Drh. Rasdiyanah, M. Si
NUTRIEN
Nutrisi = nutrien = gizi adalah substansi organik yang
dibutuhkan organisme untuk fungsi normal dari
sistem tubuh, pertumbuhan dan pemeliharaan
kesehatan
Nutrien organik
Karbohidrat
Lemak
Protein
Vitamin
Mineral
SUMBER BAHAN PAKAN TERNAK
Berdasarkan kandungan serat kasar:
Konsentrat
Dapat berasal dari tanaman
serelia, kacang-kacangan, umbi-umbian dan buah-buahan,
Hijauan
Rumput-rumputan
Leguminosa
Silase
Asal pohon-pohonan
SUMBER BAHAN PAKAN TERNAK
Berdasarkan kandungan gizinya
Sumber energi (dedak, ubi kayu)
Sumber protein tanaman (bungkil kedelai dan kelapa)
Sumber protein hewani (tepung darah, tepung bulu, tepung
ikan)
Sumber mineral (tepung tulang, kapur dan garam
Sumber vitamin (ragi dan minyak ikan)
Makronutrien
Karbon, hidrogen, nitrogen, oksigen, fosfor dan sulfur
Karbohidrat, protein dan lemak
Kalsium, sodium dan klorida, magnesium dan
potassium (makromineral)
NUTRIEN PENYEDIA ENERGI
Karbohidrat
Terbentuk dari komponen gula (monosakarida, disakarida
dan polisakarida)
Protein
Terdiri atas asam amino
Lemak
Molekul gliserin dengan asam lemak (rantai hidrokarbon)
Dibutuhkan untuk menjaga fungsi membran sel
Menjaga stabilitas temperatur tubuh
Menjaga kesehatan kulit dan rambut
NUTRIEN PENYANGGA METABOLISME
Mineral
Berupa garam atau ion
Vitamin
Bertindak sebagai ko-enzim atau ko-faktor protein
dalam tubuh
Air
Sebagai pelarut dan tempat seluruh reaksi kimia
NUTRIEN ESENSIAL DAN NON-ESENSIAL
Esensial = tidak dapat disintesis secara internal oleh
tubuh ( senyawa kimia yang harus terdapat dalam
pakan).
Non-esensial = dapat disintesis oleh tubuh
Esensial dan non-esensial tergantung pada spesies
hewan.
ZAT ANTI-NUTRISI
Substansi yang secara alami terdapat dalam bahan pakan yang jika
dikonsumsi dapat mengakibatkan gangguan pencernaan atau
metabolisme bahkan kematian.
Contoh
Asam sianida
Asam nitrat
Asam oksalat
Gossypol
Mimosin
Aflaktosin
Alkaloid
Tanin dan
Lignin
ZAT ANTI NUTRISI PADA HEWAN
Zat Anti Nutrisi Pada Anjing
Anggur dan Kismis
akan memicu terjadinya gagal ginjal dengan gejala
frekuensi urinari meningkat, muntah dan lemas antara 1-4
hari.
Kafein
mengakibatkan peningkatan tekanan darah, muntah,
diare, hewan menjadi hiperaktif hingga kejang.
Coklat dan buah kakao
menyebabkan radang pangkreas diakibatkan tingginya
kandungan lemak pada coklat.
FEED ADDITIVE
Merupakan bahan makanan pelengkap yang dipakai
sebagai sumber penyedia vitamin, mineral dan juga
antibiotika.
Bertujuan untuk
Memperbaiki kondisi fisik ransum, terutama yang dibuat
pellet, baik dari segi warna maupun tekstur.
Memberikan aroma dari ransum
Memperbaiki /meningkatkan proses
pencernaan/penyerapan zat nutrisi dari ransum
Alami atau sintetis
FEED ADDITIVE
Feed Additive digolongkan menjadi dua macam :
Nutritive feed additive (meningkatkan kandungan nutrien
ransum, mis. vitamin, mineral dan asam amino)
Non nutritive feed additive ( tidak mempengaruhi kandungan
nutrien ransum, kegunaannya tergantung pada jenisnya,
Meningkatkan palatabilitas (flavoring, colorant)
Pengawet pakan (antioksidan)
Penghambat mikroorganisme patogen dan meningkatkan
kecernaan pakan (antibiotik, prebiotik dan probiotik)
Anti jamur
Enzim
Jenis-jenis Feed Additive
Nutritif:
Mineral organik, mis. Batu kapur, cangkang kerang,
cangkang telur, maks 3% dalam ransum.
Mineral anorganik, mis. fosfat, garam dapur, sodium
bikarbonat 0,2-0,3% dalam ransum.
Trace mineral seperti Cu, Zn, Fe, Mn, Co 0,01% dalam
ransum.
