Anda di halaman 1dari 11

Pengaturan Parameter

Pengelasan
Parameter Pengelasan
Hal penting terkait prosedur pengelasan SMAW adalah mengatur parameter
pengelasan. Apabila jenis material yang akan disambung sudah diketahui maka
sebelum pengelasan dilakukan harus diperhatikan beberapa paramater
pengelasan berikut ini :

- Jenis dan diameter elektroda


- Tegangan busur las
- Besar arus las
- Kecepatan pengelasan
- Polaritas listrik
- Besarnya penembusan/penetrasi
A. Jenis dan diameter elektroda.

Diameter elektroda untuk las SMAW, tungsten untuk las TIG yang dipakai
dalam pengelasan sangat mempengaruhi besar kecilnya amper yang
dipakai. Hal tersebut berhubungan dengan laju peleburan atau laju
penimbunan (fusion rate/deposition rate) dan kedalaman penetrasi
(penetration). Biasanya pada elektrode yang akan dipakai sudah
direkomendasikan batasan besarnya amper, posisi pengelasan dan
polaritas yang dipakai.
B. Tegangan busur las.
Tingginya tegangan busur tergantung pada jenis elektroda yang digunakan dan panjang
busur yang diinginkan.Tegangan busur yang diperlukan berbanding lurus dengan panjang
busur.
C. Besar arus las.

Besarnya arus listrik yang diperlukan tergantung dari bahan dan ukuran dari
sambungan las, geometri sambungan, posisi pengelasan, jenis elektroda
dan diameter inti elektroda. Besarnya arus listrik yang akan digunakan dapat
pada spesifikasi elektroda yang sudah direkomendasikan oleh fabrikan
pembuat elektroda. Hal ini harus dipenuhi karena penggunaan arus listrik
yang tidak tepat (terlalu besar) dapat mengakibatkan hasil lasan yang tidak
sempurna.
D. Kecepatan Pengelasan (welding speed).

Kecepatann pengelasan adalah laju dari elektroda pada waktu proses


pengelasan. Kecepatan maksimum mengelas sangat bergantung pada
ketrampilan juru las (welder),
jenis salutan elektroda, di mensi ukuran elektroda, material yang dilas,
geometri kampuh las dan prosedur dan kualifikasi las., Kecepatan
pengelasan berbanding lurus dengan besar arus. Kecepatan pengelasana
memerlukan arus yang besar. Semakin cepat langkah dalam pengelasan
semakin kecil panas yang ditimbulkan sehingga perubahan bentuk material
dapat dihindari pada area HAZ.Hasil pengelasan terbaik akan didapatkan
dengan cara mengatur panjang busur nyala, mengatur kecepatan pengelas
an dan pemakanan elektroda (feeding) secara konstan sesuai dengan
kecepatan lebur elektroda.
E. Polaritas listrik.
Pemilihan polaritas tergantung pada jenis bahan pembungkus elektroda,
kapasitas panas sambungan. Bila titik cair bahan induk tinggi dan kapasitas
panas besar sebaiknya digunakan polaritas lurus (elektrodanya
dihubungkan dengan kutub negatif), sedangkan bila kapasitas panas kecil
seperti pada plat tipis maka dianjurkan menggunakan polaritas balik
(elektrodanya dihubungkan dengan kutub positif)

F.Penembusan (penetrasi).
Penembusan atau penetrasi dalam pengelasan adalah untuk menghasilkan
kualitas sambungan yang baik. Kedalamanpenembusan atau penetrasi
yang baik dipengaruhi, jenis saluatan elektroda, polaritas arus yang dipakai,
besar kecinya arus las, kecepatan dalam mengelas dan posisi pengelasan.
Semakin besar arus listrik maka akan semakin kuat daya tembusnya
Prosedur Las dan Kualifikasi
Prosedur pengelasan adalah suatu perencanaan pelaksanaan pengelasan
meliputi rancangan rinci dari teknik pengelasan yang sesuai dengan spesifikasi
yang ditentukan. Dalam hal prosedur pengelasan merupakan langkah-langkah
pelaksanaan pengelasan untuk mendapatkan hasil las spesifikasi Suatu
prosedur las dapat dikatakan ideal kalau dalam pelaksanaannya dapat
menghasilakan mutu las yang memenuhi syarat yang ditentukan dengan biaya
pelaksanaan paling murah.
Kesimpulan.
Welder dan peralatan lasyang baik belum dapat menjamin hasil las yang ber
mutu tinggi, apabila sarana lainnya tidak terpenuhi.Parameter pengelasan
dalam hal ini harus mengatur beberapa sarana penting yang dapat
mempengaruhi hasil lasan seperti pelaksanaan yang aman, pemeriksaan
mutu dan pemeriksaan proses, mempertimbangkan jenis material, giometri
kampuh las, identifikasi jenis elektroda dan dimensi ukuran elektroda, jenis
arus/ polaritas.
Tegangan busur tidak banyak mempengaruhi besarnya masukan panas,
pada umunya tegangan rendah akan menghasilkan manik las yang sempit
dan tegangan yang tinggi menghasilkan manik las yang lebar dan datar.

Arus las adalah parameter las yang mempengaruhi penembusan dan


kecepatan pencairan, makin tinggi arus las, makin besar penembusan dan
kecepatan pencairannya. Bila kecepatan las dipertinggi maka penembusan
dan lebar kampuh makin kecil sehingga akan terbentuk manik las yang sem
pit dan cekung dan kemungkinan terjadi takikan. Untuk mendapatkan hasil
pengelasan yang baik sesuai dengan SOP , perlu mengembangkan pemilih
an parameter pengelasan
SEKIAN
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai