Anda di halaman 1dari 18

PRAKTEK PENYUSUNAN RENCANA HACCP

RENCANA HACCP
PT. SOLA’ FAR
PRODUK: SOSIS SAPI

Tim HACCP:
Alfi Nur Azizah
Noer Alda Ramadanti
Susilawati
Yasmi Dwi Yulistyani

TASIKMALAYA
PROGRAM STUDI DIII GIZI TASIKMALAYA
JURUSAN GIZI
POLTEKKES KEMENTRIAN KESEHATAN
TASIKMALAYA
2017

Praktek Penyusunan Rencana HACCP 1


LAPORAN PERENCANAAN HAZARD ANALYSIS CRITICAL CONTROL
POINTS (HACCP)

PADA Sosis Sapi di PT. SOLA’ FAR

oleh: Tim

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLTEKNIK KESEHATAN KEMENKES TASIKMALAYA
JURUSAN GIZI
TAHUN 2017

I. TEAM HACCP
(Tetapkan team HACCP dan uraian tugasnya, utk produk tersebut)

II. DEFINISI HACCP & CCP


(Tuliskan pengertian HACCP & CCP pada produk tersebut)

III. TARGET HACCP


(Uraikan target / tujuan penerapan HACCP pada produk tsb)

IV. DESKRIPSI PRODUK


(Uraikan nama produk, bahan, konsumen, cara penyimpanan, caradistribusi, cara
konsumsi, cara produksi singkat)

V. INGREDIENTS (Komposisi)
(Tuliskan bahan-bahan yang dipakai dlm pembuatan produk

VI. ANALISIS BAHAYA & KATEGORI RESIKO


(Uraikan jenis/ kelompok dan nama bahaya  form 1)
(Lakukan analisa resiko bahaya  form 2)

Praktek Penyusunan Rencana HACCP 2


VII. DIAGRAM ALIR PROSES
(Uraikan diagram alir proses pembuatan produk)

VIII. CCP DESSISSION TREE


(Lakukan analisa penetapan CCP untuk bahan, resep/ formulasi, dan tahap proses
dengan CCP Deccession Tree  scheme or matrix )

IX. HACCP PLAN MATRIX


(Tetapkan rencana penerapan HACCP  form 3)

X. STANDAR OPERATING PROCEDURE


(Pengertian, Tujuan, Kebijakan, Prosedur)

Praktek Penyusunan Rencana HACCP 3


A. TEAM HACCP

HACCP WORKBOOK
TIM HACCP
Perusahaan/PT : PT. SOLA’ FAR
Produk : Sosis Sapi
No Nama Tanggung jawab Keahlian dan Tanggung jawab
di Perusahaan Pelatihan yang dalam tim
sudah diikuti
1. Alfi Nur Azizah Quality control Teknologi Pangan Bendahara
2. Noer Alda Ramadanti Enginering Teknik mesin Ketua tim
3. Susilawati Nutritionist Ahli gizi Wakil ketua tim
4. Yasmi Dwi Yulistiyani Higiene sanitasi Tenik Lingkungan Sekretaris

Isi dengan tugas dan kewajiban sesuai keahliannya


Tanggal: 20 Mei 2017 Disetujui oleh: Manager PT. SOLA’ FAR

B. DEFINISI HACCP DAN CCP


1. HACCP
HACCP (Hazard Analysis Critical Control Point) adalah suatu sistem
jaminan mutu yang mendasarkan kepada kesadaran atau perhatian bahwa
hazard (bahaya) akan timbul pada berbagai titik atau tahap produksi,
tetapi pengendaliannya dapat dilakukan untuk mengontrol bahaya-bahaya
tersebut. HACCP merupakan salah satu bentuk manajemen resiko yang
dikembangkan untuk menjamin keamanan pangan dengan pendekatan
pencegahan (preventive) yang dianggap dapat memberikan jaminan
dalam menghasilkan makanan yang aman bagi konsumen. Kunci utama
HACCP adalah antisipasi bahaya dan identifikasi titik pengawasan yang
mengutamakan kepada tindakan pencegahan dari pada mengandalkan
kepada pengujian produk akhir.