Asam amino esensial (lysine, methionine, triptophane)
Jenis-jenis Feed Additive
Non nutritif:
Tidak melebihi 0,05% dalam ransum
Pelengkap untuk memperbaiki tekstur pakan pellet
Pemberi aroma (bau enak untuk meningkatkan palatabilitas pakan)
Enzim
Antibiotika
Anti jamur
Koksidiostat
Anti cacing
Antioksidan
Pewarna
Kasein dan iodium
Jenis-jenis Feed Additive
Probiotik
Prebiotik
Asam propionat, asam format (acidifier)
Herbal, rempah-rempah
Minyak esensial, madu, ekstrak tumbuhan
Zat aditif yang diberikan pada ternak digolongkan
dalam 4 jenis :
Vitamin tambahan
Mineral tambahan
Adiktif sintetis misalnya antibiotika
Aditif alami
ANALISIS PROKSIMAT
Suatu metode analisis kimia untuk mengidentifikasi kandungan
zat makanan dari suatu bahan pakan.
Henneberg dan Stohmann dari Weende Experiment Station di
Jerman membagi pakan menjadi 6 (enam) fraksi, yaitu:
Air
Abu
Protein
Lemak kasar
Serat kasar
Bahan ekstrak tanpa nitrogen (Beta-N)
Pembagian zat makanan ini kemudian dikenal sebagai Skema
Proksimat
ANALISIS PROKSIMAT
Syarat analisis
bahan harus bentuk tepung dengan ukuran
maksimum 1 mm.
bahan berkadar air tinggi misalnya rumput
segar perlu diketahui dahulu berat awal (segar),
berat setelah penjemuran/pengeringan oven
70oC agar dapat dihitung komposisi zat
makanan dari rumput dalam keadaan segar dan
kering matahari
ANALISIS PROKSIMAT
Analisis kadar air
Menggunakan oven dengan temperatur 105 °C
Kadar air = selisih berat awal dan akhir (%)
Dari analisis ini diperoleh kadar bahan kering
Analisis abu
Bagian dari sisa pembakaran dengan temperatur 400-
6000°C
Terdiri atas zat-zat anorganik atau mineral
ANALISIS PROKSIMAT
Analisis protein kasar
Protein kasar = semua zat yang mengandung nitrogen
Metode Kjeldhal = destruksi, destilasi, titrasi dan perhitungan
Bahan pakan asal tanaman yang berupa hijauan terdiri dari dua
kelompok fraksi :
1) Fraksi penyusun isi sel
Fraksi penyusun isi sel terdiri dari gula, pati, karbohidrat yang larut,
pektin, nitrogen non protein, protein, lipid dan zat lain yang larut
dalam air termasuk vitamin dan mineral.
2) Fraksi penyusun dinding sel.
Fraksi penyusun dinding sel terdiri dari selulosa, hemiselulosa, lignin
dan silika. Fraksi ini tidak larut dalam air sehingga sukar dicerna
ANALISIS VAN SOEST
Van Soest, mengembangkan analisis serat yang
mendekati nilai nutrisi serat kasar untuk ruminansia
dengan mempergunakan detergen yang mampu
memisahkan matriks dinding sel yang tidak larut dan
mengestimasikan sub komponen utamanya yaitu
selulosa, hemiselulosa dan kombimasi keduanya
dengan lignin.
ANALISIS VAN SOEST
Analisis ini Mempergunakan 2 macam detergen
1) Neutral Detergent Fiber (NDF)
2) Acid Detergent Fiber (ADF)
Analisa Van Soest merupakan sistem analisa bahan makanan yang lebih
relevan dengan manfaatnya bagi ternak ruminansia, khususnya
sistem evaluasi nilai gizi hijauan. Lebih lanjut dijelaskan bahwa
analisa van soest membagi fraksi hijauan berdasarkan kelarutan
dalam detergent. Kenyataan dilapangan menunjukkan perbedaan
yang signifikan terhadap nilai nutrisi dari serat kasar karena adanya
mikroba yang hidup didalam saluran pencernaan yang mampu
memproduksi enzim yang dapat mencerna serat kasar dijadikan
sumber energinya.
ANALISIS VAN SOEST
Peralatan utama yang diperlukan untuk analisis ini
adalah:
Gelas beaker kapasitas 600 ml
Hot plate: 400 watt masing-masing untuk satu gelas
dengan alat kontrol
Kondensor: Alat pendingin ini berhubungan dengan air
yang mengalir
Crusibel atau kertas saring
SELAMAT BELAJAR
TUGAS KELOMPOK
Identifikasi nutrien esensial dari hewan:
Anjing
Kucing
Sapi
Kambing dan domba
Kuda
Babi
Unggas
Ikan