Anda di halaman 1dari 45

PENGOLAHAN LIMBAH CAIR INDUSTRI

BATIK DENGAN METODE


ELEKTROKOAGULASI MENGGUNAKAN
BESI BEKAS SEBAGAI ELEKTRODA

Disusun Oleh :
Titik Darmawanti
J2C005148

Dosen Pembimbing:
Drs. Suhartana, M.Si
Didik Setyo W, M.Si

JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS DIPONEGORO
2009
BATIK

Proses pembuatan
batik

Limbah batik
Besi Bekas

 Berbahaya bagi lingkungan


Massa jenis 7,86 g/cm³
Sulit terdegradasi
 Bersifat toksik
 kurang dimanfaatkan
 berpotensi
PERUMUSAN MASALAH

Batik
Batik Besi
Bekas

Limbah
Limbah Pencemar
Pencemar
batik
batik

Elektrokoagulasi
Tujuan & Kegunaan

• Menentukan kondisi terbaik proses


elektrokoagulasi limbah cair batik
• Memisahkan zat warna naftol dari
limbah batik
• Mengurangi dampak negatif pencemaran
limbah
ELEKTROKOAGULASI

 Definisi
 Tahap-tahap:
1.Pembentukan koagulan oleh oksidasi dari
pengorbanan elektroda
2.Destabilisasi kontaminan-kontaminan, pertikel-
pertikel tersuspensi dan pemutusan emulsi.
3.Pembentukan agregat dari fase destabilisasi
menjadi floks-floks.
(Babu dkk, 2006)
Penelitian sebelumnya

 Simultaneous Removal Of Organic And Inorganic Pollutants In Tannery


Wastewater Using Electrocoagulation Technique (Kongjao, Dkk, 2008)
 Treatment Of Tannery Wastewater By Electrocoagulation (Babu, Dkk, 2006)
 Electrocoagulation Studies On Treatment Of Biodigester Effluent Using Aluminum
Electrodes (Ponselvan,dkk, 2008)
 Treatment Of Leachate By Electrocoagulation And Electrooxidation Processes
(Ilhan, 2008)
 Elektrodekolorisasi Indigo (Hadiyanto, 2003).
 Dan Lain-lain
Prinsip Kerja Sel
Elektrokoagulasi
Reaksi I : Mekanisme Pembentukan
Fe(OH)2

Anoda: Fe(s) ------ Fe2+ + 2 e Eo = 0,44 V


Fe2+(aq) + 2 OH- ----- Fe(OH)2 (s)

Katoda: 2H2O(aq) + 2e ----- H2(g) + 2OH- Eo=0,83 V


___________________________________________
Fe(s) + 2H2O(aq) --- H2(g) + Fe(OH)2 E1= -0,39 V

10
Reaksi 2 : Mekanisme Pembentukan
Fe(OH)3

 Anoda : 4Fe(s) 4 Fe2+ + 8 e

4Fe2+(aq) + 10H2O(aq) + O2(g) 4 Fe(OH)3 (s) + 8 H+

 Katoda: 8H+ (aq) + 8 e 4 H2(g)


_________________________________________

4Fe2+(aq) + 10H2O(aq) + O2(g) 4 Fe(OH)3 (s) + 4H2(g)


Reaksi 3 : Mekanisme Pengikatan Zat
Warna

 L…H + (OH)OFe L…OFe + H2O


METODE PENELITIAN

Preparasi sampel

o potensial aplikasi
Penentuan o pH
kondisi terbaik o waktu elektrolisis

Elektrokoagulasi Analisis
limbah
Rangkaian Alat Skala 1 Liter

Keterangan:
1. Adaptor 5. Balok kaca ukuran 75x5x6,5 cm
2. Anoda 6. Voltmeter
3. Katoda 7. Amperemeter
4. Besi bekas
Rangkaian Alat Skala 1 Liter
HASIL
PENELITIAN
Penentuan potensial aplikasi
Kurva hubungan antara arus dan potensial aplikasi
dalam elektrolisis
 pH asam  pH basa

 Rentang potensial aplikasi yang diperoleh pada suasana


asam 3,8-5,47 volt dan suasana basa 3,55-6,13 volt
 Potensial aplikasi yang digunakan sebesar 5 volt
Penentuan pH dan Waktu Terbaik

 pH Terbaik  waktu minimum

 pH Terbaik: 2
 waktu minimal: 15 menit
Spektra FTIR sebelum dan sesudah
elektrolisis
 sebelum

• 3437,33 cm-1= gugus OH


• 1105,38 cm-1= gugus C-O
• 1463,02cm-1=senyawa
aromatik
• 1630,27cm-1=Konjugasi fenil

 sesudah

• 3447,62 cm-1 = gugus OH


• 1117,73 cm-1= gugus C-O
• 1454,89cm-1=senyawa
aromatik
• 1631,27cm-1=Konjugasi fenil
Spektra UV-Vis sebelum dan sesudah
elektrolisis

 sebelum

 sesudah
% Penurunan COD, TSS,
Kekeruhan dan warna
Hasil Elektrokoagulasi Limbah
Batik

Besi

Sebelum Sesudah

endapan
Kesimpulan

 Kondisi terbaik elekrokoagulasi limbah cair batik


mengggunakan besi sebagai elektroda yaitu pada potensial
aplikasi 5 volt, pH 2, dan waktu elektrolisis 15 menit.
 Menurut kondisi terbaik ini diperoleh persentase dekolorisasi
98,53 %, penurunan COD 83,64 %, kekeruhan 98,57 %, dan
TSS 99,86 %
 Metode Elektrokoagulasi efektif digunakan untuk
memisahkan zat warna naftol dari limbah cair industri batik
sehingga mengurangi pencemaran lingkungan
Kecenderungan Geometri Ion Fe