2. CCP
Codex Alimentarius Commission (1997) mendefinisikan titik kendali
kritis (CCP) sebagai suatu titik lokasi atau tahapan atau prosedur yang

Praktek Penyusunan Rencana HACCP 4


memerlukan proses pengendalian untuk mencegah, mengurangi,
maupun mengeliminasi bahaya keamanan pangan ke tingkat yang
dapat diterima. Brown (2000) menambahkan bahwa titik kendali kritis
(CCP) adalah suatu titik yang memiliki potensi untuk menimbulkan
bahaya kesehatan apabila tidak ditangani dan dipantau dengan baik.
Proses penentuan CCP dilakukan dengan menggunakan “diagram
pohon penentuan titik kendali kritis“. Diagram pohon penentuan titik
kendali kritis dapat dikelompokkan menjadi tiga berdasarkan jenis
proses yang diamati, yaitu diagram pohon penentuan titik kendali
kritis untuk bahan baku, formulasi, dan tahapan proses. Diagram
pohon berisi urutan pertanyaan mengenai bahaya yang muncul dalam
suatu langkah proses, bahan baku, dan formulasi untuk
mengidentifikasi proses, bahan baku, maupun formulasi yang sensitif
terhadap bahaya atau untuk menghindari terjadinya kontaminasi silang
(Badan Standarisasi Nasional, 1998).

C. TARGET HACCP
Peruntukan penggunaan harus didasarkan kepada kegunaan yang
diharapkan dari produk oleh pengguna akhir atau konsumen. Tujuan
penggunaan ini harus didasarkan kepada manfaat yang diharapkan dari
produk oleh pengguna atau konsumen. Pengelompokan konsumen penting
dilakukan untuk menentukan tingkat resiko dari setiap produk. Identifikasi
pengguna produk ditujukan, untuk konsumsi umum.

D. DESKRIPSI PRODUK
DESKRIPSI PRODUK
Perusahaan/PT : PT. SOLA’ FAR
Nama Produk : Sosis Sapi

1. Nama produk Sosis sapi


2. Bahan baku yang digunakan 100 % daging sapi

Praktek Penyusunan Rencana HACCP 5


3. Karakteristik produk akhir yang penting sosis yang baik harus mengandung protein

(misalnya Aw, pH, dll) minimal 13%, lemak maksimal 25% dan
karbohidrat maksimal 8%. Jika standar ini
terpenuhi, maka dapat dikatakan bahwa sosis
merupakan makanan sumber protein
4. Metode pengolahan (urutan pengolahan Receiving Raw Meat, Storage, Meat

yang dilakukan) Preparation, Combine Ingredients, Stuffing,


Boilling/ Proses Cooking dan smooking/
Boilling dan smooking, Chilling, Cutting,
Packaging, Produk Storage
5. Kondisi penyimpanan sebelum disajikan Produk disimpan dalam cold storage dengan
suhu Frezeer (-18 s/d -22 oC)
6. Metode transportasi Sosis siap untuk didistribusikan ke Customer
menggunakan kendaraan dengan kondisi
produk harus dalam suhu frezeer

7. Metode penyajian Produk dapat dikonsumsi langsung dengan


membuka kemasannya terlebih dahulu (siap
makan)

Tanggal: 20 Mei 2017 Disetujui oleh: Manager PT. SOLA’ FAR

Penggunaan Produk

Perusahaan: PT. SOLA’ FAR

Nama produk Sosis sapi

Deskripsi Cara konsumsi Produk dapat dikonsumsi langsung tanpa dimasak


dengan membuka kemasannya terlebih dahulu
(siap makan)

