Anda di halaman 1dari 22

P PT PERUSAHAAN GAS NEGARA (Persero) Tbk.

PMO Infrastructure

PROSEDUR KONSTRUKSI PIPA BAJA


Document No. Rev.
Page 302 of 403
PGAS-CA-0000-CON-PR-0001 1

BAB XXIII / SECTION XXIII


PERLINTASAN / CROSSING

23.1. Tujuan 23.1. Objective


23.1.1. Memberikan panduan umum dalam 23.1.1. As general guidance in conducting a
pekerjaan perlintasan fasilitas dan utilitas carrier pipe crossing to other existing
lain yang ada pada konstruksi pipa baja facilities and utilities or reverse for steel
untuk sistem jaringan pipa distribusi gas pipe construction in natural gas
bumi dan Fasilitas Penunjangnya. distribution pipeline network system and
its Supporting Facilities.

23.2. Ruang Lingkup 23.2. Scope


23.2.1. Bab ini meliputi persyaratan-persyaratan 23.2.1. This section covers minimum
mínimum pelaksanaan konstruksi, requirements in construction work,
pemasangan, inspeksi, dan pengujian installation, inspection, and testing needed
yang diperlukan untuk menjamin to ensure the safety of crossing gas
keamanan perlintasan pipa baja penyalur pipeline through: highways, railroads,
gas dengan jalan raya, jalur kereta api, existing pipeline, waterways, telephone
pipa yang telah terpasang, sungai, cables, power cables, fiber optic cable and
jaringan telepon, kabel listrik, kabel serat city waterlines. Precaution Work is needed
optik dan PAM. Tindakan pencegahan to protect facilities crossing by gas pipe
diperlukan untuk melindungi pipa gas lines, ensure the safety of installation and
yang dilintasi oleh pipa gas, menjamin operation for steel pipe construction in
keselamatan dan operasi pada pada natural gas distribution pipeline network
konstruksi pipa baja untuk sistem jaringan system and its Supporting Facilities.
pipa distribusi gas bumi dan Fasilitas
Penunjangnya.

23.3. Definisi 23.3. Definition


23.3.1. Casing adalah silinder berongga yang 23.3.1. Casing is conduit through which the pipe
digunakan untuk pelindung pipa dari may be placed to protect the pipe.
pengaruh luar pipa.
23.3.2. Jarak Minimum adalah jarak terdekat 23.3.2. Clearance is a distance between pipeline
yang diijinkan antara pipa penyalur and any construction or other service
dengan fasilitas dan utilitas lain dihitung facilities meassured from outside pipe to
dari sisi terluar pipa ke sekelilingnya. its surrounding area.
P PT PERUSAHAAN GAS NEGARA (Persero) Tbk.
PMO Infrastructure

PROSEDUR KONSTRUKSI PIPA BAJA


Document No. Rev.
Page 303 of 403
PGAS-CA-0000-CON-PR-0001 1

23.3.3. Manufaktur adalah pihak yang 23.3.1. Manufacturer is the party which produce
memproduksi barang tertentu dengan material(s) through a process involving
pemrosesan material dasar, komponen- raw materials, components, or
komponen atau perakitan beserta assemblies and tests.
pengujiannya.
23.3.4. Pipa Induk adalah pipa yang menyalurkan 23.3.2. Main Line is a pipe for channeling natural
gas bumi dari sistem meter pengukur dan gas from the system meter gauge and
pengatur tekanan sampai Pipa Servis. pressure regulator until the Service Pipe.
23.3.5. Pipa Penyalur adalah pipa minyak dan 23.3.3. Pipeline is Distributors pipes are pipes or
atau gas bumi yang meliputi Pipa Alir oil and natural gas under the Well Flow
Sumur, Pipa Transmisi Minyak, Pipa pipe, pipe Transmission Oil, Gas
Transmisi Gas, Pipa Induk, dan Pipa Transmission Pipeline, Main Pipe and
Servis. Pipe Services.
23.3.6. Pipa Servis adalah pipa yang dipasang 23.3.4. Service Pipe is the pipe installed in
dalam persil pelanggan yang customer parcels connecting mains pipes
menghubungkan Pipa Induk sampai up to inlet pressure regulator or meter
dengan inlet pengatur tekanan atau meter customers.
pelanggan.

23.4. Referensi - referensi 23.4. References


23.4.1. American Petroleum Institute (API) 23.4.1. American Petroleum Institute (API)
Standard 1104, Welding of Pipelines and Standard 1104, Welding of Pipelines and
Related Facilities. Related Facilities.
23.4.2. American Petroleum Institute (API) RP 23.4.2. American Petroleum Institute (API) RP
1102 Steel Pipelines Crossing railroad and 1102 Steel Pipelines Crossing railroad
Highways. and Highways.
23.4.3. American Petroleum Institute (API) RP 23.4.3. American Petroleum Institute (API) RP
1109 Marking Liquid Petroleum Pipeline 1109 Marking Liquid Petroleum Pipeline
Facilities. Facilities.
23.4.4. American Society of Mechanical 23.4.4. American Society of Mechanical
Engineers (ASME) B31.8 Gas Engineers (ASME) B31.8 Gas
Transmission and Distribution Piping Transmission and Distribution Piping
System. System.
23.4.5. ASME Section V Non Destructive 23.4.5. ASME Section V Non Destructive
Examination. Examination.
P PT PERUSAHAAN GAS NEGARA (Persero) Tbk.
PMO Infrastructure

PROSEDUR KONSTRUKSI PIPA BAJA


Document No. Rev.
Page 304 of 403
PGAS-CA-0000-CON-PR-0001 1

23.4.6. ASME Section IX Qualification Standard 23.4.6. ASME Section IX Qualification Standard
for Welding, Brazing, and Fusing for Welding, Brazing, and Fusing
Procedures; Welders; Brazers; and Procedures; Welders; Brazers; and
Welding, Brazing, and Fusing Operators. Welding, Brazing, and Fusing Operators.
23.4.7. Keputusan Menteri Pertambangan dan 23.4.7. Keputusan Menteri Pertambangan dan
Energi Nomor 300.K/38/M.PE/1997 Energi Nomor 300.K/38/M.PE/1997
tentang Keselamatan Kerja Pipa Penyalur tentang Keselamatan Kerja Pipa Penyalur
Minyak dan Gas Bumi. Minyak dan Gas Bumi.
23.4.8. SNI 3474:2009 Sistem Penyaluran dan 23.4.8. SNI 3474:2009 Sistem Penyaluran dan
Distribusi Pipa Gas. Distribusi Pipa Gas.
23.4.9. Standar Teknis dan Material External 23.4.9. Standar Teknis dan Material External
Coating. Coating.
23.4.10. Standard Teknis dan Material Field Joint 23.4.10. Standard Teknis dan Material Field Joint
Coating. Coating.

