A. Pendahuluan
Las SMAW (Shield Metal Arc Welding) atau Stick welding adalah proses melelehkan dan
menggabungkan logam dengan cara memanaskannya menggunakan nyala busur antara
elektroda berselaput dan benda kerja. Lapisan luar (selaput) elektroda disebut fluks, lapisan
tersebut membantu dalam menciptakan nyala busur dan menyediakan gas pelindung dan
penutup terak untuk melindungi lasan dari kontaminasi udara luar.
Flat Position
Horizontal Position
t=5
73
100 t=5
2. Pemilihan Elektroda
Pada las busur listrik manual (SMAW), elektroda yang digunakan adalah elektroda
terbungkus, dimana terdiri dari batang kawat (inti) dan salutannya (flux). Kawat elektroda
dan salutannya akan mencair di dalam busur selama proses pengelasan dan membentuk
rigi-rigi las (kampuh las). Dimana salutan (fluks) dari elektroda tersebut berfungsi sebagai
gas pelindung, yang mana dapat melindungi cairan las dari pengaruh udara luar. Adapun
salutan (fluks) ini terdiri dari campuran bahan mineral dan zat kimia inilah yang menentukan
karakter pengoperasian dan komposisi pada akhir pengelasan. Jenis arus las yang dipakai
adalah arus AC, DC + atau DC - , dan akan berubah sesuai dengan jenis elektroda yang
digunakan serta diharapkan dapat memilih jenis elektroda secara berhati-hati sebelum
digunakan untuk mengelas. Karena bila arus las yang digunakan sesuai dengan ukuran dan
jenis dari elektrodanya, maka akan dapat menghasilkan lasan yang baik dan ideal. Bila arus
lasnya tidak sesuai, maka akan menyebabkan hasil lasan menjadi tidak memuaskan atau
dapat dikatakan performasi dari elektroda menjadi jelek. Selain itu pemilihan elektroda juga
tergantung posisi pengelasan , sebagai contoh dalam pengelasan posisi overhead maka
dibutuhkan spesifikasi elektroda yang lebih cepat dalam mengeras.
Dengan mempertimbangkan dari uraian tersebut maka dalam pengelasan pipa dan plat
posisi horizontal SMAW diperolah pemilihan elektroda sengai berikut :
D. PARAMETER
1. Pemilihan arus
Pemilihan arus yang tepat membuat hasil las menjadi baik, selain itu welder juga lebih
mudah dalam mengayunkan elektroda, pemilihan arus berdasarkan tabel yang telah tertera
berikut :
DCEP
Polaritas lurus (Straight Polarity ), Apabila material dasar atau material yang
akan dilas dihubungkan dengan kutup positip ( + ) dan elektrodenya
dihubungkan dengan kutup negatif (- ).Dengan cara ini busur listrik bergerak dari
elektrode ke material dasar sehingga tumbukan elektron berada di material dasar yang
berakibat 2/3 panas berada di material dasar dan 1/3 panas berada di elektroda. Cara
ini akan menghasilkan pencairan material dasar lebih banyak dibanding elektrodenya
sehingga hasil las mempunyai penetrasi yang dalam, sehingga baik digunakan pada
pengelasan yang lambat serta manik las yang sempit dan untuk pelat yang tebal.
Gerakan pengelasan menjadi penilaian penting dalam proses las, bentuk manik manik
las serta ketingggian las mempengaruhi kualitas benda kerja. Dalam mengerakan elektroda
welder harus memperhatikan jarak elektroda dengan benda kerja, sudut elektroda, dan
kecepatan ayunan.
b. Sudut elektroda
c. Kecepatan Ayunan
Gerakan pengelasan pada pengelasan SMAW pipa dan plat posisi horozontal dilakukan
dengan sebagai berikut :
Untuk proses root posisi horizontal pipa dan plat, elektroda cukup di tarik
dengan sudut elektroda dan kecepatan yang sesuai.
Untuk proses filler elektroda diayun zigzag untuk mendapatkan rigi-rigi yang
sedikit lebih lebar dari root.