Pengguna produk Untuk konsumsi umum

Praktek Penyusunan Rencana HACCP 6


Tanggal: 20 Mei 2017 Disetujui oleh: manager PT. SOLA’ FAR

E. INGREDIENT
Komponen utama sosis terdiri dari daging, lemak, bahan pengikat, bahan
pengisi , air, garam, dan bumbu. Daging yang digunakan sebagai bahan dasar
pembuatan sosis ini adalah daging sapi. Lemak dalam pembuatan sosis
berguna untuk membentuk sosis yang kompak dan empuk serta memperbaiki
rasa dan aroma sosis. Penambahan lemak maksimal 30% dari berat daging
untuk mempertahankan tekstur selama proses pengolahan. Bahan Pengikat
dan pengisi dibedakan berdasarkan kadar proteinnya. Bahan pengikat
mengandung protein yang tinggi, sedang bahan pengisi umumnya
mengandung karbohidrat. Yang digunakan adalah tepung terigu dan tepung
tapioca. Air yang ditambahkan berupa es berbentuk serpihan atau cube, untuk
menjaga suhu adonan selama proses pencampuran tetap rendah (0° C). selain
berfungsi sebagai fase pendispersi dalam emulsi daging, air juga berperan
untuk melarutkan protein sarkoplasma dan garam. Garam berfungsi untuk
memberikan cita rasa, mengawetkan dan melarutkan protein. Garam dapur
berpengaruh terhadap pengembangan volume dan daya ikat air dari daging.
Garam alkali polifosfat berfungsi untuk mempertahankan warna, mengurangi
penyusutan saat proses cooking/pemsakan dan penstabil emulsi. Bumbu, yaitu
bahan tambahan lain yang sering digunakan dalam pembuatan sosis,
diantaranya gula, nitrit, dan rempah-rempah.

F. ANALISIS BIAYA DAN KATEGORI RESIKO

Identifikasi Bahaya dan Cara Pencegahannya


NAMA MAKANAN : SOSIS SAPI

NO BAHAN BAHAYA JENIS BAHAYA CARA


MENTAH / (B(M)/K/F) PENCEGAHAN
INGRIDIEN /

Praktek Penyusunan Rencana HACCP 7


BAHAN
TAMBAHAN
Daging giling B Mikroba pathogen  Penetapan standar
(Salmonella, S. aureus, dan spesifikasi
F
Listeria bahan dengan
monocytogenes, E. coli) supplier
Kotoran  Pemeriksaan bahan
baku yang dating
 penyimpanan pada
suhu 0,7 °C
1.  Pengolahan
langsung
 Pemanasan
sempurna > 100°C
 Mengamati secara
fisik, warna,
aroma, tekstur

Telur B Salmonela sp, Penetapan standar


dengan supplier
F escherichia coli
telur yang disimpan
kotoran, retak, dan pada suhu kamar
terdapat bintik merah (27 C) sebaiknya
2. dikonsumsi kurang
pada cangkang serta lebih
tidak tenggelam dalam 8 hari.

air, Busuk

Garam F Benda asing (plastic, Pengamatan secara


3.
logam, benang, krikil) visual
Merica Bubuk B B.Cereus,jamur/kapang Spesifikasi,
F Kotoran, debu penyimpanan tidak
4.
terlalu lama dan di
tempat kering
Air B Berbagai bakteri  Filtrasi
 Water treatment
F pathogen, cacing dan
(pengujian mutu
5. K lumut Banda asing air dengan
mikrobiologi)
(pasir, logam) Cemaran
logam (residu pestisida)
6. Mentega K Bau tengik  Pemilihan yang
baik pada saat
pembelian dan

Praktek Penyusunan Rencana HACCP 8


penerimaan.
Harus sesuai
spesifikasi.
Periksa label
tanggal
kadaluarsa,
komposisi, dsb.

Bawang Putih B Aspergillus Niger  Sortasi, pencucian


Bacillus Cereus dengan benar
F  Amati keadaan
K jamur/kapang, fisik dan sesuai
7. spesifikasi
Kotoran, busuk
Residu pesticida

Bawang B Aspergillus Niger  Sortasi, pencucian


dengan benar
Bombay F Bacillus Cereus
 Amati keadaan
K jamur/kapang, fisik dan sesuai
8. spesifikasi
Kotoran, busuk
Residu pesticida

Masako F Menggumpal  Penyimpanan pada


Kadaluarsa suhu ruang dan
K bukan pada tempat
yang lembab
 Pemilihan yang
baik pada saat
pembelian dan
9. penerimaan.
Harus sesuai
spesifikasi.
Periksa label
tanggal
kadaluarsa,
komposisi, dsb.

10. Saus Tiram K Kadaluarsa  Pemilihan yang


baik pada saat
pembelian dan
penerimaan.
Harus sesuai
spesifikasi.
Periksa label
tanggal
kadaluarsa,
komposisi, dsb.

