Anda di halaman 1dari 7

UJIAN AKHIR SEMESTER MATERIAL TEKNIK 2021

Dosen : Fidin Sapta Aji, ST., MT.


Tgl /Waktu : Minggu, 14 Februari 2021 ( 14 :00 – 15: 00 WIB )
Semester : 3 ( Ganjil ) 3 SKS

Isilah pertanyaan di bawah ini dengan jelas dan benar.


Lembar Soal :

1. Jelaskan ciri - ciri patah ulet dan patah getas DBT ( Ductile to brittle Tension ) dan penyebab
faktornya ? ( Contoh masing – masing min 3 )

2. Jelaskan dan berikan ( contoh masing - masing min 2 ) definisi dari Sifat material dibawah ini !
● Sifat kelistrikan
● Sifat Thermal
● Sifat Magnetik
● Sifat Optik
● Sifat Deteriorative

3. Jelaskan dan berikan ( contoh masing - masing min 5 ) klasifikasi dari material di bawah ini!
● Material logam
● Material polimer
● Material Biomaterial

4. Jelaskan cara penyebab dan cara mengatasinya cacat las di bawah ini !
● Cacat Las Undercut
● Cacat Las Porosty
● Cacat Las Slag Inclusion
● Cacat Las Tungseng Inclusion
● Cacat Las Incomplete Penetration
● Cacat Las Incomplete fusion ( lack of Fusion )
● Cacat Las Over Spatter
● Cacat Las Hot Crack

5. Sebutkan dan jelaskan Standarisasi material dari berbagai dunia dan berikan contoh dari masing
standarisasi min 2.

6. Sebutkan dan jelaskan langkah – langkah dalam pemilihan bahan material ?

7. Jelaskan perbedaan proses Hardening dan tempering berikan masing - masing 3 contoh dari
proses tersebut. ?

STT Yuppentek Fakultas Teknik A1


UJIAN AKHIR SEMESTER MATERIAL TEKNIK 2021

Nama Mahasiswa : Bayu Firmansyah


Nilai :
NIM : 1801029
Fakultas : Teknik Mesin

Jangan lupa lampirkan kartu ujian.


Lembar Jawaban !

1. A. Patah ulet: patah akibat deformasi berlebih, elastis atau plastis, terkoyak atau patah
geser (tearing or shear fracture).
Contohnya: (terjadi penyerapan energi, adanya deformasi plastis yang sangat besar
disekitar patahan, permukaan patahan tampak kasar, berserabut, dan berwarna kelabu)

B. DBT (Ductile to Brittle Tension): beberapa bahan tiba-tiba menjadi getas dan patah
karena perubahan temperatur dan laju reaksi, walaupun pada dasarny logmam itu ulet. Gejala ini
disebut ulet-getsd, ysng merupakan hal pentin ditinjau dari pernggunaan praktis bahan.
Contohnya: (tegangan 3 sumbu, laju regangan, temperatur)

2. A. Sifat kelistrikan Berhubungan dengan hambatan listrik. Konditifivitas listrik dan


kontanta dielektrik yang didapatkan dengan memberikan stimulus berupa medan listrik
B. Sifat Therma Berhubungan dengan kapasitas panas dan konduktivitas thermal
yang diperoleh dengan memberikan stimulus berupa panas
C. Sifat Magnetik Menggambarkan respon suatu material terhadap medan magnet
yang biasanya direpresentasikan dengan menggunakan kurva hyterisis.
D. Sifat Optik Menggambarkan bagaimana respon suatu terhadap medan
elektromagnetik atau radiasi cahaya. Sifat optik ini direpresentasikan dalam indek refraksi
dan refleksi
E. Sifat Deteriorative Menunjukan kereaktifan secara kimia dari suatu material

3. A. Logam merupakan material yang oleh satu atau lebih unsur logam (misalnya: besi,

aluminium, tembaga, titanium, emas, dan nikel)

B. Polimer ialah senyawa molekul besar berbentuk rantai atau jaringan yang tersusun
dari campuran ribuan sampai jutaan unit pembangun yang berulang. (misalnya: Plastik
pembungkus,

botol plastik, styrofoam, nilon, dan pipa paralon)

STT Yuppentek Fakultas Teknik A2


UJIAN AKHIR SEMESTER MATERIAL TEKNIK 2021
C. Biomaterial adalah material yang berinteraksi secara langsung dengan jaringan dan
cairan biologis tubuh makhluk hidup untuk mengobati, memperbaiki, atau mengganti bagian
anatomi tubuh makhluk hidup (misalnya: autograft, allograft, kalogen, serat protein, dan
hidrogel)

4. a. Las undercut
penyebabnya:

 Arus pengelasan yang digunakan terlalu besar.


 Travel speed / kecepatan las terlalu tinggi.
 Panjang busur las terlalu tinggi.
 Posisi elektroda kurang tepat.
 Ayunan tangan kurang merata, waktu ayunan pada saat disamping terlalu cepat.

Cara mengatasinya:

 Menyesuaikan arus pengelasan, Anda dapat melihat ampere yang direkomendasikan di


bungkus elektroda atau wps (Welding Procedure Specification).
 Kecepatan las diturunkan.
 Panjang busur diperpendek atau setinggi 1,5 x diameter elektroda.
 Sudut kemiringan 70-80 derajat (menyesuaikan posisi).
 Lebih sering berlatih untuk mengayunkan yang sesuai dengan kemampuan.

b. las porosty

penyebabnya:

 Elektroda yang digunakan masih lembab atau terkena air.


