PMO Infrastructure
23.3.3. Manufaktur adalah pihak yang 23.3.1. Manufacturer is the party which produce
memproduksi barang tertentu dengan material(s) through a process involving
pemrosesan material dasar, komponen- raw materials, components, or
komponen atau perakitan beserta assemblies and tests.
pengujiannya.
23.3.4. Pipa Induk adalah pipa yang menyalurkan 23.3.2. Main Line is a pipe for channeling natural
gas bumi dari sistem meter pengukur dan gas from the system meter gauge and
pengatur tekanan sampai Pipa Servis. pressure regulator until the Service Pipe.
23.3.5. Pipa Penyalur adalah pipa minyak dan 23.3.3. Pipeline is Distributors pipes are pipes or
atau gas bumi yang meliputi Pipa Alir oil and natural gas under the Well Flow
Sumur, Pipa Transmisi Minyak, Pipa pipe, pipe Transmission Oil, Gas
Transmisi Gas, Pipa Induk, dan Pipa Transmission Pipeline, Main Pipe and
Servis. Pipe Services.
23.3.6. Pipa Servis adalah pipa yang dipasang 23.3.4. Service Pipe is the pipe installed in
dalam persil pelanggan yang customer parcels connecting mains pipes
menghubungkan Pipa Induk sampai up to inlet pressure regulator or meter
dengan inlet pengatur tekanan atau meter customers.
pelanggan.
23.4.6. ASME Section IX Qualification Standard 23.4.6. ASME Section IX Qualification Standard
for Welding, Brazing, and Fusing for Welding, Brazing, and Fusing
Procedures; Welders; Brazers; and Procedures; Welders; Brazers; and
Welding, Brazing, and Fusing Operators. Welding, Brazing, and Fusing Operators.
23.4.7. Keputusan Menteri Pertambangan dan 23.4.7. Keputusan Menteri Pertambangan dan
Energi Nomor 300.K/38/M.PE/1997 Energi Nomor 300.K/38/M.PE/1997
tentang Keselamatan Kerja Pipa Penyalur tentang Keselamatan Kerja Pipa Penyalur
Minyak dan Gas Bumi. Minyak dan Gas Bumi.
23.4.8. SNI 3474:2009 Sistem Penyaluran dan 23.4.8. SNI 3474:2009 Sistem Penyaluran dan
Distribusi Pipa Gas. Distribusi Pipa Gas.
23.4.9. Standar Teknis dan Material External 23.4.9. Standar Teknis dan Material External
Coating. Coating.
23.4.10. Standard Teknis dan Material Field Joint 23.4.10. Standard Teknis dan Material Field Joint
Coating. Coating.
menempatkan penjaga, tanda peringatan, posted; warning signs, lights, and flares
sinyal lampu dan rambu-rambu lainnya should be placed; and temporary
serta bila diperlukan dibuat pagar, walkways, fences, and barricades should
perintang jalan dan jalur pejalan kaki be provided and maintained.
sementara.
23.6.3. Kendaraan, peralatan, material dan 23.6.3. The movement of vehicles, equipment,
personil yang melintasi jalan raya material, and personnel across a highway
sebaiknya mematuhi persyaratan yang should be in compliance with procedures,
berlaku, seperti penempatan petugas such as posting persons when loading the
pengatur kendaraan pada saat equipment. Highway surfaces should be
pengangkutan peralatan. Permukaan kept free from dirt, rock, mud, oil, or other
jalan harus tetap dijaga kebersihannya debris that present an unsafe condition.
dari kotoran, tanah, batu, minyak dan
kotoran lain yang menyebabkan kondisi
jalan tidak aman.
23.6.4. Penggunaan peralatan dan prosedur yang 23.6.4. Equipment used and procedures followed
dilaksanakan pada konstruksi perlintasan in constructing a crossing should not
sebaiknya tidak merusak atau cause damage to, or make unsafe to any
membahayakan fasilitas dan utilitas lain structure or facility intercepted by or
yang dilalui atau berdekatan dengan adjacent to the crossing.
perlintasan
23.6.5. Metode pengeboran dengan cara 23.6.5. Manual Crossing Bore method in the
penggalian di bawah perlintasan yang crossing hole with human power enter the
menggunakan tenaga manusia masuk hole is not allowed in any circumtances.
kedalam lubang perlintasan dalam segala
hal tidak boleh dilakukan.
23.8.6.3. Pipa casing harus terpasang dengan jarak 23.8.6.3. The casing pipe shall be installed with the
ke dinding lubang tanah disekelilingnya void between the pipe and the adjacent
sekecil mungkin. soil as small as possible.
23.8.6.4. Pipa baja casing harus disambung dengan 23.8.6.4. Steel casing pipe shall be joined
sempurna untuk menjamin perlindungan completely to ensure a maximum
maksimal dari ujung ke ujung. protection from end to end.
sebaiknya diisolasi dari pipa penyalur lain, pipeline should be insulated from other
sama halnya dari pipa casing. pipeline, as well as from the casing pipe.
23.8.10.3. Seal Casing 23.8.10.3. Casing Seals
Casing sebaiknya diberi seal pada kedua The casing should be fitted with end seals
ujungnya untuk mengurangi intrusi air dan at both ends to reduce the intrusion of
debu dari tanah disekitarnya. Perlu water and fines from the surrounding soil.
diingat bahwa pada kondisi lapangan, seal It should be re cognized that a watertight
kedap air sangat tidak mungkin, dan seal is not possible under field condition,
sebaiknya diantisipasi terjadinya infiltrasi and that some water infiltration should be
air. Seal sebaiknya terbuat dari material anticipated. The seal should be formed
lentur yang akan menghalangi with a flexible material that will inhibit the
terbentuknya jalan air melalui casing. formation of a waterway through the
casing.
23.8.10.4. Ventilasi Casing 23.8.10.4. Casing Vents
1. Ventilasi tidak diperlukan pada 1. Vents are not required on crossing
perlintasan dengan casing. using casing.
2. Satu atau dua pipa ventilasi mungkin 2. One or two vents pipe may be
perlu dipasang. Jika dipasang, pipa installed. If used, vent pipe should be
ventilasi tidak boleh berdiameter not less than 2 inches in diameter.
kurang dari 2 inci. Pipa ventilasi dilas Pipe vent should be welded to the
pada pipa casing dan muncul casing, and should be project through
kepermukaan tanah, atau garis pagar the ground surface or fence line (see
(lihat gambar 23.2). Lubang melalui Figure 23.2). A hole through the
casing tidak kurang dari 1,5 kali casing not less than one-half the vent
diameter pipa ventilasi dan dibuat pipe diameter and must be made
sebelum mengelas pipa ventilasi prior to welding the casing vent over
kepipa casing. it.
3. Tinggi pipa ventilasi minimal 1,2 meter 3. Vent pipe should extend not less than
(4 kaki) diatas permukaan tanah. 1.2 meters (4 feets) above the
Ujung atas pipa ventilasi sebaiknya Ground surface. The tops of vents
diberi tutup yang sesuai kondisi cuaca should be fitted with suitable weather
atau dibuat melengkung ke bawah. caps or bend the pipe down.
4. Dua pipa ventilasi mungkin dipasang 4. Two vents pipe may be installed to
untuk memfasilitasi pengisian casing facilitate filing the casing with a
dengan casing filler dengan casing filler by connecting the vent
P PT PERUSAHAAN GAS NEGARA (Persero) Tbk.
PMO Infrastructure
menghubungkan pipa ventilasi pada pipe at the low end casing to the
bagian terendah casing ke bagian bottom of the casing and connecting
dasar dari casing dan the vent pipe at the high end of the
menghubungkan pipa ventilasi pada casing to the top of the casing.
bagian tertinggi dari casing ke bagian
atas casing.
23.9. Auger Boring, Thrust Boring, Jacking, 23.9. Auger Boring, Thrust Boring, Jacking,
dan Tunneling and Tunneling
23.9.1. Metode yang dominan digunakan dalam 23.9.1. Pipe jacking with auger bore is the
pemasangan perlintasan pipa penyalur predominant means in practice pipeline
dibawah jalan kereta api ataupun jalan installation beneath railroads and
raya adalah dengan mendorong pipa highways.
dengan bor auger.
23.9.2. Selain itu, percussive molding juga sering 23.9.2. Percussive molding also used but is
digunakan tetapi terbatas pada pipa restricted to pipe less than 6 inches (150
dengan diameter kurang dari 6 inci (150 mm) in diameter. For trench less
P PT PERUSAHAAN GAS NEGARA (Persero) Tbk.
PMO Infrastructure
mm). Untuk teknik konstruksi tanpa galian construction techniques that excavate an
dengan pengeboran, lubang bor harus oversized hole relative to the size of the
lebih besar dari ukuran pipa. Diameter pipe, the diameter of the borehole needs
lubang bor harus diketahui atau to be known or specified before
dinyatakan sebelum konstruksi. construction.