Praktek Penyusunan Rencana HACCP 9


Kecap Manis B Zygosaccharomyces  Spesifikasi,
penyimpanan
11. dengan sistem
FIFO (First In
First Out)
Merica Bubuk B B.Cereus,jamur/kapang  Spesifikasi,
penyimpanan tidak
12. F Kotoran, debu
terlalu lama dan di
tempat kering
Gula Pasir F Kapangdan serangga, Penetapan standar
dan spesifikasi
13. benda asing (plastic,
bahan dengan
logam, krikil) supplier
Daun Jeruk F serangga, benda asing  Sortasi, pencucian
dengan benar
14. (plastic, logam, krikil)  Amati keadaan
fisik dan sesuai
spesifikasi
Tepung tapioca B Kapang dan serangga Penetapan standar
dan tepung F Benda asing (plastic, dan spesifikasi
15.
terigu logam, benang, krikil) bahan dengan
supplier
Keterangan B (M) = Biologis (Mikrobiologis); K = Kimia; F= Fisik

ANALISIS BAHAYA RESIKO


NAMA MAKANAN : SOSIS SAPI
KELOMPOK BAHAYA KATAGORI
NO BAHAN / INGRIDIEN
A B C D E F RESIKO
1 Daging Ayam Giling - + - + + + IV
2 Telur - + - + + + IV
3 Garam - + - - - - I
4 Merica - + - - - - I
5 Air - + - - - - I
6 Mentega
7 Bawang Putih
8 Bawang bombay
9 Masako
8 Saus Tiram
9 Kecap manis
10 Merica Bubuk
11 Gula Pasir
12 Daun jeruk

Praktek Penyusunan Rencana HACCP 10


Tepung tapioca dan tepung - - + + + + IV
13
terigu
Keterangan :
A = Produk untuk konsumen beresiko tinggi
B = Mengandung bahan yang sensitive terhadap bahaya biologis/kimia/fisik
C = Tidak ada tahap untuk mencegah/menghilangkan bahaya
D = Kemungkinan mengalami kontaminasi kembali setelah pengolahan
E = Kemungkinan kesalahan yang salah selama penyajian, distribusi, penjualan, dan
konsumsi
F = Tidak ada cara mencegah / menghilangkan bahaya oleh konsumen

G. DIAGRAM ALIR

Proses Penyebab Bahaya Cara Pencegahan

Penetapan standar dan spesifikasi bahan


Penerimaan bahan Kontaminasi bahan
baku dengan supplier dan Pemeriksaan
baku daging baku
bahan baku oleh QC

Pengaturan kondisi ruang thawing 60°C,


Mikroba Benda asing
Thawing Kemasan daging tidak dibuka, Sanitasi
(plastic, krikil)
ruangan

Penetapan standar dan spesifikasi bahan


Benda asing (plastic, baku dengan supplier, Penetapan hygiene
Penggilingan
tulang) pekerja, Pembersihan alat dengan bersih
dan menggunakan desifektan

Penerapan hygiene pekerja, Penambahan


Benda asing (plastic,
Curing nitrit disesuaikan dengan standar yaitu 200
tulang) Kanker
ppm

Benda asing (pasir, Penyimpanan bahan baku sesuai dengan


Pelembutan
plastic) standar, Penerapan hygiene pekerja

Benda asing (pasir, Penyimpanan bahan baku sesuai dengan


Pencampuran
plastic) standar, Penerapan hygiene pekerja

Praktek Penyusunan Rencana HACCP 11


Benda asing (pasir, Penyimpanan bahan baku sesuai dengan
Pengisian
plastic) standar, Penerapan hygiene pekerja

Pembersihan alat dengan bersih dan tidak


Penyiraman Benda asing (pasir) meninggalkan residu desinfektan,
Penyiraman selama 3-5 menit

Pengeringan dilakukan selama 30 menit


Pengeringan Pertumbuhan mikroba
pada suhu 90°C

Pemeriksaan terhadap produk pada proses


Proses pengeringan dan
pengeringan, apakah telah kering atau tidak,
Pengasapan pengasapan tidak sesuai
dan proses pengasapan dilakukan pada suhu
standar proses
90°C selama 30-45 menit

Proses pengeringan, Pemantauan terhadap suhu dan waktu


pengasapan da proses pengeringan, pengasapan dan
Pematangan
pematangan yang tidak pematangan. Proses pematangan dilakukan
memenuhi standar proses selama 30 menit pada suhu 90°C

Suhu pendinginan yang Control terhadap suhu air dan lama


Penyiraman II
kurang penyimpanan
Pendinginan Suhu yang kurang Control suhu dan kalibrasi thermometer

Hygine pekerja, suhu Penerapan hygine pekerja, proses vakum


Pengemasan pengepakan, dan proses dilakukan dengan benar, dilakukan perbaikan
vakum pada alat vakum

H. CCP DESSISSION TREE


TABEL PENETAPAN TITIK KRITIS ( CCP )

Bahan Mentah Bahaya Potensial P1 P2 P3 P4 P5 P6 Kesimpulan


Daging sapi Mikroba pathogen T Y Y Y Y Y
(Salmonella, S.
aureus, Listeria
monocytogenes, E.