23.5. Ketentuan Umum 23.5. General Provision


23.5.1. Pengeboran dilakukan secepat mungkin 23.5.1. Boring shall be done in the short time and
dengan meminimalisasi ketidaknyamanan minimize the unconfinience at work
bekerja yang diakibatkan lalu lintas caused by traffic.
kendaraan.
23.5.2. Perlintasan harus didesain dengan 23.5.2. Crossing shall be designed with main
pertimbangan utama tanpa dilindungi consideration without casing protection.
casing. Perlintasan dapat menggunakan Crossing can use casing pipe if required
pipa casing jika dipersyaratkan oleh by local authorities or land owner.
instansi atau pemilik lahan.
23.5.3. Coating pada pipa carrier harus mampu 23.5.3. Coatings of pipe carrier must be able to
menahan korosi dan gesekan ketika withstand corrosion and friction when
Pelaksana Pekerjaan memasukkan pipa Work Executor insert the pipe into the hole
ke dalam lubang boring. Ketebalan boring. Coating thickness for pipe carrier
coating pada pipa carrier harus sesuai shall be in accordance with Standar
dengan Standar Teknis dan Material Teknis dan Material External Coating.
External Coating.
23.5.4. Fiberglass reinforced sleeve harus 23.5.4. Fiberglass reinforced sleeve shall be used
digunakan untuk sambungan pada string for the joint on pipe string to be inserted
pipa yang akan disisipkan kedalam lubang into the hole boring, either using
P PT PERUSAHAAN GAS NEGARA (Persero) Tbk.
PMO Infrastructure

PROSEDUR KONSTRUKSI PIPA BAJA


Document No. Rev.
Page 305 of 403
PGAS-CA-0000-CON-PR-0001 1

boring, baik yang menggunakan metode Horizontal Directional Drilling (HDD) or


Horizontal Directional Drilling (HDD) atau boring method with the approval of PGN.
metode boring dengan persetujuan PGN. Type material of fiberglass reinforced
Jenis material fiberglass reinforced sleeve sleeve used shall be in accordance with
yang digunakan harus sesuai dengan Standar Teknis dan Material Field Joint
Standar Teknis dan Material Field Joint Coating.
Coating.
23.5.5. Holiday test harus dilakukan sebelum 23.5.5. Holiday test shall be carried out before
string pipa dimasukkan kedalam lubang. pipe string insertion into the hole.
23.5.6. Kapasitas peralatan angkat yang 23.5.6. The lifting equipment capacity used shall
digunakan harus berdasakan berat pipa be based on the weight of the pipeline to
yang akan diturunkan. be lowered.
23.5.7. Peralatan angkat dan angkut harus 23.5.7. The heavy equipment shall have valid
memiliki sertifikat yang diterbitkan oleh certificates issued by MIGAS or Disnaker
MIGAS atau Disnaker / Depnaker / / Depnaker / Kemenaker with test result
Kemenaker yang masih berlaku dengan attached.
mencantumkan hasil pengujian.
23.5.8. Operator alat berat harus memiliki izin 23.5.8. Heavy equipment operator shall have
yang diterbitkan oleh MIGAS atau license issued by MIGAS or Disnaker /
Disnaker / Depnaker / Kemenaker. Depnaker / Kemenaker.
23.5.9. Prosedur keselamatan dan kesehatan 23.5.9. Safety and healthy procedure during
pada pekerjaan ini harus mengacu pada construction survey shall comply with
Dokumen Pedoman Keselamatan, PGN’s Pedoman Keselamatan,
Kesehatan Kerja, Pengamanan dan Kesehatan Kerja, Pengamanan dan
Pengelolaan Lingkungan serta Energi Pengelolaan Lingkungan serta Energi
(K3P2L-E) PGN. (K3P2L-E) Document.

23.6. Persiapan 23.6. Preparation


23.6.1. Sebelum memulai pekerjaan konstruksi 23.6.1. All necessary permission, procedure,
perlintasan, prosedur, gambar dan semua drawing and authorization shall be
izin yang disyaratkan harus disetujui pihak obtained from the relevant authorities
dan instansi yang terkait. concerned before starting any works.
23.6.2. Semua utilitas eksisting harus diketahui, 23.6.2. Locate carefully all existing utilities in the
dan melakukan antisipasi terhadap working area, by detection, as appropriate
bahaya yang mungkin terjadi dengan to the hazards involved, guards should be
P PT PERUSAHAAN GAS NEGARA (Persero) Tbk.
PMO Infrastructure

PROSEDUR KONSTRUKSI PIPA BAJA


Document No. Rev.
Page 306 of 403
PGAS-CA-0000-CON-PR-0001 1

menempatkan penjaga, tanda peringatan, posted; warning signs, lights, and flares
sinyal lampu dan rambu-rambu lainnya should be placed; and temporary
serta bila diperlukan dibuat pagar, walkways, fences, and barricades should
perintang jalan dan jalur pejalan kaki be provided and maintained.
sementara.
23.6.3. Kendaraan, peralatan, material dan 23.6.3. The movement of vehicles, equipment,
personil yang melintasi jalan raya material, and personnel across a highway
sebaiknya mematuhi persyaratan yang should be in compliance with procedures,
berlaku, seperti penempatan petugas such as posting persons when loading the
pengatur kendaraan pada saat equipment. Highway surfaces should be
pengangkutan peralatan. Permukaan kept free from dirt, rock, mud, oil, or other
jalan harus tetap dijaga kebersihannya debris that present an unsafe condition.
dari kotoran, tanah, batu, minyak dan
kotoran lain yang menyebabkan kondisi
jalan tidak aman.
23.6.4. Penggunaan peralatan dan prosedur yang 23.6.4. Equipment used and procedures followed
dilaksanakan pada konstruksi perlintasan in constructing a crossing should not
sebaiknya tidak merusak atau cause damage to, or make unsafe to any
membahayakan fasilitas dan utilitas lain structure or facility intercepted by or
yang dilalui atau berdekatan dengan adjacent to the crossing.
perlintasan
23.6.5. Metode pengeboran dengan cara 23.6.5. Manual Crossing Bore method in the
penggalian di bawah perlintasan yang crossing hole with human power enter the
menggunakan tenaga manusia masuk hole is not allowed in any circumtances.
kedalam lubang perlintasan dalam segala
hal tidak boleh dilakukan.