26Fe = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d6 4s2 4p0


Fe3+ = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d5 4s0 4p0
x x x x x x
X
X
X d2 s p 3
Geometri: oktahedral
Fe
X = Naftol
X X

X
OH
Hasil Kali Kelarutan

 Fe(OH)2 = 4,8.10-16
 Fe(OH)3 = 3,8.10-38
 Nilai Ksp kecil sehingga mudah
mengendap
Massa Endapan
 R= PL/A
 I=V/R

 Hukum Farraday I

W = eit/96500
Pemanfaatan Residu

Media tanam
 Pupuk
 pembuatan batu bata
PEMANFAATAN LOGAM YANG
AUS

 Aman, bisa langsung


dijual
 Pengolahan kembali
Biaya Pengolahan Limbah dengan
elektrodekolorisasi Skala Industri

Untuk volume Limbah 1000 Liter


1. Logam Bekas = Rp 100.000,-
2. Na2SO4 = Rp 50.000 ,-
3. H2SO4 = Rp. 20.000 ,-
4. NaOH = Rp. 20.000 ,-
5. Listrik = Rp 30.000 ,-
6. Total biaya = Rp 230.000 ,-
Biaya Pengolahan Limbah
dengan Metode Lain
 Biaya proyek IPAL dan MPAL
menelan biaya
sebesar Rp 10.392.503.542
 Mahal dan rumitnya pengolahan
limbah dengan metode biologis
(mikrobiologi)
Proses Pengendapan setelah
ditambah basa (NaOH)

 Kadar besi setelah


elektrolisis: 129 ppm
 Kadar besi setelah proses:
0,02-0,00 ppm
ENERGI BEBAS GIBS

ΔG = - RT ln k
ΔG = - nFESell
ΔG = ΔH – TΔS
ESell = Ek - Ea – IR
ESell >> = ΔG -- Spontan
ΔG --- maka rendemen semakin >>
Keunggulan dan Kelemahan
Penelitian

Kelemahan

1. Kadar Besi
Tinggi

2. Kandungan
COD masih
tinggi
Penentuan Kadar COD
Kadar Larutan Serapan masuk
Standar 1 2 Rata-
(mg/L) rata

0 0,000 0,000 0,000


50 0,020 0,020 0,020
100 0,041 0,041 0,041
200 0,082 0,082 0,082
Kadar Larutan Serapan masuk
Standar 1 2 Rata-
(mg/L) rata

0 0,000 0,000 0,000


50 0,020 0,020 0,020
100 0,041 0,041 0,041
200 0,082 0,082 0,082
Penentuan Kadar TSS
N
o
Sampel Volu Kertas saring (mg) TSS
m (mg/L)
(mL)
A B C

1
.
Limbah 100 0,1537 0,1675 692,5
sebelum 0,1536 0,1675
elektrolisis 0,1537 0,1675
2
.
Limbah 100 0,1896 0,1896
setelah 0,1895 0,1897 1,0
elektrolisis 0,1896 0,1897
Perhitungan:
A = berat kertas saring kosong (g)
B = berat kertas saring + sampel (g)
C = berat endapan (mg/L)
PANJANG GELOMBANG MAKSIMUM
Uji Kekeruhan

No Sampel Kekeruhan (NTU)


1 2 Rata-
rata
1. Limbah 147 146 146,5
sebelum
elektrolisis
2. Limbah 2,09 2,05 2,07
setelah
elektrolisis
Penentuan Potensial Aplikasi

Suasana Asam
V (limbah) I (A) V (blanko) I (A)

0 0 0 0
2 0.41 2 0.42
4 1.20 4 0.88
6 1.80 6 1.36
8 2.82 8 2.51
Penentuan Potensial Aplikasi

Suasana Basa
V (limbah) A V (limbah) A
0 0 0 0
2 0,23 2 0,23
4 0,52 4 0,52
6 1.25 6 1.25
8 1,98 8 1,98
10 2,65 10 2,65
Potensial Pembentukan Fe(III) dari Fe(II)

 
 Menurut Nernst: E= Eo - RT/nF x ln Fe2+ / Fe3+
 Kenyataan saat dalam proses elektrokoagulasi
kelarutan spesi besi(II)hidroksida dan besi(III)
hidroksida= 10 -22
 Jadi besarnya voltase yang harus diberikan
pada saat proses elektrodekolorisasi adalah:
E = 0,771 - 1,301 = -0,530

43
Check List

1. Selamat datang 14. Metode


2. Judul 17. Rangkaian alat
3. Batik 18. Hasil dan pembahasan
4. Besi bekas 19. Potensial aplikasi
5. Perumusan Masalah 20. pH dan waktu terbaik
6. Tujuan dan kegunaan 21. Spektra FTIR
7. Elektrokoagulasi 22. Spektra UV-Vis
8. Penelitian sebelumnya 23. Kurva COD, TSS
9. Prinsip kerja elektrokoagulasi 24. Foto Hasil
10.Pembentukan Fe(OH)2 25. Kesimpulan
11.Pembentukan Fe(OH3 26. Terima kasih
12.Mekanisme pengikatan

Anda mungkin juga menyukai