 Busur las terlalu panjang.
 Arus pengelasan terlalu rendah.
 Travel Speed terlalu tinggi.
 Adanya zat pengotor pada benda kerja (karat, minyak, air dll).
 Gas Hidrogen tercipta karena panas las.

Cara mengatasinya:

 Pastikan elektroda yang digunakan sudah dioven (jika disyaratkan), jangan sampai kawat
las terkena air atau lembab.
 Atur tinggi busur kurang lebih 1,5 x diameter kawat las.
 Ampere disesuaikan dengan prosedur atau rekomendasi dari produsen elektroda.
 Persiapan pengelasan yang benar, memastikan tidak ada pengotor dalam benda kerja.
 Untuk material tertentu panas tidak boleh terlalu tinggi, sehingga perlu perlakukan panas.

c. las slag inclusion

STT Yuppentek Fakultas Teknik A3


UJIAN AKHIR SEMESTER MATERIAL TEKNIK 2021
penyebabnya:

 Proses pembersihan Slag kurang, sehingga tertumpuk oleh lasan.


 Ampere terlalu rendah.
 Busur las terlalu jauh.
 Sudut pengelasan salah.
 Sudut kampuh terlalu kecil.

Cara mengatasinya:

 Pastikan lasan benar benar berseih dari slag sebelum mengelas ulang.
 Ampere disesuaikan dengan prosedur.
 Busur las disesuaikan.
 Sudut pengelasan harus sesuai.
 Sudut kampuh lebih dibesarkan (50-70 derajat).

d. las tungseng inclusion

penyebabnya:

 Tungsten sudah tumpul saat proses pengelasan.


 Jarak tungsten terlalu dekat.
 Ampere terlalu tinggi.

Cara mengatasinya:

 Tungsten harus diruncingkan sebelum digunakan untuk mengelas.


 Jarak harus disesuaikan.
 Ampere mengikuti range yang ada di prosedur.

e. las incomplete penetration

penyebabnya:

 Travel speed terlalu tinggi.


 Jarak gap atau root opening terlalu lebar.
 Jarak elektroda atau busur las terlalu tinggi.
 Sudut elektroda yang salah.
 Ampere las terlalu kecil.

Cara mengatasinya:

STT Yuppentek Fakultas Teknik A4


UJIAN AKHIR SEMESTER MATERIAL TEKNIK 2021
 Travel speed disesuaikan dengan WPS.
 Standar gap atau root opening 2-4 mm.
 Standar jarak elektroda 1,5 x diameter elektroda.
 Ampere disesuaikan dengan Welding Prosedur.

f. las incomplete fusion

penyebabnya:

 Posisi Sudut kawat las salah.


 Ampere terlalu rendah.
 Sudut kampuh terlalu kecil.
 Permukaan kampuh terdapat kotoran.
 Travel Speed terlalu tinggi.

Cara mengatasinya:

 Memperbaiki Posisi Sudut Elektroda.


 Menaikkan Ampere sesuai dengan WPS atau Ampere Recomended.
 Sudut kampuh sesuai dengan yang di WPS.
 Melakukan persiapan pengelasan yang benar, membersihkan semua kotoran.
 Mengatur Travel Speed yang sesuai.

g. las over spatter

penyebabnya:

 Ampere terlalu tinggi.


 Jarak elektroda dengan base metal terlalu jauh.
 Elektroda lembab.

Cara mengaasinya:

 Ampere terlalu tinggi.


 Jarak elektroda dengan base metal terlalu jauh.
 Elektroda lembab.

h. las hotcrack

penyebabnya:

 Pemilihan elektroda yang salah.


 Tidak melakukan perlakuan panas.

STT Yuppentek Fakultas Teknik A5


UJIAN AKHIR SEMESTER MATERIAL TEKNIK 2021
Cara mengatasinya:

 Menggunakan elektroda yang sesuai dengan WPS atau Low Hidrogen yang mempunyai
sifat regangan yang tinggi.
 Melakukan perlakuan panas (PWHT dan Preheat)

5. - SNI (Standart Nasional Indonesia): satu–satunya standar yang berlaku secara nasional
di negara kita. SNI dirumuskan oleh Panitia Teknis dan ditetapkan oleh Badan Standardisasi
Nasional. SNI juga menerbitkan standarisasi untuk baja yang menjadi acuan nasional.

- JIS (Japan Industrial Standart):  organisasi standar yang dibentuk oleh Pemerintah
Jepang yang banyak bergerak di bidang perindustrian. Standardisasi yang disusun JIS diawasi
oleh Japan Industrial Standard Comitte (JISC) dan hasilnya dipublikasikan oleh Japan Standard
Asosiation (JSA).

6. a. Tegangan: gaya diserap oleh material selama berdeformasi persatuan luas

b. Regangan: besar deformasi persatuan luas

c. Modulus Elastis yang menunjukan kekuatan material

d. Kekuatan: besarnya tegangan berdeformasi material

e. Kekuatan Luluh: besarnya tegangan yang dibutuhkan untuk mendeformasi plastis

7. - Hardening: perlakuan panas pada baja dengan sasaran meningkatkan kekerasan alami
pada baja.

- Tempering: proses mengeraskan kaca atau logam, khususnya baja, dengan cara
memanaskannya kemudian mndinginkannya secara cepat, kemudian dipanaskan kembali pada
suhu tertentu dan selanjutnya mendinginkan nya secara perlahan.

STT Yuppentek Fakultas Teknik A6


UJIAN AKHIR SEMESTER MATERIAL TEKNIK 2021

STT Yuppentek Fakultas Teknik A7

Anda mungkin juga menyukai