Anda di halaman 1dari 23

KELOMPOK 5 :

1. Dyan Satya
2. Esti Nur Ubaeni
3. Riyana Monita

RUMINANSIA?

Hewan ruminansia adalah Hewan pemamah biak pemakan tumbuhan/herbivore


(Ordo Artiodactyla atau hewan berkuku genap, terutama dari subordo Ruminantia).

Lambung hewan-hewan ini tidak hanya memiliki satu ruang (monogastrik) tetapi lebih
dari satu ruang (poligastrik: berperut banyak).

Hewan-hewan ini mendapat keuntungan karena pencernaannya menjadi sangat


efisien dalam menyerap nutrisi yang terkandung dalam makanan, dengan
dibantu mikroorganisme di dalam perut-perut pencernanya.

Beberapa bakteri pencerna pada


rumen
1.

bakteri pencerna selulosa (Bacteroides succinogenes, Ruminococcus

2.

bakteri pencerna hemiselulosa (Butyrivibrio fibrosolvens, Bacteroides

3.

bakteri pencerna pati (Bacteroides amylophilus, streptococcus bovis,

4.

bakteri pencerna gula (Triponema bryantii, Lactobasilus ruminusj,

5.

bakteri
protein (Clostridiumsporogenes, Bacillus licheniformis).

flavafaciens, Ruminococcus albus, Butyrivibrio fibrosolvens)

ruminocola, ruminococcus sp)


Succinimonasamylolytica)

pencerna

Metabolisme karbohidrat pada


ruminansia

Karbohidrat meliputi gula, pati (Bahan Ekstrak Tanpa Nitrogen=BETN) dan


serat kasar (sellulosa, hemisellulosa dan lignin).

Pada ternak ruminansia, monosakarida dihasilkan selama proses pencernaan


mikrobial di dalam rumen, tetapi monosakarida tersebut difermentasi oleh
mikroorganisme dalam rumen menjadi asam-asam lemak mudah menguap
(volatile fatty acids, VFA) : asam asetat, asam propionat, dan asam butirat.

Dengan demikian, glukosa (monosakarida) bukan merupakan nutrien sumber


energi utama yang diserap dari saluran pencernaan ruminansia seperti halnya
pada ternak non-ruminansia.
Karbohidrat

Piruvat

Asetil koA

VFA

energi

VFA

Asam butirat
dalam rumen

Asam
propionat

beta hidroksi
butirat

peredaran
darah

Bersama sama dengan asam


asetat

peredaran darah
dalam bentuk
badan-badan keton

jaringan tubuh
(sebagai sumber energi dan
untuk sintesis lemak tubuh)

Glikogen hati

Hati
Glikogen otot

glukosa

Alfa gliserolfosfat

(Koenzim dalam sintesa lemak


dan sebagai Sumber energi)

Proses Oxidasi VFA dan Penghasilan ATP

Asam Propionat sebagai sumber energi :


ada 2 jalur oksidasi yang dilalui oleh asam propionat yaitu :
1.

Oksidasi setelah propionat dikonversi menjadi glukosa


melalui Jalur Glukonegenesis. Disini di hasilkan 17 mol ATP/
mol asam propionat

2.

Oksidasi langsung asam propionat dimana akan dihasilkan 18


mol ATP/mol asam propionat.

Asam Butirat sebagai sumber energi :


Asam Butirat di konversi menjadi -hidroksibutirat yang menghasilkan
2 mol ATP

Asam Asetat sebagai sumber energi :


Asetat + CoA + ATP ------- CH3CO-CoA (AsetilCoA) + PP + H2
(dihasilkan 10 mol ATP/ mol Asetat)

Metabolisme protein pada


ruminansia

Protein adalah zat nutrisi yang dibentuk dari beberapa asam amino yang
dirangkai dengan ikatan peptida.

Di dalam analisis pakan ada tiga istilah yaitu :

1. Protein murni adalah nitrogen yang diketemukan terikat dalam ikatan-ikatan


peptida dalam pembentukan protein.
2. Non Protein Nitrogen (NPN) adalah nitrogen yang berasal dari senyawa bukan
protein termasuk asam amino, nitrogen lipide, amine-amine, amide-amide,
purine, piramidin, nitrat, alkaloid dan vitamin.
3. Protein kasar adalah nitrogen yang berasal dari protein murni maupun NPN.