23.7. Perlintasan Tanpa Casing 23.7. Uncased Crossing


Secara spesifik bagian ini membahas This section focuses specifically on the
desain pipa tanpa casing dengan design of uncased pipelines to
pertimbangan ketahanan stress dan accommodate safely the stresses and
deformasi yang timbul di perlintasan jalan deformations imposed to the design and
raya dan rel kereta api yang berlaku untuk construction of welded steel pipelines
desain dan konstruksi pipa baja yang under railroad and highways.
dilas.
P PT PERUSAHAAN GAS NEGARA (Persero) Tbk.
PMO Infrastructure

PROSEDUR KONSTRUKSI PIPA BAJA


Document No. Rev.
Page 307 of 403
PGAS-CA-0000-CON-PR-0001 1

23.7.1. Umum 23.7.1. General


23.7.1.1. Jalur bentangan pipa harus dibuat lurus 23.7.1.1. The pipeline route should be as straight as
dan kondisi tanah di jalur tersebut harus practicable and should have uniform soil
memiliki daya dukung yang kuat support for the entire length of the
sepanjang perletakan perlintasan pipa. crossing.
23.7.1.2. Perletakan pipa diatur sedemikian rupa 23.7.1.2. The pipe installation shall have minimum
sehingga celah antara pipa dengan gap between the pipe and the trench wall.
dinding tanah galian seminimal mungkin.

23.7.2. Lokasi dan Alignment 23.7.2. Location and Alignment


23.7.2.1. Hindari perlintasan ditanah basah, 23.7.2.1. Crossing in wet or rock terrain, and where
berbatu, serta dimana diperlukan deep cuts are required, should be avoided
penggalian yang dalam. where practicable.
23.7.2.2. Sudut perlintasan pipa dengan jalan raya 23.7.2.2. The angle of intersection between a
atau rel kereta api sebaik mungkin pipeline crossing and the railroad or
mendekati 90 derajat dan dalam segala highway to be crossed should be as near
hal tidak boleh kurang dari 30 derajat. to 90 degrees as practicable and shall not
less than 30 degrees.
23.7.2.3. Tersedia jarak yang cukup pada posisi 23.7.2.3. Vertical and horizontal clearances
vertikal dan horizontal antara pipa between the pipeline and structure or
perlintasan terhadap fasilitas dan utilitas facility in place must be sufficient to permit
lain disekitarnya untuk keperluan maintenance of the pipeline and facility or
perawatan pipa dan fasilitas atau utilitas utility.
tersebut.

23.7.3. Ketentuan 23.7.3. Terms


23.7.3.1. Perlintasan Rel Kereta Api 23.7.3.1. Railroad Crossing
Kedalaman minimum pipa penyalur yang Pipeline under railroad should be installed
dipasang di bawah rel kereta api, diukur with a minimum of cover, as measured
dari bagian atas pipa adalah sebagai from the top of the pipe is, as follows (see
berikut (lihat Gambar 23.1 dan Tabel Figure 23.1 and Table 23.1) or according
23.1) atau sesuai dengan instansi terkait. to local authority requirement.
P PT PERUSAHAAN GAS NEGARA (Persero) Tbk.
PMO Infrastructure

PROSEDUR KONSTRUKSI PIPA BAJA


Document No. Rev.
Page 308 of 403
PGAS-CA-0000-CON-PR-0001 1

23.7.3.2. Perlintasan Jalan Raya 23.7.3.2. Road Crossing


Kedalaman minimum pipa penyalur yang Pipeline under highway shall be installed
dipasang di bawah jalan raya, diukur dari with a minimum of cover, as measured
bagian atas pipa adalah sebagai berikut from the top of the pipe to the top of the
(lihat Gambar 23.1 dan Tabel 23.1) atau surface, as follows (see Figure 23.1), or
sesuai dengan instansi terkait; according to local authority requirement;
23.7.3.3. Perlintasan Sungai 23.7.3.3. River Crossing
Kedalaman minimum pipa penyalur yang The minimum depth of the pipeline
dipasang di bawah sungai, diukur dari installed at river crossing, measured from
dasar sungai hingga bagian atas pipa the bottom of the river to the top of the
adalah 2 m. pipe is 2 meters.
23.7.3.4. Perlindungan Mekanik 23.7.3.4. Mechanical Protection
Bila jarak minimal tersebut pada 23.7.3.1., If the minimum coverage set forth in
23.7.3.2. dan 23.7.3.3 tidak terpenuhi, 23.7.3.1., 23.7.3.2., and 23.7.3.3 can not
maka harus digunakan perlindungan be provided, mechanical protection shall
mekanik. be installed.

23.7.4. Desain 23.7.4. Design


Desain perlintasan mengacu pada API RP Crossing design shall be based on API RP
1102 dan disetujui oleh PGN. 1102 and approved by PGN.

23.8. Perlintasan Dengan Casing 23.8. Cased Crossing


23.8.1. Pipa Penyalur Dipasang Dengan Casing 23.8.1. Pipeline Installed Within A Casing
Desain prosedur praktis untuk casing American Society of Civil Engineers and
dibawah jalan kereta api dan jalan raya American Society of Mechanical
mengacu ke American Society of Civil Engineers provide design procedures
Engineers dan American Society of practices for casings beneath railroad and
Mechanical Engineers. Pipa penyalur highway crossing. Pipeline for cased
perlintasan yang bercasing sebaiknya crossing should conform to the material
sesuai dengan persyaratan desain dan and design requirements of the latest
material dari ASME B31.4 atau B31.8 edisi edition of ASME B31.4 or B31.8. Casing
terakhir. Casing boleh dilapisi dengan can be coated and cathodic protected or
pelindung dan diberi proteksi katodik atau bare and without cathodic protection.
polos dan tanpa proteksi katodik.
P PT PERUSAHAAN GAS NEGARA (Persero) Tbk.
PMO Infrastructure

