Anda di halaman 1dari 7

HAND OUT

MESIN LAS GAS METAL & ASESORISNYA

OLEH

ACH. SYAMSUL HADI SR, S.Pd

Page 1
Macam-macam mesin las busur listrik
Perlengkapan utama dalam pekerjaan pengelasan yang harus ada dan siap
pakai adalah mesin las atau yang dikenal dengan power source. Dalam dunia
perdagangan powewr source ada jenis konvensional dan inverter.

Mesin las busur listrik berdasarkan arus listrik dibagi dalam 2 (dua) macam
yaitu ;
1. Mesin las arus bolak balik ( AC/alternating
current )
2. Mesin las arus searah ( DC/direct current)

Catatan :
Namun dalam dunia perdagangan dijual juga mesin las kombinasi
yaitu mesin las arus bolak balik dan searah ( AC-DC )

Mesin-mesin las diatas mempunyai simbol sebagai berikut :


s
 Mesin las arus bolak bali/AC simbolnya

 Mesin las arus searah/DC simbolnya


s

 Mesin las areus bolak balik dan searah simbolnya

Mesin las busur listrik berdasarkan phasanya dibagi dalam 3 jenis yaitu ;

1
1. Mesin las 1 phasa

2
2. Mesin las 2 phasa

3
3. Mesin las 3 phasa

Page 2
Kelistrikan mesin las busur listrik
Mesin las busur listrik dirangkai sedemikian rupa, sehingga mesin las
tersebut akan :…
a. Menurunkan tegangan dari 220 atau 380 volt menjadi 17 – 80 volt
 Mesin las pada saat on dan busur las of maka
tegangan mesin las secara umum besarnya antara 40 – 80 volt
 Mesin las pada saat on dan busur las on maka
tegangan mesin las secara umum besarnya antara 17 – 40 volt
b. Menaikan arus sampai dapat mencapai ± 500 amphere

Apabila mesin las 1 phasa maka kabel primernya ada 3 warna yaitu hitam,
biru dan kuning garis hijau.
Kabel phasa biasanya warna hitam dan di konek dengan salah satu dari
phasa (R, S, T)
Kabel netral biasanya warna biru dan di konek dengan terminal netral
Kabel arde wajib warna kuning garis hijau dan di konek dengan terminal
ground

Apabila mesin las 2 phasa maka kabel primernya ada 3 warna yaitu merah,
kuning/hitam dan kuning garis hijau.
Kabel phasa biasanya warna merah dan kuning/hitam di konek dengan
terminal phasa (R dan S) / (R dan T) / (S dan T)
Kabel arde wajib warna kuning garis hijau dan di konek dengan terminal
ground
Apabila mesin las 3 phasa maka kabel primernya ada 4 warna yaitu merah,
kuning, hitam dan kuning garis hijau.
Kabel phasa biasanya warna merah, kuning dan hitam di konek dengan
terminal phasa R, S dan T
Kabel arde wajib warna kuning garis hijau dan di konek dengan terminal
ground

Page 3
Duty cycle mesin las busur listrik :
Duty cycle merupakan perbandingan antara waktu pembusuran dan waktu
total sebesar 10 menit.
Misalnya mesin las busur listrik mempunyai duty cycle 80% dan arus keluar
(output current) 350 A, artinya mesin las tersebut dapat dibuat mengelas
dengan nyala busur selama 8 menit dalam 10 menit dengan arus 350 A
(mengelas 8 menit, berhenti 2 menit – mengelas lagi 8 menit, berhenti 2 menit
dan seperti itu selanjutnya)
Duty cycle sangat penting agar juru las dapat menggunakan mesin las
dengan hati-hati, agar komponen-komponen elektronik mesin las tidak
mengalami panas yang berlebihan

Ada formula untuk menghitung duty cycle yaitu :


Duty cycle yang diperlukan Output current pada mesin las 2
----------------------------------------- = ------------------------------------------------
Duty cycle pada mesin las Arus las yang diperlukan 2

Contoh :
Mesin las mempunyai output current 300 A dan duty cycle 60%, bila juru las
mengharapkan mesin las tersebut dapat digunakan untuk mengelas secara
menerus atau dengan duty cycle 100%. Berapa besar arus yang harus didiset
oleh juru las ?

