Anda di halaman 1dari 31

Pengenalan Bahan

Makanan Ternak
M.K. Manajemen Produksi Ternak

Listya Purnamasari, S.Pt., M.Sc.


Nur Widodo, S.Pt., M.Sc.
Zat makanan adalah unsur atau senyawa kimia dalam
pangan / pakan yang dapat menunjang reproduksi,
pertumbuhan, laktasi atau kebutuhan hidup pokok.
Bahan pakan atau disebut bahan makanan ternak
(feed) adalah segala sesuatu yang dapat:
a. dimakan
b. dicerna sebagian atau seluruhnya, (untuk) dapat
diserap
c. tanpa mengganggu kesehatan pemakannya
Suatu proses yang saling berkaitan
dalam memilih dan mengkonsumsi
bahan makanan serta memanfaatkan
zat makanan untuk kebutuhan hidup
pokok dan kebutuhan produksi
DAGING
FECES
PROSES KIMIA
DAN FISIOLOGIS

SUSU

MEMILIH
PAKAN
Manusia dan ternak perlu mendapatkan dan
memanfaatkan pangan/pakan untuk menghasilkan
karya atau produk

• Ternak sangat tergantung pada manusia


• Komponen biaya pakan dalam usaha ternak sangat
tinggi (70%)
• Peningkatan produksi terkait sumberdaya yang terbatas
Istilah penting
 Abu / ash / mineral : Sisa pembakaran pakan dalam
tungku/tanur 500 – 600 ˚C sehingga semua bahan
organik terbakar habis.
 Analisis proksimat (Proximate analysis ) : Analisa
kimiawi pada pakan/bahan yang berlandaskan cara
Weende yang akan menghasilkan air, abu, protein
kasar, lemak dan serat kasar dalam satuan persen.
 Analisis Van Soest : Metoda analisa berdasarkan
kelarutannya dalam larutan detergen asam dan
detergen netral.
 BETN (Bahan Ekstrak Tanpa N) / NFE (Nitrogen Free
Extract) : Karbohidrat bukan serat kasar. Dihitung
sebagai selisih kandungan kerbohidrat dengan serat
kasar. Merupakan tolak ukur secara kasar kandungan
karbohidrat pada suatu pakan/ransum.
 Bahan kering (Dry Matter) : Pakan bebas air. Dihitung dengan cara
100 – kadar air, di mana kadar air diukur merupakan persen bobot yang
hilang setelah pemanasan pada suhu 105 ˚C sampai beratnya tetap.
 Bahan makanan ternak / pakan (Feeds, Feedstuff) : Semua bahan
yang dapat dimakan ternak.
 Bahan organik (Organik matter) : Selisih bahan kering dan abu yang
secara kasar merupakan kandungan karbohidrat, lemak dan protein.
 Bahan organik tanpa nitrogen (BOTN) / Non nitrogenous organik
matter : Selisih bahan organik dengan protein kasar yang merupakan
gambaran kasar kandungan karbohidrat dan lemak suatu bahan/pakan.
 Energi bruto / Gross energy (GE) : Jumlah kalori (panas) hasil
pembakaran pakan dalam bom kalorimeter.
 Total digestible nutrient (TDN) : Total energi zat makanan pada
ternak yang disetarakan dengan energi dari karbohidrat. Dapat
diperoleh secara uji biologis ataupun perhitungan menggunakan data
hasil analisis proksimat.
 Asam amino esensial (EAA) : Asam amino yang kerangka karbonnya
tidak cukup/tidak dapat dibuat oleh tubuh sehingga harus cukup
tersedia dalam protein makanan/ransum sehari-hari.
 Asam amino pembatas (Limiting amino acid) : Asam amino esensial
yang paling kurang dalam protein suatu pakan dibandingkan dengan
asam amino tersebut dalam protein telur. Erat kaitannya dengan
kualitas protein.
 Dedak (Bran) : Limbah industri penggilingan bijian
yang terdiri dari kulit luar dan sebagian endosperm
 Fodder : Hijauan dari kelompok rumput bertekstur
kasar seperti jagung dan sorghum beserta bijinya
yang dikeringkan untuk pakan.
 Hijauan makanan ternak (Forage) : Pakan yang
berasal dari bagian vegetatif tumbuhan/tanaman
dengan kadar serat kasar > 18 % dan mengandung
energi tinggi.
 Hijauan kering (Hay ) : Hijauan makan ternak (HMT)
yang dikeringkan dengan kadar air biasanya < 10 %.
 Jerami (Straw) : Hijauan limbah pertanian setelah biji
dipanen dengan kadar serat kasar umumnya tinggi,
bisa berasal dari gramineae maupun leguminoceae.
 Bungkil : Bahan limbah industri minyak
 Ampas : limbah industri pangan yang telah diambil
sarinya melalui proses pengolahan secara basah
 Karbohidrat : Senyawa C, H dan O bukan lemak.
Merupakan selisih BOTN dan lemak.
 Protein kasar (PK) / Crude protein : Kandungan
nitrogen pakan/ransum dikalikan faktor protein rata -rata
(6,25) karena rata-rata nitrogen dalam protein adalah 16
%, sehingga faktor perkalian protein 100/16 = 6,25.
Terdiri dari asam-asam amino yang saling berikatan
(ikatan peptida), amida, amina dan semua bahan
organik yang mengandung Nitrogen.
 Selulosa : Rangkaian molekul glukosa dengan ikatan
kimia b - 1,4 glukosida dan terdapat dalam tanaman.
 Serat detergen asam (SDA, ADF) : Bagian dinding sel
tanaman yang tidak larut dalam detergen asam pada
metoda analisis Van Soest.
 Serat kasar (SK) / Crude fiber (CF) : Bagian
karbohidrat yang tidak larut setelah pemasakan
berturut-turut, masing-masing 30 menit pada H2SO4
1,25 % (0,255 N) dan NaOH 1,25 % (0,312 N).
 Pakan imbuhan / Feed additive : Zat yang ditambahkan
dalam ransum untuk memperbaiki daya guna ransum yang
bersifat bukan zat makanan.
 Ransum (Ration, Diet) : Sejumlah pakan/campuran pakan
yang dijatahkan untuk ternak dalam sehari.
 Ransum konsentrat : Campuran pakan yang mengandung
serat kasar < 18 % dan tinggi protein.
 Silase / Silage : Hasil pengawetan hijauan dalam bentuk
segar dengan cara menurunkan pH selama penyimpanan.
 Zat makanan (Nutrient) : Zat organik dan inorganik dalam
pakan yang dibutuhkan ternak untuk mempertahankan hidup,
memelihara keutuhan tubuhnya dan mencapai prestasi
produksinya.
 Pakan tambahan (Feed supplement) : Pakan/campuran
pakan yang sangat tinggi kandungan salah satu zat
makanannya, seperti protein suplemen, mineral suplemen,
vitamin suplemen, dll.
 Probiotik : Kultur mikroorganisme yang dapat
merangsang/meningkatkan pertumbuhan dari
mikroorganisme saluran pencernaan yang diinginkan.
Secara Internasional, berdasarkan sifat fisik dan kimia
yang spesifik sesuai dengan kegunaannya :