PROSEDUR KONSTRUKSI PIPA BAJA


Document No. Rev.
Page 309 of 403
PGAS-CA-0000-CON-PR-0001 1

23.8.2. Casing untuk Perlintasan 23.8.2. Casing for Crossings


Bahan untuk casing dapat menggunakan Suitable materials for casing are new or
pipa baru atau bekas, pipa reject dari used line pipe, mill reject pipe, or other
manufaktur atau pipa tubular, termasuk available steel tubular goods, including
split casing. split casing.
23.8.3. Minimum Diameter Bagian Dalam Casing 23.8.3. Minimum Internal Diameter of Casing
Diameter dalam dari pipa casing The inside diameter of the casing pipe
sebaiknya cukup besar untuk fasilitas should be large enough to facilitate
instalasi dari pipa penyalur, memberi installation of the pipeline, to provide
ruang yang tepat untuk perawatan proper isolation for maintenance of
proteksi katodik dan untuk mencegah catholic protection, and to prevent
pindahnya beban gaya luar dari casing ke transmission of external loads from casing
pipa penyalur. to pipeline.
23.8.4. Perlintasan dengan casing hanya 23.8.4. Casing crossing only use whereas heavy
digunakan untuk kasus khusus dimana load occur in the crossing and could
beban yang terjadi pada perlintasan damage the pipe or based on local
sangat berat dan dapat merusak pipa authority requirement.
pada saat operasi atau sesuai permintaan
instansi terkait.
23.8.5. Tebal Dinding Casing pada Perlintasan 23.8.5. Casing Wall Thickness on Bored Crossing
dengan Pengeboran The minimum nominal wall thickness for
Minimum ukuran tebal nominal untuk pipa steel casing pipe in bored crossings
baja casing pada perlintasan yang di bor should equal or exceed the values shown
harus sama dengan atau lebih besar dari in following Table 23.2.
nilai yang ditunjukan pada Tabel 23.2.
23.8.6. Umum 23.8.6. General
23.8.6.1. Diameter pipa casing minimum 2 inci lebih 23.8.6.1. Casing diameter minimum 2 inches larger
besar dari diameter pipa yang akan than the carrier pipe.
dipasang.
23.8.6.2. Pipa casing sebaiknya bebas dari cacat 23.8.6.2. The casing pipe should be free of internal
dibagian dalam, harus lurus dan harus obstructions, should be as straight as
diletakan pada permukaan yang rata. practicable, and shall be placed on flat
surface.
P PT PERUSAHAAN GAS NEGARA (Persero) Tbk.
PMO Infrastructure

PROSEDUR KONSTRUKSI PIPA BAJA


Document No. Rev.
Page 310 of 403
PGAS-CA-0000-CON-PR-0001 1

23.8.6.3. Pipa casing harus terpasang dengan jarak 23.8.6.3. The casing pipe shall be installed with the
ke dinding lubang tanah disekelilingnya void between the pipe and the adjacent
sekecil mungkin. soil as small as possible.
23.8.6.4. Pipa baja casing harus disambung dengan 23.8.6.4. Steel casing pipe shall be joined
sempurna untuk menjamin perlindungan completely to ensure a maximum
maksimal dari ujung ke ujung. protection from end to end.

23.8.7. Lokasi dan Alignment 23.8.7. Location and Alignment


23.8.7.1. Bila casing akan dipasang, bentangannya 23.8.7.1. Where casing pipe will be installed, it
sebaiknya diperpanjang minimal 1 meter should extent a minimum of 1 meter
lebih dari sisi luar galian (lihat Gambar beyond the outside of excavation (see
23.2). Figure 23.2).
23.8.7.2. Besar sudut perpotongan antara 23.8.7.2. The angle of intersection between
perlintasan pipa dan jalan kereta api atau pipeline crossings and the railroad or
jalan raya yang dilalui sebaiknya highway to be crossed should be as near
mendekati 90 derajat dan tidak boleh to 90 degrees as practicable and shall not
kurang dari 30 derajat. less than 30 degrees.
23.8.7.3. Perlintasan di daerah basah atau berbatu, 23.8.7.3. Crossing in wet or rock terrain, and where
dan dimana diperlukan penggalian lebih deep cuts are required, should be avoided
dalam sebaiknya dihindari. where practicable.
23.8.7.4. Jarak vertikal dan horizontal antara pipa 23.8.7.4. Vertical and horizontal clearances
penyalur dan fasilitas atau utilitas between the pipeline and facility or utilities
setempat hendaknya mencukupi untuk in place must be sufficient to permit
melakukan perawatan baik bagi pipa maintenance of the pipeline and the
maupun fasilitas dan utilitas tersebut. structure or facility.

23.8.8. Ketentuan 23.8.8. Terms

23.8.8.1. Perlintasan Rel Kereta Api 23.8.8.1. Railroad Crossing


Kedalaman minimum pipa penyalur yang Casing pipe under railroads should be
dipasang dibawah rel kereta api, diukur installed with a minimum cover, as
dari bagian atas pipa adalah sebagai measured from the top of the pipe to the
berikut (lihat Tabel 23.1 dan Gambar 23.2) base of the rail, as follows (see Table 23.1
atau sesuai dengan persyaratan instansi and Figure 23.2), or according to local
terkait; authority requirement;
P PT PERUSAHAAN GAS NEGARA (Persero) Tbk.
PMO Infrastructure

PROSEDUR KONSTRUKSI PIPA BAJA


Document No. Rev.
Page 311 of 403
PGAS-CA-0000-CON-PR-0001 1

23.8.8.2. Perlintasan Jalan Raya 23.8.8.2. Road Crossing


Kedalaman minimum pipa penyalur yang The pipeline under highway should be
dipasang dibawah jalan raya, diukur dari installed with a minimum of cover, as
bagian atas pipa adalah sebagai berikut measured from the top of the pipe to the
(lihat Gambar 23.2) atau sesuai top of the surface, as follows (see Figure
persyaratan instansi terkait; 23.2) or according to local authority
requirement;
23.8.8.3. Perlintasan Sungai 23.8.8.3. River Crossing
Kedalaman minimum pipa penyalur yang The minimum depth of the pipeline
dipasang di bawah sungai, diukur dari installed at river crossing, measured from
dasar sungai hingga bagian atas pipa the bottom of the river to the top of the
adalah 2 m. pipe is 2 meters.

23.8.9. Perlindungan Mekanik 23.8.9. Mechanical Protection


Bila jarak minimal tersebut pada 23.8.8.1., If the minimum coverage set forth in
23.8.8.2. dan 23.8.8.3 tak terpenuhi, maka 23.8.8.1., 23.8.8.2. and 23.8.8.3 cannot
harus digunakan perlindungan mekanik. be provided, mechanical protection shall
be installed.
23.8.10. Pemasangan 23.8.10. Installation
23.8.10.1. Pipa yang diberi casing sebaiknya 23.8.10.1. Pipe installed in a casing should be held
dipasang dengan kondisi bebas dari clear of other utilities, and installed so that
utilitas lain, dan didesain dengan asumsi external load will be arrested by the
beban luar ditahan oleh pipa casing. Hal casingpipe. This also may be
ini dapat juga dicapai dengan membuat accomplished by building up a ring of
ring pelindung yang berlapis dan bungkus layers of coating and outer wrap, or by a
luar, atau dengan jaket beton. Bila casing concrete jacket. Where manufactured
telah diisolasi dari pabrik, sebaiknya insulators use, they should be uniformly
berjarak rata dan direkatkan dengan baik spaced and securely fastened to the pipe.
pada pipa.
23.8.10.2. Bila ruang sangat terbatas, kesulitan 23.8.10.2. Multiple carrier pipes may be installed with
struktur, atau karena suatu keperluan one casing where restricted working area,
khusus, beberapa pipa penyalur dapat structural difficulties, or special needs are
dipasang dalam satu casing. Persyaratan encountered. The stipulation in the above
pada paragraph diatas sebaiknya paragraph should apply, and each
dipenuhi, dan setiap pipa penyalur
P PT PERUSAHAAN GAS NEGARA (Persero) Tbk.
PMO Infrastructure