Praktek Penyusunan Rencana HACCP 12


coli)
Es Benda asing T Y Y T Y Y
(plastic, kerikil,
logam, ranting
kayu)
Air Berbagai bakteri T Y Y Y Y Y
pathogen, cacing
dan lumut Banda
asing (pasir, logam)
Cemaran logam
(residu pestisida)
Tepung tapioca Kapang dan T Y Y Y Y Y
dan tepung serangga Benda
terigu asing (plastic,
logam, benang,
krikil)
Garam Benda asing T Y Y T Y Y
(plastic, logam,
benang, krikil)
Gula Kapang dan T Y Y T Y Y
serangga, benda
asing (plastic,
logam, krikil)
Nitrit kanker Y Y Y Y Y Y
Bumbu-bumbu  Kapang dan T Y Y Y Y Y
serangga, benda
asing (plastic,
logam, krikil)
 Memar/busuk
(bawang Bombay)
Keterangan :
P 1 Apakah bahan mentah mengandung bahaya sampai pada tingkat yang berbahaya
P 2 Apakah pengolahan/penanganan selanjutnya (termasuk cara penggunaan oleh
konsumen) dapat menghilangkan atau mengurangi bahaya sampai pada tingkat yang aman?
P 3 Apakah formulasi / komposisi atau struktur produk antara atau produk akhir penting

Praktek Penyusunan Rencana HACCP 13


untuk mencegah meningkatnya bahaya sampai pada tingkat yang tidak dapat diterima
P 4 Mungkinkah kontaminasi ulang terjadi ? Mungkinkah bahaya akan meingkat?
P 5 Apakah pengolahan / penanganan (termasuk penggunaan oleh konsumen ) dapat
menghilangkan bahaya ?
P6 Apakah tahap proses ditujukan untuk meghilangkan atau mengurangi bahaya sampai
batas aman?

Praktek Penyusunan Rencana HACCP 14


I. HACCP PLAN MATRIX
HACCP PLAN SOSIS SAPI

Perusahaan: PT. SOLA’FAR


Produk: SOSIS SAPI
Prinsip 1 Prinsip 2 Prinsip 3 Prinsip 4 Prinsip 5 Prinsip 6 Prinsip 7
Tindakan Tindakan
Tahap/ Pemantauan Verifikasi
Bahaya Pengendalia TKK Batas Kritis koreksi Dokumentasi
Input
n Apa Kenapa Dimana Bagaimana Kapan siapa Apa & Siapa Apa & Siapa
Peneri H Tidak ada Kondisi Untuk Kondisi Melakuka Setiap Quality Hubungi Review Form
maan memar fisik mengetahu fisik n penerimaa Control kepala form penerima
M
Baha dan dan i kemasan pemeriks n Penerima QC penerimaa an
Penetapan bau yang organolept adanya dan aan dan n bahan
n standar dan an
menyimpa ik benda suhu visual, putuskan setiap hari
spesifikasi baku
Baku ng Kondisi asing, suhu diterima
Konta bahan baku Tidak ada kemasan memar, internal atau
minasi dengan suhu dan ditolak
benda Certificat
bahan supplier dan internal organolep Komplain
asing e of
baku Pemeriksaa dan bau tik kepada
Kemasan Analysis
n bahan yang terhadap supplier
tidak rusak (COA)
baku oleh menyimpa bahan
QC Suhu Suhu
produk internal baku
ng
< = -20oC produk