1. Elektroda
3. Lapisan 2
(filler dan
cover)
E. CARA PENGELASAN
a. Tack Weld
Tack weld adalah las yang digunakan untuk memposisikan 2 benda kerja
menempati posisi yang kita inginkan, tack weld dalam pengelasan pipa dan plat posisi
horizonal SMAW adalah pada jam 12, 3, 6 dan 9 seperti gambar berikut :
Root atau akar dari pengelasan merupakan pengelasan lapisan awal, dalam
pengelasan groove biasanya root identik dengan tembusan las.
Catatan : Dalam membuat root, elektroda yang digunakan adalah AWS E6013 Ø3,2 mm,
kemudian arus yang digunakan adalah ±105 ampere dengan jarak elektrode
dengan benda adalah ½ dari diameter elektroda.
Catatan : Dalam pengelasan filler dan cover, elektroda yang digunakan adalah AWS E6013
Ø 3,2 mm, kemudian untuk memulai penyalaan elektroda baru adalah dengan
cara maju 20 mm kemudian elektroda mulai dinyalakan dan dimulai dari titik
habis elektroda sebelumnya.
d. Pembersihan
Setelah selesai membuat rigi-rigi las, maka benda kerja dibersihkan dari terak yang
menempel dengan cara dipukul dengan palu terak, kemudian disikat dengan sikat baja
sampai bersih dan nampak bentuk dari rigi-rigi las.
Dari kedua gambar diatas dapat diketahui bahwa hasil las setiap welder berbeda, namun
perbedaan tersebut tergolong menjadi “Go” dan “Not Go”. Go berarti hasil las dari seorang
welder masih masuk dalam toleransi yang sudah disepakati, begitu juga sebailknya. Toleransi
tersebut meliputi kesalahan atau cacat pada las. Kesalahan dalam parameter pengelasan SMAW
diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Porositi
Cacat Las Porosity adalah permukaan sambungan las
yang berlubang yang diakibatkan oleh gelembung gas
yang ditemukan didalam rigi-rigi las yang telah
membeku.
Penyebab : Solusi :
Jarak elektroda terlalu jauh Atur jarak elektroda dan benda kerja
Benda kerja kotor Bersihkan benda kerja dari grease, oli, dll
Elektroda basah/lembab Keringkan elektroda dengan pemanas
2. Spatter
Cacat Las Spatter adalah cacat yang mengakibatkan
permukaan benda las menjadi kotor (bintik-bintik)
karena percikan las
Penyebab : Solusi :
3. Incomplete fusion
Cacat las Incomplete Fusion adalah cacat las yang
terjadi ketika cairan las tidak bersenyawa dengan
bahan dasar atau lapisan pengelasan sebelumnya
dengan lapisan yang baru dilas
Penyebab : Solusi :
Suhu kurang untuk proses Naikan arus atau gunakan elektroda yang lebih
pengelasan besar dengan arus yang besar.
Benda kerja kotor Bersihkan benda kerja dari grease, oli, dll
Kecepatan gerakan elektroda Kurangi kecepatan gerakan elektroda
terlalu cepat
4. Lack of Penetration
Cacat las Lack of Penetration adalah kurangnya
penetrasi antara logam elektroda dan benda kerja
Penyebab : Solusi :
Kurangnya persiapan Benda terlalu tebal, perispan harus dengan
pengelasan pembuatan groove.
Kecepatan gerakan elektroda Kurangi kecepatan gerakan elektroda
terlalu cepat Kurangi kecepatan gerakan elektroda
Arus teralu kecil sehingga Naikan arus
Suhu kurang untuk proses
pengelasan
Penyebab : Solusi :
Panas berlebihan Kecilkan arus dan gunakan elektroda yang lebih
kecil.