PROSEDUR KONSTRUKSI PIPA BAJA


Document No. Rev.
Page 312 of 403
PGAS-CA-0000-CON-PR-0001 1

sebaiknya diisolasi dari pipa penyalur lain, pipeline should be insulated from other
sama halnya dari pipa casing. pipeline, as well as from the casing pipe.
23.8.10.3. Seal Casing 23.8.10.3. Casing Seals
Casing sebaiknya diberi seal pada kedua The casing should be fitted with end seals
ujungnya untuk mengurangi intrusi air dan at both ends to reduce the intrusion of
debu dari tanah disekitarnya. Perlu water and fines from the surrounding soil.
diingat bahwa pada kondisi lapangan, seal It should be re cognized that a watertight
kedap air sangat tidak mungkin, dan seal is not possible under field condition,
sebaiknya diantisipasi terjadinya infiltrasi and that some water infiltration should be
air. Seal sebaiknya terbuat dari material anticipated. The seal should be formed
lentur yang akan menghalangi with a flexible material that will inhibit the
terbentuknya jalan air melalui casing. formation of a waterway through the
casing.
23.8.10.4. Ventilasi Casing 23.8.10.4. Casing Vents
1. Ventilasi tidak diperlukan pada 1. Vents are not required on crossing
perlintasan dengan casing. using casing.
2. Satu atau dua pipa ventilasi mungkin 2. One or two vents pipe may be
perlu dipasang. Jika dipasang, pipa installed. If used, vent pipe should be
ventilasi tidak boleh berdiameter not less than 2 inches in diameter.
kurang dari 2 inci. Pipa ventilasi dilas Pipe vent should be welded to the
pada pipa casing dan muncul casing, and should be project through
kepermukaan tanah, atau garis pagar the ground surface or fence line (see
(lihat gambar 23.2). Lubang melalui Figure 23.2). A hole through the
casing tidak kurang dari 1,5 kali casing not less than one-half the vent
diameter pipa ventilasi dan dibuat pipe diameter and must be made
sebelum mengelas pipa ventilasi prior to welding the casing vent over
kepipa casing. it.
3. Tinggi pipa ventilasi minimal 1,2 meter 3. Vent pipe should extend not less than
(4 kaki) diatas permukaan tanah. 1.2 meters (4 feets) above the
Ujung atas pipa ventilasi sebaiknya Ground surface. The tops of vents
diberi tutup yang sesuai kondisi cuaca should be fitted with suitable weather
atau dibuat melengkung ke bawah. caps or bend the pipe down.
4. Dua pipa ventilasi mungkin dipasang 4. Two vents pipe may be installed to
untuk memfasilitasi pengisian casing facilitate filing the casing with a
dengan casing filler dengan casing filler by connecting the vent
P PT PERUSAHAAN GAS NEGARA (Persero) Tbk.
PMO Infrastructure

PROSEDUR KONSTRUKSI PIPA BAJA


Document No. Rev.
Page 313 of 403
PGAS-CA-0000-CON-PR-0001 1

menghubungkan pipa ventilasi pada pipe at the low end casing to the
bagian terendah casing ke bagian bottom of the casing and connecting
dasar dari casing dan the vent pipe at the high end of the
menghubungkan pipa ventilasi pada casing to the top of the casing.
bagian tertinggi dari casing ke bagian
atas casing.

23.8.10.5. Isolator 23.8.10.5. Insulators


Lapisan isolator secara elektrik Insulators electrically isolate the pipe from
mengisolasi pipa dari pipa casing dengan the casing by providing a circular
memberikan sekat melingkar yang enclosure that prevents direct contact
mencegah kontak langsung antara between the pipes. The insulator should
keduanya. Isolasi yang digunakan be designed to promote minimal bearing
sebaiknya didesain untuk memberi pressure between the insulator and pipe
tekanan minimal antara isolator dan coating.
pelindung pipa penyalur.
23.8.11. Pengujian dan Inspeksi 23.8.11. Inspection and Testing
Pengawasan dan inspeksi sebaiknya Supervision and inspection should be
dilakukan selama konstruksi perlintasan. provided during construction of the
Setelah pipa casing terpasang, sebaiknya crossing. After a cased crossing is
dilakukan pengujian kebocoran arus untuk installed, a test should be performed to
menyakinkan bahwa pipa penyalur determine that the carrier pipe is
terisolasi secara elektrik dari pipa casing. electrically isolated from the casing pipe
by current leak test.

23.9. Auger Boring, Thrust Boring, Jacking, 23.9. Auger Boring, Thrust Boring, Jacking,
dan Tunneling and Tunneling
23.9.1. Metode yang dominan digunakan dalam 23.9.1. Pipe jacking with auger bore is the
pemasangan perlintasan pipa penyalur predominant means in practice pipeline
dibawah jalan kereta api ataupun jalan installation beneath railroads and
raya adalah dengan mendorong pipa highways.
dengan bor auger.
23.9.2. Selain itu, percussive molding juga sering 23.9.2. Percussive molding also used but is
digunakan tetapi terbatas pada pipa restricted to pipe less than 6 inches (150
dengan diameter kurang dari 6 inci (150 mm) in diameter. For trench less
P PT PERUSAHAAN GAS NEGARA (Persero) Tbk.
PMO Infrastructure