Protein yang masuk ke abomasum :

Berasal dari protein pakan yang lolos dari pencernaan


jasad renik retikulum-rumen.

1.

Protein Jasad renik, yang dibentuk dari :


a. asam amino protein pakan
b. asam amino dari NPN pakan
c. asam amino mengalami deaminasi jadi amonia yang
selanjutnya dengan asam organik alfa-keto jadi asam
amino baru.

2.

Degradasi protein dalam rumen


Hydrolisis
Dalam rumen protein pakan akan mengalami hidrolisa menjadi oligopeptida
oleh enzim proteolitik yang dihasilkan oleh mikroba rumen. Oligopeptida
selanjutnya akan diubah menghasilkan peptida dan asam amino yang bisa
digunakan oleh sebagian mikroba rumen untuk pertumbuhannya, terutama
oleh Bacteroides ruminocola.
Deaminasi
Metabolisme asam amino selanjutnya adalah dari degradasi protein oleh
mikroba rumen. Asam amino akan
mengalami katabolisame
(deaminasi) menghasilkan produk utamaNH3. produk samping dari deaminasi
asam amino adalan VFA rantai cabang (iso valerat, iso butirat dan n metilbutirat)

Metabolisme lemak pada


ruminansia

Pakan ternak untuk ruminansia biasanya kandungan lemak rendah


karena ternak ruminansia sebagian pakannya berasal dari
tumbuhan yang hanya mengandung lemak 1 - 4 %, sehingga
kandungan lemak tinggi dalam pakan ruminansia menyebabkan
kepekaan terhadap fermentasi rumen.

Pengelompokan Lipida/lemak pakan :

Merupakan komponen yang tersimpan, biasanya banyak


dalam bentuk trigliserida (TG) yang banyak terdapat
dalam biji-bijian.

Lipida daun dalam bentuk galaktolipida, contohnya:


gliserol, galaktose, asam lemak tak jenuh, sulfonat

Karoten, Chlorofil dan lemak essensial biasanya lemak


yang larut dalam ether.dan kandungan energinya rendah.

Distribusi dan Komposisi Lemak dalam Rumen:

Distribusi lemak dalam rumen sebagian besar (80,6%)


terdapat dalam partikel padat pakan dan sisanya dari
protozoa (15,4%) dan bakteri (4%).

Komposisi lipida dalam rumen, berbeda dengan komposisi


lipida dalam pakan, Sebab asam lemak tidak jenuh yang
ada akan diubah menjadi asam lemak jenuh dengan reaksi
biohidrogenasi oleh bakteri rumen.

Ada dua proses penting


1. Lipolisis
Lemak/trigliserida dihidrolisis
dan galaktosa

oleh bakteri rumenmenghasilkan

gliserol, asam lemak

gliserol dan galaktosa diubah menjadi VFA khususnya

propionate.

asam lemak yang tak jenuh akan mengalami hidrogenasi oleh mikroba menjadi asam
lemak jenuh (Peristiwa ini disebut Hardening)
Selanjutnya asam lemak jenuh akan diserap di usus
Dengan bantuan chylomicron lemak dari usus dibawa ke jaringan.
Bakteri yang paling berperan dalam hidrolis lemak adalah Anaerovibrio lipolytica yang
menghidrolisis trigliserida dan Butyrivibrio fibrisolvens
yang berperan dalam
menghidrolisis phospholipid dan glikolipid

2. Hidrogenasi

Hidrogenasi terjadi pada asam lemak tak jenuh bebas yang dilepaskan dalam
proses hidrolisis lemak dalam rumen.

Hidrogenasi ini menyebabkan pengurangan asam lemak tak jenuh dengan


hasil akhir asam lemak jenuh (stearat =C18).

Hidrogenasi
umumnya
terjadi
pada
tingkat
lebih
lambat
lipolisis, namun asam lemak tak jenuh ganda sedikit dalam rumen.

Kebanyakan lipid pada ruminan masuk ke duodenum sebagai asam lemak


bebas
dengan
kandungan
asam
lemak
jenuh
yang
tinggi.
Monogliserida adalah asam lemak yang dominan pada monogastrik.

dari

Anda mungkin juga menyukai