Diketahui :
Output current pada mesin las 300 A, Duty cycle pada mesin las 60%
Duty cycle yang diperlukan 100%
3002
Maka arus las yang diperlukan2 = ------------- x 60 %
100 %

90000
= ------------- x 0,6
1

= √ 54000
= 232,4 A

Page 4
Jadi arus yang harus diset oleh seorang juru las adalah sebesar : 232
Ampere
1. Mesin GMAW
Sampai saat ini belum ada produsen mesin las yang memproduksi mesin
GMAW jenis AC. Jadi saat ini yang ada hanya jenis DC

Kelebihan dari mesin GMAW adalah seperangkat mesin GMAW


kebanyakan dapat dibuat untuk tiga proses las yaitu MIG, MAG dan
FCAW

Catatan : Bila mengoperasikan mesin GMAW dengan menggunakan gas


pelindung Argon atau campuran Argon + carbon dioksida, lebih baik
gunakan welding gun dengan pendingin air.

Peralatan yang umum digunakan dalam pekerjaan pengelasan dapat di


kelompokan menjadi 3 bagian, yaitu peralatan pokok/utama, bantu dan
keselamatan kerja.

1. Peralatan pokok/utama
Peralatan ini merupakan alat yang biasanya masuk dalam kategori
asesoris pada mesin las, sehingga tanpa peralatan pokok/utama proses
pengelasan tidak mungkin dapat dilaksanakan.

a. Kabel sekunder.
Kabel sekunder adalah kabel dari mesin las ke welding gun dan benda
kerja (kabel massa). Untuk memperkuat atau mempererat sambungan
biasanya di tambah dengan kabel skun dan/atau konektor
Panjang kabel yang digunakan relatif, tetapi untuk diameter yang
sering digunakan antara lain ; 35 mm, 50 mm dan 70 mm

Page 5
b. Welding gun
Welding gun merupakan serangkaian alat yang dirakit sedemikian
rupa sehingga menjadi perangkat khusus dalam proses pengelasan.
 Welding gun untuk proses las busur listrik gas metal (GMAW)
welding gun ini terdiri dari :
 Guide spiral liner / teflon liner
 Tip body / difusor
 Contact tip
 Orifice dan nozzle
 Power cable
 Cover dan switch
 Swan neck, body of handle + socket
 Selang gas dan air
 Central adaptor block
 Outer cover

c. Regulator gas pelindung


Dalam proses las busur listrik pelindung gas ada 2 regulator yang
biasa digunakan yaitu regulator argon dan regulator karbon dioksida
 Regulator argon dilengkapi :
 Manometer tekanan tinggi untuk menunjukan tekanan didalam
tabung
Akan akurat bila manometer tekanan tinggi ini diset pada 50
psig atau 344,7 kPa

Page 6
 Flow meter untuk menunjukan volume gas yang mengalir
(mengatur aliran gas pelindung yang digunakan)
Pada ruang tertutup/indor diset pada 10 – 15 liter/menit dan
pada ruang terbuka/outdor diset pada 15 – 20 liter/menit

 Regulator carbon dioksida / CO2


 Manometer tekanan tinggi untuk menunjukan tekanan didalam
tabung

 Flow meter untuk menunjukan volume gas yang mengalir


(mengatur aliran gas pelindung yang digunakan)
Pada ruang tertutup/indor diset pada 10 – 15 liter/menit dan
pada ruang terbuka/outdor diset pada 15 – 20 liter/menit

 Heater atau pemanas untuk mencegah agar gas pelindung tidak


membeku yang pada akhirnya menghambat aliran gas yang
diperlukan.

Page 7

Anda mungkin juga menyukai