PROSEDUR KONSTRUKSI PIPA BAJA


Document No. Rev.
Page 314 of 403
PGAS-CA-0000-CON-PR-0001 1

mm). Untuk teknik konstruksi tanpa galian construction techniques that excavate an
dengan pengeboran, lubang bor harus oversized hole relative to the size of the
lebih besar dari ukuran pipa. Diameter pipe, the diameter of the borehole needs
lubang bor harus diketahui atau to be known or specified before
dinyatakan sebelum konstruksi. construction.
23.9.3. Bila auger disesuaikan untuk menggali 23.9.3. When the auger is adjusted to excavate a
lubang sesuai dengan ukuran pipa, atau hole equal in size to the pipe, or when
bila percussive molding atau metoda percussive molding or a similar insertion
penyisipan yang sama digunakan, maka method is used, it should assume that the
harus dianggap bahwa diameter bor sama bored diameter is equal to the pipe
dengan diameter pipa. diameter.
23.9.4. Pengeboran dengan auger pada 23.9.4. Auger boring for a pipeline crossing often
perlintasan pipa penyalur dilakukan is performed with an auger that is a
dengan menggunakan auger berukuran fraction of an inch to as much as 2 inches
maksimum lebih besar 2 inci dari diameter larger in diameter than the pipe, under
pipa, dengan kondisi auger berada di circumstances in which the auger is
depan casing. advanced in front of casing.
23.9.5. Untuk mengurangi penggalian dapat 23.9.5. Modifications of the method, such as
dilakukan dengan cara mengurangi reducing the auger size and fitting the pipe
ukuran auger dan menghubungkan pipa or casing with stops to prevent the auger
atau casing dengan pasak untuk from leading the pipe, can substantially
mencegah auger meninggalkan pipa atau reduce over excavation.
casing.
23.9.6. Pengurangan galian akan menurunkan 23.9.6. Reduction in the amount of over
kemungkinan gangguan pada tanah excavation will decrease the chances of
sekitarnya dan fasilitas terpasang serta disturbing the surrounding soil and over
dapat mengurangi jumlah tanah yang lying facility and can diminish the amount
membebani pipa. Namun, perlu juga of an earth imposed on the pipe. It should
diperhatikan, bahwa pengurangan besar be recognized, however, that reductions
pemotongan umumnya akan in over cutting generally would increase
meningkatkan gesekan dan tahanan lekat frictional and adhesive resistance to the
pada gerak maju pipa. Untuk itu diperlukan advance of the pipe. It may be necessary,
peralatan diatas roller di lubang therefore to require track mounted
peluncuran dengan dinding ujung equipment in the launching pit with
P PT PERUSAHAAN GAS NEGARA (Persero) Tbk.
PMO Infrastructure

PROSEDUR KONSTRUKSI PIPA BAJA


Document No. Rev.
Page 315 of 403
PGAS-CA-0000-CON-PR-0001 1

penahan yang sesuai sehingga tenaga suitable end bearing wall so that adequate
dongkrak yang mencukupi tersedia. jacking forces can be mobilized.

23.9.7. Untuk perlintasan yang panjang atau 23.9.7. For long or sensitive crossing, the use of
rawan, penggunaan lumpur bentonite bentonite slurry to lubricate the jacked
untuk melumasi pipa yang didongkrak pipe maybe helpful.
mungkin dapat membantu.
23.9.8. Pemasangan 23.9.8. Installation
Persyaratan berikut berlaku untuk The following provisions apply to bored,
perlintasan menggunakan bor, jacked jacked, or tunneled crossing:
atau terowongan :
a. Diameter lubang pengeboran atau a. The diameter of the hole for bored or
instalasi jacking maksimal 2 inci dari jacked installations should not
diameter luar dari pipa penyalur exceed by more than 2 inches the
(termasuk lapis lindung). Pada outside diameter of the carrier pipe
instalasi terowongan, jarak keliling (including coating). In tunneled
antara dinding luar pipa dan dinding installations, the annular space
terowongan sebaiknya dibuat between the outside of the pipe and
seminimal mungkin. the tunnel should be held to a
minimum.
b. Bila kondisi tanah tidak stabil, operasi b. Where unstable soil condition exists,
pengeboran, jacking atau terowongan boring, jacking, or tunneling
sebaiknya dilakukan tanpa operations should be conducted in a
menimbulkan gangguan pada fasilitas manner that will not be detrimental to
dan utilitas diatasnya. the facility or utilities to be crossed.
c. Bila lubang yang dihasilkan terlalu c. If too large a hole results or if it is
besar atau karena suatu hal lubang necessary to abandon a bored,
pengeboran, jacking atau terowongan jacked, or tunneled hole, prompt
ditinggalkan, maka sebaiknya diambil remedial measures should be taken
tindakan pengamanan dengan to provide adequate for the facility to
memberikan penunjang yang cukup be crossed.
untuk fasilitas dan utilitas diatasnya.
23.9.9. Galian 23.9.9. Excavation
Pipa didorong dari lubang sisi yang The pipe is jacked from excavation,
disebut lubang peluncuran (awal) dan referred to as a launching pit, into an
menuju lubang penerimaan (akhir) disisi excavation, referred to as a receiving pit.
P PT PERUSAHAAN GAS NEGARA (Persero) Tbk.
PMO Infrastructure

PROSEDUR KONSTRUKSI PIPA BAJA


Document No. Rev.
Page 316 of 403
PGAS-CA-0000-CON-PR-0001 1

lain. Untuk menjamin keselamatan pekerja Both the launching and receiving pits
konstruksi dan melindungi keselamatan should be excavated and supported in
jalan raya atau rel kereta api didekatnya, accordance with applicable regulations to
maka kedua lubang tersebut digali dan ensure the safety of construction
disangga dengan penahan dinding. personnel and to protect the adjacent
railroad or highway.
23.9.10. Penimbunan 23.9.10. Backfilling
Letakkan dan padatkan galian dibawah Carefully placing and compacting the
pipa penyalur pada lubang peluncuran backfill under the carrier pipe in the
dan penerimaan, untuk membantu launching and receiving pits helps reduce
mengurangi tekanan pipa penyalur the settlement of the carrier pipe adjacent
didekat perlintasan. Dengan demikian, hal to the crossing. This, in turn, decreases
ini akan menurunkan tegangan tekuk pipa the bending stress in the carrier pipe
penyalur ketika masuk ke lubang where it’s enter the backfilled launching
peluncuran dan penerimaan. and receiving pits.
23.9.11. Perbaikan Kembali harus dilakukan sesuai 23.9.11. Reinstatement shall be performed in
dengan ketentuan yang disyaratkan dalam accordance with the requirements in this
panduan ini. guidance.

23.10. Boring Manual 23.10. Manual Boring


23.10.1. Sistem tuas ungkit digunakan dalam 23.10.1. Lever system is used in this boring
metode boring ini. method.
23.10.2. Boring manual hanya boleh dilakukan 23.10.2. Manual Boring shall only be done to a
untuk perlintasan dengan panjang crossing with a maximum length of 25
maksimum 25 meter. Pelaksana meters. Work Executor shall ensure that
Pekerjaan harus memastikan bahwa arah the direction of drilling keep straight as
pengeboran tetap lurus arahnya sesuai planned. If manual boring length more
dengan rencana. Jika panjang boring than 25 meters, trench hole between
manual melebihi 25 meter, lubang di boring route shall be made.
pertengahan jalur harus dibuat.
23.10.3. Entry pit dan exit pit harus dibuat dengan 23.10.3. The entry pit and exit pit shall be prepared
interval 25 meter dan dilengkapi dinding at interval 25 meter and equipped with
penahan. retaining wall.
P PT PERUSAHAAN GAS NEGARA (Persero) Tbk.
PMO Infrastructure

PROSEDUR KONSTRUKSI PIPA BAJA


Document No. Rev.
Page 317 of 403
PGAS-CA-0000-CON-PR-0001 1

23.10.4. Penimbunan Galian harus dilakukan 23.10.4. Backfilling shall be performed in


sesuai dengan ketentuan yang accordance with the requirements in this
disyaratkan dalam panduan ini. guidance.
23.10.5. Perbaikan Kembali harus dilakukan sesuai 23.10.5. Reinstatement shall be performed in
dengan ketentuan yang disyaratkan dalam accordance with the requirements in this
panduan ini. guidance.