23.9.3. Bila auger disesuaikan untuk menggali 23.9.3. When the auger is adjusted to excavate a
lubang sesuai dengan ukuran pipa, atau hole equal in size to the pipe, or when
bila percussive molding atau metoda percussive molding or a similar insertion
penyisipan yang sama digunakan, maka method is used, it should assume that the
harus dianggap bahwa diameter bor sama bored diameter is equal to the pipe
dengan diameter pipa. diameter.
23.9.4. Pengeboran dengan auger pada 23.9.4. Auger boring for a pipeline crossing often
perlintasan pipa penyalur dilakukan is performed with an auger that is a
dengan menggunakan auger berukuran fraction of an inch to as much as 2 inches
maksimum lebih besar 2 inci dari diameter larger in diameter than the pipe, under
pipa, dengan kondisi auger berada di circumstances in which the auger is
depan casing. advanced in front of casing.
23.9.5. Untuk mengurangi penggalian dapat 23.9.5. Modifications of the method, such as
dilakukan dengan cara mengurangi reducing the auger size and fitting the pipe
ukuran auger dan menghubungkan pipa or casing with stops to prevent the auger
atau casing dengan pasak untuk from leading the pipe, can substantially
mencegah auger meninggalkan pipa atau reduce over excavation.
casing.
23.9.6. Pengurangan galian akan menurunkan 23.9.6. Reduction in the amount of over
kemungkinan gangguan pada tanah excavation will decrease the chances of
sekitarnya dan fasilitas terpasang serta disturbing the surrounding soil and over
dapat mengurangi jumlah tanah yang lying facility and can diminish the amount
membebani pipa. Namun, perlu juga of an earth imposed on the pipe. It should
diperhatikan, bahwa pengurangan besar be recognized, however, that reductions
pemotongan umumnya akan in over cutting generally would increase
meningkatkan gesekan dan tahanan lekat frictional and adhesive resistance to the
pada gerak maju pipa. Untuk itu diperlukan advance of the pipe. It may be necessary,
peralatan diatas roller di lubang therefore to require track mounted
peluncuran dengan dinding ujung equipment in the launching pit with
P PT PERUSAHAAN GAS NEGARA (Persero) Tbk.
PMO Infrastructure
penahan yang sesuai sehingga tenaga suitable end bearing wall so that adequate
dongkrak yang mencukupi tersedia. jacking forces can be mobilized.
23.9.7. Untuk perlintasan yang panjang atau 23.9.7. For long or sensitive crossing, the use of
rawan, penggunaan lumpur bentonite bentonite slurry to lubricate the jacked
untuk melumasi pipa yang didongkrak pipe maybe helpful.
mungkin dapat membantu.
23.9.8. Pemasangan 23.9.8. Installation
Persyaratan berikut berlaku untuk The following provisions apply to bored,
perlintasan menggunakan bor, jacked jacked, or tunneled crossing:
atau terowongan :
a. Diameter lubang pengeboran atau a. The diameter of the hole for bored or
instalasi jacking maksimal 2 inci dari jacked installations should not
diameter luar dari pipa penyalur exceed by more than 2 inches the
(termasuk lapis lindung). Pada outside diameter of the carrier pipe
instalasi terowongan, jarak keliling (including coating). In tunneled
antara dinding luar pipa dan dinding installations, the annular space
terowongan sebaiknya dibuat between the outside of the pipe and
seminimal mungkin. the tunnel should be held to a
minimum.
b. Bila kondisi tanah tidak stabil, operasi b. Where unstable soil condition exists,
pengeboran, jacking atau terowongan boring, jacking, or tunneling
sebaiknya dilakukan tanpa operations should be conducted in a
menimbulkan gangguan pada fasilitas manner that will not be detrimental to
dan utilitas diatasnya. the facility or utilities to be crossed.
c. Bila lubang yang dihasilkan terlalu c. If too large a hole results or if it is
besar atau karena suatu hal lubang necessary to abandon a bored,
pengeboran, jacking atau terowongan jacked, or tunneled hole, prompt
ditinggalkan, maka sebaiknya diambil remedial measures should be taken
tindakan pengamanan dengan to provide adequate for the facility to
memberikan penunjang yang cukup be crossed.
untuk fasilitas dan utilitas diatasnya.
23.9.9. Galian 23.9.9. Excavation
Pipa didorong dari lubang sisi yang The pipe is jacked from excavation,
disebut lubang peluncuran (awal) dan referred to as a launching pit, into an
menuju lubang penerimaan (akhir) disisi excavation, referred to as a receiving pit.
P PT PERUSAHAAN GAS NEGARA (Persero) Tbk.
