Anda di halaman 1dari 4

Standardisasi

Standardisasi merupakan penentuan ukuran yang harus diikuti dalam memproduksikan sesuatu.
Standardisasi juga merupakan proses pembentukan standar teknis, yang bisa menjadi standar
spesifikasi, standar cara uji, standar definisi, prosedur standar (atau praktik), dan lain-lain.

Istilah standardisasi berasal dari kata standar yang berarti satuan ukuran yang dipergunakan sebagai
dasar pembanding kuantitas, kualitas, nilai, dan hasil karya yang ada. Dalam arti yang lebih luas maka
standar meliputi spesifikasi baik produk, bahan maupun proses. Suatu produk tidak boleh tidak standar,
namun harus atau sedapat mungkin diikuti agar kegiatan maupun hasilnya boleh dikatakan dapat
diterima umum oleh penggunaan standar atau ukuran ini adalah hasil kerja sama pihak-pihak yang
berkepentingan dalam industri dimana perusahaan itu berada. Misalnya jika seluruh dunia memproduksi
kran dan pipa air dalam bentuk dan ukuran yang berbeda-beda, maka tidaklah mungkin berbagai pipa
saling bersambung karena masing-masing pipa tidak serasi dengan pipa lainnya, untuk itu diperlukan
adaptor. Bilamana setiap produsen pipa dan kran air boleh memproduksi pipa semaunya tanpa
memperhatikan ukuran pipa produsen lain, maka hasilnya terjadi kekacauan.

Badan atau organisasi standardisasi adalah suatu organisasi yang aktivitas utamanya adalah
mengembangkan, mengkoordinasikan, menyebarluaskan, merevisi, menerbitkan, menginterpretasikan,
atau memelihara standar yang menjadi perhatian pengguna luas di luar organisasi pengembang standar
tersebut. Banyak standar sukarela yang ditawarkan untuk digunakan oleh orang, regulator, atau industri.
Jika suatu standar berhasil diterima banyak pihak dan menjadi dominan, standar tersebut dapat menjadi
standar de facto untuk suatu industri. Hal ini telah terjadi misalnya pada protokol modem yang
dikembangkan oleh Hayes, standar huruf TrueType Apple dan protokol PCL yang digunakan oleh
Hewlett-Packard pada pencetak komputer yang diproduksinya.

Menurut lingkup geografisnya, badan standar dapat berupa badan standardisasi internasional, regional,
atau nasional. Contoh badan standardisasi internasional adalah ISO atau IEC, sedangkan Badan
Standardisasi Nasional (BSN) adalah contoh badan standardisasi nasional di Indonesia.

Standardisasi Level Regional

Kegiatan standardisasi yang terbuka bagi keikutsertaan badan yang relevan dari negara-negara dalam
suatu wilayah geografi, politik atau ekonomi tertentu yang serupa atau menghasilkan komoditi sama
atau memiliki ikatan perdagangan tertentu. Standar ini ditetapkan oleh organisasi standardisasi regional.
Negara dalam suatu wilayah tertentu memproduksi, memperdagangkan atau menggunakan produk
sejenis sehingga dirasakan perlu untuk mempererat kerjasama di bidang ekonomi, yang dipermudah
dengan adanya standar regional yang diacu bersama.

Cakupan Organisasi Standar Regional, antara lain:

Afrika

1. ARSO (African Regional Organization for Standardization)

url: http://www.arso-oran.org/

2. SADCSTAN—Southern African Development Community (SADC) Cooperation in Standardization

url: http://www.sadcstan.co.za/

Amerika

1. COPANT—Pan American Standards Commission

url: http://www.copant.org/en/web/guest

2. AMN MERCOSUR StandardizationAssociation

url: N/A

3. CROSQ (CARICOM Regional Organisation for Standardsand Quality)

url: http://www.crosq.org/
Asia Pasifik

1. PASC (Pacific Area Standards Congress)

url: http://www.pascnet.org/

2. ACCSQ ASEAN (Consultative Committee for Standards and Quality)

Kegiatan standardisasi organisasi regional ASEAN (Association of South East Asian Countries)
diselenggarakan oleh ACCSQ (ASEAN Consultative Committee for Standards and Quality). Negara
anggota ASEAN meliputi: Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand, Filipina, Vietnam, Brunai Darussalam,
Laos, Myanmar dan Kamboja dengan jumlah penduduk seluruhnya sekitar 560 juta. Suatu potensi pasar
regional yang cukup besar. Pada tahun 1997 oleh Dewan AFTA telah diidentifikasi 20 produk untuk
harmonisasi standar. Prinsip dasar harmonisasi mengandung pengertian bahwa badan standardisasi
nasional di negara-negara ASEAN perlu menyelaraskan standar nasional mereka dengan standar
internasional yang relevan (atau mengadop standar internasional) sesuai dengan persyaratan ISO/IEC
Guide 21. Harmonisasi produk priotitas ini dilakukan berdasarkan standar internasional ISO, IEC dan ITU.
Sebagai contoh, pada tahun 1999 dilakukan harmonisasi mengenai aspek keselamatan terhadap 71
produk listrik dan terhadap 10 produk listrik mengenai aspek kompatibilitas elektromagnetik EMC (EMC
- Electromagnetic Compatibility).

url: http://www.aseansec.org/18211.htm

Eropa

1. Royal Cert International Registrars

url: http://www.royalcert.com/

2. CEN (European Committee for Standardization)

Standar Europa yang dirumuskan oleh European Committee for Standardization (CEN) disebut standar
EU. European Union atau EU merupakan suatu organisasi regional terbesar yang terdiri dari 27 negara
anggota dengan jumlah penduduk total sekitar 500 juta orang. EU didirikan pada tahun 1993 (The
Maastricht Treaty).

url: http://www.cen.eu/cen/pages/default.aspx

3. CENELEC (European Committee for Electrotechnical Standardization)

url: http://www.cenelec.eu/Cenelec/Homepage.htm

4. URS (United Registrarof Systems) UK

Url: http://www.urs-me.com/

5. ETSI (European Telecommunications Standards Institute)

url: http://www.etsi.org/WebSite/Standards/Standard.aspx

6. EASC (Euro-Asian Council for Standardization, Metrologyand Certification)

url: http://www.easc.org.by/index_en.php

7. IRMM (Institute for Reference Materials and Measurements)

Arab

1. ASMO (Arab Organization for Standardization and Metrology)

Negara-negara Arab membentuk yang bertujuan untuk melaksanakan unifikasi istilah, metode
pengujian, pengukuran dan spesifikasi antar negara Arab. Keanggotaan meliputi Mesir, Irak, Jordania,
Kuwait, Libanon, Libya dan Syria.

Anda mungkin juga menyukai