23.11. Horizontal Directional Drilling (HDD) 23.11. Horizontal Directional Drilling (HDD)
23.11.1. Survei kontrol horisontal, survei kontrol 23.11.1. Topographical survey including horizontal
vertikal dan survei seluruh situs control survey, vertical control survey and
menggunakan penampang harus survey the whole site using cross section
dilakukan sebagai tahap awal pekerjaan shall be performed as initial stage of the
HDD. work of HDD.
23.11.2. Soil Investigation harus menjadi acuan 23.11.2. Soil investigation shall used as reference
dalam pelaksanaan HDD. Syarat in HDD implementation. Requirement for
kedalaman tanah yang dapat dilewati soil depth that can be drilled is stiff clay
adalah tipe stiff clay. type.
23.11.3. Pada perlintasan sungai, kedalaman HDD 23.11.3. In the river crossing, minimum HDD depth
minimal adalah 2 meter dari dasar sungai. is 2 meters from river bed.
23.11.4. Perhitungan HDD harus disetujui PGN 23.11.4. HDD calculation shall be approved by
sebelum pemilihan peralatan HDD yang PGN prior to HDD equipment selection
telah mempertimbangkan radius natural having consider natural bending radius
bending dan grade pipa sesuai kelas and pipe grade in accordance with
lokasi. location class.
23.11.5. Peralatan HDD harus diatur 23.11.5. The HDD equipment shall be arranged in
penempatannya agar tidak mengganggu order not disturb the activity.
kegiatan di sekitar.
23.11.6. Peralatan HDD harus menggunakan 23.11.6. The HDD equipment shall use digital
sistem tracking digital. tracking system.
23.11.7. Penggunaan bentonite tidak boleh 23.11.7. The use of bentonite shall not pollute the
mencemari lingkungan sekitarnya. environment.
23.11.8. Sebelum pull back, Uji Hidrostatik (pretest) 23.11.8. Prior to pull back, Hydrostatitc Test
terhadap string pipa yang difabrikasi harus (pretest) for fabricated pipe string shall be
dilakukan sesuai prosedur yang disetujui. performed in accordance with approved
procedure.
P PT PERUSAHAAN GAS NEGARA (Persero) Tbk.
PMO Infrastructure

PROSEDUR KONSTRUKSI PIPA BAJA


Document No. Rev.
Page 318 of 403
PGAS-CA-0000-CON-PR-0001 1

23.11.9. String pipa harus di-Uji Hidrostatik dengan 23.11.9. Pipe string shall hydrostatically tested to
tekanan minimal 1.5 kali tekanan desain, minimum 1.5 times design pressure, the
tekanan uji harus dilaksanakan minimal test pressure shall be held for minimum of
selama 2 jam dan dapat dilakukan tanpa 2 hours and may be performed without
menggunakan DWT. using DWT.
23.11.10. Pemeriksaan dimensional pada bagian 23.11.10. Internal pipe dimensional inspection using
dalam pipa dengan menggunakan gauging plate shall be performed after pull
gauging plate harus dilakukan setelah pull back and prior to Tie-in into mainline.
back dan sebelum Tie-in terhadap
mainline.

23.12. Metode Push Pull 23.12. Push Pull Method


23.12.1. Galian harus berada didalam centerline 23.12.1. The trench shall be in centerline with
dengan kedalaman yang cukup sesuai enough depth in accordance with the
dengan ketentuan yang disyaratkan dalam requirements in this guidance.
panduan ini.
23.12.2. Roller dengan jumlah memadai harus 23.12.2. Roller with an adequate number shall be
disediakan untuk menopang beban pipa provided to support the pipeline during
selama aktifitas push pull dilakukan. carried out push pull activity.
23.12.3. Sebelum melakukan push pull, buoy harus 23.12.3. Prior to push pull, buoy shall be installed
dipasang pada ujung pipa penyalur dekat at the end of the pipeline close to the
dengan bagian pulling head untuk pulling head to avoid pulling head sunk at
menghindari pulling head tenggelam pada the bottom of the trench. Buoy also shall
dasar galian. Buoy juga harus dipasang be installed with an adequate amount
dengan jumlah yang memadai di along the pipeline so that the pipeline can
sepanjang pipa penyalur agar pipa have enough buoyancy. Buoy used for
penyalur dapat memiliki daya apung yang push pull may be plastic drum.
cukup. Buoy yang digunakan pada push
pull dapat berupa drum plastik.
23.12.4. String pipa yang akan dipush pull dapat 23.12.4. The string pipe for push-pull operation can
diangkat menggunakan side boom atau be lifted by sufficient side booms or
excavator. excavator.
P PT PERUSAHAAN GAS NEGARA (Persero) Tbk.
PMO Infrastructure

PROSEDUR KONSTRUKSI PIPA BAJA


Document No. Rev.
Page 319 of 403
PGAS-CA-0000-CON-PR-0001 1

23.13. Open Cut 23.13. Open Cut


23.13.1. Pelaksana Pekerjaan harus menyiapkan 23.13.1. Work Executor shall prepare a temporary
jalan lintas sementara untuk mengalihkan way to divert traffic during the Open Cut
lalu lintas selama aktivitas open cut activities carried out.
dilakukan.
23.13.2. Penggalian dapat dilakukan setelah izin 23.13.2. Trenching can be performed after the
dari pemilik lahan atau instansi terkait permit from the landowner or local
diperoleh. authorities obtained.
23.13.3. Galian harus digali miring atau landai 23.13.3. The trench shall be sloped or shored with
dengan perbandingan antara sisi a a comparison between the horizontal
horizontal dengan vertikal 1 : 2 atau diberi and the vertical is 1: 2 or use retaining
dinding penahan. Untuk tanah pasir dan wall. If the soil is easy to collaps, the slope
tanah yang mudah longsor, galian harus shall be more slightly.
lebih landai.
23.13.4. Kedalaman minimum pipa penyalur yang 23.13.4. The minimum depth of the pipeline
dipasang pada area Open Cut diukur dari installed at Open Cut area measured from
bagian atas pipa adalah 2 meter. the top of the pipe is 2 meters.
23.13.5. Penggalian, Penurunan Pipa, 23.13.5. Trenching, Pipe Lowering In, Backfilling
Penimbunan Galian dan Perbaikan and Reinstatement shall be performed in
kembali harus dilakukan sesuai dengan accordance with the requirements in this
ketentuan yang disyaratkan dalam guidance.
panduan ini.