Percepat atau perbaiki ayunan elektroda
6. Undercut
Cacat las undercut adalah cacat las yang terjadi pada
bahan dasar (base metal), atau penembusan
pengelasan tidak terisi oleh cairan las, sehingga
mengakibatkan retak
Penyebab : Solusi :
Panas berlebihan Kecilkan arus
Kecepatan pengelasan Percepat atau perbaiki ayunan elektroda
(terlalu cepat) Perhatikan sudut elektroda
Sudut pengelasan yang salah
(travel angel)
7. Irregular bead
Irregular bead adalah kondisi dimana manik manik las
tidak lurus dan tidak menyatu ke benda kerja.
Penyebab : Solusi :
Ayunan dan gerakan Perbaiki ayunan elektroda
elektroda yang tidak benar Gunakan dua tangan untuk mengayun
K3L adalah pemikiran dan upaya yang dilakukan untuk menjamin keutuhan dan
kesempurnaan pekerjaan karyawan dan lingkungan sekitar tempat bekerja, baik secara fisik,
jasmani, dan rohani. Hasil karyanya dapat menuju masyarakat adil dan makmur. Atau
keselamatan yang berkaitan dengan mesin, pesawat alat kerja, bahan dan proses
pengolahannya, tempat kerja dan lingkungannya serta cara-cara melakukan pekerjaan.
Keselamatan (safety) kerja diartikan sebagai upaya-upaya yang ditujukan untuk melindungi
pekerja; menjaga keselamatan orang lain; melindungi peralatan, tempat kerja dan bahan
produksi; menjaga kelestarian lingkungan hidup dan melancarkan proses produksi.
Tujuan K3L :
1. Melindungi tenaga kerja atas hak keselamatan dalam melakukan pekerjaan untuk
kesejahteraan hidup dan meningkatkan produksi serta produktivitas nasional.
2. Menjamin keselamatan dan kesehatan orang lain yang berada ditempat dan sekitar
pekerjaan itu,
4. Khusus dari segi kesehatan, mencegah dan membasmi penyakit akibat kerja.
1. Topeng Las
Topeng las melindungi kepala kita dari dampak buruk yang diakibatkan oleh mesin
las smaw. Dampak buruk terebut diantaranya :
Cahaya yang mengakibatkan mata tidak bisa melihat
Gas yang ditimbulkan dari proses pengelasan
Percikan api yang mengenai wajah
3. Pakaian LAS
Pengelasan SMAW sering menimbulkan percikan panas yang dapat mengenai tubuh kita,
untuk mengantisipasi terluka bagian badan maka diperlukan pakaian las. Pakaian las
biasanya terbuat dari bahan yang tebal dan berlengan panjang.
4. Sepatu Safety
Sepatu las yang digunakan untuk melindungi kaki dari benda-benda panas yang
kecil atau dari serpihan-serpihan terak yang berbahaya bila terinjak oleh kaki. Sepatu las
terbuat dari bahan yang baik kualitasnya dan alasnya terbuat dari karet pejal yang kuat.
5. Apron
Fungsi apron adalah untuk menghindari terbakarnya pakaian kerja karena
percikan cairan logam, goresan benda-benda panas dan cahaya yang timbul dari
pengelasan. Bahan apron harus terbuat dari kulit campur asbes. Bahan ini paling baik
untuk alat pelindung akibat panas, karena mempunyai daya serap panas yang lambat.
Gambar Apron
Sarung tangan sangat penting digunakan dalam pengelasan. Bahan sarung tangan
yang digunakan harus berkualitas baik, sebab harus mampu meredam panas yang
dihasilkan selama proses pengelasan, misalnya akibat loncatan cairan las dan
terkelupasanya terak yang ada dibagian luar logam. Bahan sarung tangan bisa terbuat dari
kulit dicampur asbes atau bahan anti panas lainnya.
H. DAFTAR PUSTAKA
Miller Guidelines For Shielded Metal Arc Welding (SMAW)
Sukaini dkk. 2013. Teknik Las SMAW jilid 2. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan
Kebudayaan
Modul Teknik Pengelasan Kapal Jilid 1 dan Jilid 2, Heri Sunaryo, Direktorat Pembinaan
Sekolah Menengah Kejuruan, (2008)