakan skalar sehingga didalam menuliskan definisi di
atas dalam notasi vektor :
W=F.s
Satuan dari usaha adalah N.m yang didalam sistem SI diberi nama Joule. Tidak semua
gaya yang bekerja pada suatu benda harus melakukan usaha :
2.1.2
Gaya centripetal, arahnya selalu tegak lurus lintasannya, maka usaha oleh
gaya centripetal selalu nol.
Gaya normal, arahnya selalu tegak lurus bidang dimana benda bergeser, maka
usaha oleh gaya normal selalu nol.
Untuk medapatkan gaya yang mendekati konstan, maka dibuat pergeseran x yang
cukup kecil. Pada pergeseran tersebut usaha yang dilakukan
W = F(x) x
Apabila dilihat pada gambar dibawah ini, W merupakan luasan dari segi empat
tersebut.
2.1.3
Energi Kinetik
Energi kinetik adalah energi yang dimiliki suatu benda yang bergerak.
Besarnya energi kinetik suatu benda berbanding lurus dengan massa dan
kecepatan kuadrat yang dimilikinya. Secara matematis, energi kinetik dapat
Ket :
Ek = energi kinetik (joule)
m = massa (kg)
v = kecepatan (m/ s
Kerja total yang dilakukan pada sebuah benda sama dengan perubahan energi
kinetiknya.
W = EK
2.1.4
Dalam pengertian yang lebih sempit, atau dalam mekanika, energi potensial
adalah energi yang dimiliki benda karena kedudukan atau keadaan benda tersebut.
Contoh energi potensial dalam pengertian ini adalah energi potensial gravitasi dan energi
potensial elastik. Energi potensial gravitasi dimiliki oleh benda yang berada pada
ketinggian tertentu dari permukaan tanah. Sedangkan energi potensial elastik dimiliki
oleh misalnya karet ketapel yang diregangkan. Energi potensial elastik pada karet ketapel
ini baru bermanfaat ketika regangan tersebut dilepaskan sehingga menyebabkan
berubahnya energi potensial elastik menjadi energi kinetik (kerikil di dalam ketapel
terlontar). Macam-macam energi potensial :
Potensial pegas/elastik
Energi potensial pegas adalah energi potensial karena adanya tarikan atau
penekanan pegas atau kemampuan suatu benda yang dihubungkan dengan
pegas untuk berada pada suatu tempat karena panjang pegas berubah
sepanjang x meter.
2.1.6
Em= Ep + Ek
Menurut hukum kekekalan energi mekanik bahwa jumlah energi mekanik selalu tetap
dengan syarat tidak ada gaya luar yang bekerja pada sistem.
Em1 =Em2
Ep1 + Ek1 = Ep2 + Ek2
m g h1 + mv12 = m g h2 + mv22
Penerapan hukum kekekalan energi mekanik adalah pada kasus benda jatuh
dipermukaan bumi atau berada dalam medan gravitasi bumi.
2.1.7
Hal ini berarti berarti energi mekanik total dari sistem E tidak konstan tetap
berubah karena adanya kerja yang dilakukan pada sistem oleh gaya tidak konservatif,
atau bila kerja yang dilakukan oleh gaya tidak konservatif adalah nol, maka berlaku
kekelan energi mekanik.
Bila gesekan adalah gaya tidak konservatif satu-satunya, maka gesekan adalah
gaya penghambur yang cenderumg untuk melenyapkan energi mekanik total dari
sistem. Gaya penghambur, melakukan kerja negative terhadap benda. Sebagai contoh,
gaya gesekan, selalu arahnya berlawanan dengan arah pegeseran. Kemudian, Wf
menyatakan kerja yang dilakukan oleh gesekan pada sebuah benda,
Wtidak konsrv = Wf = E
atau
Daya
Daya adalah kemampuan untuk mengubah suatu bentuk energi menjadi suatu bentuk
energi lain. Jika seluruh energi yang masuk diubah menjadi energi dalam bentuk lain,
maka dikatakan efisiensi alat tersebut adalah 100 % dan besar daya dirumuskan:
P=W/t
P = daya (watt)
W = usaha (joule)
t = waktu (s)