23.14. Perlintasan Dengan Fasilitas Yang 23.14. Crossing Existing Facilities


Sudah Ada
23.14.1. Perlintasan dengan Pipa 23.14.1. Crossing Existing Pipe
Bila pipa penyalur yang telah ada If existing pipelines at a proposed railroad
direncanakan untuk dilintasi jalan raya or highways or waterways crossing
atau jalan kereta api atau kanal irigasi comply with the requirements of this
sesuai dengan persyaratan panduan ini, procedure, no adjustment of the pipeline
maka tidak diperlukan penyesuaian dari is necessary. However, other
pipa tersebut. Namun, karena consideration outside the scope of this
pertimbangan lain diluar lingkup prosedur procedure may necessitate an adjustment
ini mungkin penyesuaian pada pipa to an existing pipeline. If adjustments are
tersebut diperlukan. Bila penyesuaian required, the pipeline crossing should be
P PT PERUSAHAAN GAS NEGARA (Persero) Tbk.
PMO Infrastructure

PROSEDUR KONSTRUKSI PIPA BAJA


Document No. Rev.
Page 320 of 403
PGAS-CA-0000-CON-PR-0001 1

diperlukan, perlintasan pipa sebaiknya di lowered, repaired, reconditioned,


tanam lebih dalam, diperbaiki, replaced, or relocated in accordance with
dikondisikan ulang, diganti atau this procedure.
dipindahkan sesuai dengan prosedur ini.
Bila pipa baru akan dibuat melintasi pipa If a new pipeline at a proposed crossing
yang lebih dulu ada atau fasilitas existing pipelines or other existing service
pelayanan lain yang lebih dulu ada, pipa facilities, the new one shall be laid down
penyalur baru harus dipasang minimum 1 at least 1 m below the existing service.
m dibawah fasilitas atau utilitas yang ada.
23.14.2. Perlintasan dengan Kabel Listrik 23.14.2. Crossing Existing Power Cable
Apabila pipa penyalur harus dipasang If the pipeline to be installed across power
melintasi kabel listrik, maka concrete slab cables, the concrete slab shall be installed
harus dipasang di antara pipa dan kabel between the pipeline and the power
listrik tersebut untuk menghindari cables in order to avoid disruption of the
gangguan terhadap sistem proteksi cathodic protection system and the
katodik dan potensi terjadi adhesion potential for adhesion disbounding in
disbounding pada coating pipa, jarak pipeline coatings, the minimum distance
minimum antara kabel listrik dan sisi between the power cables and the outer
bagian luar concrete adalah 60 cm, kecuali concrete is 60 cm, unless otherwise
dilakukan disetujui lain oleh PGN. approved by PGN.

23.15. Proteksi Katodik 23.15. Cathodic Protection


23.15.1. Sistem proteksi katodik pada perlintasan 23.15.1. Cathodic protection system at cased
dengan casing sebaiknya diperiksa hati- crossing should be reviewed carefully.
hati.
23.15.2. Tiang ukur dengan sambungan ke pipa 23.15.2. Test stations with test leads attached to
gas dan pipa casing sebaiknya disediakan the carrier pipe and casing pipe should be
pada tiap perlintasan dengan casing. provided at each cased crossing.
23.15.3. Pipa gas dengan casing dapat terkena 23.15.3. A cased carrier pipe can be exposed to
korosi atmosfer sebagai akibat dari atmospheric corrosion as a result of air
sirkulasi udara melalui ventilasi melekat circulation through vents attached to the
pada casing dan kelembaban kondensasi casing and moisture condensation in the
di anulus casing. Coating yang tepat, jeep casing annulus. A proper coating, jeep
testing, jarak yang tepat dan end seals testing, proper spacing and end seals
mengurangi potensi korosi atmosferik atau reduce the potential for atmospheric
P PT PERUSAHAAN GAS NEGARA (Persero) Tbk.
PMO Infrastructure

PROSEDUR KONSTRUKSI PIPA BAJA


Document No. Rev.
Page 321 of 403
PGAS-CA-0000-CON-PR-0001 1

arus pendek. Masalah ini dapat corrosion or electrical shorts. This problem
diminimalkan dengan mengisi casing may be minimized by filling the casing with
dengan high dielectric casing filler, a high dielectric casing filler, corrosion
corrosion inhibitor, atau gas inert. Hal ini inhibitor, or inert gas. This is most easily
paling mudah dilakukan segera setelah accomplished immediately after
konstruksi. construction.
P PT PERUSAHAAN GAS NEGARA (Persero) Tbk.
PMO Infrastructure

PROSEDUR KONSTRUKSI PIPA BAJA


Document No. Rev.
Page 322 of 403
PGAS-CA-0000-CON-PR-0001 1

Tabel 23.1 / Table 23.1


Kedalaman Minimum Pipa berdasarkan Lokasi Perlintasan /
Minimum Depth based on Crossing Location

LOKASI Jarak minimum (m)

Di bawah struktur rel / Di bawah struktur


2
permukaan jalan / Di bawah dasar sungai
Di bawah dasar selokan / Di bawah permukaan
1.5
lainya dalam ROW
Jalur pipa cairan sangat mudah menguap
1.2
(HVL)

Tabel 23.2 / Table 23.2


Ketebalan Dinding Nominal Pipa Casing /
Casing Pipe Nominal Wall Thickness

Nominal Ketebalan Dinding Minimum (inci)


Nominal Diameter Pipa Jalur Kereta Api Jalan Raya
Casing (inci)
Ketika diberi Coating Ketika tanpa Coating
atau diberi Proteksi atau tanpa Proteksi
Katodik Katodik
12.75 dan kebawah 0.188 0.188 0.134
14 0.188 0.250 0.134
16 0.219 0.281 0.134
18 0.250 0.312 0.134
20 0.281 0.344 0.134
22 0.281 0.344 0.164
24 0.312 0.375 0.164
26 0.344 0.406 0.164
28 0.375 0.438 0.164
30 0.406 0.469 0.164

Reference: API RP 1102


P PT PERUSAHAAN GAS NEGARA (Persero) Tbk.
PMO Infrastructure

PROSEDUR KONSTRUKSI PIPA BAJA


Document No. Rev.
Page 323 of 403
PGAS-CA-0000-CON-PR-0001 1

Reference: API RP 1102

Gambar 23.1. / Figure 23.1


Pemasangan Perlintasan Tanpa Casing / Uncased Crossing Installation

Reference: API RP 1102

Gambar 23.2. / Figure 23.2


Pemasangan Perlintasan Dengan Casing / Cased Crossing Installation

Anda mungkin juga menyukai