a. OHSAS 18001 adalah suatu standard internasional untuk menerapkan Sistem Manajemen
Keselamatan dan Kesehatan Kerja di tempat kerja/perusahaan. Banyak organisasi di
berbagai negara telah mengadopsi OHSAS 18001 untuk mendorong penerapan
keselamatan dan kesehatan kerja dengan melaksanakan prosedur yang mengharuskan
organisasi secara konsisten mengidentifikasi dan mengendalikan resiko bahaya terhadap
keselamatan dan kesehatan di tempat kerja; serta memperbaiki kinerja dan citra
perusahaan.
b. ISO 22000: merupakan standar yang berkaitan dengan sistem manajemen keamanan
pangan. Perusahaan yang bergerak di bidang makanan dan minuman harus
memperhatikan aspek kesehatan dan keselamatan konsumen sehingga dituntut untuk
meningkatkan kontrol internal terlebih dalam hal produksi. Standar ini mensyaratkan
bahwa setiap produk harus memiliki rencana proses dan pengendaliannya.
c. ISP/IEC 27001: merupakan standar sistem manajemen keamanan informasi yang juga
dikenal sebagai Informasi Security Managemen System (ISMS). Standar ini banyak
diterapkan oleh perusahaan yang bergerak di bidang aplikasi IT dan sejenisnya.
d. ISO TS 16949: adalah Technical Specification yang dikeluarkan oleh ISO untuk sistem
manajemen mutu dibidang industri otomotif. Standar ini memiliki konsep perbaikan
berkelanjutan, pengendalian rantai pemasok, serta tindakan perbaikan dan pencegahan.
e. ISO/IEC 17025: standar yang terkait dengan persyaratan untuk lembaga pengujian atau
laboratorium. Adapun yang menjadi fokus pada standar ini adalah kompentensi
laboratorium pengujian dan kalibrasi. Standar ini penting untuk memastikan keakuratan
hasil pengujian terkait dengan bidang kesehatan, perdagangan, produksi, hingga
perlindungan pelanggan.
f. ISO 28000: persyaratan terhadap sistem keamanan rantai pasokan. Standar ini
diperuntukkan bagi perusahaan yang memiliki ancaman resiko yang tinggi seperti bank,
fasilitas umum, hotel, atau pertambangan.
g. ISO 5001: standar yang diterapkan untuk sistem manajemen energi yang bertujuan untuk
membantu organisasi membangun sistem dan proses dalam meningkatkan kinerja,
efisiensi, serta konsumsi energi. Standar ini juga dirancang agar dapat terintegrasi dengan
standar manajemen lainnya.