Thawi H Suhu Suhu Mencegah Suhu Pengatur 4 kali QC Hubungi Kalibrasi Log book
ruang ruang pertumbuh ruang an suhu pemeriksa mainten thermomet proses
ng M Produksi
thawing untuk an thawing ruang an ance er
tidak mikroorgan untuk untuk untuk setiap hari
thawing
Pengaturan melebihi 0- thawing setiap kali memper Review
isme
kondisi dan proses baiki log
5oC
Mikrob ruang diperiksa system book
a thawing dengan pendingi
rutin proses
Benda 60°C, nnya
asing Kemasan dengan setiap hari
(plastic daging tidak menggun
, krikil) dibuka, akan
Sanitasi thermom
ruangan eter
yang
telah
dikalibras
i suhu
Curin Benda Penerapan L Penamba Penambah Pencegaha Pada -Kalibrasi Setiap kali -Bagian Hubung Periksa Log
g M han an n formulasi alat pembuata Formulas i formulasi book
nitrit nitrit dan pembentuk dan suhu timbanga n i dan bagian proses formulasi
maksimal suhu an penyimpa n formula QC formulasi setiap
200 proses nitrosamin Standar dan untuk hari
hygiene nan Produksi
ppm e formulasi pemeriksa penetapa Kalibrasi
pekerja, Suhu penyebab Pengatur an n thermomet
asing Penambaha proses kanker an suhu standar er
(plastic n nitrit di bawah suhu dilakukan Hubungi setiap hari
, disesuaikan 50oC anteroom ketika mainten
tulang) dengan dan akan ance
Kanker standar dikalibras memulai untuk
yaitu 200 i proses memper
ppm dengan penyimpan baiki
thermom an system
dingin pendingi
eter
nnya
Pema - Pengeringa M Penggun Penyimp Pertumbuh Pada alat Pengatu Setiap kali Quality Hubungi Periksa Log book
skaan Pertum n dilakukan aan angan an smoke ran proses Control mainten suhu proses
(peng buhan selama 30 suhu, RH suhu, RH mikroba house suhu, RH Produksi ance dan lama
ering mikrob menit pada dan dan (seperti atau dan untuk pemasakan
an, a suhu 90°C waktu waktu pertumbuh pemasak waktu memper Pembuata
peng - - standar selama an standar baiki n
asapa Proses Pemeriksaa H Harus proses sel Kalibras smoke instruksi
n pengeri n terhadap sesuai Kegagalan vegetatif i alat operasi
ngan produk pada house
dan dengan pemakaian mikroba) smoke seperti
pema dan proses program smoke pengeseta
pengas pengeringan house
smoke n
tanga apan , apakah house
timer,
tidak telah kering house
n) pengukura
sesuai atau tidak, n
standar dan proses suhu dan
proses pengasapan tekanan
dilakukan Koreksi
pada suhu terhadap
90°C suhu
selama 30- alat dan
45 menit hygiene
- - peralatan
Proses Pemantauan
H
pengeri terhadap
ngan, suhu dan
pengas waktu
apan proses
da pengeringan
pemata ,
ngan pengasapan
yang dan
tidak pematangan
memen . Proses
uhi pematangan
standar dilakukan
selama 30
proses menit pada
suhu 90°C
Penge H Setiap Suhu Kontamin Kondisi Dilakuk Setiap kali QC Hubungi Pengujian Log book
Penerapan ruang kebersiha proses QC pengema
kondisi asi an laboratoriu
masa hygine Pengema
yang untuk terhadap n pengecek pengemas pengema m
Hygine pekerja, san
n potensial produk pekerja an san san Perbaikan
pekerja proses thawing an
tidak seperti dan secara untuk
, suhu vakum alat
terjamin pertumbuh peralatan visual menilai
pengep dilakukan
kebersihan an produksi Perbaikan kevakum
akan, dengan
nya Salmonella serta alat an
dan benar,
Tidak ada Pertumbuh keoptimal vakum dan
proses dilakukan
toleransi an an alat gramatur
vakum perbaikan
untuk Lactobacill vakum produk
pada alat
vakum proses
us
vakum

J. STANDAR OPERATING PROCEDURE

.........................
FORM 7: PENENTUAN TKK /CCP
RENCANA HACCP

Perusahaan: ....................................................
Produk: ...........................................

Tindakan
Penyebab/Sumber/ Peluang Keparahan TKK/
Tahap Bahaya pengendalian/ P1 P2 P3 P4 P5 Alasan keputusan
Justifikasi bahaya (h, l, m) (H, L, M) TK
pencegahan

Anda mungkin juga menyukai