PMO Infrastructure
lain. Untuk menjamin keselamatan pekerja Both the launching and receiving pits
konstruksi dan melindungi keselamatan should be excavated and supported in
jalan raya atau rel kereta api didekatnya, accordance with applicable regulations to
maka kedua lubang tersebut digali dan ensure the safety of construction
disangga dengan penahan dinding. personnel and to protect the adjacent
railroad or highway.
23.9.10. Penimbunan 23.9.10. Backfilling
Letakkan dan padatkan galian dibawah Carefully placing and compacting the
pipa penyalur pada lubang peluncuran backfill under the carrier pipe in the
dan penerimaan, untuk membantu launching and receiving pits helps reduce
mengurangi tekanan pipa penyalur the settlement of the carrier pipe adjacent
didekat perlintasan. Dengan demikian, hal to the crossing. This, in turn, decreases
ini akan menurunkan tegangan tekuk pipa the bending stress in the carrier pipe
penyalur ketika masuk ke lubang where it’s enter the backfilled launching
peluncuran dan penerimaan. and receiving pits.
23.9.11. Perbaikan Kembali harus dilakukan sesuai 23.9.11. Reinstatement shall be performed in
dengan ketentuan yang disyaratkan dalam accordance with the requirements in this
panduan ini. guidance.
23.11. Horizontal Directional Drilling (HDD) 23.11. Horizontal Directional Drilling (HDD)
23.11.1. Survei kontrol horisontal, survei kontrol 23.11.1. Topographical survey including horizontal
vertikal dan survei seluruh situs control survey, vertical control survey and
menggunakan penampang harus survey the whole site using cross section
dilakukan sebagai tahap awal pekerjaan shall be performed as initial stage of the
HDD. work of HDD.
23.11.2. Soil Investigation harus menjadi acuan 23.11.2. Soil investigation shall used as reference
dalam pelaksanaan HDD. Syarat in HDD implementation. Requirement for
kedalaman tanah yang dapat dilewati soil depth that can be drilled is stiff clay
adalah tipe stiff clay. type.
23.11.3. Pada perlintasan sungai, kedalaman HDD 23.11.3. In the river crossing, minimum HDD depth
minimal adalah 2 meter dari dasar sungai. is 2 meters from river bed.
23.11.4. Perhitungan HDD harus disetujui PGN 23.11.4. HDD calculation shall be approved by
sebelum pemilihan peralatan HDD yang PGN prior to HDD equipment selection
telah mempertimbangkan radius natural having consider natural bending radius
bending dan grade pipa sesuai kelas and pipe grade in accordance with
lokasi. location class.
23.11.5. Peralatan HDD harus diatur 23.11.5. The HDD equipment shall be arranged in
penempatannya agar tidak mengganggu order not disturb the activity.
kegiatan di sekitar.
23.11.6. Peralatan HDD harus menggunakan 23.11.6. The HDD equipment shall use digital
sistem tracking digital. tracking system.
23.11.7. Penggunaan bentonite tidak boleh 23.11.7. The use of bentonite shall not pollute the
mencemari lingkungan sekitarnya. environment.
23.11.8. Sebelum pull back, Uji Hidrostatik (pretest) 23.11.8. Prior to pull back, Hydrostatitc Test
terhadap string pipa yang difabrikasi harus (pretest) for fabricated pipe string shall be
dilakukan sesuai prosedur yang disetujui. performed in accordance with approved
procedure.
P PT PERUSAHAAN GAS NEGARA (Persero) Tbk.
PMO Infrastructure
23.11.9. String pipa harus di-Uji Hidrostatik dengan 23.11.9. Pipe string shall hydrostatically tested to
tekanan minimal 1.5 kali tekanan desain, minimum 1.5 times design pressure, the
tekanan uji harus dilaksanakan minimal test pressure shall be held for minimum of
selama 2 jam dan dapat dilakukan tanpa 2 hours and may be performed without
menggunakan DWT. using DWT.
23.11.10. Pemeriksaan dimensional pada bagian 23.11.10. Internal pipe dimensional inspection using
dalam pipa dengan menggunakan gauging plate shall be performed after pull
gauging plate harus dilakukan setelah pull back and prior to Tie-in into mainline.
back dan sebelum Tie-in terhadap
mainline.
arus pendek. Masalah ini dapat corrosion or electrical shorts. This problem
diminimalkan dengan mengisi casing may be minimized by filling the casing with
dengan high dielectric casing filler, a high dielectric casing filler, corrosion
corrosion inhibitor, atau gas inert. Hal ini inhibitor, or inert gas. This is most easily
paling mudah dilakukan segera setelah accomplished immediately after
konstruksi. construction.
P PT PERUSAHAAN GAS NEGARA (Persero) Tbk.
PMO Infrastructure