1. Hijauan kering dan jerami kering


- hijauan dan jerami sengaja dipanen dan dikeringkan
- serat kasar > 18%, dinding sel > 35 % dalam
bahan kering
- contoh : hei (hay) rumput, hei hijauan, hei hijauan
jagung, hei hijauan legum, jerami padi kering, dan
jerami jagung kering
2. Hijauan segar
- hijauan dan tanaman biji-bijian khusus dipanen,
diberikan ternak dalam keadaan segar
- contoh : rumput segar, hijauan, jagung segar (fodder),
ramban segar, rumput gajah, daun lamtoro, dan daun
nangka

3. Silase
- hijauan dipotong – potong, mengalami proses fermentasi
terkontrol
- contoh : silase rumput, silase hijauan jagung, dan silase
hijauan legum
4. Bahan pakan sumber energi
- serat kasar < 18%, dinding sel < 35%, protein kasar
< 20% dalam bahan kering
- contoh : bebijian, umbi, kekacangan, dedak halus,
onggok, dan tetes
5. Bahan pakan sumber protein
- SK < 18%, dinding sel < 35%, protein kasar  20%
dalam bahan kering
- contoh : tepung ikan, tepung daging, berbagai biji-bijian
sebangsa legum dan bungkilnya
6. Sumber mineral
- contoh : tepung tulang, tepung batu kapur, garam dapur,
dan berbagai macam garam mineral yang lain

7. Sumber vitamin
- contoh : minyak ikan, vitamin B komplek, vitamin B1,
vitamin C

8. Aditif
- bahan yang tidak berfungsi sebagai sumber nutrien atau
non nutrien
- contoh : antibiotika, hormon, obat-obatan, zat pewarna,
zat pemberi bau, dan bahan pengisi
Berdasarkan asalnya dapat dibagi :
A. Berasal dari tanaman
B. Berasal dari hewan
C. Berasal dari ikan

Berdasarkan kebiasaan dibagi :


1. Bahan pakan konvensinal
2. Bahan pakan inkonvesional : bahan pakan yang pada
hakekatnya tidak biasa/ jamak/ lumrah digunakan sebagai
pakan
Bahan Pakan Konvensional
Berasal dari tanaman, hewan, ikan, dan hasil
sampingan industri pertanian
a. Asal tanaman
contoh: rumput, jerami, dll
b. Asal hasil industri pertanian
contoh: bungkil, bekatul, dedak halus, dll
c. Asal hewan
contoh: tepung daging, tepung darah, dll
d. Asal ikan:
contoh: tepung ikan, dll
Bahan Pakan Inkonvensional
Bahan pakan inkonvensional dapat berasal
dari:
a. Industri kimia
contoh: urea, diamonium phosphat, amonium
poliphosphat, pupuk TSP
b. Industri pertanian
contoh: bagasse, limbah kelapa sawit
c. Hewan
contoh: isi rumen, tepung bulu, tepung darah
d. Hasil fermentasi
contoh: single cell protein (protein dari
mikroorganisme)
Pakan

Air Bahan Kering

Abu Bahan Organik

Protein LemakK Serat Bahan Ekstrak


Kasar asar Kasar Tanpa Nitrogen

Protein murni Trigliserida Cellulosa Gula


Asam amino Phosfolipid Hemicellulosa Pati
Amida Steroid Lignin Glikogen
Peptida Waxes Cutin Fruktan
Purin Caroten Peptin
Asam Nukleat Xanophil Hemicellulosa
Limbah pertanian
Pakan suplemen
 Suplemen protein/ asam amino
 DL-Metionin
 L-Lysin HCl
 Suplemen mineral
 Garam
 CaP

 Suplemen Vitamin
Pakan Aditif
 Pengikat pelet
 Bahan anti jamur
 Probiotik
 Fitobiotik
 Enzim
 Anticocsidial
Post Test
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai